Sampai di rumah nya, Yanti langsung meminum obat dan tidur.
sedangkan Dian membantu Wati membereskan barang-barang yang ada di ruang tamu.
"sebaiknya Wati ambil keperluan untuk anak-anak besok saja, jadi anak-anak malam ini biar menginap di sini."tutur Dian.
"iya mba Dian, sebentar lagi saya akan pulang dulu dan nanti sore saya kesini lagi ya."jawab Wati.
"iya Wati,maaf merepotkan kamu."ucap Dian
"ngga apa-apa kok mba dan nanti saya akan bawakan bubur untuk teteh Yanti."sahut Wati.
Dian mengajak Ega dan Sean untuk istirahat tidur siang.
anak nya Wati pun ikut tidur bersama Dian dan anak-anaknya Yanti.
Wati pun menutup pintu rumah Yanti dan dia kembali kerumah dahulu sambil mengambil keperluan untuk Yanti dan anak-anaknya.
ketika mau berbelok kerumah yanti nampak di depan rumah Yanti sudah ada Hendra dan pacarnya.
akhirnya Wati mengurungkan diri untuk mendekati rumah Yanti.
"aduh pakai ada dia orang lagi."gerutu Wati
"kenapa Lo wat? tanya tetangga Wati.
"ngga apa-apa mpo cuma malas saja lihat pasangan itu."tunjuk Wati dengan bibir nya.
"iya si Hendra kebangetan banget ya!! harus nya tunggu cerai dulu baru bawa itu pacar nya, pengangguran saja belagu apa lagi kalau kerja."kesal tetangga Wati.
"jangan kan mpo!! saya yang kerja sama teh Yanti saja kesel, teh Yanti nya sabar padahal cuma di manfaatkan sama mereka."terang Wati.
"hust jadi nggosip di situ!! bubar sana."usir tetangga Wati yang sudah lanjut usia.
"iya Bu maaf."ucap Wati
Wati pun masuk kedalam rumah nya lalu dia istirahat sebentar sambil menunggu suami nya pulang kerja.
sore nya Wati mau kembali kerumah Yanti tapi di urungkan lagi di karena kan masih di tungguin dengan mertua dan juga pacar Hendra.
"ya udah mas kita Langsung pergi saja kerumah teh Yanti yang di perumahan."ajak Wati
"memang kenapa? ngga jadi ambil barang mba Yanti dan Ega."tanya Iwan
"tuh mas!! ngga lihat apa? tunjuk Wati dengan jari nya.
"oh di jagain?? ya sudah kita langsung saja."ajak Iwan.
Wati sama sekali ngga paham kenapa mertua nya Yanti juga tidak membela Yanti hanya karena Yanti sudah tidak Mau memberikan uang lagi.
sampai di perumahan, Wati langsung masuk kedalam rumah Yanti tidak lupa memberi salam.
Wati menaruh bubur ke dalam mangkok lalu dia membuatkan teh manis untuk Yanti.
"mba Dian ini bubur ayam dan teh manis nya."Wati menyerahkan ke Dian nampan yang dia pegang.
"maaf Wati ngga jadi kerumah teh Yanti karena di jaga sama satpol PP." ujar Yanti.
"satpol PP? maksudnya? tanya Dian
"itu teh ada hendra dan pacarnya, sorenya ada bu haji dan pacarnya Hendra juga."terang Wati
"loh ngga pada pergi juga? masih pada nongkrong di rumah itu."tutur Dian.
"iya seperti nya, pacar nya Hendra ingin banget masuk kerumah itu."sahut Wati.
"hmmmm ya udah biar saja pada bukukan nunggu di depan rumah."timpal Dian sambil tertawa.
Dian masuk kedalam kamar Yanti dan membangunkan Yanti untuk makan dan minum obat lagi.
"Dian nanti anak-anak biar di sini saja ya."pinta Yanti
"iya lah ngapain anak-anak pulang..udah biarkan mulai sekarang tinggal di sini."sahut Dian.
"yang pulang Lo!! besok Lo beresin tuh belatung-belatung pargoy."terang Dian.
"siapa tuh? celetuk Yanti
"mertua dan rival Lo."ledek Dian
"idih ngapain juga mereka!! kesal Yanti.
"maka nya Lo sehat dan besok kita beraksi."ajak Dian.
"gue sih sebenernya masih ingin kasih pelajaran buat mereka!! biar mereka sedikit jera."terang Yanti.
"sehat dulu saja dan besok baru kita beraksi."timpal Dian.
"gue pulang dulu ya? nanti gue balik lagi."pamit Dian.
"gue ngga apa-apa kok,, sama anak-anak, kalau Lo mau pulang dan istirahat."seru Yanti.
"yakin? tanya Dian
"iya gue udah baikan kok."sahut Yanti.
akhirnya Dian pun pamit pulang kerumahnya dan besok pagi akan datang lagi.
"Wati, aku titip anak-anak ya."ujar Dian.
"iya mba Dian ."sahut Wati.
"ini malam Wati yang nginep mba,, karena suami Wati masuk malam jadi Wati di sini saja."terang wati.
"oh ya sudah bagus deh."timpal Dian sambil tersenyum.
Dian pun langsung keluar dari rumah Yanti dan melaju dengan motor nya.
Wati masuk kedalam kamar Wati ternyata Wati sedang di kamar mandi.
"eh Watt? belum pulang?tanya Yanti
"Wati kan nginep teh."sahut Wati sambil membereskan kamar Yanti.
"oh dan kamu sudah makan? anak-anak gimana? tanya Yanti.
"sudah teh dan anak-anak sudah beres semua nya."jawab Wati.
"teteh ada yang mau di makan lagi? kali Mau makan apa gitu."tawar Wati.
"beli martabak saja buat kamu dan anak-anak."pinta Yanti.
lalu Yanti pun mengeluarkan beberapa lembar uang untuk Wati membeli martabak keju dan martabak telor.
"sekalian beli roti ya!! siapa tahu besok pagi anak-anak mau sarapan roti dan selai coklat.
"iya teh,,Wati pamit kedepan dulu ya."pamit Wati.
Wati pun berjalan kaki kedepan ruko yang banyak menjual makanan.
Ramai sekali bahkan Wati sampai ingin punya rumah di perumahan tersebut.
"apa aku jual saja rumah di sana ya!! trus pindah kesini dekat teh Yanti."Wati membeo sendiri
martabak yang wati pesan jadi,dia pun segera kembali kerumah sambil melewati rumah-rumah yang sepi.
tapi terang dengan lampu-lampu yang menyala di rumah tersebut.
terlihat di taman anak-anak muda sedang bermain basket
ada juga yang berkumpul di mesjid.
ada anak-anak kecil sedang belajar mengaji, suasana yang sangat indah di lihat Wati.
sampai di rumah Yanti dia menceritakan ke Yanti apa yang dia lihat tadi.
"kalau begitu besok anak-anak daftarkan ngaji saja,biar ada kegiatan."ujar yanti.
"iya teh, besok Wati daftarkan ya."sahut Wati.
malam pun beranjak dan ponsel Yanti terus saja berbunyi.
Yanti melirik panggilan dari mama nya, jantung Yanti berdetak kencang.
"Assalamualaikum mah."sapa Yanti lewat ponsel nya.
"waalaikum salam, hei ngga ingat kau masih punya mama hah? hardik mama nya.
"ya ampun mah!! belum juga basa basi,main ngomel saja."sahut Yanti
"kapan kau jengukin mama dan papa hah? jangan bilang sibuk kerja dan lain-lainnya, jaga diri jika sudah tidak sanggup pulang."ucapan mama nya seperti tahu keadaan Yanti.
"angkat mama saja masih sanggup,masa berjuang hidup ngga sanggup."ledek Yanti.
lalu mama nya pun menyudahi panggilan telpon nya.
Yanti pun tersenyum bahkan dia rindu dengan mama dan papa nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments