Pagi sekali, Rindou dibangunkan oleh Zeek dengan cara diberi kentut tepat di depan wajahnya. Cara ini amat mujarab namun hati-hati karena korban akan mengamuk.
Rindou yang mencium aroma busuk, memejamkan matanya lalu menatap pantat berbulu dari Zeek yang baru saja kentut. Langsung saja, ia menampar pantatnya kemudian pergi jauh-jauh seraya mencari udara segar yang tidak terkontaminasi oleh kentut Zeek.
“Meskipun kemarin aku dapat mempengaruhi para Serigala Harvod. Untungnya keinginan mereka untuk membalas balik perbuatan manusia yang ada di Desa Kirel menjadikan pemicu utamanya mereka setuju denganku. Sedangkan Zeek, dia ingin membalaskan dendam dari temannya yang terluka.”
Pikir Rindou seraya membasuh wajahnya pada genangan air meskipun isinya sedikit. Rindou dan Zeek pergi ke bagian depan hutan tanpa melewati jalan utama ke Desa, Rindou memerintah agar para Serigala Harvod menyerang dari belakang dan Rindou sendiri datang dari depan sebagai pengembara numpang lewat.
Para Serigala Harvod menunggu perintah dari Rindou kecuali salah seorang serigala yang terluka kemarin karena ia terkena jebakan. Dengan satu kata dan ayunan tangan, Serigala Harvod langsung menyerbu Desa dari belakang dengan cara meloncati pagar yang ukurannya setengah meter.
Rindou segera pergi ke depan Desa di mana ia menggunakan jalan utama menuju Desa. Terdapat seorang petani yang berumur empat puluh membawa pisau menyadari kedatangan Rindou yang tidak mengenakan pakaian.
“Ada apa anak muda? Apakah kau baru saja dirampok?”
Tanya petani tersebut, Rindou menganggukkan kepala lalu menghampiri petani yang bertanya padanya.
“Begitulah Pak, ngomong-ngomong boleh saya pinjam pisau itu?”
Tanya Rindou seraya menunjuk pisau tajam yang dipegang oleh petani tersebut.
“Boleh saja, memangnya untuk apa?”
Tanya petani tersebut seraya memberikan pisaunya kepada Rindou. Ketika ia menerima pisau tersebut, Rindou langsung mengatur napasnya lalu menggunakan pergerakan cepat yang dihasilkan dengan pengaliran mana ke seluruh tubuhnya agar fisiknya lebih kuat dari biasanya.
Ia menebas leher sang petani, namun karena ia tidak tepat memotong arteri dan urat nadinya sehingga si petani tersebut belum mati sepenuhnya. Karena Rindou tidak ingin membuat si petani menderita lebih lama, ia memutar kepalanya dengan cepat.
“Memang benar. Membunuh seseorang memang sama dengan membunuh makhluk hidup yang lainnya, yang jadi pacuannya hanya mental dan ketentuan.”
Pikir Rindou, ia segera pergi ke dalam Desa untuk mencari tahu apa yang sudah terjadi. Ketika ia memasuki bagian dalam Desa, sudah terdapat sekawanan Serigala Harvod yang menyerang dan ada juga yang tengah melawan tiga Petualang yang menjaga Desa.
Rindou melihat setidaknya tiga Serigala Harvod telah dikalahkan dengan luka parah dan mungkin saja meninggal. Jika mereka terus melawan para Petualang, kemungkinan besar akan ada banyak korban jiwa dari Serigala Harvod.
Maka dengan berinisiatif, Rindou segera berlari lalu menggunakan kemampuan yang ia dapatkan setelah dipanggil ke dunia ini. Companion, itulah skill yang ia gunakan seraya berlari.
Tubuhnya mulai ditumbuhi dengan rambut hitam, fisiknya membesar dan matanya berubah menjadi binatang buas. Dalam sekejap, ia berubah menjadi sesosok manusia serigala yang disebut dengan Werewolf.
Yang Rindou rasakan kini adalah kekuatan fisiknya bertambah dan ia dapat menggunakan cakar tajam sebagai senjatanya. Dia dapat mendengar lebih baik dan penglihatannya lebih tajam, mengendus darah dan bau yang lainnya dapat dia rasakan dengan jelas.
Dengan cepat, Rindou berlari layaknya seekor serigala karena fisiknya lebih mendukung akan pergerakan binatang buas. Ia menerjang dari samping, tangan kanan ia ayunkan dengan cepat dan membuat salah satu Petualang langsung tewas dengan membantingnya lalu memotong urat nadi yang ada di leher.
Tersisa dua Petualang lagi, Rindou melolong dengan nyaring hingga semua Serigala Harvod mengerti dengan perintah dari lolongannya. Sekitar lima Serigala Harvod yang ada di sekitarnya, langsung menerjang dua Petualang yang tersisa dan menewaskan mereka dengan dicabik-cabik dan dipatahkan lehernya dengan gigitan yang kuat.
Yang tersisa hanya penduduk Desa. Para Serigala Harvod dan Rindou menyerang semua orang yang ada di Desa bersamaan anak kecil yang mungkin akan menjadi bibit dendam dan saksi yang mungkin saja tumbuh dengan kebencian yang mendalam.
Anak kecil diserang oleh para Serigala, sedangkan Rindou menyerang orang dewasa yang menggunakan senjata tajam berupa pedang, pisau, tombak, dan cangkul. Meskipun begitu, luka yang ia terima perlahan-lahan menutup meskipun membutuhkan waktu lama.
Hanya dalam dua jam, Rindou dan para Serigala Harvod memusnahkan satu Desa dengan serangan kejutan. Para Serigala Harvod memakan berbagai hewan ternak, sedangkan Rindou menenangkan dirinya terlebih dahulu dan perlahan-lahan wujudnya kembali menjadi seorang manusia.
Akan tetapi, efek dari kekuatan Companion yang ia gunakan muncul. Di kepalanya, terdapat telinga serigala yang tumbuh beserta ekor yang menjadi karakteristik dari seekor serigala.
Rambutnya memanjang hingga melewati bahu, matanya menjadi normal namun warna irisnya menjadi kuning sedikit keemasan. Dan satu lagi, gigi taringnya tumbuh dan dapat dilihat jika ia membuka mulutnya.
Hanya dengan seperti itu, Rindou mulai mengerti dengan kemampuan Companion yang ia gunakan. Kemampuan khusus yang ia dapatkan memang memiliki tingkatan yang bagus, namun ia tidak yakin dapat mengalahkan Pahlawan hanya dengan kekuatan yang ia miliki saat ini.
Zeek kembali ke tempat Rindou yang tengah membasuh tubuhnya yang dipenuhi darah di dekat sumur. Zeek melaporkan bahwa para kawanannya akan kembali ke sarang mereka, Rindou dapat mengerti perkataannya dan ia menyuruh Zeek untuk pergi terlebih dahulu.
Setelah Zeek pergi, Rindou mengecek statusnya seraya menatap genangan air yang ada pada wadah ember kayu. Di atas permukaan air, status miliknya ditampilkan dan terdapat beberapa perubahan.
Name : Rindou (?????)
Unique Skill : Companion \= Harvod Wolf Form (Werewolf)
Skill: Mana Manipulator, Animal Breath, Unleashed Form, Language Comprehension.
Setelah membaca perubahan dan beberapa skill baru yang tertulis. Ia menghela napas lalu status yang ada di permukaan air hilang, ia mengangkat ember kayu tersebut lalu mengguyur dirinya sendiri dengan air.
* * * * *
Rindou memutuskan untuk pergi seorang diri. Ia mengambil pakaian, sepatu, celana apapun itu yang menjadi persiapan awalnya salah satunya adalah uang. Membawa sebilah belati sebagai senjatanya dan ia pergi setelah menyiapkan persiapan tanpa berpamitan kepada Zeek maupun para Serigala Harvod.
* * * * *
Diperjalanannya menyusuri sepanjang jalan menuju kota. Ia berpas-pasan dengan seorang pedagang yang membawa kereta kuda sebagai tumpangannya.
Rindou menerima tawaran pedagang tersebut setelah beberapa kali mengajukan pertanyaan. Lagipula ini juga menjadikan keuntungannya untuk pergi ke kota yang akan dituju menjadi lebih cepat.
“Apa kau ada urusan untuk pergi ke Kota Morez?”
“Begitulah, ada yang ingin kupastikan.”
“Begitukah, tapi ini peringatan dariku. Lebih baik kau pergi ke Kota yang lain, Kota Morez saat ini akan membuatmu muntah.”
“Kenapa?”
“Kau tidak tahu? Kota Morez dipenuhi oleh budak dari ras Demi-Human sepertimu.”
Ucapan dari pedagang tersebut baru disadari oleh Rindou, ia baru saja menyadari bahwa telinga serigala serta ekor yang tumbuh menjadikannya mirip dengan sosok Demi-Human.
“Apakah memang seburuk itu?”
“Entahlah, yang jelas ... sejak Penguasa baru yang datang di Kota Morez. Pergerakan dan kebebasan Para Demi-Human dibatasi, sepertinya dia punya dendam pribadi.”
Rindou mengerti dengan hal tersebut. Bukan tentang dendam pribadi, Rindou mengerti akan manusia yang merasa dirinya makhluk paling sempurna.
Sedangkan para Demi-Human yang setengah-setengah pastinya dilakukan tidak adil oleh manusia yang menganggap derajatnya lebih tinggi.
“Manusia yang seperti itu ... harus dimusnahkan.”
To Be Continue .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Nikodemus Yudho Sulistyo
ANGKARAMURKA mampir...
2021-05-01
0
my dick is big
kurang kuatin ituunya thor maksud saya kekutanya biar gak lemah
2020-09-25
0
Andre
Matul
2020-05-29
0