The Summoner : Companion

The Summoner : Companion

1. Pemuda Barbar

Gua yang gelap, hanya ada suatu makhluk hampa yang memiliki kekuatan tersisa setelah berperang melawan para Pahlawan yang menumpas para bawahannya serta kepemimpinannya telah dihancurkan.

Dengan sisa sihir yang ia miliki, memanggil seseorang dari dunia lain dengan harapan ambisinya dapat diwariskan kepada generasi yang berikutnya.

Di atas batuan yang terdapat sebuah lukisan simbol pentagram matahari. Cahaya keunguan menyinari setiap garis yang membentuk simbol tersebut, sesosok manusia yang tengah pada posisi push up terlihat berada di tengah-tengah simbol pentagram tersebut.

Seorang remaja laki-laki yang tengah melakukan latihan fisik. Ia terbingungkan seraya melihat ke sekelilingnya yang gelap, namun terdapat suatu makhluk hampa yang keberadaannya dapat ia rasakan akan aura pekat yang dikeluarkan olehnya.

   “Jangan-jangan ini yang disebut dengan dipanggil ke dunia lain?”

Ia bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, karena situasi yang tidak ia ketahui saat ini. Remaja tersebut merubah posisinya menjadi berdiri, kedua kakinya cukup kesulitan berdiri akan kerikil karena ia tidak mengenakan alas kaki dan hanya mengenakan celana hitam panjang bersabuk tanpa mengenakan pakaian.

   “Apakah kau yang memanggilku?”

Tanya pemuda tersebut, makhluk hampa yang memanggil remaja tersebut mulai mengharapkan ambisinya.

   “Ya, daku adalah Raja Iblis yang telah dikalahkan oleh para Pahlawan. Daku memberimu perintah sebagai pemanggil dirimu, hancurkan para Pahlawan dan buatlah kekacauan di dunia ini!”

Ucapan dari makhluk hampa tersebut dapat dimengerti oleh pemuda tersebut. Ia merasakan bahwa bahasa yang berbeda dapat ia dengar dengan normal, dan apa yang ia katakan dalam bahasa asalnya dapat didengar jelas sesuai bahasa lawan bicara.

   “Apa yang kau bicarakan seperti menyuruhku melompat dari lantai dua dan mendarat dengan pantat terlebih dahulu.”

   “Apa yang kau katakan?”

   “Maksudnya mustahil. Lebih baik kau panggil saja selain aku, permintaanmu terlalu egois. Tapi jika seperti itu, mari kita buat kesepakatan.”

Pemuda tersebut mulai memikirkan negosiasi yang akan dilakukannya dengan makhluk hampa yang memanggil dirinya. Tetapi ...

   “Manusia rendahan sepertimu tidak berhak! Kau hanya harus mematuhi perintah dariku sebagai pemanggilmu!”

   “Tetapi ... kau bisa apa sekarang? Saat ini kau sudah dikalahkan oleh para Pahlawan dan saat ini pastinya kau berharap sekali untuk mendapatkan bantuan. Jangan mimpi, kau bahkan tidak bisa memerintahku dengan paksa.”

Ucapan dari pemuda tersebut membuat makhluk hampa yang memanggilnya terdiam. Memang benar apa yang dikatakannya dan pemuda tersebut cepat tanggap hanya dengan melihat situasi dan kondisi saat ini juga.

   “Kesepakatan apa yang kau inginkan?”

   “Itu cukup mudah. Sama seperti yang kau katakan yaitu mengalahkan para Pahlawan dan membawa kekacauan ke dunia ini. Dan untuk syarat dariku, hanya ada satu ... ”

   “Apa itu? Katakan.”

Pemuda tersebut menghela napas terlebih dahulu. Ia mengerti akan keadaan makhluk hampa yang memanggilnya dengan harapan terakhir dan ambisinya yang pupus.

   “Mantan Raja Iblis, aku ingin kau beristirahat dengan tenang dan sisanya serahkan saja padaku.”

Kata-kata yang ia ucapkan membuat makhluk hampa tersebut kebingungan. Tapi jika ia menolak persyaratan tersebut, usahanya untuk meminta bantuan dengan memanggil makhluk dari dunia lain akan sia-sia dan hanya memanggil Pemuda yang ada di hadapannya saat ini.

   “Jika aku menyetujuinya, apakah kau benar-benar akan melakukannya?”

   “Ya, karena aku yang dipanggil makanya akan terjadi sesuatu. Karena kau yang telah memanggilku, setidaknya biarkan aku menghormatimu dengan kesepakatan ini.”

Setelah mengatakannya, pemuda tersebut tersenyum kecil seraya menatap makhluk hampa yang memiliki wujud berupa gumpalan asap berwarna hitam dan dikelilingi aura yang memiliki warna ungu kehitaman.

   “Baiklah, daku percaya padamu. Tetapi, kau akan melewati jalan yang penuh darah. Kau mungkin akan membunuh manusia, dan paling terburuknya adalah kau yang membunuh Pahlawan.”

   “Aku tanya balik. Kalau begitu, kenapa setiap penjahat harus kalah oleh Pahlawan? Kenapa mereka membunuh Raja Iblis sepertimu malah disebut-sebut sebagai Pahlawan? Bagaimana dengan Iblis yang membunuh manusia dan yang lainnya, bukankah mereka dianggap dengan makhluk keji yang tiada ampun terhadap manusia. Akan kukatakan sekali lagi, aku akan membunuh ... manusia yang tidak tahu diri.”

Makhluk hampa tersebut yang merupakan wujud dari Raja Iblis yang telah dikalahkan mulai memudar dan perlahan-lahan hawa keberadaannya menghilang. Pemuda tersebut berbalik badan lalu teringat bahwa ia tidak memiliki persiapan sama sekali.

   “Dia pergi begitu saja. Sialan, aku tidak ada persiapan sama sekali.”

Pikirnya seraya berjalan keluar dari gua, ia berjalan secara hati-hati agar kerikil yang tajam tidak menusuk ke kakinya. Ketika ia keluar dari gua, ia seperti manusia purba yang telat menyadari peradaban.

Hanya ada celana panjang hitam yang bersabuk sebagai persiapannya. Tidak ada pakaian, sepatu atau pun yang lainnya. Namun sebelum makhluk hampa yang memanggilnya menghilang, ia mendengar bisikan berupa perintah dirinya untuk mengatakan ‘status’ di atas permukaan apapun itu.

Karena ia penasaran dengan hal tersebut, pemuda tersebut berjongkok lalu menatap rerumputan muda yang bergoyang akan hembusan angin segar. Ketika ia mengatakan status dengan pelan, muncul tulisan yang berasal dari dunia asalnya tepat di atas rumput bergoyang layaknya layar dalam sebuah permainan.

   “Skill yang kumiliki adalah Absorber dan Companion. Yang lainnya tidak ada yang berubah sama sekali dan terdapat bar nyawa, ini sama seperti game.”

Setelah ia cukup memikirkan banyak hal akan status yang ia miliki. Pemuda tersebut berdiri lalu melakukan peregangan tangan, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana lalu berjalan lurus untuk mencari tahu letak geografis saat ini yang ia pijaki.

Setelah beberapa menit berlalu, ia menemukan suatu monster yang bernama Slime. Karena ia bingung bagaimana cara menghajar Slime yang memiliki bentuk gumpalan lendir dengan suatu inti yang berada di dalamnya, ia menghancurkan Slime tersebut dengan cara menjatuhkan batu besar di atasnya sehingga Slime tersebut dapat dikalahkan olehnya dengan singkat.

Ketika ia melihat Slime yang mati tertimpa batu tersebut. Terdapat suatu bentuk yang memiliki warna menguap dari Slime yang mati tersebut, ketika ia langsung meraihnya dengan sekejap.

Terdapat informasi langsung yang ditunjukkan ke dalam pikirannya. Informasi tersebut mengenai mana, yaitu suatu kekuatan dari alam maupun diri sendiri yang dapat menghasilkan suatu kekuatan yang disebut sihir.

Hanya dengan mengingat mana yang ia sentuh secara langsung tadi, ia mulai membayangkan mana di tangan kanannya. Memang tidak terlihat, namun ia merasakan mana tersebut mengalir di tangan kanannya.

Pemuda tersebut mengambil napas panjang lalu menahannya seraya mengalirkan mana ke kedua kakinya. Ia fokus dengan satu tujuan, lompatan yang di luar akal manusia.

Dengan sekejap, ia melakukan lompatan ke depan dengan kedua kaki yang diperkuat oleh mana miliknya. Sehingga, loncatannya lebih bertenaga dan ia mulai menyadari kehebatan sihir yang ada di dunia ini.

   “Sihir memang hebat, tetapi pakaian dan alas kaki sangat dibutuhkan saat ini.”

Terpopuler

Comments

Ahmad Fallah

Ahmad Fallah

Up trus thorr

2020-07-24

2

Secrednaomi

Secrednaomi

---------->>Elementer Evolusion<<---------

Yang suka genre : Romance, Fantasy, SMA, Over power.

BACA NOVEL INI, KALIAN PASTI SUKA...!!

2020-06-06

0

KEMATIAN DI HATI KU

KEMATIAN DI HATI KU

tunjuk informasi status

2020-06-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!