Bab 15. Kau Akan Segera Sembuh

Pagi hari, Lyodra tidak mendapati Aiden keluar dari kamar ataupun memanggil dirinya. Dia juga sudah mengetuk pintu, tetapi tak ada sahutan apapun, hingga dia memutuskan untuk membukanya tanpa izin.

Kosong, Lyodra tidak melihat siapapun di ruangan itu, atau suara yang menandakan bahwa Aiden ada di dalam sana.

Seperti ada sesuatu yang tidak biasa, pria itu menghilang hingga Lyodra memutuskan untuk mencari keberadaan sang tuan.

"Mungkinkah dia ada di ruangan lain?" gumam Lyodra sambil melangkah menyusuri rumah besar itu. Sementara dari balik pintu kamar lain, ada Kaisar yang memperhatikan gerak-gerik gadis cantik itu.

Kali ini dia tidak akan ikut campur dengan urusan Aiden. Sebab ia yakin, putranya sudah mempertimbangkan apa yang dia lakukan, Aiden tidak akan mungkin membahayakan dirinya sendiri.

Lyodra terus melangkah sambil melirik ke sana ke mari, tetapi dia belum menemukan sosok yang sedari tadi dia cari. Dan di sepanjang langkahnya, Lyodra banyak menemukan ruangan di rumah ini, yang sepertinya tidak digunakan.

Tiba-tiba Lyodra menghentikan laju kakinya, saat ia mendengar suara dari salah satu ruangan itu. Lyodra kembali merasakan keanehan, hingga dia berpindah haluan.

Gadis cantik itu menatap pintu ruangan yang dia curigai, seolah tengah menembus siapa yang ada di dalam sana. Namun, ketika dia ingin mendekat, Lyodra bisa membaca dengan jelas ada larangan yang tertulis.

"Apakah itu semacam ruangan rahasia? Dan apakah dia juga ada di dalam sana?" gumam Lyodra sambil menggenggam tangannya. Sejauh ini dia sudah merasakan banyak hal-hal janggal. Jadi, dia tidak perlu merasa takut.

Tak peduli akan larangan itu, Lyodra berjalan sambil memastikan bahwa tidak ada orang yang melihatnya. Banyak tanda tanya di otaknya yang ingin dia pecahkan, hingga akhirnya dia tiba di depan ruangan tersebut.

Sebelum membuka pintu, Lyodra lebih dulu mengintip dari lubang kunci. Dan detik selanjutnya dia dapat melihat punggung Aiden, ya, dia mengenali postur tubuh pria itu.

Dia terus memperhatikan apa yang Aiden lakukan di sana, pria itu tampak meminum sesuatu dari gelas kaca, benda cair yang memiliki warna merah.

Lyodra semakin menajamkan penglihatannya, tetapi aksinya tidak bisa selalu mulus, sebab detik selanjutnya tubuh Lyodra ditarik dan dirapatkan ke dinding dengan leher yang tercekik.

"Kau ingin mati?!" sentak Lucy, andai dia sudah tidak memiliki rasa sabar, mungkin dia sudah menghabisi Lyodra saat itu juga.

Ludah Lyodra tercekat dan dia merasa kesulitan untuk bernafas. Sumpah demi apapun, lehernya sangat sakit, tetapi dia tidak bisa melepaskan cengkraman Lucy begitu saja.

"Apakah kau tidak bisa membaca larangan yang tertulis di sana? Apakah orang berpendidikan sepertimu tidak bisa mengerti bahasa manusia? Bodoh!" maki Lucy dengan kekesalan di puncak ubun-ubun, dan Lyodra memahami apa yang membuat wanita itu marah, ya, itu semua karena dia lancang.

Lucy semakin menguatkan cengkramannya, hingga membuat mata Lyodra melotot, namun pada akhirnya pintu ruangan itu terbuka, Aiden keluar dan Lucy langsung melepaskan tangannya dari leher Lyodra.

Lyodra langsung terbatuk-batuk, karena nyaris kehabisan nafas. Sementara Aiden langsung menghampiri Lyodra, dan memeriksa keadaan gadis itu. Aiden menatap nyalang ke arah Lucy, ketika melihat leher Lyodra memerah.

"Apa yang terjadi?" tanya Aiden, menuntut sebuah penjelasan pada Lucy.

Wanita serigala itu melipat kedua tangannya di depan dada. Tidak terima rasanya jika Aiden malah lebih perhatian pada manusia bodoh seperti Lyodra. Padahal sudah jelas, kalau Lyodra yang salah.

"Dia tidak membaca larangan yang ada di pintu, dan hal itu membuatku marah. Sebagai pelayan baru seharusnya dia berhati-hati!" cetus Lucy dengan bola mata yang berapi-api, dia masih bisa menghargai keberadaan Lyodra, karena Aiden menjadikan gadis itu pelayan pribadi.

Namun, dia pun akan merasa sangat benci, ketika Lyodra melakukan kesalahan. Dia yakin, gadis itu bukan tidak membacanya, Lyodra pasti sengaja ingin tahu apa yang dilakukan Aiden di dalam sana.

"Tapi sikapmu berlebihan, Lu," balas Aiden, dari tatapan pria itu Lucy bisa mengerti bahwa Aiden tidak ingin melihat hal seperti ini lagi.

"Kalau begitu buat dia paham, kalau orang yang selalu merasa penasaran dengan urusan orang lain, maka dia dalam bahaya. Kau tidak bisa seenaknya di sini, karena kami memiliki aturan!" ketus Lucy sambil menunjuk wajah Lyodra dengan sengit.

Lantas setelah itu, dia pergi meninggalkan Aiden dan Lyodra. Sementara Lyodra hanya bisa diam saja, dia merasa harus waspada terhadap Lucy, karena sepertinya Lucy sangat membenci kehadirannya.

"Dia seperti itu hanya pada orang yang bersalah. Jadi berhati-hatilah, jangan buat kesalahan jika tidak ingin berurusan dengannya," ucap Aiden, dia tahu Lucy melakukan ini semua karena tidak ingin identitasnya terbongkar di depan Lyodra.

"Ya, Tuan," jawab Lyodra dengan suara lemah.

Sementara Aiden terus menatap leher Lyodra yang memerah. "Apakah itu sangat sakit?"

Lyodra tidak bisa menyembunyikannya, karena cengkraman Lucy memang cukup kuat, akhirnya Lyodra pun menganggukkan kepala.

"Kau akan segera sembuh setelah ini," ujar Aiden lalu memangkas jarak, Lyodra membulatkan kelopak matanya ketika merasakan kecupan-kecupan kecil menyapa lehernya.

Tubuhnya membatu hingga nyaris tak bisa menolak apapun yang Aiden lakukan. Bahkan ia merasa kecupan terakhir Aiden berikan cukup lama, seolah menarik semua rasa sakit yang dia terima.

"Bagaimana?" tanya Aiden setelah selesai melakukan tugasnya, sementara Lyodra hanya mampu bergeming dengan jantung yang berdebar keras.

