Harum wangi nasi uduk menyeruak di hidung Yanti, anak-anaknya pasti mencium aroma enak tersebut.
"kalian nanti sarapan dengan Tante Wati ya." ucap Yanti.
"iya nanti beli nasi kuning atau nasi uduk."Yanti seolah paham dengan tatapan wajah anaknya.
"Ega..Sean!! panggil Wati.
"ayo kerumah Tante dulu nanti baru di antar sekolah."ajak Wati.
jatah untuk Hendra sekarang aku alihkan untuk makan anak-anak ku.
aku minta tolong Wati untuk membeli atau memasak untuk anak-anak.
Wati dengan senang hati membantu ku karena dia tahu aku di rumah di perlakukan seperti apa.
"sebelum drama daging semur hilang, sebaiknya kita bubar."bisik ku di telinga Wati dan wati pun terkekeh geli.
Yanti berangkat kerja sedangkan anak-anak sarapan di rumah Wati.
Hendra jangan di tanya masih di alam mimpi, entah mau sampai kapan seperti itu.
seolah tidak mau ada perubahan dalam hidup nya.
"ceria banget Lo? sapa Dian
"iya lah ceria kan abis nyolong semur daging mertua gue tadi malam."celetuk Yanti.
"apa Lo bilang? nyolong? seru dian seolah ngga percaya.
"iya biar tahu rasa karena anak gue ngga di kasih makan!! gimana gue ngga kesal."ucap Yanti.
"idih kebangetan sama cucu sendiri begitu banget."kesal Dian.
"baru tahu kan Lo sekarang waktunya gue balas kejahatan mereka,hahaha."tawa Yanti.
Yanti dan Dian pun masuk kedalam dan mereka pun masuk keruangan masing-masing.
"semangat ya."teriak Yanti.
Dian hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya saja.
Yanti sangat cekatan dalam bekerja jika di kasih tugas apa pun pasti akan di kerjakan dengan rapih.
"Yanti kok Hendra bilang kau sekarang pindah di bagian ob? aku dia jawab seperti itu hanya diam saja."seru mas Adi.
"aduh untung mas Adi ngga jawab apa pun, makasih ya mas."ucap Yanti.
"aku ngga paham? tanya mas Adi.
akhirnya Yanti pun menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya.
bukan maksud yanti membuka aib suami nya tapi ini demi anak dan juga kehidupan kedepan nanti nya.
"sabar saja dan mungkin ini sudah jalan hidup mu dan semoga kau bisa melewati nya dengan kesabaran ya."ujar mas Adi.
"makasih ya mas."ucap Yanti.
lalu Yanti melanjutkan pekerjaan nya dengan hati yang sedikit nyeri.
entah sampai kapan suami nya bisa mendapatkan hidayah.
masa 5 tahun masih betah saja ngga mau mencari kerja atau cari perubahan apa pun.
bahkan hidupnya tinggal bilang saja apa yang dia minta harus ada.
apa Yanti bisa sabar seperti yang mas Adi bilang, untuk saat ini dia hanya bisa jalani dulu saja.
karena jika orang tua nya tahu pasti akan malu banget.
waktu nya pulang dan Yanti pun membeli beberapa makanan untuk besok Wati masak.
dan Yanti akan turun di rumah Wati dahulu baru pulang kerumah suami nya.
"Wati ini aku udah beli ayam dan juga sayuran untuk besok ya? dan ini untuk uang jajan anak-anak."ucap Yanti sambil menaruh kanton belanjaan di dapur.
"ya ampun teh pakai di belanjain segala? kan bisa Wati saja yang beli.lagi ini banyak banget ya? sahut Wati.
"ya kan kamu juga makan sama anak-anak mu juga!! ngga usah belanja lagi biar aku saja yang belanja."terang Yanti.
"sudah ya aku pulang dulu nanti ada yang lihat curiga."dan mulai besok aku makan di rumah mu,hahaha."ujar Yanti sambil berlalu meninggalkan rumah Wati.
Wati sangat senang karena Yanti sangat baik dia tidak pernah perhitungan.
makanya Wati mau menolong Yanti karena Yanti sering membantunya jika Wati tidak bisa bayar anak sekolah atau kontrakan belum bayar Pasti Yanti akan membantu nya.
"tumben baru pulang? tanya suami nya
"iya lembur."sahut Yanti dan langsung masuk kedalam rumah.
"aku lapar nih!! bagi uang dong? tangan Hendra sudah meminta.
"hanya tinggal segini dan aku harap kau bisa memahaminya."Yanti memberikan 15ribu uang ke Hendra dan Hendra langsung marah.
dan membuang uang tersebut dengan santai Yanti mengambil uang tersebut lagi.
"jadi orang banyak bersyukur A, mau cari uang bagaimana lagi."seru Yanti dan meninggalkan Hendra di dalam kamar.
Hendra mengobrak abrik tas Yanti dan dompet nya.
dia tidak menemukan apa pun bahkan hanya uang 2000an yang di temukan.
Yanti pun tertawa di dalam kamar mandi dia tahu jika suami nya pasti akan mencari di mana dia sembunyikan uang.
"cari saja sampai budeg."seru Yanti.
ATM Yanti simpan di kantor dan dia hanya membawa uang secukupnya saja.
Yanti sudah ngga perduli mau di bilang apa yang dia pikirkan nasib anaknya jangan sampai kekurangan.
"Yanti bagi mama uang!! cepetan "pinta mama mertua nya.
"di kira duit boleh nyetak kali ya? Yanti pun memberikan uang yang tadi Hendra buang.
"kamu mau ngeledek mana cukup 15ribu beli nasi Padang 2 bungkus? tutur mama mertua nya.
"cuma ada segitu mah!! kalau ngga mau buat aku makan saja."Yanti hendak mengambil lagi uang tersebut tapi mertuanya langsung menepis nya.
"kau ini lama-lama pelit banget ya!! memang anak mu ngga ikut makan dengan ku."sarkas mama mertua nya.
"sudah ngga mah!! kan sudah minta makan sama Wati."jawab Yanti
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments