Part 11

"A..aa..apa maksud mu?" tanya Keyla gugup. Wajah nya kini merah seperti kepiting rebus. Dia juga tidak pernah berpikiran sampai sejauh itu. Tiba-tiba saja pertanyaan konyol Kenan membuat nya salah tingkah.

"Aku hanya mengingat kan saja," seru Kenan santai.

"Kabari jika pulang, akan ku jemput," ucap Kenan berlalu dari sana.

"Isss, pria gila itu," ucap Kayla kesal sambil memperbaiki bunga yang di lempar nya tadi.

Dia memikir kan perkataan Kenan ingin pergi ke mansion Mahendra dan bertemu Agam.

"Berarti selama ini mereka sangat dekat? Kenapa aku tidak mengetahui nya sendiri?" batin Kayla.

"Bekerja lah sesuai porsi gaji mu!" Lagi-lagi Edgar muncul secara tak terduga dan selalu di waktu dan suasana yang tidak tepat.

Bunga yang sedang di perbaiki oleh Kayla jatuh kembali. Dia kaget sekaligus gugup karena ketauan lali dalam bekerja.

"Maaf Tuan, sekali lagi maaf," ujar Kayla menunduk

"Maaf tidak akan menyelesai kan apa pun," ucap Edgar berlalu dari sana.

Kayla hanya bisa menarik napas dengan sabar. Entah hari apa yang dia jalani hari ini, pertama sial, kaget, kepala. "Ah, semua nya gara-gara Kenan kurang asam itu," kepala Kayla. Dia kembali melempar kan bunga yang ada di tangan nya.

"Ada apa Nona?" lemparan itu tepat mengenai Sky yang sedang berjalan ke arah ruangan Edgar.

"What gila? Kenapa bisa sial seperti ini?" batin Keyla.

"Maaf...maaf Sky. Aku tidak bermaksud, aku hanya kesal tadi," ucap Kay merasa bersalah.

Sky berjalan ke arah meja dan meletak kan bunga plastik itu di sana.

"Bekerja dengan tuan Edgar memnag bukan hal yang mudah Kau, harus sabar," ucap Sky. Dia nampak memasuki ruangan Edgar dan mengambil berkas meeting di sana.

Kayla harus bekerja keras hari ini, banyak yang harus di selesai kan agar bisa pulang bersama dengan Kenan dan mencari kesempatan untuk bertemu dengan Agam.

"Come on Kay kau bisa menyelesai kan nya. Demi putra mu, come on," ucap Kay mulai melemas kan jari-jari nya. Dia dengan gencar menyelesai kan semua tugas-tugas yang di beri kan oleh atasan nya termasuk Xavier.

Tidak terasa matahari sudah tenggelam, Kayla juga sudah menyelesai kan tugas nya. Tapi pintu CEO sejak tadi tidak terbuka.

Saat Kay sedang mengerja kan tugas nya tadi, dia tidak sadar Atasan nya sudah berada di depan pintu CEO dan tidak menyapa pria itu sama sekali.

Tapi tidak apa, dia hanya berusaha fokus sesuai ucapan nya bukan?

"Apa aku pulang duluan saja? Tapi tidak sopan jika tidak mengajak atasan. Apa yang harus ku laku kan? Masuk, minta izin pulang duluan? Atau mengajak nya pulang duluan? Sangat membingung kan." Kau berbicara dengan diri nya sendiri.

Karena terlalu fokus berpikir, Kau tidak melihat bahwa Edgar sudah keluar dari ruangan nya. Beberapa kali pria itu selalu melihat keanehan sekertaris baru nya.

"Apa dia memiliki kelainan jiwa? Kenapa selalu bertingkah seperti orang tidak waras?" batin Edgar. Dia mengambil ponsel nya dari saku karena bergetar.

"Hmmm, aku sedang turun," ucap Edgar sambil berjalan.

Kay di sana merasa bodoh karena lagi-lagi tidak melihat sang atasan. Dia menepuk jidat nya dan menunduk ke pada atasan nya.

"Anda pulang Tuan?" tanya Kay.

Edgar hanya melihat sebentar ke arah Kau dan tidak membalas ucapan wanita itu.

"Sial, pria macam apasih dia? Seharus nya dia menjawab sapaan mu bukan. Uhhhh, jika bukan atasan, sudah ku potong-potong dia," kesal Kay.

Dia mulai Merapi kan bawaan nya untuk di bawa pulang. Kenan juga sudah menghubungi nya sudah berada di dekat AG Company.

Di lantai basement, Edgar bertemu dengan Kenan.

"Apa yang kau laku kan di sini? Ini sudah jam pulang," ujar Edgar melihat sahabat nya itu datang ke kantor nya di luar jam kerja.

"Aku ingin menjemput kekasih ku brother," jawab Kenan sambil membuat tanda cool di depan Edgar membuat CEO duda anak satu itu merasa jijik.

"Siapa? Karyawan kantor ku?" tanya Edgar penasaran.

"Your Secertary," ucap Kenan membuat Edgar jengah. Tanpa basa-basi lagi dia langsung masuk ke dalam mobil nya.

Dari spion mobil Edgar bisa melihat bagaimana kekompa kan Kenan dengan sekertaris baru nya itu.

Kenan si paling hiper aktif selalu saja membuat orang kesal, terlihat dari wajah Kay yang sedang kesal. Tapi k nan tidak peduli pada semua itu, dia sudah punya tunangan dan yang paling penting putra nya, itu saja sudah cukup.

Di basement perusahaan AG Company, Kay hampir saja membocor kan kepala Kenan jika saja pria itu tidak menghindar.

"Wow, kau sangat galak Nona," ejek Kenan menjauh dari Kay. "Tersera," kesal Kay.

"So, kita akan ke mana? Apakah kita akan kencan karena today is valentine day?" tanya Kenan mulai menggoda. Kay.

"Nothing Valentine day. Kita ke rumah Tuan Edgar saja, bukan kah kamu mengata kan kangen pada putra nya?" Kay mengalih kan pembicaraan mereka.

Kenan tampak berpikir sebentar.

"Aku di sana sejak tadi," jawab Kenan.

"Ya...tidak ada salah nya bukan kalo kamu ke sana lagi? Hitung-hitung kamu tidak akan lama tinggal di sini," hasut Kay.

Dia tidak ingin terlihat terlalu terobsesi untuk bertemu dengan putra pemilik tempat nya bekerja. Bukan saat nya menunjuk kan siapa diri nya yang sebenar nya.

"No, aku bisa melihat Edgar si muka datar itu, dia akan menendang ku dari sana," tolak Kenan.

"Kamu ingin bermain dengan Agam bukan? Bukan dengan ayah nya, atau kalian...," Kay memutar jari nya miring.

"Are you Crazy? Aku masih normal," kesal kena. Entah dari mana muncul pikiran wanita itu seperti itu.

"Tapi tunggu, seperti nya kau sejak tadi bersikeras ingin ke sana. Apa ada tujuan lain?" tanya Kenan menatap intens ke arah Kay.

Kay terlihat gugup namun masih bisa menutupi ke gugupan nya.

"A..apa maksud mu? Aku hanya ingin menemani mu. Apa salah nya?" tanya Kay.

"Jika tidak? Aku pulang saja," kesal Kay. Sebenar nya dia menutupi wajah nya ketika melihat tatapan Kenan yang semakin menaruh curiga.

"Hei...heii, aku hanya bercanda. Let's go, kita ke mansion Tuan Kenan, agar kita lebih punya banyak waktu," ucap Kenan mengedip kan mata nya.

Akhir nya mantan atasan dan bawahan itu pergi ke mansion Edgar. Di dalam perjalanan Kenan tidak pernah berhenti berbicara membuat Kay jengah. Tapi itulah seorang Kenan akan mampu membuat nya nyaman meski pun ujung nya membuat nya kesal.

Setelah mereka sampai di mansion Edgar, Kay hampir menetes air liur nya melihat mansion yang begitu besar dengan tatana bangunan yang begitu indah dan teratur.

Kenan langsung menggenggam tangan Kay. Wanita itu nampak meronta namun tetap di tahan Kenan yang pura-pura tidak tau apa yang sedang dia laku kan. Mau tak mau Kau hanya pasrah.

"Apa yang kau laku kan di sini?" tanya suara bariton yang berada di sekitar pintu mansion. Kau melihat siapa yang menyapa Kenan. Ternyata itu adalah Edgar pemilik mansion ini.

Terlihat tatapan pria itu jatuh ke tangan Kay dan Kenan yang saling menyatu. Serempak tatapan Kay juga jatuh pada tangan mereka.

Jangan lupa like nya 😊👍👍

Horas ✋✋✋

Terpopuler

Comments

宣宣

宣宣

omg..... betul2 sial nasib mu Kayla......🤦🤦🤦🤦🤣🤣🤣

2023-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!