Terpopuler

Comments

gian rasyid

gian rasyid

haduh ikut jantungan 😵‍💫😵‍💫😵‍💫

2023-08-23

0

Ney maniez

Ney maniez

😲

2023-05-17

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

kecupan maut .... 😜

2023-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Jangan Menyesal!
2 Bab 2. Jangan Halangi Aku
3 Bab 3. Menjadi Pelayan
4 Bab 4. Dua Kali Lipat
5 Bab 5. Aku Pasti Bisa
6 Bab 6. Dia Istimewa
7 Bab 7. Frustasi
8 Bab 8. Tugas Baru
9 Bab 9. Botol Ramuan
10 Bab 10. Bagaimana Kalau Benar?
11 Bab 11. Aku Suka
12 Bab 12. Kalung Permata
13 Bab 13. Milik Aiden
14 Bab 14. Sosok Pengganggu
15 Bab 15. Kau Akan Segera Sembuh
16 Bab 16. Tidak Memiliki Tetangga
17 Bab 17. Dia Seperti Candu
18 Bab 18. Dasar Lemah
19 Bab 19. Lehermu Jadi Lebih Cantik
20 Bab 20. Benar-benar Masih Ada
21 Bab 21. Diserang
22 Bab 22. Berbohong
23 Bab 23. Bagaimana Kalau Begini?
24 Bab 24. Aku Setuju
25 Bab 25. Meninggalkan Rumah
26 Bab 26. Bimbang
27 Bab 27. Dia Telah Kembali
28 Bab 28. Tidak Akan Selamat
29 Bab 29. Itukan Yang Kau Mau?
30 Bab 30. Maafkan Aku Daddy
31 Bab 31. Tidak Ada Bayangan
32 Bab 32. Bulan Purnama
33 Bab 33. Panggilan Dari Jayden
34 Bab 34. Sebuah Gedung
35 Bab 35. Anggap Aku Sebagai Musuh
36 Bab 36. Pengkhianatan
37 Bab 37. Aiden, Kembali!
38 Bab 38. Kita Berbeda
39 Bab 39. Tidak Bisa
40 Bab 40. Matre Sejak Lahir
41 Bab 41. Tidak Bersalah Sepenuhnya
42 Bab 42. Tanganmu Nakal
43 My Beautiful Police by Lunoxs
44 Bab 43. Ayah Mertua
45 Bab 44. Menjenguk Jayden
46 Bab 45. Purnama Tiba
47 Bab 46. Menghancurkan Kalung
48 Bab 47. Jiwanya Hilang
49 Bab 48. Buka Matamu!
50 Bab 49. Menjadi Manusia
51 Bab 50. Bayi Manusia
52 New Novel
53 New Novel
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1. Jangan Menyesal!
2
Bab 2. Jangan Halangi Aku
3
Bab 3. Menjadi Pelayan
4
Bab 4. Dua Kali Lipat
5
Bab 5. Aku Pasti Bisa
6
Bab 6. Dia Istimewa
7
Bab 7. Frustasi
8
Bab 8. Tugas Baru
9
Bab 9. Botol Ramuan
10
Bab 10. Bagaimana Kalau Benar?
11
Bab 11. Aku Suka
12
Bab 12. Kalung Permata
13
Bab 13. Milik Aiden
14
Bab 14. Sosok Pengganggu
15
Bab 15. Kau Akan Segera Sembuh
16
Bab 16. Tidak Memiliki Tetangga
17
Bab 17. Dia Seperti Candu
18
Bab 18. Dasar Lemah
19
Bab 19. Lehermu Jadi Lebih Cantik
20
Bab 20. Benar-benar Masih Ada
21
Bab 21. Diserang
22
Bab 22. Berbohong
23
Bab 23. Bagaimana Kalau Begini?
24
Bab 24. Aku Setuju
25
Bab 25. Meninggalkan Rumah
26
Bab 26. Bimbang
27
Bab 27. Dia Telah Kembali
28
Bab 28. Tidak Akan Selamat
29
Bab 29. Itukan Yang Kau Mau?
30
Bab 30. Maafkan Aku Daddy
31
Bab 31. Tidak Ada Bayangan
32
Bab 32. Bulan Purnama
33
Bab 33. Panggilan Dari Jayden
34
Bab 34. Sebuah Gedung
35
Bab 35. Anggap Aku Sebagai Musuh
36
Bab 36. Pengkhianatan
37
Bab 37. Aiden, Kembali!
38
Bab 38. Kita Berbeda
39
Bab 39. Tidak Bisa
40
Bab 40. Matre Sejak Lahir
41
Bab 41. Tidak Bersalah Sepenuhnya
42
Bab 42. Tanganmu Nakal
43
My Beautiful Police by Lunoxs
44
Bab 43. Ayah Mertua
45
Bab 44. Menjenguk Jayden
46
Bab 45. Purnama Tiba
47
Bab 46. Menghancurkan Kalung
48
Bab 47. Jiwanya Hilang
49
Bab 48. Buka Matamu!
50
Bab 49. Menjadi Manusia
51
Bab 50. Bayi Manusia
52
New Novel
53
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!