"Apa tujuan mu datang ke sini?" tanya Edgar dengan dingin. Dia paling tidak suka melihat kehadiran seseorang seperti pria paruh baya di depan nya. Dan sekarang dengan penuh percaya diri nya pria itu berada di kawasan mansion nya
"Apa kau tidak ingin menyambut pria tua ini?" tanya nya.
Dia lah kakek dari Edgar yang selalu mempermasalah kan keberadaan Agam sejak lahir. Pria itu tidak ingin Agam berada di mansion ini karena asal usul nya yang tidak jelas. Selain itu, Edgar juga tidak pernah melaku kan yang nama nya tes DNA. Jadi tentu saja kakek Edgar tidak menyetujui k beradaan anak kecil itu
Tidak hanya itu, itu juga mengancam pembagian harta yang saat ini berada di tangan Edgar. Jika anak itu ada dan di terima Edgar secara sah, maka sebelum anak itu pun besar, saham lima belas persen sudah milik Agam, itu adalah warisan yang di berikan oleh Ayah Edgar yang kelak menjadi pewaris edgar
Keberadaan anak itu juga membuat kakek Edgar tidak suka. Dia tidak akan bisa lagi menguasai dan menikmati harta dari tunangan Edgar yaitu Laura.
Bisa di kata kan pertunangan itu adalah pertunangan bisnis antara dua perusahaan besar. Namun terhalang kembali dengan Agam yang tidak menerima kehadiran Laura sebagai mommy nya.
"Kehadiran mu tidak di terima di sini pak tua. Jadi silah kan angkat kaki!" Melalui suara Edgar, orang bisa menilai bahwa Edgar sangat tidak menyukai kehadiran tua Bangka itu.
"Baik...baik. Aku hanya ingin mengata kan satu hal pada mu. Segera nikahi tunangan mu Laura. Jangan bertindak bodoh dengan menunda-nundanya. Dia memiliki segala nya dan menerima mu sebagia duda anak satu."
Pria tua itu kemudian melihat ke arah Kay.
"Jangan sia-sia kan waktu mu untuk wanita yang datang mengais rejeki dari mu. Sangat menyedih kan," ucap pria tua itu lalu mulai melangkah keluar dari mansion itu. Tongkat tua nya terdengar untuk menahan tubuh pria tua itu agar tidak jatuh ke tanah.
"Kau tidak ada hak untuk mengatur ku. Cukup hanya ayah dan ibu ku saja yang menderita karena ulah bodoh mu yang tak bermoral. Dan ku ingat kan sekali lagi, kerja keras ku tidak ada sangkut paut nya dengan mu. Dan jika kau mengata kan menikah, kau saja yang menikah," ucap Edgar dengan tegas.
Setelah mengata kan itu Edgar meninggal kan ruangan yang membuat nya panas itu. Dia tidak ingin berdebat atau adu otot saat ini. Dia harus mendingin kan otak nya agar tidak khilaf dan membunuh kakek kandung nya sendiri.
Kay yang kejadian di sana menatap negeri ke arah pria tua itu. "Bisa-bisa nya ada seorang kakek mempertaruh kan kebahagiaan cucu nya demi harta warisan. Sangat lucu," batin Kay.
"Siapa nama mu?" tanya pria tua di sana dengan sinis.
Kau menjadi takut karna wajah menakut kan pria di depan nya.
"Nama sa...saya, Kay Tuan," jawab Kay gugup.
"Jangan menjadi wanita pelakor yang akan merusak tunangan cucu ku, tau diri lah sedikit. Jangan memanfaat kan wajah cantik mu" ucap pria tua itu lalu bergegas dari sana.
"Tunggu Tuan, anda salah paham. Saya sama sekali tidak mendekati cucu anda. Saya bukan wanita pelakor seperti yang anda kaga kan." Kay tidak terima dengan ucapan kakek tua itu.
"Tapi kau mendekati putra nya yang tidak jelas asal usul nya itu. Jika bukan karena anak itu Edgar sudah menikah dengan Laura," kesal pria tua itu.
"Apa maksud anda Agam menjadi beban dalam kehidupan tuan Edgar?" tanya Kay. Dia mulai merasa geram dengan pernyataan pria tua di depan nya.
"Tentu saja, dan itu bukan urusan mu," jawab Pria tua itu. Lalu dia benar-benar pergi dari sana.
Kay duduk di salah satu kursi yang ada di sana. Dia merenungi ucapan pria tua yang tidak tau menjaga mulut itu.
Dia kemudian mencari artikel tentang Laura. Banyak beredar di internet bahwa wanita cantik itu sudah bertunangan dengan seorang pengusaha kaya raya yaitu Agam.
Banyak komentar positif yang ada di sana. Seorang putri pengusaha kaya bersanding dengan seorang pengusaha kaya raya, maka keturunan dari mereka bisa di pasti kan tidak akan miskin tujuh turunan. Banyak juga komentar yang berisi kan rasa iri yang membara dari komentar netizen.
"Apa Agam sebenar nya tidak nyaman berada di sini? Apa aku harus membawa nya?" batin Kay menatap lurus ke depan nya.
"Apa yang di kata kan pria tua itu tidak perlu di pikir kan. Tunggu saja Kenan dia akan turunan sebentar lagi." Ternyata Edgar tidak benar-benar naik ke atas tadi. Dia diam di balik tangga dan menunggu kakek nya angkat kaki dari mansion milik nya.
"Dad, apa opa sudah pergi?" Agam bersama dengan Kenan turun dari lantai atas.
Anak itu celingak celinguk sana sini.
"Ingat Agam Nicholas Mahendra, kau tidak memiliki seorang opa. Jangan menganggap nya sebagia keluarga mu jika dia tidak mengakui mu. Apa kau mengerti!"
Edgar menekan setiap kata-kata nya membuat anak itu menunduk.
"Jelas dia tidak bahagia di sini," batin Kay mulai yakin langkah apa yang akan di lakukan nya selanjut nya.
"Jangan mengajar kan hal konyol pada anak mu Edgar. Dia tetap lah opa nya seburuk apa pun diri nya," jawab Kenan.
"Aku tau Dad, opa tidak meneri ma ku karena mommy ku yang tidak ada bukan? Dia juga meminta mu untuk menikahi Tante Laura," ucap Agam. Dia mulai merasa malas jika dad nya selalu abai tentang kehadiran opa nya.
"Henti kan omong kosong mu Agam dan pergilah ke dalam kamar mu!" perintah Edgar dengan tegas.
Agam terlihat menyedih kan, namun dia tidak membantah ke pada Dad nya lagi.
Bisa kah lembut sedikit pada anak mu? Apa begini cara mu merawat seorang anak?" Kay mencoba buka suara.
"Nona, anda benar-benar tidak perlu ikut campur urusan pribadi saya," tegas Edgar.
Semua itu membuat hati Kay sangat sakit. Melihat anak nya sendiri tidak di akui, bahkan sering di bentak Dad nya. Apa ada hal yang lebih mengeri kan lagi terjadi pada putra nya di ruangan besar ini? Kay benar-benar tidak yakin dengan kehidupan Agam di sini.
Jangan lupa like nya 😊👍👍👍
Horas ✋✋✋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
Desilia Chisfia Lina
wih ambil aja agama kay
2023-02-21
0
宣宣
wah tajam amat ucapan mu pak tua.....🙄🙄🙄
2023-02-19
0