19. Tidur Bersama

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

♥️♥️♥️♥️♥️

Tengah malam Aham baru saja kembali setelah

mengantar Feli ke rumahnya. Namun seperti

biasa Aham tidak pernah mau masuk kedalam

rumah besar itu. Dia enggan untuk bertemu

dengan kedua orang tua Feli untuk saat ini.

Di pintu utama Pak Ali tampak menyambutnya.

Dia segera membuka mantel yang dipakai Aham

kemudian mengikuti langkah Tuan nya itu masuk

ke dalam rumah.

"Apa ada yang anda inginkan Tuan..?"

Aham menghentikan langkahnya. Dia terlihat

berpikir, tidak lama kemudian kembali melangkah.

"Ambil kunci cadangan kamar wanita itu.!"

"Iya Tuan.?"

Pak Ali mencoba meyakinkan. Aham tetap

berjalan dengan tenang.

"Aku memerlukan kunci itu.!"

"Baik Tuan."

Pak Ali mengambil kunci cadangan kedalam

gudang di dekat dapur.

Mereka berdua sampai di depan pintu kamar

belakang yang di huni oleh Kanaya. Aham

berdiri tepat di depan pintu. Dia terdiam ragu.

"Tuan..biar saya ketuk pintu kamar Nona.."

"Tidak perlu.! jangan membangunkan nya."

Cegah Aham. Dia kembali terlihat bimbang.

"Maaf Tuan, apa anda ingin Nona membuatkan

sesuatu, makanan..atau minuman..?"

Hati-hati Pak Ali bertanya karena heran dengan

sikap Tuan Mudanya ini.

"Tidak.! Aku hanya.. ehemm.."

Aham menggaruk tengkuknya. Setelah lama

terdiam akhirnya dia membuka kunci pintu

kamar itu. Matanya terpaku pada sosok mungil

yang kini sedang tertidur dengan posisi miring.

Tidak lama dia melangkah masuk. Pak Ali

semakin di buat bingung dengan Tuan

Muda nya itu.

Aham berdiri di samping tempat tidur. Menatap

lekat wajah Naya yang terlihat tenang. Betapa

kecantikannya begitu alami. Tanpa polesan,

tanpa kepalsuan. Sangat mempesona.

Perlahan-lahan Aham meraih tubuh itu kedalam

rengkuhannya, dengan hati-hati dia mengangkat

tubuh mungil itu kedalam pangkuannya.

"Tuan..apa yang ingin anda lakukan.?"

Pak Ali terkejut sekaligus khawatir dengan apa

yang dilakukan oleh Aham.

"Kau pikir aku akan membuangnya.!"

"Bu-bukan begitu Tuan..saya hanya.."

"Bawakan peralatan ibadahnya ke kamarku..!"

Pak Ali bengong, sementara Aham berlalu keluar

dari kamar itu. Dia berjalan dengan tenang sambil

menggendong Naya. Aham semakin mempererat

pelukannya saat Naya menyusupkan wajahnya ke

dalam rengkuhan dada bidang nya karena hawa

dingin mulai terasa menusuk kedalam kulit.

Tiba di dalam kamar, Aham membaringkan tubuh

Naya di atas tempat tidur dengan hati-hati.

Pak Ali datang kemudian. Dia meletakkan

peralatan sholat Naya di atas meja kerja Aham.

"Tuan..ada yang anda butuhkan lagi.?"

"Tidak ada ! kau boleh keluar sekarang.!"

"Baik Tuan, saya permisi."

"Hemm.."

Pak Ali berlalu keluar dari kamar dengan sesekali

menoleh kearah tempat tidur untuk memastikan

bahwa Nona Muda nya baik-baik saja.

Tidak lama Aham masuk kedalam kamar mandi.

Dia harus memastikan bahwa aroma tubuh Feli

menghilang dari dirinya.

Naya menggeliat, membuka matanya perlahan.

Dia merasa sangat haus. Namun saat menyadari

keberadaan dirinya kini, dia terperanjat. Bangkit

dengan cepat sambil melihat ke seluruh ruangan.

"Kenapa aku bisa ada di kamar ini.? apa yang

terjadi ? apa aku berjalan sambil tidur.?"

Gumam Naya sambil kemudian turun dari

tempat tidur. Dia menatap keatas tempat tidur.

Tidak ada sosok laki-laki itu di sana. Tunggu

dulu, apa dirinya sedang bermimpi.? Naya

mencubit tangannya dan meringis merasakan

sakit. Tidak ! ini bukan mimpi, ini adalah nyata.

Lalu bagaimana bisa dia ada di sini.?

"Ini benar-benar aneh..! aku harus segera pergi

dari kamar ini sebelum orang itu datang.."

Ucapnya sambil kemudian mulai berjalan.

Tapi baru beberapa langkah dia memekik saat

tubuhnya tiba-tiba melayang ke udara. Matanya

membulat tidak percaya saat menyadari kini

dirinya ada dalam pangkuan Aham.

"Apa kau mau melarikan diri pelayan..?"

Aham menghempaskan tubuh Naya keatas

tempat tidur hingga membuat dia kembali

memekik kaget.

"Tuan..maaf, aku tidak mengerti kenapa aku

bisa ada di kamar ini."

Lirih Naya dengan wajah bingung sekaligus

pucat. Dia terlihat sedikit ketakutan. Alis

Aham terangkat, melihat reaksi Naya yang

tidak menyadari semuanya, timbul ide jahil

dalam dirinya.

"Berani sekali kamu malam-malam datang ke

kamarku.!"

Naya makin terlihat tegang, dia beringsut ke

ujung tempat tidur. Tatapannya terlihat begitu

bingung namun juga merasa bersalah.

"Aku juga tidak mengerti kenapa bisa ada di

kamar ini.! Sungguh aku tidak ingat apa-apa."

Aham merangkak naik ke atas tempat tidur.

Keadaanya membuat tubuh Naya semakin

tegang sekaligus panas dingin. Saat ini Aham

hanya memakai celana saja. Karuan saja bentuk tubuhnya yang kekar dengan barisan roti sobek

yang seksi terpampang nyata di depan matanya.

"Jangan mencari alasan kamu.! Kamu memang

sengaja mendatangiku kan.?"

"Tidak ! Mungkin secara tidak sadar aku berjalan dalam keadaan tidur."

Elak Naya seraya menundukan wajahnya.

"Kau pikir aku percaya pada alasan bodoh

mu itu.? Atau mungkin kau mau berbuat

jahat padaku.?"

"Ahh..?? Tidak.! itu tidak benar.! mana mungkin

aku memiliki niat seperti itu.!

"Lalu, untuk apa kamu datang kesini heh ? Apa

kau sedang mencari kehangatan.?"

"Tuan..! Aku tidak semesum itu.!"

Teriak Naya tidak tahan. Dia segera mendorong

tubuh Aham ingin turun dari tempat tidur.

"Hei..siapa yang mengijinkan mu pergi..!"

Aham meraih pinggang ramping Naya dan

kembali merebahkan tubuhnya. Keduanya

saling berpandangan lekat.

"Karena ulahmu barusan, tidurku jadi terganggu.

Jadi..kau harus di hukum.!"

"Apa ?? hukuman lagi.??"

Naya berteriak kesal. Dia mencoba bangkit

namun tertahan karena kedua tangannya kini

di tahan diatas kepalanya.

"Kesalahanmu kali ini tidak bisa aku toleransi

lagi, hukuman nya harus berat.!"

"Apa maksudmu.? Aku saja tidak sadar dengan

apa yang telah terjadi, bagaimana bisa kau

menghukum ku dengan seenaknya.! Aku tidak

terima.!"

"Aku tidak peduli ! hukuman tetap harus di

jalankan.!"

"Tidak.! awas aku mau kembali ke kamarku.!"

"Kau harus tidur disini malam ini..!"

"Apa??"

Mata Naya membulat sempurna. Dia menggeleng

dengan kuat. Aham menatap wajah Naya dengan

seringai licik. Namun ada sedikit rasa kecewa dan

kesal dalam hatinya melihat reaksi Naya.

Apa benar wanita ini tidak mau tidur bersama dengannya.? Tapi kenapa ? Bukankah wanita

di luaran sana bahkan bermimpi dan mendambakan untuk bisa tidur bersama dengan dirinya.?

Rahang Aham mengeras, wanita ini sungguh

berbeda. Dia sedikit keras kepala. Aham harus menunjukan siapa di sini yang berkuasa.

"Tidak ada bantahan, kau harus tidur di sini.

Atau aku akan memberikan hukuman yang

lebih berat.!"

Aham menggulingkan tubuhnya keatas kasur.

Dia berbaring dengan posisi telentang. Naya

menarik napas panjang. Melirik kearah laki-

laki pemaksa itu. Kemudian perlahan dia ikut

membaringkan tubuhnya di sebelah Aham.

Cukup jauh, hampir mepet ke sisi tempat tidur.

Keduanya terdiam saling membisu.

Aham melirik, memiringkan tubuhnya

menghadap kearah Naya. Dia menatap datar

wajah Naya yang terlihat begitu sempurna dari samping seperti ini.

"Hei.. mendekat kesini.!"

Aham merentangkan tangannya untuk dipakai

sebagai bantal buat Naya. Gadis itu hanya

melihat dan menggeleng. Aham geram,

kenapa wanita ini selalu saja membantah.!

"Kau tidak punya hak untuk membantah. Cepat

kesini atau aku akan melakukan hal lain yang

tidak pernah kamu bayangkan.!"

Naya memutar bola matanya malas. Akhirnya

dia beringsut mendekatkan dirinya ke Aham.

"Peluk tubuhku.!"

"Tuan ! sebenarnya apa maumu.? aku bukan

bonekamu..!"

"Kau memang bukan boneka ku, tapi kau

itu mainan ku..!"

"Apa ?? kau ini benar-benar menyebalkan.!"

"Sudah, cepat peluk aku.!"

Dengan perasaan kesal campur tegang Naya

akhirnya mulai melingkarkan tangannya di

punggung kokoh Aham. Dan diapun tidak sadar menyusupkan wajahnya kedalam rengkuhan

dada bidang laki-laki itu. Kenyamanan seketika

langsung menyelimuti seluruh jiwanya.

Aham tersenyum tipis, dia menarik tubuh Naya

dengan melingkarkan tangannya di pinggang

ramping wanita itu. Keduanya terdiam saling

berpelukan. Mata Aham terpejam, dia merasa

hatinya saat ini begitu tenang dan damai.

Tidak ada nafsu ataupun keinginan yang aneh

aneh yang kini dirasakannya. Hanya perasan

tenang dan nyaman.

Perlahan mata mereka berdua mulai terpejam.

Rasa ngantuk sebenarnya sudah menguasai

mereka dari tadi. Tidak lama keduanya sudah

terlelap dalam tidur yang penuh dengan

ketenangan dan kenyamanan. Tapi pelukan

itu tidak pernah terlepas satu sama lain.

----- -----

Kumandang Adzan subuh membangunkan

Naya dari tidur lelapnya. Dia membuka matanya perlahan. Mengumpulkan kesadaran dan berdoa dalam hati. Untuk sesaat Naya sempat kaget saat

menyadari kini tubuhnya ada dalam pelukan

erat Aham. Tangan laki-laki itu masih saja

melingkari tubuh mungilnya hingga seakan mengurungnya dan menguasainya.

Naya mencoba untuk menguasai diri dan

menetralkan detak jantungnya yang tadi

sempat berdegup dengan kencang. Dia

menatap tenang wajah tampan Aham yang

kini ada di hadapannya. Sangat dekat bahkan

nyaris tidak berjarak.

Benar-benar tampan..bahkan dalam tidurnya

pun dia tetap saja mempesona. Pantas saja

setiap wanita begitu mengaguminya..

Celoteh Naya dalam hatinya. Tidak sadar dia

menggerakan tangannya mengelus lembut

wajah putih Aham . Tapi sesaat kemudian dia melepaskan nya dengan semburat merah yang

kini memenuhi wajahnya.

Apa-apaan aku ini, benar-benar memalukan.!

Dengan hati-hati Naya melepaskan tangan Aham

yang masih melingkari pinggangnya dengan erat.

Dia segera bangkit dan bergerak turun dari atas

tempat tidur. Matanya jadi tertegun saat dia

melihat ada peralatan sholatnya diatas meja

kerja Aham. Hatinya langsung kesal seketika

saat menyadari kalau Aham telah membodohi

nya semalam.

Dengan cepat Naya mengambil semua barangnya

itu dan mulai melangkahkan kakinya untuk

keluar dari dalam kamar.

"Hei..kau mau kemana.? lakukan saja disini. !"

Suara Aham yang berat membuat langkah Naya

langsung terhenti. Dia berbalik dan mendapati

Aham setengah bangkit tengah menatap ke arah

dirinya.

"Kau tidak bisa keluar.! Aku sudah mengunci

otomatis pintu kamarnya.! hanya akan terbuka

kalau sudah siang..!"

"Kau ini ! benar-benar keterlaluan.! Kau sudah membuatku terlihat bodoh semalam.!"

"Kau memang bodoh.! Akui saja..!"

Ujar Aham dengan enteng nya. Dia kembali

merebahkan kepalanya dan tertidur. Naya

mendengus kesal, dengan terpaksa akhirnya

dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan

diri dan menjalankan ibadahnya.

Naya baru saja selesai merapihkan tempat tidur

saat Aham muncul dari ruang ganti pakaian.

Seperti biasanya, laki-laki itu selalu tampak

sempurna dengan segala daya tariknya yang

luar biasa.

Aham mendekat, berdiri dihadapan Naya

sambil melempar dasi ke tangan Naya.

"Pakaikan..!"

Naya maju, sebisa mungkin dia mengontrol

dirinya. Perlahan mulai memasang kan dasi itu. Namun tubuhnya tetap saja terasa panas dingin

saat napas hangat beraroma mint dari mulut Aham menerpa wajahnya. Di tambah semerbak wangi

yang berasal dari tubuh Aham membuat Naya

seolah sulit untuk bernapas.

Aham menatap lurus wajah Naya yang ada di

hadapannya, sedikit lebih rendah. Dia terdiam

dengan terus menatap setiap detail wajah Naya.

Matanya yang indah di hiasi bulu mata lentik

alami, hidung bangir dengan ukuran yang pas,

pipi putih mulus merah merona, dan bibir

ranumnya dengan bentuk yang sangat menggoda. Bibir inilah yang selalu menggangu pikirannya,

seperti menjadi candu bagi dirinya. Darah Aham berdesir seketika saat mengingat bagaimana manisnya bibir itu.

Tidak sadar, Aham sedang mengagumi

kecantikan wanita yang sudah di nikahinya ini.

"Apa wanita semalam kekasihmu.?"

Fokus Aham langsung pecah. Dia menautkan

kedua alisnya. Menatap wajah Naya datar.

"Iya..dia wanita yang aku cintai selama ini."

Deg !

Naya menghentikan gerakan tangannya.

Tubuhnya langsung terasa lemas. Tapi dia

berusaha untuk bersikap setenang mungkin.

"Ohh..dia sangat cantik."

Lirih Naya, Aham melihat kalau raut wajah Naya

kini tampak tidak tenang.

"Aku akan menikahinya.!"

Aham menjeda ucapannya dengan tatapan yang

semakin tajam mengarah pada wajah Naya.

"Segera setelah urusan kita selesai.!"

Tangan Naya terkepal seketika. Dia meremas

kuat dasi Aham. Mata Aham yang tajam melihat

dengan jelas reaksi Naya. Dia menatap dingin

kearah remasan jemari Naya di dasinya.

"Iya..tentu saja.! Setelah kamu membebaskan

hubungan kita yang tidak pernah jelas ini."

"Tentu saja.! Dia adalah wanita yang aku inginkan

selama ini."

"Dia memang sangat cantik. Sangat cocok untuk

menjadi pendamping mu."

Naya melepaskan tangannya dari dasi Aham.

Tapi saat dia mau beranjak, tangan Aham tiba-

tiba menarik pinggangnya, hingga kini tubuh

mereka merapat. Keduanya saling pandang

kuat, tangan Naya di letakkan di dada Aham

untuk menjaga jarak.

"Dia wanita yang cukup sempurna di mataku.! "

Tatapan mereka semakin panas. Namun kini

ada cairan bening yang keluar dari sudut mata

Naya. Kenapa pula dia harus mengeluarkan

air mata ini.? Uuhh..sangat tidak penting.!

Tapi hatinya memang terasa sedikit sakit.

"Mungkin dia cukup sempurna di matamu.

Tapi kesempurnaan yang hakiki hanyalah milik

Allah.."

"Apa kau cemburu padanya.?"

Mata Naya mengerjap. Dia mencoba mendorong

dada Aham untuk melepaskan diri.

"Tidak.! untuk apa aku cemburu.?"

"Semua wanita akan cemburu padanya.!"

Naya kembali menatap Aham. Laki-laki itu tampak acuh saja, menatapnya datar. Apa dia tidak tahu bagaimana saat ini perasaan nya.? dasar pria kutub.!

