Part 15

Setelah kepergian ayah nya, Edgar masih setia berada di ruang tamu. Dia di temani oleh Xavier. Mereka sedang berdiskusi tentang perusahaan yang saat ini di pegang oleh Edgar.

Edgar bukan nya merasa takut, namun kakek nya sangat licik.

Edgar mempunyai saham sebesar empat puluh lima persen, Agam lima belas persen. Total saham yang berada di tangan Edgar saat ini adalah enam puluh persen.

Tapi bisa saja saham yang di atas nama kan Agam di tarik kembali karena Agam masih terbilang anak-anak dan belum pantas memegang saham.

"Tuan, apa tidak sebaik nya kita mengalih kan saham tersebut atas nama anda?" tanya Sky. Dia sudah memikir kan hal itu dengan matang-matang.

Edgar nampak memijat pelipis nya.

"Tidak perlu. Agam akan tetap memegang saham itu. Dia tidak akan bisa mengambil nya dari anak itu," jawab Edgar.

Sky tidak buka suara lagi. Dia yakin sang tuan sudah menyiap kan strategi untuk menyelesai kan masalah ini.

Di sebuah rumah yang terbilang sederhana, Kay sedang memandangi rumah yang dulu nya lebih besar dari yang di lihat nya sekarang. Bahkan rumah di depan nya terlihat tidak terurus sangat berbeda saat dia masih tinggal di sini.

Tiba-tiba sebuah lampu begitu menyilau kan mata terlihat dari depan Kay. Dia langsung menunduk dan memperbaiki kacamata nya agar tidak terlalu silau.

Tepat di depan gerbang rumah di depan Kay mobil itu berhenti. Ternyata itu adalah taksi, supir taksi ke luar dan membuka pintu belakang

Ternyata itu adalah kakak nya Kayla.

"Nona apa anda saudara dari wanita ini? Saya titip kan pada anda," ucap si supir setelah berhasil memindah kan Alya ke tangan Kayla. Supir taksi itu segera pergi setelah menyelesai kan tugas nya.

"Kak Alya, kenapa kau tidak berubah hah?" tanya Kay dengan kesal. Dia yakin kakak nya ini selalu menjadi beban untuk ayah dan bunda nya.

Kay memapah kakak nya yang sedang mabuk dengan pakaian kurang bahan itu. Satu tangan nya membuka gerbang, satu lagi memapah tubuh yang tidak bisa tegak sejak tadi.

"Hahahha, kenapa aku tiba-tiba melihat mu cupu? Apa aku salah orang? Ternyata kau berani kembali ke sini," oceh Alya. Meski pun mabuk, dia masih sanggup untuk mengejek Kay.

"Kenapa rambut mu tetap saja di kepang seperti ini hah? hahaha sangat cupu, jerawat menjijik kan mu pun tidak kering-kering. Wanita macam apa kau ini," Alya lagi-lagi mengejek Kayla.

Tapi wanita itu sama sekali tidak mendengar kan ocehan kakak nya itu. Dia terus melanjut kan langkah nya dan menganggap suara kakak nya hanya sebatas angin lalu.

Kau dengan perlahan menduduk kan Alya di depan pintu. Dia kemudian mengguna kan masker dan topi untuk menutupi wajah nya.

Kemudian mengetuk pintu rumah yang saat ini di depan nya.

Tok Tok Tok

Sudah beberapa kali Kayla mengetok pintu yang ada di depan nya namun tidak ada tanda-tanda pintu itu akan di buka kan. Alya yang duduk bersandar di depan pintu sudah seperti orang kurang waras saja bernyanyi-nyanyi tidak jelas.

"Kak Alya berdiri cepat!" Kay kembali memapah Alya, wanita itu hampir tidur di lantai itu.

Tiba-tiba pintu terbuka membuat jantung Kay berdetak tak tentu. Dia melihat kaki seorang wanita sedang berdiri di hadapan nya.

"Bunda," batin Kayla.

Dengan perlahan Kayla membantu Alya bangkit berdiri.

"Anak tidak tau diri, bagaimana seorang wanita seperti mu bisa di besar kan?" Sebuah teriakan tidak enak terdengar di telinga Kay.

Jangan lupa like nya 😊👍👍👍

Horas ✋✋✋

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!