Yanti meminta Dian untuk bertemu yang punya rumah karena Yanti tidak bisa siang ini bertemu.
Yanti mentransfer sejumlah uang untuk membayar rumah yang akan Yanti beli.
"kunci rumah dan surat-surat nya sudah sama gue semua nih."isi pesan dian
"makasih ya? nanti malam suami nya Wati yang angkat barang sedikit-sedikit."jawab pesan Yanti.
sampai di kantor pusat ternyata penampilan Yanti jadi pusat perhatian karyawan pusat.
"apa aneh kali ya mereka liat penampilan gue!! ini udah paling baik."gerutu Yanti.
Yanti memakai seragam dengan bawahan celana bahan, memang sejak menikah dia jarang membeli baju lagi karena yang di pikirkan untuk memenuhi kebutuhan orang rumahnya.
"besok kau beli lah celana atau rok terbaru."bisik atasan Yanti.
"iya Bu maaf karena selama ini uang gaji hanya cukup untuk makan."jawab Yanti sopan.
mereka semua masuk keruang meeting di sana baru Yanti tahu ternyata pemilik perusahaan yang dia bekerja masih sangat muda.
"kau Anak cabang maju untuk presentasi."tunjuk ceo tampan tersebut.
Yanti dengan tenang maju kedepan untuk menjelaskan hasil tiga bulan untuk kantor cabang.
penyampaian Yanti sangat santai dan tenang, setiap pertanyaan pun dia bisa menjawabnya.
sampai di bos berbicara dengan sekretaris nya menggunakan bahasa Inggris pun Yanti langsung menyela nya dan menjawab dengan bahasa Inggris yang sangat fasih.
"aduh bos walau gue dekil Menurut Lo tapi kan duit yang bicara!! andai gue ada duit juga gue udah belanja kali."gerutu Yanti.
membuat yang di samping Yanti tertawa sambil menyenggol lengan Yanti.
"maaf mas,"ucap Yanti
"memang gaji mu kurang sampai ngga bisa kebeli baju."tanya nya
"gimana ngga kebeli baju mas!! aku tuh biayain hidup pasukan negara api sampai akhir nya itu jagoan nya ketahuan membelok dan aku pun pindah haluan sekarang,"ungkap yanti.
semakin membuat pria di samping Yanti tertawa sampai terbahak-bahak.
"hust mas!! saya bukan pelawak."kesal Yanti
akhir nya pak Ari pun terdiam karena sadar ternyata ada di ruang rapat.
Ari adalah adik dari si bos Ardi tempat di mana Yanti bekerja.
hanya saja Yanti tidak tahu jika di sebelahnya adalah anak dari pemilik perusahaan.
meeting selesai Yanti dan atasannya langsung meninggalkan kantor pusat.
sebelum meninggal kan kantor pusat, team nya Yanti di ajak makan siang oleh Ari.
mereka memilih restoran terdekat dan restoran ini mengingat kan Yanti dengan masa kecil nya.
"jangan bilang kau juga belum pernah masuk restoran."ujar ari.
"pernah sih pak dan terakhir waktu kuliah dulu."Jawab Yanti santai.
dari tatapan Ari seperti nya dia tertarik dengan kehidupan Yanti.
"apa kau sudah Menikah? tanya Ari
"ya sudah lah pak anak dua dan suami mau aku tukar tambah," sahut Yanti santai sambil memilih makanan.
"tuker tambah? Ari mengulang ucapan Yanti
"iya kalau ada yang mau aku tukar tambah.",jawab Yanti.
"pak kok dari tadi nanya terus sudah seperti sensus karyawan saja."ujar Yanti
"maaf hanya sekedar ingin tahu saja."ujar Ari
"sangat menarik."gumam Ari dalam hati sambil tersenyum samar.
Terlihat ramai sekali karyawan cabang lain bahkan ada yang menatap tidak suka ketika Yanti sering berbicara dengan Ari.
"itu cewek udah jelek dan dekil tapi cari perhatian si bos terus ya."seru salah satu karyawan.
"ah gue bilang sih ngga jelek itu cewek!! ngga dandan saja dia menarik apa lagi dandan, lewat kali Lo ya."canda salah satu teman si karyawan tersebut.
Nampak Ardi masuk kedalam restoran dengan wajah tampan yang sangat tegas.
Ardi sempat melirik tajam ke arah Yanti dan Ari tapi Yanti tidak mengetahui nya.
Riuh ketika para petinggi memberikan bonus untuk para karyawan yang teladan.
"ah jauh dari kata teladan gue "lirih Yanti.
"siapa tahu saja kita kebagian doorprize."sahut teman satu cabang Yanti.
"ini acara sampai kapan sih? Gue pengen balik karena hari ini mau pindahan rumah."bisik Yanti
"bentar lagi juga selesai sabar lah!! baru juga kesini udah mau pulang saja."sahut atasan Yanti.
"bingung Bu di sini perempuan nya dempulan semua dan cuma kita saja yang polos."canda Yanti.
"ngga apa-apa tampil begini karena mereka belum tentu bisa seperti kita."sahut atasan Yanti.
"kenapa pindah? terus suami mu? baru sadar atasan Yanti.
"laki saya mau saya eliminasi Bu."
"karena bukan kandidat saya lagi, habis duit ya habis masa jabatannya jadi kepala rumah tangga."ungkap Yanti.
"yaelah Yanti di kira lurah kali? memang kenapa mau pisah? tanya Bu Ida
"ngga Kuat Bu di jadikan keset dan di selingkuhi juga."jawab Yanti karena jika di tutupi juga ngga mungkin pada saat sidang pasti akan ijin ke atasan nya juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments