Ashura Menghilang

Liem masem masem digoda Leo. Hatinya dikit lega sudah keluarkan sedikit unek-unek yang selamanya ini tersimpan rapat di hati. Dukungan para sahabat menambah rasa percaya diri Liem untuk menyatakan isi hati pada Ashura.

"Liem.."seru Dandy tiba tiba."Singa mu menghilang." Dandy panik tak melihat Ashura di sekitar tembok ukiran.

Liem tersentak kaget tak menemukan Ashura di sekitar tembok. Padahal tadi jelas jelas Ashura sedang foto foto di sekitar tembok. Liem auto panik berlari ke arah tempat Ashura berfoto. Ketiga teman Liem tak kalah kaget. Sebentar lagi istana terlarang akan ditutup. Kalau Ashura sempat pergi masuk lebih jauh tentu sangat sulit menemukannya.

"Gila nih anak! Sudah dibilang tak boleh jauh dariku. Selalu cari masalah buatku. Tolong bro! Kita pencar carinya! Kalau dapat akan kuikat kakinya." repet Liem kesal tingkat dewa.

"Kubayar minuman dulu. Kalian jalan dulu. Atau kita lapor pada pengawas istana." Leo keluarkan ide.

"Cari dulu bro! Mungkin masih sekitar sini. Kalau belum dapat baru kita lapor."

"Sip sip.." Leo pergi bayar minuman mereka lalu bergegas bergabung cari Ashura.

Liem nyesal sudah ijinkan Ashura jauh darinya. Dari dulu Ashura selalu dekatnya dan mudahan belum pernah terjadi hal tak diinginkan. Semoga Ashura jalan tak jauh dari lokasi mereka tadi.

Dandy dan Hastomo cari arah timur sedangkan Leo dan Liem cari sebelah barat. Dalam hati terpanjat doa semoga Ashura tak nyasar jauh biar tak susah cari.

Hati Liem benar benar hancur membayangkan kalau terjadi sesuatu pada Ashura. Bagaimana jelaskan pada orang tua Ashura. Gadis itu adalah pewaris tunggal beberapa perusahaan besar milik keluarga Hanggara. Secara tak langsung akan jadi beban moral bagi Liem walau memang bukan sepenuhnya salah dia.

Ingin sekali Liem menangis karena sudah putar putar tak menemukan Ashura. Leo ikut susah hati karena dia juga lengah tak pantau Ashura. Wajah Liem berubah pucat pasi tak nampak bayangan Ashura di manapun.

"Telepon Dandy! Mungkin sudah ketemu." kata Liem pada Leo yang juga bingung.

"Ya ya ya.." Leo mengeluarkan hp mencoba cari tahu pada Dandy tentang Ashura.

Liem melihat guratan kecewa di mata Leo. Tak ditanya Liem sudah tahu jawaban Ashura belum ditemukan.

"Kita lapor saja Leo..nanti kan ada operator umumkan siapa yang dicari. Ashura ngerti bahasa mandarin kok."

"Okelah! Yok kita jalan."

Di tempat lain Ashura masuk ke satu kamar seperti diiring ke situ. Suasana kamar kuno itu terasa dingin membeku pancarkan aura tak sedap. Ashura merasa ada yang tak beres dalam kamar kusam ini. Mata Ashura bermain liar cari sesuatu yang bisa menarik perhatiannya. Tak ada yang menarik selain aura seram. Ashura cepat cepat ambil langkah seribu sebelum mati ketakutan.

Begitu Ashura mau keluar pintu papan itu tertutup sendiri. Ashura menjerit kaget hampir nangis saking kaget.

Keheningan membungkus ruangan lembab itu. Suasana makin seram karena pintu tertutup otomatis makin gelap. Ashura meremas tangan sendiri saking takutnya.

"Nona.."suara lembut dari belakang nyaris copotkan jantung Ashura.

Ashura balik badan menemukan seorang wanita muda berpakaian ala gadis kuno tersenyum ramah padanya. Wajahnya agak pucat walau cantik. Bibirnya pucat seperti orang kekurangan darah.

"Siapa kamu?"tanya Ashura bergetar.

"Aku adalah kamu. Kamu adalah reinkarnasiku dari masa lampau. Kau harus menolongku sekarang."

"Apa maksudmu? Aku adalah kamu di masa depan?"

Wanita itu mengangguk jelas sambil berjalan dekati Ashura. Ashura yang mundur saking takut. Kalau wanita ini datang dari masa lalu berarti sudah meninggal dan pastinya arwah penasaran.

"Jangan takut! Aku tidak jahat hanya ingin menuntut keadilan atas kematianku. Aku dibunuh tanpa alasan jelas. Sekarang kedua pelayanku terancam hukuman mati dituduh bunuh aku. Kau harus bantu mereka. Mereka tak tahu apa apa hanya dijadikan kambing hitam."

"Apa yang bisa kubantu?" tanya Ashura ngeri ngeri sedap.

"Duduklah! Kamu masih termasuk keturunan keluarga Wang. Kita adalah keturunan kerajaan Chau yang menguasai padang rumput. Di usiaku 15 tahun aku dibawa ke istana untuk dijodohkan pada raja muda Liem Fu Yen. Karena umurku belum cukup maka aku hidup terasing di istana terpencil. Aku hidup dalam kesepian bertahun tahun hanya ditemani dua pelayan setia."

"Lalu kenapa kau meninggal?" Ashura mulai tertarik pada kisah hidup wanita malang itu. Rasa takut berangsur sirna karena hantu di depannya tak seseram dalam film horor. Malah suara lembut wanita itu bikin hati adem.

"Aku adalah putri kerajaan sahabat maka kesempatan aku jadi ratu sangat besar. Beberapa bulan lagi raja muda akan pilih ratu juga selir agung maka aku dilenyapkan agar tujuan orang tamak itu berhasil."

"Apa kamu sering bersama raja cabul itu?"

"Tak pernah. Aku terasing di istana paling sepi. Mungkin raja sudah lupa punya calon selir macam aku. Aku tak cantik juga tak pandai ambil hati raja macam selir selir lain."

"Apa yang bisa kubantu?"

"Kau pura pura jadi aku dan balaskan dendamku agar arwahku bisa tenang."

"Wajah kita tak begitu mirip. Siapa percaya kita itu orang sama."

"Selama ini tak ada orang pernah lihat wajahku karena aku memakai cadar. Bahkan kedua pelayanku juga tak kuijinkan lihat wajahku. Kami orang padang rumput memang bercadar karena tradisi. Sebelum menikah tak boleh perlihatkan wajah untuk umum. Kalau sudah nikah baru boleh buka cadar. Kurasa itu bukan masalah penting. Yang penting kau bersedia tidak balaskan dendamku."

"Aduh gimana ini? Aku gak ngerti kultur kalian dan buta soal dirimu walau sudah tahu sekilas. Aku bisa apa?"

"Aku akan tinggalkan seluruh ingatanku padamu. Kau akan paham tentang aku dan semua yang ada padaku. Kamu akan tahu sendiri semua yang pernah aku alami asal kau janji bantu aku. Setelah selesai tugasmu kau akan kembali ke abad mu."

"Kau janji akan kembalikan pada keluargaku sekarang kalau aku berhasil balas dendammu?"

"Aku janji. Aku bernama Wang Shu Rong. Sekarang umurku 18 tahun. Pelayanku bernama Siau Yin dan Siau Muk. Ayin itu gadis dan Amuk itu laki. Keduanya anak baik. Umurnya mungkin lebih tua dikit dari kita. Yang lain aku akan masuk dalam memorimu biar kau bisa ngerti tentang jalan hidupku. Kau anak pinter maka aku sengaja bawa kau ke zaman ini."

Ashura sudah berani dekat dengan hantu dari abad lalu. Shu Rong tidak seram seperti kata orang kalau hantu itu seram. Mata merah darah, gigi taring untuk isap darah. Semua itu bohong. Shu Rong malah manis dan lembut.

"Aku akan bantu kamu tapi janji kembalikan aku ke zaman setelah tugasku selesai."

"Aku jamin. Tapi kamu harus hati hati terhadap ibu ratu dan ibu suri. Mereka berencana naikkan keluarga masing masing agar bisa jadi ratu. Kemari Kan tanganmu agar semua ingatanku pindah kepada kamu."

Ashura ragu ragu untuk ulurkan tangan. Bagaimanpun Ashura masih takut terlempar ke masa yang bukan masanya. Dia terbiasa hidup bebas di abad atom. Apa sanggup hidup di jaman serba kekurangan ini. Namun Ashura kasihan juga pada Shu Rong yang mati dibunuh. Kini ada dua manusia terancam hukuman atas perbuatan orang jahat. Jiwa muda Ashura terpanggil untuk bela keadilan bagi orang kecil.

"Nona..aku tak berniat buruk padamu. Aku akan lindungi kamu selama hatimu tak jahat." Shu Rong yakinkan Ashura kalau dia bukan hantu jahat.

Ashura menghela nafas tak tahu harus bagaimana. Kalau dia terima berarti untuk selama ini dia akan dinyatakan hilang di istana terlarang. Lalu bagaimana Liem dan Hastomo juga pertandingan wushu nya?

Liem pasti sedang bingung mencarinya. Hati Ashura terasa sedih harus berpisah dengan Liem walau hanya untuk sementara. Ashura sudah terbiasa bersama Liem. Tanpa laki itu hati Ashura jadi kosong.

"Bagaimana kawanku di abadku?"

"Tak masalah. Kau akan kembali secara alami kalau tugasmu selesai. Waktu kita tak banyak nona. Sebentar lagi kedua pelayanku akan dipenggal. Coba kau pikir dua insan tanpa salah dibunuh tanpa dosa."

Ashura terduduk lemas tak berdaya. Ikut Shu Rong berarti korbankan perasaan Liem, minta kembali ke abadnya artinya ada dua manusia tak berdosa akan menemui ajal. Ashura jadi dilema tak tahu harus pilih mana.

"Aku boleh pamitan pada kawanku dulu?" tanya Ashura lugu.

Shu Rong tertawa kecil."Tidak. Kamu sudah masuk alam kami tak mungkin pulang segampang itu. Percayalah! Aku akan urus temanmu. Aku akan masuk mimpinya kasih tahu kamu berada di tempat aman. Kemari Kan tanganmu!"

Ashura menatap Shu Rong tanpa daya. Tangan Ashura bergerak sendiri masuk dalam genggaman Shu Rong. Tangan itu dingin melebihi es batu. Ashura bergidik merasakan betapa dinginnya tangan hantu baik itu.

Kepala Ashura langsung dipenuhi berbagai macam kenangan memori Shu Rong. Satu persatu membekas di benak Ashura sampai Ashura merasa gelisah diberi berbagai bayangan masa lalu Shu Rong. Keringat dingin meleleh di kening saat Shu Rong transfer semua semua kenangan ke benak Ashura. Mata Ashura terpejam rapat menerima tanpa bisa melawan.

"Bukalah matamu!" pinta Shu Rong lembut.

Ashura membuka mata melihat wajah Shu Rong sudah lebih bercahaya. Wajah itu tetap lembut tanpa ada tanda berubah seram.

"Sudah??"

"Sudah..ini kamarmu. Aku akan pergi. Barangmu dari abad mu jangan sampai ketahuan. Simpanlah dibawah tempat tidurmu! Kini kuserahkan semua padamu."

"Apa aku bisa melaksanakan keinginanmu?"

"Aku percaya padamu. Untuk sementara tetap pakai cadar kalau keluar istana dingin ini. Jangan biarkan orang melihat wajah cantikmu! Satu lagi. Aku masih suci murni belum pernah disentuh laki."

"Aku juga masih perawan. Aku takkan ijinkan raja cabul itu ambil keuntungan dariku. Aku sudah punya kekasih hati di jamanku." Ashura membayangkan musuh terindah sekaligus orang yang telah mengukir angan indah dalam hati Ashura.

"Aku tau..kau anak baik juga. Hati hati dalam bertindak. Gantilah pakaianmu dan langsung menuju ke lapangan. Sebentar lagi Amuk dan Ayin akan dipenggal. Kau tahu apa yang akan kau lakukan untuk selamatkan mereka."

"Pakaian apa?"

Shu Rong menunjuk beberapa pakaian yang tergantung di gantungan kayu. Ashura pingin tertawa karena pakaian itu persis dalam cerita silat kuno. Berlapis lapis dipenuhi kain sutera di bordir bunga. Sungguh norak di mata Ashura.

"Pakailah!" Shu Rong bergerak pelan mengambil pakaian itu lalu berikan pad Ashura.

"Aku tak tahu cara pakai!"

"Sini kubantu. Badanmu sangat indah. Dadamu besar dan pinggangmu kecil. Pantatmu juga indah. Kau sungguh ciptaan Tuhan yang sempurna. Semua selir tak bisa lawan kecantikanmu. Aku iri padamu." Shu Rong membantu Ashura mengenakan pakaian berlapis lapis itu. Ashura merasa gerah diberi pakaian mirip baju Korea. Cuma baju ini tak seberat pakaian korea yang disebut hanbok.

"Ya ampun aku merasa betulan jadi puteri raja."seru Ashura terpesona melihat wajah sendiri di kaca buram jaman kerajaan.

Shu Rong memberi Ashura hiasan rambut berupa burung merak warna merah darah lambang kerajaan Chau yang selama ini jadi penghias kepala Shu Rong. Hiasan itu sangat indah seperti merak betulan sedang menari di kepala Ashura.

"Kamu sangat cantik. Ayo pakai cadarmu! Aku akan antar kamu ke lapangan tempat Amuk dan Ayin bakal dipenggal."

"Baiklah! Doakan aku cepat bereskan masalahmu!"

"Ada yang ingin kubilang. Ada satu pangeran muda yang baik hati. Dia pangeran keempat anak selir Long Mei. Kamu bisa minta bantu apapun padanya bila perlu bantuan."

"Siapa namanya?"

"Pangeran Liem Fu Kuang. Dia belum punya selir tetap. Orangnya sangat baik dan sopan. Jujur aku suka padanya. Tapi aku tak bisa bergerak karena masuk istana tercatat akan jadi wanita raja. Kau bisa bebas bila raja bersedia beri kebebasan padamu."

"Ok..aku akan buat raja cabul itu bebaskan aku secara suka rela. Tenang saja kamu! Oya..di mana jasadmu dikubur biar aku bisa sempurnakan dirimu?"

Shu Rong menunduk sedih tak bisa jawab pertanyaan Ashura tentang tubuh yang sudah hancur diumpan ke serigala liar di hutan.

"Tubuhku tak ada lagi. Sudah dimakan serigala liar. Mungkin tersisa beberapa tulang di balik gunung. Tak usah kau pikir itu. Asal orang jahat dapat hukuman aku sudah puas."

Ashura mendekap mulut dengar kekejaman orang yang habisin Shu Rong. Betul betul manusia berhati iblis. Iblis mungkin tak sejahat itu. Ashura ikut bersedih hingga tanpa sadar memeluk Shu Rong. Tubuh dingin Shu Rong tak halangi Ashura berbagi rasa simpatik. Ashura sudah tak takut pada Shu Rong lagi. Malah Ashura simpatik pada gadis malang ini. Ashura tekad balas dendam Shu Rong biar gadis ini meninggal dengan tenang.

Pembaca yang budiman. Aku mohon dukungan dan vote anda. Kisah fiksi ini hanyalah khayalan penulis semata mata. Andai ada yang kurang mengena di hati silahkan beri komen membangun agar aku bisa menulis lebih baik lagi kelak. Beri komen positif agar aku lebih semangat up date bab demi bab. Terima kasih perhatian kawan semua.

Terpopuler

Comments

Sri Rohaniah

Sri Rohaniah

sudah kak ta beri vote

2025-01-07

0

Liem bik Kian slamet

Liem bik Kian slamet

penyesalan memang datang di akhir crita , begitu dg hidup ini . ., sering kali kita tdk menjalankan peran dg benar , karena di saat2 kita dipuncak nya , ego yg slalu didepan . .
crita memang tdk bisa di ulang , tapi aku menawarkan perdamaian , mesti tdk bersama lagi memerankan crita yg sama . . , itu lebih indah , persahabatan . . . . .

2023-05-30

2

玫瑰

玫瑰

menarik walaupun ianya cerita rekaan.

2023-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Ke Negeri Tirai Bambu
2 Musuh Terindah
3 Ashura Menghilang
4 Arwah Putri Shu Rong
5 Raja Muda Galau
6 Adaptasi
7 Jenderal Muda
8 Mengenal Jenderal Ganteng
9 Raja Murka
10 Makin Akrab
11 Pengumuman
12 Bertemu Raja Muda
13 Gerak Cepat
14 Jumpa Lagi
15 Bercanda
16 Bersama Raja
17 Keluar Istana
18 Keluar Istana 2
19 Bencana
20 Membantu Rakyat
21 Puteri Manis
22 Jumpa Arwah Shu Rong
23 Ritual Hujan
24 Hujan Lebat
25 Kembali ke Istana
26 Jenderal Kancil
27 Demam
28 Penasehat Raja
29 Jalankan Misi
30 Membantu Raja
31 Berseteru
32 Kenalan Baru
33 Mulai Bekerja
34 Terjebak
35 Selir-selir
36 Raja Pujaan
37 Berterus Terang
38 Ketangkap Basah
39 Kabur
40 Menyerah
41 Hantu Shu Rong
42 Penasehat Cantik
43 Penasehat Cantik 2
44 Wabah Penyakit
45 Bersama
46 Rapat
47 Rapat 2
48 Puasa
49 Draft
50 Jujur
51 Draft
52 Ashura Bersedih
53 Main Hati
54 Turun Lapangan
55 Pelajaran Moderen
56 Puteri Tang
57 Hajar Puteri Munafik
58 Cari Muka
59 Rencana Baru
60 Kebodohan Jenderal
61 Susun Rencana
62 Kerja Bakti
63 Kapok
64 Kejujuran
65 Pemberontakan
66 Buka Jati Diri
67 Raja Bingung
68 Fu Yen Syok
69 Rencana Paman Raja
70 Peraturan Baru
71 Persiapan Matang
72 Pasukan Perang
73 Bedah Senjata
74 Test
75 Ceramah Pagi
76 Latihan
77 Raih Kekuasaan
78 Pengumuman Pahit
79 GALI CERITA MASA LALU
80 Gebrakan Sang Raja
81 Penyerangan
82 Siapa Dia
83 Penyerangan
84 Paman Mata Keranjang
85 Pelajaran
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Ke Negeri Tirai Bambu
2
Musuh Terindah
3
Ashura Menghilang
4
Arwah Putri Shu Rong
5
Raja Muda Galau
6
Adaptasi
7
Jenderal Muda
8
Mengenal Jenderal Ganteng
9
Raja Murka
10
Makin Akrab
11
Pengumuman
12
Bertemu Raja Muda
13
Gerak Cepat
14
Jumpa Lagi
15
Bercanda
16
Bersama Raja
17
Keluar Istana
18
Keluar Istana 2
19
Bencana
20
Membantu Rakyat
21
Puteri Manis
22
Jumpa Arwah Shu Rong
23
Ritual Hujan
24
Hujan Lebat
25
Kembali ke Istana
26
Jenderal Kancil
27
Demam
28
Penasehat Raja
29
Jalankan Misi
30
Membantu Raja
31
Berseteru
32
Kenalan Baru
33
Mulai Bekerja
34
Terjebak
35
Selir-selir
36
Raja Pujaan
37
Berterus Terang
38
Ketangkap Basah
39
Kabur
40
Menyerah
41
Hantu Shu Rong
42
Penasehat Cantik
43
Penasehat Cantik 2
44
Wabah Penyakit
45
Bersama
46
Rapat
47
Rapat 2
48
Puasa
49
Draft
50
Jujur
51
Draft
52
Ashura Bersedih
53
Main Hati
54
Turun Lapangan
55
Pelajaran Moderen
56
Puteri Tang
57
Hajar Puteri Munafik
58
Cari Muka
59
Rencana Baru
60
Kebodohan Jenderal
61
Susun Rencana
62
Kerja Bakti
63
Kapok
64
Kejujuran
65
Pemberontakan
66
Buka Jati Diri
67
Raja Bingung
68
Fu Yen Syok
69
Rencana Paman Raja
70
Peraturan Baru
71
Persiapan Matang
72
Pasukan Perang
73
Bedah Senjata
74
Test
75
Ceramah Pagi
76
Latihan
77
Raih Kekuasaan
78
Pengumuman Pahit
79
GALI CERITA MASA LALU
80
Gebrakan Sang Raja
81
Penyerangan
82
Siapa Dia
83
Penyerangan
84
Paman Mata Keranjang
85
Pelajaran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!