Yanti menikah sudah hampir 5 tahun dan selama itu pula dia harus menafkahi keluarganya.
Hendra suami nya tidak bekerja setelah putus kontrak di perusahaan tempat mereka bekerja Hendra sudah tidak mau lagi melamar pekerjaan di manapun.
Setiap hari dia hanya menonton tv,makan dan pergi main badminton bersama teman-temannya.
kadang sampai larut malam Hendra baru pulang, tidak pernah sedikitpun dia merasa kasihan dengan istri nya.
"Yanti!? beras,minyak,gula dan stok makanan sudah habis. tolong kamu beli ya."teriak Nani ibu mertua nya.
walau tidak tinggal satu rumah tapi Yanti juga harus memenuhi kebutuhan ibu mertua nya.
karena anak-anak mereka makan di rumah mertuanya.
"iya mah nanti sepulang kerja saya belanja mah."sahut Yanti yang sedang memandikan anaknya.
"teh nanti tolong buat makanan untuk Sean ya? ini Ega tinggal di pakaikan baju sekolah saja."pinta Yanti kepada Wati.
gaji pas-pasan kalau dia tidak bekerja untuk makan dan biaya lain-lain dari mana, suami nya tidak mau membantu untuk menjaga anak-anak nya dan dengan terpaksa dia meminta bantuan sepupu suami nya untuk menjaga anak-anak nya.
"ya sudah teteh rapih-rapih nanti kesiangan berangkat kerja nya."ucap Wati.
Yanti pun langsung mandi dan mengganti pakaian nya dengan pakaian kerja.
hanya teh manis panas yang dia minum setiap pagi, jarang sekali sarapan pagi.
"A bangun.. A bangun."Yanti membangunkan suami nya tapi tidak ada tanda-tanda bangun.
dengan cepat yanti memesan ojeg online karena takut terlambat.
"teh Wati ini untuk jajan anak-anak ya."Yanti memberikan uang lembaran 30 ribu rupiah untuk kedua anak nya jajan.
"iya teh.hati-hati di jalan ya."ujar Wati
Yanti hanya tersenyum dan pamit untuk berangkat kerja.
sampai di tempat kerja banyak teman-teman nya yang memberikan sarapan pagi untuk nya.
"Lo cape banget ya? setiap gue lihat pasti muka Lo lelah banget."tanya rekan kerja Yanti.
"sedikit cape saja sih karena kan harus ngrapihin anak-anak dulu, udah gitu laki gue ngga mau bangun pagi."gerutu Yanti.
"mau sampai kapan si Hendra begitu? tanya Dian sahabat Yanti.
"gue ngga tahu lagi harus bicara apa lagi sama laki gue? apa lagi Ega Mau masuk sekolah SD sebentar lagi."jawab Yanti.
"bingung gue jadi enak banget hidupnya,tinggal minta ini itu!! ngga tau bini nya capenya minta ampun."sahut Dian kesal
"sudah lah yuk masuk? ajak Yanti.
mereka berdua pun masuk dan mulai melakukan pekerjaan nya masing-masing.
Dulu Hendra terkenal sangat rajin bahkan semua teman-teman Yanti sangat menyukai pekerjaan Hendra.
entah kenapa pas pengurangan karyawan sifat nya berubah dia menjadi pemalas.
yang di kerjakan hanya di kandang ayam saja seharian, lalu pergi untuk main bulu tangkis.
sekali pergi ngga kenal waktu bisa sampai larut malam.
seiring waktu kadang Yanti merasa cape juga karena kebutuhan Hendra mulai dari rokok sampai uang jajan harus di jatah oleh Yanti.
"Lo masih kasih dia sehari 50 ribu? bisik Dian
"masih kalau ngga yang ada kuping gue budeg di telponin terus."sahut yanti.
Dian menepuk jidat nya mendengar jawaban Yanti.
"pantes saja kalau di suruh lembur Lo paling semangat."ledek Dian.
"apa lagi nanti sore!! gue harus belanja beras,minyak goreng, odol, telor, mie, sabun, kecap, sampai ke bumbu habis harus gue belanja."ungkap Yanti
"ya ampun itu sih dapur Lo harus ada pemasukan di atas 10 juta kali baru cukup!! masa seminggu sekali Lo harus belanja terus."protes Dian.
"ya gue harus bagaimana? sudah bertahun-tahun begini."jawab Yanti.
"terus Lo kerja nih!! tapi Lo ngga ada tabungan kapan Lo bisa kaya nya."canda dian.
"iya sih kadang kalau gue atau anak sakit masih minta bantuan ibu gue juga."lirih Yanti.
"sudah saat nya Lo harus bisa nabung buat masa depan Lo? Hendra udah ngga bisa di harapkan lagi dan dia sudah enak dengan Lo manjain."ledek Dian.
"pengen ya kek istri orang yang tinggal terima duit!! cape banget jadi gue."ujar Yanti.
tak terasa sudah masuk jam makan siang, Yanti dan Dian memilih makan bakso pakai nasi.
karena Dian tahu temannya ini pasti jarang makan yang dia pikirkan hanya keluarga suami nya saja.
Yanti menutupi semua dari orang tuanya karena dia tidak ingin orang tua nya tahu jika Hendra seorang pengangguran.
Dian sahabat Yanti kadang merasa kasihan melihat temanya selalu bekerja tanpa lelah.
pernah Dian menawarkan pekerjaan paruh waktu, itu pun hanya di hari Minggu.
Yanti langsung mau dan mengambil pekerjaan itu.
membuat hati Dian sedikit Iba sampai semua pekerjaan Yanti lakukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments