bab 18 Dua Lamaran

"Selamat malam" suara seorang pria yang sudah berdiri diambang pintu, sontak membuat semua yang hadir menatap ke asal suara.

Pria tinggi dengan mata biru berdiri sambil membawa buket bunga mawar ditangan kiri sedangkan parsel buah berada ditangan kanan. Tatapan pria itu pasti kearah ayyana yang tengah duduk tetap didepan pintu.

"Bang dika?" Suara ayyana lirih namun masih bisa didengar oleh semua yang hadir, mengingat semuanya orang tengah diam memperhatikan dika.

"Maaf mengganggu, saya kesini untuk melamar ayyana" ucap dika dengan lancar, dia seakan enggan kehilangan kesempatan untuk melamar gadis itu.

"Huh?" Ayyana terkejut mendengar kalimat dika, akalnya seakan berhenti bekerja sesaat. Ia tak pernah mengira bahwa pria itu memendam perasaan untuknya selama ini.

"Maaf bang arga, nama saya dika samuel, saya kakak kelas ayyana saat SMA. Saya sudah menyukai ayyana sejak itu. Maaf karna baru berani datang dan mengatakannya pada abang" lanjut dika pasti menatap arga.

Seketika semuanya terdiam, mereka menatap ayyana hingga ayyana menundukkan kepalanya, ia bingung apa yang harus ia katakan. Semuanya diluar kuasanya. Ia tak pernah berfikir untuk menyukai dika walau ia sering menghabiskan waktu bersama dengannya.

Ayyana pun tak mengira jika ajakan dika kala itu memang sungguh sungguh. Ayyana tau sulit bagi dika mempercayai orang lain, dan dia satu satunya wanita yang dika kenal selain ibunya.

"Begini... Saya nggak bisa langsung memutuskan mana yang berhak menikah dengan adik saya, biar itu menjadi keputusan ayyana nantinya. Saya hanya minta waktu dari kalian berdua untuk memberi waktu ayyana berfikir mana yang terbaik dari yang terbaik" ujar arga memutuskan setelah terdiam lama. Ia mungkin kebingungan dengan situasi yang terjadi.

Terlihat anggukan pelan dari fandy dan dika, mereka menyetujui ucapan arga dan menyanggupi permintaan arga pada mereka.

Mereka memang sama sama mengharapkan ayyana, namun mereka tidak bisa memaksakan ayyana untuk memilih mereka tanpa dasar. Mereka juga ingin ayyana memilih menurut perasaanya, bukan karna keterpaksaan.

"Maaf membuat loe terkejut tadi" suara dika membuka suara. Kini mereka bertiga duduk diteras rumah ayyana.

Mereka terdiam beberapa saat sebelum dika mulai bersuara. Hanya terdengar suara binatang khas malam yang terdengar menemani mereka bertiga.

"Kenapa?" Ucap ayyana menatap dika, ia akhirnya mampu bersuara setelah ia berusaha menemukan suaranya.

"Karena loe satu satunya wanita yang mampu bertahan dengan sikap gue" jujur dika.

"Karna loe terlalu menutup diri, coba buka hati loe, banyak orang yang ingin mendekat sama loe" nasihat ayyana.

"Jadi.. loe nolak gue" ujar dika lesu. Ia seakan tak memiliki harapan.

"Gue nggak bilang gitu, dan gue belum memutuskan apapun" sahut ayyana. Terdengar ayyana menghela nafas beratnya, ia merasa sesak dibagian dadanya karna masalah itu.

"Saya percaya sama kamu, saya cuma mau bilang, pikirkan baik baik dan cobalah memutuskan sesuatu dalam hidupmu" kini suara fandy mengisi telinga ayyana.

Ayyana menatap kedua pria itu bergantian. Senyumnya hadir untuk kedua pria tersebut.

"Saya mohon siapapun yang nggak saya pilih jangan pernah berfikir saya nggak perduli, suatu saat kalian akan bertemu orang yang tepat dalam hidup kalian" ujar ayyana sebelum masuk kedalam rumahnya. Ia meninggalkan kedua pria itu bersama perasaan mereka masing masing.

Hingga malam kian larut, mata ayyana enggan terpejam, angannya menerbangkan memorinya  terlalu jauh.

Perasaanya pada dika sama sekali tak pernah berubah selain sebagai seorang teman, namun akalnya mengatakan jika ia bersama dika semua orang tak akan membicarakan mereka tentang usia yang berbeda.

Sedangkan fandy, ayyana belum yakin sepenuhnya jika ia benar benar menyukai pria itu. Berkali kali ia ragu walau fandy dan arga selalu menyakinkannya. Apalagi usia mereka yang berbeda dari lazimnya pasangan pada umumnya. Ia tak ingin fandy menjadi bahan perbincangan orang orang karna menikahi wanita yang lebih dewasa.

"Siapa yang harus ku pilih?" Keluh ayyana frustasi, ia mengacak ngacak selimutnya dengan kedua kaki. Ia beranjak dari tidurnya. Ia menuju jendela lebar yang tirainya masih terbuka.

"Kenapa seperti ini?" Gumam ayyana menatap langit malam yang cerah dengan bintang bintang memenuhinya. "Jika belum mengenal fandy apa mudah bagiku menerima dika?" Lanjutnya lagi yang diakhiri helaan nafas.

Entah sudah berapa kali ia menghela nafasnya. Ia merasa ada beban besar yang tertimbun dalam dadanya hingga ia sulit bernafas.

Kepalanya mendadak pusing seakan tak mendapat asupan oksigen yang baik, hingga ayyana harus memijitnya untuk meringankan beban kepalanya.

"Haruskan percaya padamu? Pria yang jauh lebih muda dariku?" Suara ayyana terdengar walau lirih. "Saat kamu lahir, aku sudah belajar berjalan, saat kamu belajar berjalan, aku tengah mengeja kalimat. Dan saat aku belajar mengenal dunia lebih jauh kamu masih belajar pada sebuah naungan" ujar ayyana lesu. "Dengan seperti itu apa aku harus memasrahkan diriku padamu?" Lanjutnya lagi.

Ayyana menjatuhkan kembali tubuhnya pada kasur. Matanya berusaha terpejam walau tak benar benar tertidur.

Tina tiba bayangan tentang ciuman bersama fandy melintas begitu saja dalam benak ayyana. Ia tak menampik bahwa itu ciuman pertamanya, dan fandylah yang mendapatkan hal tersebut.

Jari jari ayyana meraba bibirnya, ia juga menikmati sentuhan bibir fandy kala itu, bahkan saat fandy mengatakan bahwa itu juga ciuman pertamanya, senyum ayyana terlihat. Senyum malu malu yang jarang ia perlihatkan pada siapapun.

-----------------------••••••••••••••••••••----------------

Yuk tebakan, siapa yang dipilih ayyana untuk menjadi suaminya yaa.... ?????

Dan tunggu kelanjutan kisah ayyana pada part selanjutnya..

Jangan lupa vote dan coment yaa....

😘😘😘

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PASTI FANDY YG DIPILIH AYYANA, KLO DIKA, GK TAU DIA MUSLIM ATAU NON MUSLIM, SEWAJARNYA WANITA MUSLIM MNDAPATKN IMAM SEORANG PRIA MUSLIM.. MSKI DIKA BSA MNJADI MUALAF, NMUN SMPATKH UNTUK BLAJAR AGAMA AGAR PANTAS MNJDI IMAM BUAT MAKMUMNYA..

2023-05-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!