Pagi ini dengan sengaja Yanti menunggu Hendra pulang tapi ternyata suami nya malah masuk kerumah orang tua nya.
ada rasa emosi ingin mencakar suami nya karena benar-benar ngga punya hati.
Dengan langkah santai Yanti mendatangi rumah mertua nya.
"tuh kan butuh juga nyari suami nya."ledek mertua nya.
"bukan nyari mah tapi mau minta ponsel yang di pegang anak mama itu loh."tunjuk Yanti.
"buat apa? itu ponsel Hendra? kesal mertuanya.
"iya tapi kan yang beli aku mah? jadi bebas dong aku mau jual."sahut Yanti
"apa kau bilang mau di jual? ngga bisa? bentak Hendra
"iya kan tinggal minta beliin sama janda atun!! masa iya ngga malu pakai barang yang aku beliin."ledek Yanti.
Yanti melirik ponsel yang sedang di charge dengan langkah cepat nya Yanti langsung menyambar ponsel tersebut.
"Yanti jangan kurang ajar!! sini kembalikan ponsel nya."terdiam Hendra
"ngga bisa ini mau di jual buat beli ayam."ujar Yanti sambil terkekeh geli.
"lumayan bisa buat tambahan masuk sekolah Ega."ujar Yanti.
Yanti berlari ke depan jalan sambil menunggu ojeg yang lewat..
dari jauh nampak suami nya mengejar dirinya dan dia pun langsung masuk kedalam angkot.
dari dalam mobil yang ada di belakang angkot nampak Ardi sedang memperhatikan Yanti.
"itu bukan nya karyawan cabang ya? gumam Ardi yang masih di dengar oleh assisten nya.
Darma pun bingung sejak kapan bos nya hapal dengan karyawan nya.
"oh iya pak itu yang kemarin presentasi perwakilan dari cabang "jawab Darma
"kenapa dia dikejar-kejar? apa dia mencuri? tanya Ardi
"wah kalau itu saya kurang paham pak dan coba nanti saya tanya kan anak cabang B."sahut Darma sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"kok nya sampe detail gitu si bos nanya nya."gumam Darma dalam hati nya.
"kalau gitu coba kita ke cabang sekarang."pinta Ardi.
Darma pun langsung mengarahkan mobil nya ke arah kantor cabang B.
dalam hati Darma banyak sekali pertanyaan dan benar-benar di luar dugaan.
bos nya sangat dingin bahkan tidak pernah mau melirik wanita.
sampai di bilang Ardi ada kelainan dan menyukai sesama jenis.
sampai di kantor cabang, riuh para karyawan yang baru datang karena mereka melihat bos besar datang.
semua pun mulai membereskan ruang kerja mereka, hanya Yanti yang bersifat santai.
Buat dia ada atau tidak nya bos besar sama saja, inti nya dia kerja cari uang bukan cari muka.
"sstt itu big bos."senggol dian
"iya mau dia apain itu bos? masa kita mau suapin? dia datang mau lihat kantor ya sudah sih biarin saja."bisik Yanti.
Ardi terus memperhatikan Yanti dari ujung rambut sampai kaki.
Yanti yang di tatap hanya diam saja bahkan dia terlihat cuek.
"kamu."tunjuk Ardi.
Yanti pun melihat kekanan dan kekiri
"bapak tunjuk saya? tanya Yanti sambil menunjuk wajah nya sendiri.
"iya memang siapa lagi."kesal Ardi
"ayo ikut saya keruang meeting ."suara tegas Ardi membuat siapa pun akan takut.
tapi tidak dengan Yanti dia mengikuti langkah Ardi dengan tenang.
"aku lihat kau berlarian di jalan dan langsung masuk angkot!! apa kau mencuri? tanya Ardi
"mencuri pak? masa iya muka seperti saya ada tampang mencuri? tunjuk Yanti ke wajahnya sendiri.
"mungkin karena kau butuh uang."sahut Ardi.
"hahhaaha ya ampun bapak lucu."
"saya ngga nyuri hanya mengambil hak saya dari pasukan negara api dan lumayan ponsel ini mau saya jual untuk nambahin biaya masuk sekolah anak saya pak."jelas Yanti sambil terkekeh geli.
"hak kamu dan apa itu negara api? selidik Ardi.
"itu loh Suami eh salah calon mantan suami pak, ini kan ponsel saya yang beli jadi wajar dong saya ambil lagi karena dia tidak mau menafkahi kami."terang Yanti
"upss maaf jadi keceplosan ngomong."Yanti menutup mulutnya.
lalu Ardi pun meminta yanti untuk kembali bekerja dan Yanti pun pamit tapi sebelum keluar Yanti pun membalikkan badannya.
"ingat ya pak!! jangan suka ingin tahu jadi nya bapak sama saja kang gibah."Yanti pun meninggalkan Ardi sambil tertawa.
"gadis yang sangat unik."lirih ardi sambil tersenyum
senyuman Ardi membuat Darma semakin yakin kalau bos nya tertarik dengan Yanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments