Liburan Minggu ini membuat hati Yanti sakit bahkan dia harus berdiri sendiri dengan keadaan yang harus baik-baik saja.
wanita mana yang tidak akan sakit jika suami nya selingkuh dan dia harus bekerja keras untuk menutupi kebutuhan hidup.
"mah apa mama sakit? tanya Ega
"ngga sayang,"sahut Yanti.
"sini dekat mama? pinta Yanti
Ega dan Sean pun mendekati mama nya dan Yanti mengusap rambut mereka.
"jika kita pindah dari sini? apa kalian mau? tanya Yanti pelan-pelan.
"mau mah!! mau banget."seru Ega dan Sean senang
"nah ini bocah!! udah dramatis begini malah girang."gumam Yanti
"kapan kita pindah mah? tanya Ega
"secepatnya jika bisa besok mah."timpal Sean
"kita tunggu Kabar dari Tante Dian ya."sahut Yanti.
"asyik kalau pindah rumah kan kita bisa jalan-jalan ya mah? ngga harus ngumpet pergi nya."ujar Ega.
"hahhaaha iya ya."Yanti jadi tertawa melihat anak-anak nya berceloteh.
Yanti jadi paham dan ternyata anaknya juga merasa tidak nyaman tinggal bersama nenek dan ayahnya sendiri.
sampai pagi Hendra ngga pulang dan Yanti sudah tidak perduli.
Yanti membawa anak-anak nya sarapan di luar sambil menunggu Dian yang akan mengantarkan melihat rumah.
"motor Lo mana? tanya Dian
"jual Sama Iwan dan kalau udah pindah baru deh gue beli lagi motor baru."sahut Yanti.
"ya udah yuk kita lihat dulu rumah nya dan siapa tahu cocok? Wati juga bisa datang tiap pagi bantu Lo jaga anak-anak."ujar Dian.
mereka melihat rumah yang sesuai budget Yanti, uang itu sebenarnya.
uang pemberian orang tuanya yang selalu dia kumpulkan waktu masih kuliah dulu.
uang itu untuk jaga-jaga jika keadaan Mendesak baru dia mau gunakan.
sampai di rumah yang kecil itu, Yanti langsung tertarik karena tidak jauh dari sekolah anak-anak nya nanti.
Yanti dan anaknya langsung menyukai tempat tersebut, dia melihat-lihat.
perumahan kecil dan sesuai dengan uang yang dia punya.
"Dian, ya sudah gue mau deh rumah ini,"ujar Yanti
"Lo ngga mau lihat yang lain dahulu."tanya dian.
"hmmm Anak gue langsung pada suka ini rumah, walau kecil tapi nyaman dan adem."sahut Yanti.
rumah yang di pilih kan Dian Sangat sejuk dan di paling pojok.
awalnya Yanti agak ragu jika tinggal di perumahan seperti itu, karena ibu-ibu nya akan sedikit ingin tahu.
tapi ternyata perumahan tersebut sepi walau sudah terisi semua.
hanya mereka tidak mau ikut campur urusan rumah tangga tetangga yang lainnya.
kecuali ada kegiatan sosial baru mereka akan berkumpul karena sebagian dari mereka kebanyakan istrinya bekerja.
"ya sudah untuk harga cocok kan? dan saya jual karena anak saya pindah ke daerah kerja nya dari pada kosong lebih baik di jual saja."ujar yang punya rumah.
"iya pak cocok dan besok saya akan kesini untuk membayar ya pak."
atau besok siang pas jam makan siang kita ketemu di Bank saja pak? bagaimana? tanya Yanti
"boleh mba dan besok saya sama istri saya tunggu mba di bank saja."sahut si bapak
"untuk kunci dan surat-surat nya besok saya bawa ya mba."ujar si ibu yang punya rumah.
"gampang itu sih Bu."sahut Yanti.
lalu mereka pun pamit pulang dan yanti akan bicara dengan Wati.
untuk tetap menjaga anak-anak nya jika dia bekerja, sedangkan Sabtu Minggu Wati bisa libur.
sampai di rumah Wati ternyata motor nya sudah terjual dan tidak lupa Yanti memberikan fee untuk Iwan.
"jadi teteh beli rumah? tanya Wati
"iya di perumahan yang ngga jauh dari sekolah dan kau bisa Watt jaga anak-anak kan? tanya Yanti
"bisa teh!! setelah Anter sekolah Wati langsung kerumah teteh.tapi boleh ya? anak Wati sepulang sekolah di rumah teteh dulu."tanya Wati.
"ya ampun wat,, ya boleh lah masa ngga,"sahut Yanti.
"nanti kan bisa pulang nya bareng kamu Watt."seru Yanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments