Part 12

"Kenapa kau membawa nya ke sini Paman?" Seorang anak kecil yaitu Agam nampak menatap intens Kau yang ada di sana. Hal itu sukses membuat Kay menjadi gugup.

Dia memilih menunduk dan memperhati kan ujung heels nya karena terlalu berani datang ke mansion ini.

Apa kata orang jika seorang sekertaris yang baru saja menginjak kan kaki di perusahaan AG Company dengan Bernai nya langsung pergi ke mansion pemimpin perusahaan besar itu. Memang dia sangat lah berani bukan?

Tapi ini dilaku kan nya untuk bertemu putra nya dan melihat secara langsung kehidupan Agam di dalam mansion besar ini.

"Son, aku membawa nya sekalian ke sini karena ingin bertemu dengan mu. Aku masih ingin bermain di mansion besar mu ini," ucap Kenan mengurangi rasa tegang dari Kay, kemudian dia masuk dan meninggal kan Kah di sana. Dia bisa merasa kan rasa gugup yang di rasa kan oleh Kay.

"Tidak perlu membawa orang asing ke mansion ku, apa lagi baru menginjak kan kaki di negara ini." Kini kata pedas keluar dari mulut Segar yang sejak tadi terdiam.

Rasa nya mendengar kata itu Kay juga tidak ingin masuk lagi. Dia tau jika dia tidak di terima di tempat besar ini, dia juga mengerti posisi Agam dan Edgar, apa lagi diri nya bukan siapa-siapa saat ini.

"Maaf Tuan kecil, Tuan Edgar atas kelancangan saya, saya akan pulang sekarang," putus Kay pada akhir nya langsung berbalik.

"Apa ada yang meminta mu pulang, kau sudah berada di pintu rumah yang terbuka. Bukan kah seharus nya orang yang datang menyapa tuan rumah?" Edgar yang ada di sana duduk di sofa dan memandangi Kau yang berada di pintu.

"Sial Kenapa serba salah? Memalu kan," batin Kay berbalik.

"Baik Tuan," jawab Kau masuk ke dalam mansion. Dia melihat dekorasi rumah ini, sederhana tapi selalu mengandung warna hitam putih. "Khas seorang pria dingin," batin Kay tersenyum mengejek dalam hati.

"Apa ada yang lucu Nona?" tanya Agam ketika melihat Kay seperti tersenyum.

"Apa kah nona sudah membayang kan akan tinggal di sini?" tanya Agam mengejek.

"Oh God, cobaan apa lagi ini?" batin Kay menatap Agam yang ada di samping nya. Anak kecil itu menatap nya penuh curiga dan rasa tidak suka nya terlihat dari bola mata jernih anak itu.

"Come on Agam, jangan menekan nya terlalu dalam. Dia adalah kekasih uncle," seru Kenan dengan bangga.

Kay hanya menatap jengah ke arah Kenan. Sudah seribu kali Kau mengingat kan kenan akan hal itu, tapi pria itu tidak pernah mendengar kan ucapan nya.

"Aku tidak bertanya Uncle," jawab Agam dengan cuek.

Kenan di buat diam oleh perkataan Agam. Yah percuma berdebat dengan anak kecil yang jenius itu, pasti dia kalah dan akan selalu skakmat.

"Permisi Tuan, makanan sudah siap di meja makan." Kepala pelayan datang dan menghenti kan percakapan mereka, sebenar nya dia tidak terlalu berani, tapi mengingat ini sudah jam berapa dan Agam anak kecil itu belum makan, mau tidak mau kepala pelayan harus mengingat kan tuan rumah nya.

Agam langsung berdiri dari duduk nya, dia sudah tau kode yang di beri kan kepala pelayan karena sejak tadi Agam lah yang di lihat kepala pelayan itu.

Edgar juga ikut di susul Kenan yang sudah tak sabar ingin makan. Dia sudah rindu masakan di mansion ini. Kenan langsung saja pergi bersama Agam.

Sedangkan Kay, dia bingung sendiri, tidak tau apa yang harus di lakukan nya.

Dia ingin memanggil Kenan namu pria itu sudah tak terlihat lagi. "dasar Kenan tidak peka," batin Kay.

"Apa kau akan di sana terus?" tanya Edgar yang melihat Kay tetap duduk di tempat nya.

"Ma..maaf, apa aku boleh ikut makan?" tanya Kay malu dan merasa bodoh.

Edgar tidak menanggapi pertanyaan konyol Kay dan terus berjalan.

"Bodoh, apa wanita ini baru pertama kali menginjak kan kaki di mansion orang?" batin Edgar. Dia merasa sangat konyol dengan pertanyaan Kayla.

Kay ikut berdiri dan ikut menuju meja makan. Dia ikut ke sana dan langsung duduk di samping Agam.

Serempak pandangan semua orang tertuju ke arah Kay yang memilih duduk di samping Aham dan tidak di samping Kenan.

Tapi tidak ada yang buka suara dan hanya melihat saja. Kay tidak merasa di tatap, dia melanjut kan kegiatan nya dan berdiri menyiap kan makanan untuk Agam.

Tanpa melihat ke sana kemari, Kay langsung dengan telaten meyiap kan makanan Agam.

"Silah kan makan Tuan kecil," ucap Kay dengan penuh senyum.

Lagi-lagi semua orang serempak melihat tingkah tak terduga Kay. Tapi Agam menerima makanan itu di susul dengan pelayan lain yang menyedia kan makanan tuan mereka. Sedang kan Kay dia menyedia kan makanan nya sendiri dengan penuh semangat.

Di tengah mereka makan malam, tiba-tiba terdengar keributan di pintu mansion. Salah satu Pengawal datang dan membisik kan sesuatu ke pada Edgar.

"Kenan, bawa Agam ke dalam kamar," perintah Edgar menghenti kan acara makan nya.

"Tapi Agam belum siap," ucap Kay yang berkomentar tentang perintah Edgar.

Tidak ada yang memperhati kan komentar Kau. Semua nya langsung sibuk bergerak dan mengambil tempat terutama Agam. Dia mengikuti perintah sang Daddy dan pergi bersama dengan uncle nya Kenan.

Kay di buat bingung dengan situasi ini, aura ketegangan muncul dari situasi ini. Para pengawal juga langsung berjejer di arah pintu masuk dan Kenan juga menatap tajam ke arah kerumunan itu.

Sedang kan Kay dia tidak tau apa yang terjadi. Dia ikut berdiri dan menyaksi kan apa yang terjadi.

Seorang pria paruh baya dengan tongkat nya datang dari arah kerumunan yang ribut tadi.

Pandangan pria itu tertuju pada Kay yang terlihat bingung.

"Wanita baru?" tanya pria itu tersenyum mengejek.

Jangan lupa like nya 😊👍👍👍

Horas ✋✋✋

Terpopuler

Comments

宣宣

宣宣

siapakah pria itu,..... apakah ayahnya Edgar 🤔🤔🤔

2023-02-19

0

宣宣

宣宣

gx usah ketus2, Edgar entar km bucin baru tahu rasa....

2023-02-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!