Pria yang disapa mengernyitkan alisnya. "Wanita ini. Bukankah dia.., batinnya menatap sekilas wanita didepannya dan kembali melihat laptop yang ada didepannya.
"Selamat pagi Tuan, perkenalkan nama saya Kayla Wati Morene. Saya adalah sekertaris baru anda yang akan membantu anda dalam urusan kantor untuk kedepannya," ucapnya dengan tersenyum manis khas orang yang baru dipekerjakan. Kayla tidak ingin memberitahu kan nama belakang nya.
"Saya harap anda bisa bekerja dengan profesional," ucap pria itu datar tanpa ada ekspresi senang untuk menyambut anggota baru.
"Baik Tuan. Dan saya akan berusaha semaksimal mungkin." Kayla menunduk hormat undur diri dari ruangan itu. Setelah keluar dari ruangan yang menurutnya menyebalkan itu, Kayla mengomel sendiri.
"Cih, sombang bangat. Udah dingin, sok cuek, kalo bukan karena tampan ples kaya, aku yakin tidak akan ada satu wanita pun yang betah dengannya termasuk aku. Ih, ogah banget," oceh Kayla sampai meja kerjanya.
Kayla melakukan tugas pertamanya, dan sialnya asisten pribadi bosnya itu memberikan setumpuk berkas yang harus di revisi kembali. Tak tanggung-tanggung di hari pertama bekerja.
"Ini sebenarnya first ku bekerja disini apa tidak sih, baru satu hari udah dikasih kerjaan sebanyak ini. Belum lagi memeriksa berkas untuk meeting besok. Apa dia dendam saat dibandara yah?" ucap Kayla sambil membuka satu persatu lembaran laporan itu.
Kayla tidak sadar seorang pria didekat pintu mendengar semua keluhannya.
"Jika tidak betah bekerja, silahkan anda pergi. Tidak ada yang memaksa anda untuk bekerja disini" seru pria dengan dinginnya dan berlalu pergi meninggalkan ruangan itu.
"Aish, bodoh. Kamu bodoh Kayla," ucap wanita itu dengan mengacak-ngacak rambutnya. Kayla tidak sadar bahwa sudah ada Sky disana menatapnya heran.
Kayla berhenti dengan kegiatan konyolnya dan menyapa Mike. "Hai Sky," ucap Kayla tersenyum manis.
"Anda ditunggu tuan diruang tunggu depan meja resepsionis Nona." Setelah itu Sky pergi meninggalkan Kayla yang langsung bersiap-siap membereskan alat-alat kerjanya.
Disana, didepan pintu utama perusahaan AG Company, Edgar sedang menunggu kedatangan putranya. Namun dahinya mengernyit ketika melihat anak kecil yang sedang ditunggu berjalan kearahnya dan hanya ditemani satu bodyguard.
Agam terlihat berjalan sambil memegang iPad mini milik anak kecil itu. Edgar menatap datar kelakuan putranya. iPad mini buatan anak kecil itu tidak pernah terlepas dari tangan kecilnya.
Saat akan sampai didepan pintu perusahaan, tidak sengaja Agam menabrak ibu-ibu muda berpakaian mewah bersama seorang anak kecil seumurannya. Agam hanya menatap datar anak yang ditabraknya sampai jatuh.
"Anak kecil tidak tau diri. Minta maaf sekarang," bentak wanita muda itu. Bukan keturunan seorang Valarich namanya jika diancam oleh orang lemah. Sedangkan daddynya yang sering mengancam dengan mengambil iPad mini nya saja yang merupakan barang kesukaannya tidak pernah mengalah.
Anak kecil yang dibentak itu abai saja. Ia melihat pengawalnya pertanda untuk tidak melawan dan abai saja. Agam berniat berjalan, namun tiba-tiba dia terjatuh dengan kuat ke batu-batu kerikil kecil.
Lututnya berdarah, pengawal yang melihat itu ingin memberikan pelajaran pada wanita muda disana, namun terhenti karena lirikan sang tuan kecil.
Para karyawan yang melihat perbuatan wanita itu merasa ngeri. "Habislah wanita itu, dia pasti tidak akan bisa melihat matahari besok.", seru pegawai A.
"Benar. Berani-beraninya dia menganiaya putra tunggal tuan Edgar, dia tidak tau Tuan Edgar duda idaman para wanita adalah seorang kaya-raya. Tapi tuan kecil Agam tidak melawan sama sekali. Sikapnya sebagai seorang putra orang kaya memang terlihat jelas" seru pegawai B.
Wanita yang tidak sengaja mendengar percakapan kedua karyawan itu bergegas melihat apa yang terjadi. "Putra tunggal? Putra tunggal tuan Edgar? Putraku, tunggu mommy nak," ucapnya berlari lebih cepat keluar perusahaan.
Sedangkan Edgar yang melihat putranya diperlakukan seperti itu rahangnya mengeras. Dia ingin melangkah kan kakinya, namun terhenti ketika mendengar tapak kaki yang sedang berlari.
Ia menoleh kebelakang dan ternyata sekertaris barunya. Wanita itu terlihat berlari dengan wajah memerah kearah wanita muda yang mencelakai putranya.
Plak
Satu tamparan melayang di pipi wanita yang dengan beraninya membuat putra kecilnya terjatuh. Wanita yang berlari tadi dengan tergesa-gesa itu langsung berlutut dan membersihkan celana anak kecil yang sangat dirindukannya.
"Apa kamu baik-baik saja Sayang. Kakimu, sini mommy obati," ucapnya mengibaskan celana anaknya dan ingin pergi namun tangannya ditahan oleh wanita tadi.
"Mommy?" batin Agam.
"Mommy? Beraninya wanita itu menyebut dirinya mommy dari putraku," batin pria yang sedang menonton pertunjukan didepannya. "Baru kali ini aku melihat wanita seberani itu," batin Edgar
Satu tamparan hampir mengenai wajah yang menolong anak kecil tadi. Namun, hal itu tidak sampai terjadi.
Plak
Terdengar kembali suara tamparan, namun bukan mengenai wajah Kay, melainkan ibu muda disana. Kay bukan lemah lagi, dia sudah belajar untuk menjadi kuat.
"Kamu ingin lagi?" Kayla berniat mengangkat tangannya untuk menampar kembali, tapi tidak tega melihat anak kecil yang sudah menangis dipegangan ibu muda tersebut.
Anak itu sudah terlihat menangis tersedu-sedu. Kay sebagai seorang ibu juga tidak merasa tega melihat anak kecil seumuran putranya.
"Sudah punya anak tapi masih memiliki sifat kekanak-kanakan." Kay langsung menggendong putranya dan masuk kedalam perusahaan. Dia merasa anak dalam gendongannya sangat berat, tapi ini kesenangan ples penderitaan tersendiri untuknya.
Disana pria yang merupakan ayah putranya tidak dipedulikan oleh dirinya dan melewati begitu saja pemilik perusahaan dia bekerja.
Sesampainya dimeja sekertaris, ia langsung meletakkan putranya di meja kerjanya. Kayla mengambil tisu dan membersihkan luka anak kecil didepannya dengan anti septik dan meneteskan obat merah.
"Mommy? Kenapa kau mengatakan kau mommy ku? Dad bilang mommy ku cupu, bukan cantik seperti mu," tanya anak kecil yang sedang bersikap dewasa itu.
Edgar berada di dekat lift yang mendengar pertanyaan anaknya juga penasaran dengan jawaban sekertaris barunya.
Kayla gugup dan memikirkan bagaiman cara menjawab anak kecil didepannya. "Itu, itu mommy... eh maksudnya tante ingin menjadi pahlawan untukmu. Ya, karena itu," jawab Kayla hatinya sudah berdetak tak karuan.
Anak kecil itu menatap sinis ke arah wanita didepannya. "Aku adalah seorang pria. Aku tidak membutuhkan pahlawan. Apalagi seorang wanita seperti anda," seru Agam berlalu pergi.
Edgar tertawa dalam hatinya. "Wanita itu, apa dia pikir bisa menjadi mommynya anak kecil yang sangat dingin itu," batin Edgar berlalu pergi.
Wajah Kayla pias mendengar jawaban anak kecil yang ditolongnya. Bagaimana seorang anak kecil mampu mengutarakan perkataan pedas seperti itu? " Edgar sialan, apa yang kau ajarkan pada putraku," serunya dengan kesal.
Tiba-tiba sebuah pikiran melintas di pikiran Angel. "Apa aku beritahu saja bahwa aku adalah mommynya? Yah harus." Tanpa pikir panjang Kayla langsung berlari dan mengejar anak kecil tadi.
Jangan lupa like nya 😊👍👍👍
✋✋✋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Halu
Namanya kok gonta ganti bikin bingung
2023-08-26
0
宣宣
kok Angel Thor bukan nya Kayla ea 🤔🤔🤔🤔
2023-02-19
0
Triyani19
duh jadi tambah penasaran ka. up lagi ya☺
2023-02-16
1