Bab 8. Tugas Baru

Pagi harinya, Lyodra benar-benar bangun kesiangan. Setelah mencuci wajah dia langsung berlari tunggang langgang ke arah dapur. Namun, laju kakinya melamban ketika dia melihat pintu kamar Aiden terbuka. Menampakkan Lucy yang sedang melumuri tubuh Aiden, entah menggunakan apa.

Gadis itu nampak tertarik. Sehingga dia langsung bersembunyi di balik dinding. Dia menelisik botol berisi cairan aneh itu dengan seksama sambil menyimak obrolan di antara mereka berdua.

"Apa tugas ini juga akan digantikan olehnya?" tanya Lucy dengan nada ketus. Seolah tak suka jika Aiden lebih mengutamakan Lyodra. Sebab dia sudah berada di sisi Aiden untuk seumur hidupnya.

Aiden menggelengkan kepalanya pelan. Tak ingin membuat wanita serigala itu berpikir yang tidak-tidak. "Lakukan saja apa tugasmu sekarang. Jangan bertanya akan hal yang belum pasti!"

Lyodra menajamkan indera penciumannya dengan mengendus-endus, tetapi tidak ada aroma yang menyengat seperti parfum.

Lyodra melihatnya seperti cairan biasa dan entah apa khasiatnya. Dan dari sana dia yakin, bahwa cairan itu khusus dibuat hanya untuk Aiden.

"Aku harus mencari tahu, cairan apa yang digunakan pria itu untuk melumuri tubuhnya, apakah karena cairan itu, orang-orang jadi takut padanya?" gumam Lyodra dengan tatapan serius. Akan tetapi tiba-tiba dia dikagetkan oleh tepukan di bahu.

Puk!

"Astaga!" ceplosnya sambil berjengit. Dia menoleh ke belakang, dan ternyata Prima sudah ada di depan matanya.

"Sedang apa kamu di sini? Ayo bantu kami siapkan sarapan," kata wanita itu. Mengalihkan perhatian Lyodra yang sedang mengintip Aiden dan Lucy.

"I-iya, Bu," jawab Lyodra dengan tergagap. Karena dia belum bisa menormalkan kerja jantungnya.

Lyodra mengekor pada langkah Prima menuju dapur. Di sana beberapa asisten rumah tangga sedang sibuk menyiapkan sarapan. Lyodra langsung menguncir rambutnya tinggi-tinggi, siap untuk membantu.

"Bu, biar aku saja yang menumis bumbu," ucap Lyodra pada salah satu juru masak. Dia mengambil alih pekerjaan, tetapi dia merasa aneh karena tidak ada irisan bawang putih di sana.

"Bu, apa anda melupakan bawang putihnya?" tanya Lyodra.

"Maaf, Lyo. Tuan dan keluarganya tidak suka dengan bawang putih. Jadi segala jenis masakan yang ada di dapur ini, tidak ada yang dicampur dengan bumbu itu," timpal Prima, menjawab pertanyaan Lyodra yang membuat bingung semua orang.

Karena di sini hanya Lyodra yang belum mengetahui perintah dan larangan yang dibuat oleh Aiden untuk para pelayan.

Mendengar jawaban itu, Lyodra mengerutkan dahinya. Namun, pada akhirnya dia pun manggut-manggut. "Oh begitu, baiklah. Aku akan mengingatnya."

"Tidak perlu diingat, karena kami memang sengaja tidak belanja bawang putih," ujar Prima sambil tersenyum.

Sekali lagi Lyodra hanya bisa menganggukkan kepala. Namun, baru saja dia hendak melanjutkan pekerjaannya. Dari arah luar Aiden berteriak memanggil namanya. "Lyo. Lyodra!"

"Aku dipanggil?" Lyodra malah bertanya pada rekan lainnya.

"Tentu saja, bukankah kamu ini pelayan pribadi Tuan? Pergilah, dia pasti membutuhkan sesuatu!" jawab wanita yang ada di sampingnya.

Tanpa membuang waktu Lyodra pun langsung berlari ke arah kamar Aiden. Dia mengurangi kecepatan langkahnya ketika melihat Lucy di ambang pintu.

Lyodra dan Lucy saling tatap sekilas, mereka seperti sedang bermusuhan padahal berkenalan saja belum.

"Ada apa, Tuan?" tanya Lyodra dengan nafas terengah-engah. Dia mengangkat kepala dan dibuat terkejut karena Aiden masih bertelanjang dada.

Mata gadis itu membola, menatap takjub postur tubuh Aiden yang begitu sempurna. Dadanya nampak bidang dengan perut sixpack, cocok sekali untuk cuci mata.

"Ambilkan pakaianku di sana!" titah Aiden sambil menunjuk ke arah lemari. Gadis itu masih tampak melongo, tetapi dia segera menyadarkan dirinya. Ya, dia tidak boleh tergoda.

"Kamu menyuruhku apa, Tuan?" tanya Lyodra, menciptakan helaan nafas yang keluar dari mulut Aiden.

"Aku bilang ambilkan pakaianku, di sana!" cetus pria itu seraya menunjuk lemari dengan tegas.

"Baik, Tuan."

Kini Lyodra menjadi gadis yang patuh, karena selain ingin menyelesaikan misinya, dia juga ingin mendapatkan uang bonus dari Aiden.

Lyodra masuk ke kamar Aiden tanpa ragu, dia langsung membuka lemari dan melihat semua pakaian Aiden yang tidak memiliki warna terang. Semuanya nampak gelap seperti aura rumah ini. Dia terlihat bingung untuk memilih yang mana, karena semuanya terlihat sama saja. Hingga akhirnya dia mengambil satu buah kemeja paling atas.

"Ambil jas yang memiliki kancing berlian!" titah Aiden lagi, dan Lyodra pun membuka lemari yang lain.

Gadis itu kembali melongo karena semua pakaian Aiden benar-benar hanya memiliki satu warna yaitu hitam.

Sepertinya pria ini main dukun, dan salah satu mantranya dia tidak boleh memakai baju berwarna.

"Tuan, apakah tidak ada warna lain?" tanya Lyodra dengan berani, dia ingin mendengar jawaban apa yang keluar dari mulut Aiden.

"Tidak ada. Aku hanya menyukai satu warna di dunia ini," jawab Aiden dengan suara yang terdengar datar. Lyodra pun manggut-manggut, lalu membawa pakaian itu kepada Aiden.

"Ini pakaian anda, Tuan," ucap Lyodra sambil menyerahkan kemeja beserta jas.

"Kau bercanda? Lalu apa gunanya aku menggajimu, kalau tanganmu itu tidak digunakan?" cetus Aiden yang membuat Lyodra menautkan kedua alisnya. Jangan bilang Aiden ingin dia yang memakaikannya.

Aiden mengangguk seolah paham dengan tatapan mata Lyodra. "Pakaikan!"

Sementara gadis itu mengerjapkan kelopak matanya beberapa kali. Mau tidak mau akhirnya Lyodra pun melakukan tugas barunya, benar-benar menjadi pelayan pribadi Aiden.

Terpopuler

Comments

IbuNaGara

IbuNaGara

🤭🤭

2024-04-02

0

mama yuhu

mama yuhu

mayan.. dapat bonus lihat. body mantap 🤭

2023-04-30

0

ᶯᵗ⃝🐍𝚖𝚋 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞 𝐀⃝🥀

ᶯᵗ⃝🐍𝚖𝚋 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞 𝐀⃝🥀

gada warna terbaik de,karena km yang memberi warna dalam hidup aku.uhuy🏃‍♀️🤭🤭

2023-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Jangan Menyesal!
2 Bab 2. Jangan Halangi Aku
3 Bab 3. Menjadi Pelayan
4 Bab 4. Dua Kali Lipat
5 Bab 5. Aku Pasti Bisa
6 Bab 6. Dia Istimewa
7 Bab 7. Frustasi
8 Bab 8. Tugas Baru
9 Bab 9. Botol Ramuan
10 Bab 10. Bagaimana Kalau Benar?
11 Bab 11. Aku Suka
12 Bab 12. Kalung Permata
13 Bab 13. Milik Aiden
14 Bab 14. Sosok Pengganggu
15 Bab 15. Kau Akan Segera Sembuh
16 Bab 16. Tidak Memiliki Tetangga
17 Bab 17. Dia Seperti Candu
18 Bab 18. Dasar Lemah
19 Bab 19. Lehermu Jadi Lebih Cantik
20 Bab 20. Benar-benar Masih Ada
21 Bab 21. Diserang
22 Bab 22. Berbohong
23 Bab 23. Bagaimana Kalau Begini?
24 Bab 24. Aku Setuju
25 Bab 25. Meninggalkan Rumah
26 Bab 26. Bimbang
27 Bab 27. Dia Telah Kembali
28 Bab 28. Tidak Akan Selamat
29 Bab 29. Itukan Yang Kau Mau?
30 Bab 30. Maafkan Aku Daddy
31 Bab 31. Tidak Ada Bayangan
32 Bab 32. Bulan Purnama
33 Bab 33. Panggilan Dari Jayden
34 Bab 34. Sebuah Gedung
35 Bab 35. Anggap Aku Sebagai Musuh
36 Bab 36. Pengkhianatan
37 Bab 37. Aiden, Kembali!
38 Bab 38. Kita Berbeda
39 Bab 39. Tidak Bisa
40 Bab 40. Matre Sejak Lahir
41 Bab 41. Tidak Bersalah Sepenuhnya
42 Bab 42. Tanganmu Nakal
43 My Beautiful Police by Lunoxs
44 Bab 43. Ayah Mertua
45 Bab 44. Menjenguk Jayden
46 Bab 45. Purnama Tiba
47 Bab 46. Menghancurkan Kalung
48 Bab 47. Jiwanya Hilang
49 Bab 48. Buka Matamu!
50 Bab 49. Menjadi Manusia
51 Bab 50. Bayi Manusia
52 New Novel
53 New Novel
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1. Jangan Menyesal!
2
Bab 2. Jangan Halangi Aku
3
Bab 3. Menjadi Pelayan
4
Bab 4. Dua Kali Lipat
5
Bab 5. Aku Pasti Bisa
6
Bab 6. Dia Istimewa
7
Bab 7. Frustasi
8
Bab 8. Tugas Baru
9
Bab 9. Botol Ramuan
10
Bab 10. Bagaimana Kalau Benar?
11
Bab 11. Aku Suka
12
Bab 12. Kalung Permata
13
Bab 13. Milik Aiden
14
Bab 14. Sosok Pengganggu
15
Bab 15. Kau Akan Segera Sembuh
16
Bab 16. Tidak Memiliki Tetangga
17
Bab 17. Dia Seperti Candu
18
Bab 18. Dasar Lemah
19
Bab 19. Lehermu Jadi Lebih Cantik
20
Bab 20. Benar-benar Masih Ada
21
Bab 21. Diserang
22
Bab 22. Berbohong
23
Bab 23. Bagaimana Kalau Begini?
24
Bab 24. Aku Setuju
25
Bab 25. Meninggalkan Rumah
26
Bab 26. Bimbang
27
Bab 27. Dia Telah Kembali
28
Bab 28. Tidak Akan Selamat
29
Bab 29. Itukan Yang Kau Mau?
30
Bab 30. Maafkan Aku Daddy
31
Bab 31. Tidak Ada Bayangan
32
Bab 32. Bulan Purnama
33
Bab 33. Panggilan Dari Jayden
34
Bab 34. Sebuah Gedung
35
Bab 35. Anggap Aku Sebagai Musuh
36
Bab 36. Pengkhianatan
37
Bab 37. Aiden, Kembali!
38
Bab 38. Kita Berbeda
39
Bab 39. Tidak Bisa
40
Bab 40. Matre Sejak Lahir
41
Bab 41. Tidak Bersalah Sepenuhnya
42
Bab 42. Tanganmu Nakal
43
My Beautiful Police by Lunoxs
44
Bab 43. Ayah Mertua
45
Bab 44. Menjenguk Jayden
46
Bab 45. Purnama Tiba
47
Bab 46. Menghancurkan Kalung
48
Bab 47. Jiwanya Hilang
49
Bab 48. Buka Matamu!
50
Bab 49. Menjadi Manusia
51
Bab 50. Bayi Manusia
52
New Novel
53
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!