Bab 18. Dasar Lemah

Lyodra kembali menemui Prima yang sudah duduk di salah satu tempat makan. Namun, sekarang wanita itu tidak sendirian, Lyodra membulatkan matanya dengan nafas yang masih terengah ketika melihat Aiden.

Akan tetapi entah kenapa saat melihat pria itu datang, Lyodra merasa lebih aman. Ya, seperti yang dijanjikan Aiden padanya.

"Kenapa dia bisa ada di sini?" gumam Lyodra sambil terus memperhatikan Aiden yang duduk dengan tenang. Baru saja dia hendak melangkah, Aiden tampak mengangkat kepala, hingga tatapan mereka bertemu.

Aiden menyapa Lyodra dengan mengangkat tangan, gadis cantik itu mengangguk sekilas, lalu berjalan mendekat. Ketika Lyodra sampai di meja, Aiden langsung menarik kursi agar Lyodra duduk di sampingnya.

Pria tampan itu sudah menahan diri untuk tetap berada di perusahaan, tetapi ternyata tidak bisa. Selain tentang dirinya yang mulai terobsesi pada Lyodra, dia juga khawatir Lyodra mendapat serangan dadakan dari vampir lain.

Tanpa banyak bicara Lyodra langsung duduk di sana. Diam-diam dia melirik ke kanan dan ke kiri, tetapi tak melihat keberadaan Lucy, biasanya wanita itu akan mengikuti ke manapun tuannya pergi.

"Lucy ada di perusahaan," kata Aiden, seolah mampu membaca pikiran Lyodra. Hingga membuat gadis itu terlihat kikuk.

"Maaf, Tuan," balas Lyodra lalu menggigit bibir, karena Aiden berhasil menebak tepat sasaran.

Aiden memperhatikan wajah Lyodra yang tampak pias, dan dia yakin ada sesuatu yang terjadi sebelum dia datang.

Sepertinya para vampir itu kembali menyerang gadis ini. Batin Aiden, dia melirik ke arah kalung permata yang senantiasa melingkar di leher Lyodra, andai kalung itu dilepas, maka nyawa gadis itu dalam bahaya, dia akan terus diburu karena para vampir sudah tahu siapa pemilik kalung tersebut.

"Wajahmu terlihat pucat, kau sakit?" tanya Aiden basa-basi, dia ingin mendengar apa jawaban gadis cantik ini.

Lyodra terdiam sesaat, lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak, Tuan. Mungkin saya hanya kelelahan karena harus mengelilingi gedung besar ini."

Prima hanya mampu menyimak obrolan dua orang yang ada di hadapannya, sementara pesanan mereka belum juga datang, karena tempat makan itu memang cukup ramai.

Tiba-tiba Aiden mengangkat tangan, lalu menangkup salah satu pipi Lyodra, hingga membuat jantung gadis itu kembali mendapatkan serangan.

"Aku akan mengantar kalian pulang. Setelah itu beristirahatlah dengan baik. Aku bukan tipe orang yang menyiksa para pekerja," ucap Aiden dengan suaranya yang terdengar pelan dan berat.

Seperti terhipnotis gadis itu hanya bisa mengangguk, membuat Aiden menarik salah satu sudut bibirnya. Lalu detik selanjutnya, makanan mereka datang, tetapi Aiden hanya duduk sambil memperhatikan Lyodra.

"Anda tidak ikut makan, Tuan?" tanya Lyodra dan Aiden langsung menggelengkan kepala.

"Aku sudah makan. Nikmati saja makanan milikmu," balas pria itu lalu mengusap bibir Lyodra menggunakan ibu jarinya.

Lyodra terpaku dengan semua sikap manis yang Aiden berikan. Kenapa dia malah melihat sisi lain dari pria itu? Bukankah seharusnya Aiden bersikap acuh tak acuh, dan membuat dia semakin membenci pria itu.

Ah, pusing sekali. Kenapa hatiku selalu mudah meleleh karena uang dan pria tampan? Benci, benci, benci ... dasar lemah!

Lyodra merutuk dirinya sendiri, dan hal tersebut membuat Aiden merasa lucu. Dia mengalihkan pandangan dengan bibir yang berkedut.

***

Aiden benar-benar berencana mengantar Lyodra dan Prima sampai rumah. Namun, bukan menggunakan mobilnya, karena dia datang dengan melesatkan diri. Pria tampan itu duduk di belakang bersama Lyodra, sementara Prima duduk di samping supir.

Lyodra dan Aiden sama-sama terdiam, hingga ponsel milik Lyodra bergetar, tanda bahwa ada panggilan masuk yang ternyata dari David.

Lyodra melirik ke arah Aiden sekilas, takut jika sang ayah ingin berbicara macam-macam, sementara dia sedang bersama Aiden.

"Angkatlah, ayahmu pasti menunggu," cetus Aiden dengan seringai kecil, Lyodra pasti berpikir bahwa Aiden belum tahu siapa ayahnya.

Lyodra nyengir kuda, dan dia langsung menggeser tombol hijau di layar ponselnya. "Halo, Dad, ada apa?" Sapa Lyodra lebih dulu.

"Halo, Lyo, Sekarang kamu pasti sedang beristirahat 'kan? Apakah kamu sudah makan, Nak?" balas David sambil melayangkan pertanyaan.

"Sudah, Dad. Tumben Daddy menghubungiku apa ada sesuatu yang serius? Bagaimana dengan nenek, apakah dia sehat?"

Sebelum menjawab, pria paruh baya yang ada di seberang sana mengulum senyum, karena dia sedang merasa bahagia. "Tidak ada apa-apa, Lyo. Daddy hanya ingin memberitahumu, kalau Daddy sudah diterima kerja di sebuah perusahaan besar, posisi Daddy juga lumayan."

Mendengar itu, Lyodra ikut merasa senang dengan matanya yang berbinar-binar. "Benarkah?"

"Iya, Nak. Kalau sudah lancar, nanti kamu keluar saja dari pekerjaanmu itu, Daddy akan membiayai kuliahmu lagi dan kehidupan kita," ujar David dengan senyum mengembang. Namun, Lyodra malah melirik ke arah Aiden, sangat disayangkan kalau dia keluar dari pekerjaannya yang sangat menguntungkan.

"Nanti kita bicara lagi, Dad. Sekarang aku harus kembali bekerja," ucap Lyodra dan David pun mengerti itu. Akhirnya panggilan terputus, bersama kepala Aiden yang tiba-tiba jatuh di bahu Lyodra.

"Aku mengantuk, biarkan aku tidur sebentar," gumam pria itu, yang membuat Lyodra tak bisa berkutik.

Terpopuler

Comments

Ney maniez

Ney maniez

modussss,, ktny gk tidurr, 🤭🤭

2024-04-03

0

Ney maniez

Ney maniez

syukaaaa😍🤭

2024-04-03

0

Ida Ulfiana

Ida Ulfiana

udah mulai modus ya km ai

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Jangan Menyesal!
2 Bab 2. Jangan Halangi Aku
3 Bab 3. Menjadi Pelayan
4 Bab 4. Dua Kali Lipat
5 Bab 5. Aku Pasti Bisa
6 Bab 6. Dia Istimewa
7 Bab 7. Frustasi
8 Bab 8. Tugas Baru
9 Bab 9. Botol Ramuan
10 Bab 10. Bagaimana Kalau Benar?
11 Bab 11. Aku Suka
12 Bab 12. Kalung Permata
13 Bab 13. Milik Aiden
14 Bab 14. Sosok Pengganggu
15 Bab 15. Kau Akan Segera Sembuh
16 Bab 16. Tidak Memiliki Tetangga
17 Bab 17. Dia Seperti Candu
18 Bab 18. Dasar Lemah
19 Bab 19. Lehermu Jadi Lebih Cantik
20 Bab 20. Benar-benar Masih Ada
21 Bab 21. Diserang
22 Bab 22. Berbohong
23 Bab 23. Bagaimana Kalau Begini?
24 Bab 24. Aku Setuju
25 Bab 25. Meninggalkan Rumah
26 Bab 26. Bimbang
27 Bab 27. Dia Telah Kembali
28 Bab 28. Tidak Akan Selamat
29 Bab 29. Itukan Yang Kau Mau?
30 Bab 30. Maafkan Aku Daddy
31 Bab 31. Tidak Ada Bayangan
32 Bab 32. Bulan Purnama
33 Bab 33. Panggilan Dari Jayden
34 Bab 34. Sebuah Gedung
35 Bab 35. Anggap Aku Sebagai Musuh
36 Bab 36. Pengkhianatan
37 Bab 37. Aiden, Kembali!
38 Bab 38. Kita Berbeda
39 Bab 39. Tidak Bisa
40 Bab 40. Matre Sejak Lahir
41 Bab 41. Tidak Bersalah Sepenuhnya
42 Bab 42. Tanganmu Nakal
43 My Beautiful Police by Lunoxs
44 Bab 43. Ayah Mertua
45 Bab 44. Menjenguk Jayden
46 Bab 45. Purnama Tiba
47 Bab 46. Menghancurkan Kalung
48 Bab 47. Jiwanya Hilang
49 Bab 48. Buka Matamu!
50 Bab 49. Menjadi Manusia
51 Bab 50. Bayi Manusia
52 New Novel
53 New Novel
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1. Jangan Menyesal!
2
Bab 2. Jangan Halangi Aku
3
Bab 3. Menjadi Pelayan
4
Bab 4. Dua Kali Lipat
5
Bab 5. Aku Pasti Bisa
6
Bab 6. Dia Istimewa
7
Bab 7. Frustasi
8
Bab 8. Tugas Baru
9
Bab 9. Botol Ramuan
10
Bab 10. Bagaimana Kalau Benar?
11
Bab 11. Aku Suka
12
Bab 12. Kalung Permata
13
Bab 13. Milik Aiden
14
Bab 14. Sosok Pengganggu
15
Bab 15. Kau Akan Segera Sembuh
16
Bab 16. Tidak Memiliki Tetangga
17
Bab 17. Dia Seperti Candu
18
Bab 18. Dasar Lemah
19
Bab 19. Lehermu Jadi Lebih Cantik
20
Bab 20. Benar-benar Masih Ada
21
Bab 21. Diserang
22
Bab 22. Berbohong
23
Bab 23. Bagaimana Kalau Begini?
24
Bab 24. Aku Setuju
25
Bab 25. Meninggalkan Rumah
26
Bab 26. Bimbang
27
Bab 27. Dia Telah Kembali
28
Bab 28. Tidak Akan Selamat
29
Bab 29. Itukan Yang Kau Mau?
30
Bab 30. Maafkan Aku Daddy
31
Bab 31. Tidak Ada Bayangan
32
Bab 32. Bulan Purnama
33
Bab 33. Panggilan Dari Jayden
34
Bab 34. Sebuah Gedung
35
Bab 35. Anggap Aku Sebagai Musuh
36
Bab 36. Pengkhianatan
37
Bab 37. Aiden, Kembali!
38
Bab 38. Kita Berbeda
39
Bab 39. Tidak Bisa
40
Bab 40. Matre Sejak Lahir
41
Bab 41. Tidak Bersalah Sepenuhnya
42
Bab 42. Tanganmu Nakal
43
My Beautiful Police by Lunoxs
44
Bab 43. Ayah Mertua
45
Bab 44. Menjenguk Jayden
46
Bab 45. Purnama Tiba
47
Bab 46. Menghancurkan Kalung
48
Bab 47. Jiwanya Hilang
49
Bab 48. Buka Matamu!
50
Bab 49. Menjadi Manusia
51
Bab 50. Bayi Manusia
52
New Novel
53
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!