BAB 4.

Ruangan Yanti sekarang pindah ke HRD jadi sudah tidak di bagian operator lagi.

Dian sahabatnya sangat senang Yanti bisa maju dan itu berkat kerja kerasnya.

"Yanti apa Hendra sudah bekerja? tanya salah satu teman Hendra yang satu ruangan dengan Yanti.

"belum mas dan masih cari-cari pekerjaan."ucap Yanti berbohong.

"padahal aku sudah tawarkan pekerjaan tapi malah di tolak."terang mas Adi.

"aaapaa mas di tolak? memang kerja apa mas? kalau boleh yanti tahu."tanya Yanti penasaran.

"hanya jaga bengkel mobil cuma memang gaji nya hanya 2jutaan tapi dapat makan dan transport juga."tutur mas Adi.

"hahaha yah mas kalau kerja kek gitu laki gue gengsi kali."gumam Yanti dalam hati.

"mungkin bukan ngga mau mas hanya saja berbarengan dengan interview jadi Aa Hendra tolak."ujar Yanti.

mereka mengakhiri percakapan tersebut dan memulai pekerjaan mereka masing-masing.

Yanti berharap mas Adi tidak bicara ke suami nya jika dia sudah di pindahkan ke bagian lain.

Sepulang kerja ada saja drama yang terjadi di rumah nya.

"apa lagi ini? haduh bisa-bisa gue darah tinggi."gerutu Yanti.

Yanti pun masuk kedalam rumah sudah ada mama mertua dan adik iparnya yang duduk santai di depan tv.

sedangkan kedua anak yanti sedang merengek lapar minta makan.

jam 5 sore Wati sudah pulang karena jika sore anak-anak akan makan di rumah nenek nya itu sudah jadi perjanjian nya.

"kenapa kok nangis? sean mau apa nak? tanya Yanti sambil mengusap rambut anak nya.

"aku belum makan mah dan Lapar sekali."jawab anaknya.

"oh kalian belum ada yang memberi makan ya? tega banget ya jadi orang tua."suara Yanti semakin meninggi biar mertua dan suami nya dengar.

"sebentar mama cari makanan untuk kalian dulu ya."Yanti pun keluar menuju rumah Wati.

sampai di rumah Wati nampak sepi ternyata Wati sedang di kamar mandi.

"wati tolong belikan nasi goreng dan bilang nya ini kamu yang beliin dan aku harus bayar nanti pas gajian."

"ngerti kan wat? anak-anak pada kelaparan belum makan."gumam Yanti sedih.

"bukan nya tadi Bu haji masak teh? masak daging semur kok!! tega banget cucu nya ngga di kasih makan."tutur Wati

"apa dia masak semur daging? lihat saja."senyum jahat tercetak di wajah Yanti.

Yanti pun bergegas keluar dari rumah Wati dan masuk dari pintu belakang kerumah mertuanya.

Yanti mencari di dapur tidak ketemu juga itu daging dan akhirnya dia mencari di kamar mertua nya.

benar saja ada satu panci semur daging dan Yanti langsung mengambil plastik.

"lihat saja apa yang akan terjadi jika kalian menyakiti anak ku."gumam Yanti yang mengambil 10 potong daging ngga tanggung-tanggung dan akan di bagi 2 dengan Wati.

setelah itu dia keluar dari rumah mertua nya dan masuk lagi kedalam rumah Wati.

"kamu bagi dua saja Watt!! untuk besok anak-anak makan kalau mereka ngga di kasih makan lagi, aku akan meminta mu masak di rumah kamu saja dan uang nya akan aku berikan."terang Yanti

"iya teh lebih baik gitu saja lah, kasihan masa anak-anak nahan lapar."kesal Wati yang ngga habis pikir dengan sepupu nya Hendra.

"ya sudah jangan lupa nasi goreng nya ngga pedas ya."ujar Yanti lalu pamit keluar dari rumah Yanti.

sampai di rumah nya, Yanti meminta anak nya menunggu karena dia mau mandi sebentar.

selesai mandi ternyata nasi goreng sudah di antar Wati.

Wati sedang menyuapi anak-anak dan drama pun aku mulai.

"aduh Wati maaf merepotkan dan terimakasih ya."ujar ku.

"iya teh maaf hanya punya uang cukup untuk di satu bungkus saja."jawab Wati.

"iya tunggu gajian ya nanti teteh ganti."ujar Yanti.

"iya teh buat beli beras uang nya ."jawab Yanti.

Yanti memberikan kode dan Wati pun paham.

Hendra menghampiri Yanti lalu dia melihat anak nya sangat lahap makan nasi goreng.

"kenapa cuma beli satu? aku saja belum makan."kesal Hendra

"kau itu sudah tua kepala rumah tangga!! masa anak lapar kau diam saja dan malah minta makan juga."jawab Yanti sambil menepuk jidatnya.

"karena kau hanya meninggalkan uang 20 ribu mana cukup!! untuk beli rokok saja ngga dapat."bentak Hendra.

"anak-anak kalau sudah kenyang cuci kaki dan tangan nya jangan lupa berdoa biar banyak - banyak bersyukur."seru Yanti sambil melirik ke arah suami nya.

"istri mu sekarang banyak tingkah dan pelit."seru mama mertua nya.

"pelit tapi masih bisa berbagi kan mah? sindir Yanti.

"teh Yanti..Wati pamit ya? ucap Wati

"iya Wati dan makasih ya."ujar Yanti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!