Kayla bangkit dan mengibaskan pakaiannya yang kotor. Ia menatap wanita sok yang berkacak pinggang didepannya. Terlihat wanita seksi itu tersenyum mengejek kearah Kayla
Kayla berdiri tegap dan menatap nyalang wanita didepannya. Dia memang apa adanya, bisa mengekspresikan diri di setiap keadaan.
"Lihat wanita jal ang ini, begitu beraninya padaku," tunjuk wanita itu pada Kayla sambil melihat teman-temannya. Para karyawan lainnya juga tertawa mengejek melihat keberanian sekertaris baru CEO perusahaan di ini.
Kayla menatap seluruh karyawan yang ada disana. Tidak ada yang membelanya. Bahkan si cupu disana juga menunduk tidak berani melihat kearah mereka. Dikatakan menolong, malah sebaliknya lah yang dilakukan oleh karyawan perusahaan.
"Ini hari pertamaku bekerja, aku harus bisa menahan emosiku. Aku bisa. Aku belum memulai tujuan utama ku datang ke negara ini. Hanya masalah sepele seperti ini, no, ini hanya lah masalah secuil dari bumbu ke hidupan," ucap Kayla dalam hatinya sambil menarik napas. Dia harus memulainya dengan tenang dan hati yang aman serta pikiran yang baik.
Diruangan CEO seorang wanita menatap sendu kearah calon tunangannya. "Kenapa kau memundurkan lagi acara tunangan kita. Sampai berapa kali lagi kau mengundur nya," tanya wanita itu yang ternyata adalah Laura.
"Aku tidak tau," jawab pria itu acuh menatap kearah kantin perusahaan. Ia juga sedang menatap seorang wanita yang sedang dibuli oleh salah satu manajer perusahaan miliknya.
"Apa kau tidak sedikitpun memahami perasaan ku. Seorang wanita butuh kepastian dari calon suaminya Edgar," tanya wanita itu.
"Apa aku pernah mengatakan sebuah kepastian padamu. Apa aku pernah menjanjikan sesuatu ke pada mu? Aku hanya mengatakan bahwa acara pertunangan kita akan dilaksanakan jika putraku menerima mu. Kau tau jelas bukan, aku menerima mu selama ini karena ingin mencari ibu untuk Agam bukan?"
Edgar memang dengan jelas mengatakan itu pada Laura, dan juga kedua orang tua Laura. Agam adalah orang yang paling penting dalam hidupnya.
Kebahagiaan anak kecil itu adalah sesuatu yang harus diwujudkan olehnya. Karena dia tidak bisa menjadi ibu sekaligus ayah untuk Agam, terbukti selama ini, selama Agam sudah mengerti bahwa dia di besarkan tanpa seorang ibu, anak kecil itu selalu mencarinya.
Masalah dulu, dia yang sering memakai wanita seperti mengganti baju sehari-hari sudah berubah. Dia sudah memiliki keturunan sekarang yang lebih penting dari masalah bercinta.
Dia tidak bisa lagi menginap di hotel atau semacamnya, karena anak kecil itu selalu menunggu dia pulang.
Meskipun dia sering cekcok dengan putranya, yang membuat kepalanya hampir pecah setiap harinya, memang wanitalah yang menjadi pelampiasan nya tapi tidak dengan bercinta. Dia selalu bermain bersih agar tubuhnya tidak murahan seperti dulu.
**
"Kenapa anda mendorong ku Nona?" tanya Kayla datar. Wajahnya terlihat mengeras.
"Lihat wanita jalang ini, begitu berani. Bahkan dia tidak tau siapa aku. Hmmm sangat lucu," Wanita itu kemudia tertawa mengejek Kayla
"Kamu tidak tau aku siapa?"
"Maaf Nona, saya rasa sebagai sekertaris diperusahaan ini, saya tidak punya kewajiban untuk mengetahui siapa Anda. Dan saya pikir saya lah yang lebih tinggi dari pada anda" Kayla bersikap tenang dan itu berhasil memancing emosi wanita didepannya.
"Wanita sialan," serunya ingin maju menampar Kayla Dengan sigap wanita yang baru saja terjatuh itu langsung menangkap tangan wanita yang ingin menamparnya.
Kayla memelintir tangan wanita itu ke belakang. Namun Kaylal terlihat tenang, raut wajahnya tidak menunjukkan keadaan saat ini. Dia tetap tenang.
"Maaf Nona, saya dari awal tidak memiliki hubungan dengan anda. Saya tidak mengenal anda dan tidak akan pernah. Jangan karena saya orang baru di sini, anda semena-mena. Anda salah target"
Kayla menekankan setiap kata-katanya. Namun ucapan sekaligus peringatan itu hanya bisa di dengan oleh wanita si pakaian minim. Bagiamana tidak, Kayla mengatakan itu dengan berbisik tepat di telinga lawan bicara sekaligus rival tidak jelas nya saat ini.
Dengan pelan Kayla melepaskan tangan wanita itu. "Maaf Nona, saya hanya spontan saja tadi, saya benar-benar minta maaf."
Wajah Kayla terlihat begitu menyesal. Tapi tidak ada yang tau dengan isi hati kedua wanita itu. Terutama Kayla, memang wajahnya saat ini begitu terlihat tulus, namun tidak ada yang tau bahwa banteng benar-benar ingin berlari dan menyundul wanita tidak tau diri di depannya.
Lawan bicara Kayla terlihat syok. Dia saat ini merasa sangat sakit di bagian tangannya, namun tidak berani menunjukkan ekspresi kesakitannya karena malu dilihat oleh karyawan perusahaan. Mau di taruh di mana wajah sombongnya selama ini.
Kayla berbalik dan meninggalkan kantin kantor yang membuat harinya menjadi suram. Aktivitas Kayla l tadi yang begitu berani tidak terlepas dari pandangan Edgar. Pria itu menetap memandang wanita yang baru saja menjadi sekertaris baru nya.
Dia sama sekali tidak mempedulikan wanita yang ada di ruangannya sejak tadi. Dia juga tidak membahas atau terlalu excited dengan masalah pertunangan mereka.
"Apa aku tidak seberharganya di mata mu. Apakah keputusan dari Agam begitu penting. Aku sudah berulang kali mengatakan bahwa dia akan menerima ku nanti sesuai dengan waktu dan keadaan," jelas Laura.
Edgar terlihat tersenyum tipis. Dia berbalik dan menghadap Laura. "Seiring berjalannya waktu? Apa kau menganggapnya seperti anak kecil pada umumnya? Sudah berapa lama kau mencoba dekat dengannya? Apakah pernah sedikitpun pun kalian berinteraksi?" Deretan pertanyaan itu tidak bisa di jawab oleh Laura.
"Tapi aku sudah berusaha?" jawab Laura dengan nada rendah.
"Dan apakah berhasil?" Laura tidak bisa menjawab pertanyaan dari calon tunangannya. "Aku memberi mu waktu selama seminggu ini. Jika kau berhasil dekat dengan Agam, dengan senang hati kau akan menjadi bagian dari keluarga ku, tapi sebaliknya, jika kau tidak berhasil. I'm sorry, you should out from my side."
"Apa semudah itu semuanya berubah untuk mu?"
"Ya benar." Edgar sudah bosan dengan perdebatan yang selalu memutar sana sini. Laura terlihat berdiri. Wajahnya sudah di basahi oleh air mata.
""
Kayla yang sedang kesal, dia berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan pakainya sekaligus penampilan nya yang sudah berantakan akibat ulah wanita yang membuatnya berantakan seperti ini.
"Wanita sok berkuasa itu, lihat jika kau bertemu dengannya di luar kantor aku akan mematahkan tangan kotornya." Kayla berbicara sendiri karena rasa kesalnya.
Namun saat Kayla berjalan sambil membersihkan pakaiannya, tanpa sengaja dia menabrak seseorang dan hampir terjatuh, namun tangan orang yang di didepannya dengan sigap menahan pinggang nya.
Kayla mendongak melihat siapa yang menolongnya. Awalnya dia kaget, namun setelah melihat wajah pria di depannya Kayla terlihat menghela napasnya
Jangan lupa like nya 😊👍👍👍
Horas ✋✋✋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
宣宣
suka ama sikap Kayla yang tangguh ....
2023-02-19
1