Sebelum pulang kerumah, Yanti menyempatkan menjual ponsel dulu dan uangnya akan dia simpan untuk kebutuhan anaknya masuk SD.
Dan dia pun membeli makanan untuk makan malam dengan anak-anak nya dan juga Wati.
dari kejauhan Yanti melihat suami nya sedang berjalan dengan Atun.
Yanti sebagai istri semakin tidak di hargai bahkan anak-anaknya pun tidak di lihat atau di sapa oleh Hendra.
ini yang membuat Yanti bersikeras untuk memilih berpisah karena mau sampai kapan suami nya sadar.
"kalau penyesalan datang duluan mungkin gue ngga akan milih dia juga."gerutu Yanti
Yanti pun langsung pulang kerumahnya dan dia memberikan makanan untuk anaknya makan malam.
"Cuci tangan dahulu lalu makan."pinta Yanti.
anak-anaknya pun menuruti apa yang mama nya perintahkan.
sedangkan Yanti memilih masuk kekamar mandi, dia membersihkan diri lalu setelah itu berganti pakaian.
ketika sedang makan, masuklah mertua dan adik iparnya.
Yanti dengan cuek makan begitu saja tanpa menawarkan lagi.
"enak banget ya?? makan hasil jual ponsel."bentak ibu Nani mertua nya.
"enak lah kan hasil keringat sendiri bukan boleh minta."jawab Yanti yang mulut nya penuh dengan makanan.
"Ega dan Sean kalau sudah kenyang sebaiknya masuk kamar ya."pinta Yanti.
kedua anaknya pun langsung masuk kedalam kamar.
Yanti tidak ingin anak nya mendengar bahkan meniru perilaku mertua dan adik iparnya.
"kenapa mereka di suruh masuk? bentak mertuanya
"iya biar ngga niru kelakuan kalian yang ngga punya sopan santun."ujar Yanti.
"kau yang tidak punya sopan santun."tunjuk Kiki
"eh Anak Gadis kek Lo ini!! calon punya laki yang akan lebih bejad dari kakak lo."tunjuk Yanti ke jidat Kiki saking sudah kesal nya.
dini mau membela Kiki tapi tangan nya keburu di tepis oleh Yanti.
Yanti dengan sengaja duduk di sofa ruang tamunya sambil mengangkat kaki nya.
"mana duit hasil jual ponsel nya? sini berikan ke aku."pinta mertua nya.
"sudah habis dan kenapa ngga minta saja sama calon menantu mama itu."ujar Yanti
"jangan bicara yang tidak-tidak cepat berikan ke aku atau kau akan cari sendiri di tas mu."ancam mama Mertua nya.
"cari saja jika dapat ya syukur."sahut Yanti sambil memainkan jari-jarinya.
"oh kenyang nya..."seru Yanti.
tidak lama Wati masuk dan Wati menunjukkan makanan yang dia beli untuk Wati.
"eh dasar Lo ya!? buat si Wati Lo beliin dan buat kita ngga Li beliin."bentak dini.
"eh siapa gue dan siapa Lo juga pakai ngatur-ngatur gue!? duit ya duit gue dan ngga minta sama lo juga."bentak Yanti .
karena dini dan Kiki sangat tidak sopan bahkan usia mereka masih sangat muda baru 19 tahun dan 21 tahun.
Tapi kelakuan nya sangat tidak patuh di contoh.
"kau gila ya uang tinggal 20 ribu? di kemanakan sisa nya? tanya mertuanya sudah kesal.
"kan tadi di bilang sudah habis dan habis."terang Yanti.
"kalau ngga mau di taro lagi kali mah di tas aku."ujar Yanti.
"jangan untuk beli nasi goreng saja."seru dini
"ya ampun masih juga mau ya? kirain udah ngebentak gak doyan sama itu duit."ledek Yanti.
"besok ada pengajian jangan bikin malu!! kau datang dan jangan banyak omong."seru mama Nani
"iya mah dan aku pastikan akan datang."sahut Yanti lalu setelah mereka pergi, Yanti langsung mengunci pintu pagar rumah nya dan juga pintu rumah nya.
"bagus deh pasukan negara api sudah pulang!!gerutu Yanti.
Yanti dan kedua anaknya memilih tidur karena dia tidak perlu menunggu suami nya pulang lagi.
pagi nya di depan rumah nya sudah terlihat kedua adik iparnya dan juga mama mertua nya.
Yanti malas membuka pintu dan dia memilih membereskan barang-barang yang akan suami Wati bawa.
"mah di depan ada nenek dan Tante."bisik Ega.
"udah biar saja dan nanti kalian ikut Tante Wati dan om Iwan ya."pinta Yanti.
"kerumah kita ya mah? tanya Ega.
"iya sayang tapi jangan ribut ya!! diam saja."Yanti memberikan isyarat dengan mengunci mulutnya dan Ega pun paham.
"baguslah dan Sean juga pahamkan sayang."tanya Yanti.
"paham mah."sahut anak lelaki nya.
Yanti sedih melihat anak-anak nya yang masih berharap Hendra memberikan perhatian nya.
"yantii buka pintunya?? teriak mertuanya
"gila saja jam segini masih tidur?? dasar menantu ngga punya otak."celetuk Kiki.
di dalam Yanti sedang makan bersama anaknya dia sengaja engga membuka pintu dan sudah kenyang baru dia akan membuka pintu.
"ada apa sih kan acara nya masih lama? kenapa juga pada kesini semua!! ganggu saja."gerutu Yanti sambil membuka pintu rumah nya.
"kamu mau tinggal enak saja? ngga mau bantu-bantu masak? bentak mama mertua nya.
"kan di undang jadi ngapain bantuin masak."timpal Yanti.
"cepetan Ayo bantu masak."ajak mertua nya.
"maaf deh ngga jadi datang kalau harus masak."Yanti pun kembali masuk kedalam rumah nya.
"enak saja main maksa nyuruh-nyuruh kalau dulu sih masih bego ya gue nurut saja."gerutu Yanti.
mertua dan adik iparnya terus saja berteriak dan Yanti enggan untuk menanggapi nya.
hingga Wati datang untuk mengambil barang pun, mertuanya masih berdiri di depan rumah Yanti.
"itu Bu haji kenapa lagi, teh? tanya wati
"biasa aku di suruh masak tapi aku ngga mau.!! jadi dia marah-marah."sahut Yanti.
"kan sudah ada Kiki dan dini terus ada pacarnya AA Hendra juga kan? terang Wati.
"ngga ngertilah Watt, jadi bingung dan apa aku kesana saja ya? sekalian kasih pelajaran tambahan untuk mereka."tiba-tiba Yanti ingin membuat malu keluarga tersebut.
"Wati sama anak-anak pergi saja ya teh."ucap Wati
"iya Watt dan nanti aku akan menyusul."sahut Yanti.
Wati dan anak-anak Yanti pun pergi sambil membawa barang.
nampak bingung melihat Wati bawa barang dan mertua nya pun penasaran.
"eh Watt!! ngapain bawa itu barang? tanya Bu Nani
"mau di jual Bu haji, permisi ya Bu haji."sahut Wati memilih pergi meninggalkan mertua Yanti.
"ayo mah!! cepetan kalau mau di bantu."ajak Yanti.
"ya udah ayo."mertua nya pun berjalan mengikuti langkah Yanti.
sampai di rumah mertuanya benar sudah ada Atun yang sedang duduk seperti nyonya rumah.
"Yanti tapi kita belum belanja."ujar mama mertua nya
"mana duit nya? pinta Yanti.
"pakai uang mu dulu bisa? tanya mama mertua nya
"sini catatan nya? pinta Yanti
lalu mertua nya memberikan catatan ke Yanti dan ternyata yang mau di beli lebih dari 600ribu.
Yanti pun menghampiri Atun yang sedang duduk manis dengan Hendra.
"eh mau jadi menantu nya kan? tanya Yanti.
"oh iya dong! menantu idaman."sahut Atun bangga
"nih belanja sana dan jangan ada yang ngga terbeli ya."Yanti menyodorkan kertas ke Atun.
"loh kok kamu jadi nyuruh atun."sela mertua nya
"nah kan dia calon menantu teladan jadi dialah yang belanja."seru Yanti
Atun pun Bingung karena dia tidak memegang uang sama sekali.
"kenapa jadi kek orang bego? bisa kan belanja? ledek Yanti.
Yanti pun keluar dari rumah mertua nya dengan Tertawa terbahak-bahak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments