Nama nya Agam Nicholas

Setelah mendapat kan ijazah nya, Kayla pergi ke kota paling besar di negara ini. Tujuannya adalah desa Cunha, tempat paling terpencil dan terisolasi di kota Instanbul ini.

Ia menuju desa disana, sayang nya tidak semua penghuni desa itu menerima nya. Ada yang mencibir bahkan ada yang mencaci maki dia secara terang-terangan didepannya. Namun Kayla manganggap bahwa cacian itu sebagai bumbu kehidupan untuk dirinya. Dia juga tidak bisa memaksa orang lain untuk menyukainya bukan?

Yang terpenting saat ini adalah dia harus bisa bertahan hidup di desa ini. Karena tidak ada tempat semacam restoran atau mall untuk melamar pekerjaan, Kayla mengambil jalan lintas sebagai pedagang makanan pokok sehari-hari di desa ini.

Usahanya berjalan lancar, bisa menghidupinya sehari- hari. Banyak ibu-ibu yang belanja ke warung kecilnya, namun hampir seimbang dengan ibu-ibu julid yang ingin menjatuhkan namanya.

Selama sebulan, dagangan Kayla selalu berjalan lancar. Seperti saat ini Kayla sambil membuat pesanan ibu-ibu, dia juga bercanda tawa dengan pelanggannya.

Inilah salah satu yang membuat ibu-ibu langganannya betah, selain cantik wanita pedagang muda itu juga sangat ramah. Namun meskipun sudah bersifat ramah, tetap saja banyak penghuni desa ini ini yang tidak suka dengannya karena iri dengan kecantikan wanita muda itu.

Namun, saat melayani pelanggan kepala Kayla tiba-tiba terasa pusing, seperti ada kupu-kupu melayang-layang dikepalanya. Tiba-tiba Kayla merasa dunia semakin lama semakin gelap.

BRUK

Kayla jatuh pingsan ditempat nya. Para pelanggan dengan cepat menolong wanita muda yang jatuh pingsan secara tiba-tiba itu. Tidak jauh dari sana ibu-ibu julid juga ikut mengerumuni wanita yang sedang pingsan itu. Telinga mereka bisa dikatakan lebih dari sepasang. Mata mereka juga selalu meneliti apa yang terjadi depannya.

Salah satu warga yang dekat dengan Kayla langsung menghubungi Bidan desa. Bidan desa datang dengan tergesa-gesa membawa motornya setelah mengetahui siapa yang sakit.

Bidan desa bisa dikatakan sangat dekat dengan Angel karena keramahan dan kecantikanya. Setelah bidan selesai memeriksa, bidan tersebut terkejut. Begitu juga dengan para warga yang berkumpul disana. Mereka khwatir dengan keadaan Kayla ketika melihat raut wajah bidan

"Ada apa dengannya Bidan? ucap warga A.

"Iya, bagaiman keadaannya?" ucap warga B. Hening selama beberapa menit akhirnya si bidan buka suara.

"Kayla hamil, sudah menjalani empat minggu." Para warga disana terkejut bukan main. Ditengah keterkejutan mereka Kay mulai mengerjapkan matanya lalu bangun.

Ibu-ibu yang dekat dengan Kayla menatap sedih kearah wanita yang sedang hamil muda itu. Mereka kasihan, bagaimana nantinya jika wanita yang sedang terbaring ini melahirkan. Siapa yang akan menemani persalinannya. Sedangkan suaminya saja belum pernah datang kesini.

Kayla mengatakan pada warga sekitar bahwa dia dijodohkan, suaminya kabur setelah mengetahui dirinya hamil. Alibi Kayla dipercayai oleh warga sekitar.

"Ada apa, kenapa semuanya menatapku sedih?" ucap Kayla sambil duduk dibantu para warga. Kayla menatap aneh ekspresi tak wajar para warga.

"Kamu hamil!" ucap salah satu warga.

DEG

Jantung Kayla berpacu lebih cepat.

"A...ku... aku hamil?" tanyanya dengan gugup. Kayla memang sudah merasa was-was karena dia bulan ini telat datang bulan. Para warga disekitarnya hanya mengangguk mengiyakan pertanyaan Kayla.

Para warga berusaha menenangkan Kayla. Mereka berjanji akan membantu Kayla dalam masa kehamilannya.

Namun, ibu-ibu julid yang iri dengan wanita yang hamil muda itu langsung mencibir.

"Hamil tapi tidak ada suaminya," ucap ibu julid A.

"Mungkin dia datang kesini karena menjadi wanita malam di tempat tinggalnya dulu," ucap ibu julid B.

Namun Kayla abai saja dan menatap dalam kearah perutnya. Ia mengusap pelan perut ratanya dimana sudah ada janin yang sedang berkembang didalam sana.

Setelah melihat kondisi pedagang langganan mereka lebih baik, para warga mulai keluar satu persatu. Kayla merenung sebentar meratapi nasibnya. "Bagaiman dia akan menjalani hari-harinya jika sudah memiliki anak? Apakah dia bisa menjadi seorang mommy yang baik nantinya? Kayla bergelut dengan pikirannya sendiri sendiri.

Hari-hari Kayla dilewati dengan menyenangkan. Para warga turut serta-merta mengawasi masa kehamilannya. Ada yang memberikan susu ibu hamil, vitamin, buah segar. Tidak hanya itu, para warga juga memberikan nasehat-nasehat dan tips untuk Kayla dalam menjalani masa kehamilan.

Tidak terasa perut buncit Kayla sudah memasuki 9 bulan. Ia sudah mengetahui jenis kelamin dari anaknya. Anaknya berjenis kelamin laki-laki. Dia sangat senang, karena akan memiliki teman hidup. Masalah ayah biologis bayinya, akan dipikirkan dikemudian hari saja. Kayla hanya hanya ingin fokus dengan kandungannya saat ini.

Saat Kayla ingin melayani pelanggan, perutnya tiba-tiba merasa kram. Para warga melihat air ketuban Ros mulai pecah. Kayla dilarikan kebidan terdekat.

Anak Kayla lahir dengan selamat, namun satu yang membuatnya merasa sendu. Anaknya kekurangan darah, bukan golongan darah yang mudah ditemukan. Anaknya memiliki golongan darah langka Rh-. Bidan Desa tentu saja angkat tangan atas penyakit bayi Kayla. Profesi nya sebagai bidan tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini.

**Sekedar info golongan darah itu tidak hanya A, B AB, O, tapi juga ada Rh+, Rh-, ada juga Mn. Untuk selengkapnya bisa baca di google atau buku kesehatan yah.

Selama 1 bulan mencari golongan darah itu, Kayla tidak menemukan apapun. Golongan darah itu sangat langka, dan jika ditemukan pun uangnya tidak akan cukup untuk membelinya.

Uang 1 miliar yang diterimanya sudah mulai menipis akibat perawatan darurat sang anak sebelum menemukan donor darah. Rasa khawatir bercampur sedih terpancar di wajah lelah Kayla. "Apa yang harus kulakukan, uangku juga sudah menipis," ucap Kayla duduk di bangku ruang tunggu rumah sakit.

Ketika ia ingin meninggalkan rumah sakit tersebut, wanita yang sedang menggendong bayi itu tiba-tiba melihat sebuah tayangan dimana pria ayah biologis dari anaknya terpampang jelas fotonya dan dikabarkan bahwa dia adalah seorang CEO di sebuah perusahaan terbesar di kawasan Amerika.

DEG

"Bukankah dia pria itu." Ia berpikir sejenak, pria itu adalah seorang CEO kaya raya dikawasan Amerika. Ia menatap sendu anaknya.

"Baiklah, ini demi anak ku. Maafkan mommy nak harus melakukan ini." Kayla meneteskan air mata, dia bertekad akan melakukan seperti yang dipikirkannya.

Pukul 09.00 malam, Kayla sudah kembali dengan dirinya yang cupu. Kepang dua, kacamata bulat, tahi lalat, bekas jerawatan. Dia mengurus proses pengobatan Sang anak dipesawat nantinya.

Dia kembali harus mengeluarkan uang yang banyak agar memiliki tim khusus dokter untuk memantau anaknya dipesawat untuk di bawa ke Manhattan New York.

Penerbangan dari Instanbul ke Manhattan membutuhkan waktu 9 jam 43 menit. Karena perjalanan jangka panjang itu, anaknya harus benar-benar diawasi dengan ketat oleh dokter yang benar-benar ahli.

Setelah sampai di kota Manhattan, setelah menanyakan keadaan sang anak pada dokter yang ternyata baik-baik saja, Kayla langsung bergegas ke mansion tujuannya.

Dalam perjalanan waktu 45 menit, anak dan ibu muda itu sudah melihat betapa besarnya mansion itu.

Digerbang mansion terlihat ada beberapa pengawal yang sedang berjaga-jaga. Kayla mengecoh pengawal dengan mengambil batu dan melemparkannya jauh kearah samping mansion. Para penjaga langsung sigap berlari kearah suara batu yang terlempar.

Kayla memanfaatkan kesempatan itu dan segera memasuki mansion. Ia sangat beruntung karena bayinya sedang tidur. Ia berlari cepat kearah pintu mansion dan mengamati CCTV. Saat CCTV berputar Kayla langsung mendekat dan mencari celah agar terhindar dari CCTV mansion mewah itu. Ia bersembunyi di bunga besar dekat pintu mansion.

Sebenarnya dia tau bahwa cepat atau lambat akan diketahui jejaknya. Setidaknya saat dia berada dimansion ini, dia tidak akan ditangkap karena menelantarkan bayi, anak kandungnya sendiri.

Disebuah ruangan, tepatnya ruangan CEO terdengar seorang pria yang sedang marah dan melayangkan sebuah bogeman mentah pada sekertarisnya.

"Mencari satu wanita saja tidak becus!" Ia langsung keluar diikuti sekertaris sekaligus asisten pribadinya. Meskipun si sekertaris merasa rahangnya bergeser, namun dia tidak boleh mengeluh.

Pria itu adalah Edgar dan Sky. Dalam hening sepi malam, mobil mewah itu membelah jalanan yang sepi. Gerbang mansion langsung dibuka oleh pengawalnya ketika melihat mobil tuannya datang.

Kayla yang melihat sebuah mobil datang, langsung bergegas meletakkan bayinya yang sedang tidur ketangga paling atas mansion itu.

"Sayang, maafkan mommy. Mommy janji akan kembali padamu hem," ucapnya sambil mencium kening anaknya.

Setelah sampai didepan pintu mansion, Sky langsung bergegas membukakan pintu untuk tuannya.

Ketika Edgar turun dari mobil terdengar suara tangisan bayi yang sangat kencang.

DEG

Hati Edgar terhenyak mendengar tangisan bayi itu. Dia mencari asal suara, dan benar saja bayi itu tergeletak dilantai mansion miliknya. Ia bergegas menimang bayi mungil itu.

Terlihat tulisan kecil tergeletak di atas baju bayi mungil itu.

"Maaf, aku mengantarkan anakmu Tuan Valarich. Nama nya Agam Nicholas. Dia seorang pria tangguh." Itulah isi surat kecil itu.

"Sial, wanita cupu buruk rupa itu," geram Edgar. Ia meremas kertas kecil ditangannya. Sang bayi terus menangis dan semakin keras disetiap pergantian menit dan detik.

"Sky, kita ke rumah sakit!" perintah Edgar. Sky langsung bergegas membukakan pintu untuk tuannya. Edgar menimang pelan bayi kecil dipelukannya. Bayi itu diam sesaat dan memandang wajah pria dewasa didepannya.

"Hi Son, i'm your dady," ucap Edgar dengan mencoba tersenyum. Belum pernah Edgar tersenyum kepada siapapun, tapi demi bayi mungil didepannya dia harus benar-benar mengubah raut wajahnya.

Edgar benar-benar merasa terhenyak hatinya melihat wajah pucat anak kecilnya. Edgar sudah yakin melihat wajah bayi kecil didepannya. Persis, seperti copyan dirinya saat kecil.

Sesampainya dirumah sakit, direktur rumah sakit dan jajaran nya sudah siap sedia didepan pintu ruang rumah sakit. Edgar keluar dengan menggendong seorang bayi kecil. Para anggota rumah sakit langsung terkejut bukan main, mereka mengira yang sakit adalah pemilik rumah sakit ini. Namun, realitanya adalah seorang bayi yang sedang pucat parah digendongan sang tuan.

Tidak ada yang berani bicara dan langsung bergegas menyiapkan brankar pasien. "Cepat, tolong bayi kecil ini!" perintah Edgar dengan panik.

Lagi-lagi direktur rumah sakit dan jajarannya kaget bukan main. Baru kali ini seorang Edgar Valarich terlihat panik dan tidak terkendali.

"Siapa anak kecil itu. Kenapa tuan sangat khwatir dengan bayi kecil itu?" Itulah pertanyaan yang muncul di setiap benak para penghuni pekerja rumah sakit.

Setelah 30 menit didalam ruangan perawatan, Edgar tidak lagi mendengar tangisan bayinya. Tapi kenapa hatinya merasa was-was? Melihat pintu terbuka Edgar berdiri dan langsung bertanya pada dokter sekaligus sahabatnya itu.

"Bagaimana keadaannya?" cecar Edgar. Dokter muda itu diam dengan wajah lesu sambil menggelengkan kepalanya.

"Bagaimana keadaannya brengsek?" Bogeman mentah dilayangkan Edgar pada sahabatnya itu. "Sedikit saja bayi itu terluka, habislah kau ditangan ku," seru Edgar berlalu pergi masuk dengan tergesa-gesa keruangan perawatan anaknya.

Jangan lupa like nya 😊👍👍👍

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!