"Kalau wanita lain saja yang tidak ada

hubungannya denganmu akan cemburu, lalu

kenapa harus bertanya bagaimana perasaan ku.?"

Naya berucap dengan ketus, Aham terdiam.

Tidak lama akhirnya Aham melepaskan Naya.

Naya segera merapihkan pakaiannya, kemudian

berjalan menjauh.

"Tapi aku tidak akan pernah menjadi penghalang

untuk cinta kalian.!"

Ucapnya kemudian sebelum benar-benar keluar

dari dalam kamar tersebut.

Aham terhenyak. Dia masih berdiri dengan wajah dinginnya. Tidak lama kemudian menjatuhkan

dirinya di pinggir tempat tidur, menutup mukanya

dan mengacak kasar rambutnya. Ada serbuan berbagai perasaan yang kini menyesakkan dadanya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

Narti ali

Narti ali

kanaya terlalu lemah. sampe sehina itu. keterlaluan aham

2024-02-28

0

andi hastutty

andi hastutty

ih ngga suka peran laki2 nya

2023-10-24

0

Depp Kazieh

Depp Kazieh

lski2 murahan,udh pnya istri msh begitu kekakuan ny,mar. sosor j,dh nayvtingglib sja biar nyaho tuh

2023-09-29

1

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Mula
2 2. Lamaran Mengejutkan
3 3. Akad Nikah
4 4. Kehilangan
5 5. Kekacauan Di Pagi Hari
6 6. Kena Tampar
7 7. Pulang Malam
8 8. Tengah Malam Mencekam
9 9. Jebakan Aham
10 10. Perasaan Aneh
11 11. Kenangan Buruk
12 12. Peresmian Mall
13 13. Ciuman Pertama
14 14. Hampir Saja
15 15. Patuhi Perintahku
16 16. Kejutan Besar
17 17. Kembalinya Masa Lalu
18 18. Kedatangan Tamu Istimewa
19 19. Tidur Bersama
20 20. Bertemu Klien
21 21. Kau Sangat Aneh
22 22. Calon Menantu
23 23. Mengunjungi Panti
24 24. Ulang Tahun Meline
25 25. Tenggelam
26 26. Kau Memang Istriku
27 27. Pengumuman Penting
28 28. Pindah Kamar
29 29. Bantu Aku Keramas
30 30. Bertemu Mantan
31 31. Menemanimu Makan Siang
32 32. Terluka
33 33. Berikan Dirimu Padaku
34 34. Paman Kandung
35 35. Kunjungan Tak Terduga
36 36. Buatkan Aku Makan Malam
37 37. Klien Penting
38 38. Datang Ke Kantormu
39 39. Saudari Sepupu
40 40. Aku Harus Pergi
41 41. Resah Dan Gelisah
42 42. Tiga Wanita Sosialita
43 43. Terjadi Lagi
44 44. Amarah Aham
45 45. Pemilik Perusahaan
46 46. Tidak Percaya
47 47. Datang Ke Pesta
48 48. Kedatangan Tuan Tampan
49 49. Merindukanmu
50 50. Mantan Yang Merepotkan
51 51. Rencana Yang Terbaca
52 52. Perdebatan Di Pagi Hari
53 53. Nona Besar
54 54. Jangan Mengusik Wanitaku
55 55. Keluar Mansion
56 56. Berkunjung Ke Pemakaman
57 57. Selamat Dari Maut
58 58. Bersamamu Aku Tenang
59 59. Tamu Tak Terduga
60 60. Malam Mengejutkan
61 61. Kau Hanya Milikku
62 62. Aku Mencintaimu
63 63. Perseteruan
64 64. Sangat Berlebihan
65 65. Anak Pesantren
66 66. Tidak Nyaman
67 67. Malam Pertunangan
68 68. Serangan Balik
69 69. Kakak Angkat
70 70. Ngidam
71 71. Kalah Dan Pasrah
72 72. Meline Dan Noah
73 73. Siapa Wanita Itu
74 74. Konferensi Pers
75 75. Resepsi
76 # Akhir Kisah Bahagia
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Awal Mula
2
2. Lamaran Mengejutkan
3
3. Akad Nikah
4
4. Kehilangan
5
5. Kekacauan Di Pagi Hari
6
6. Kena Tampar
7
7. Pulang Malam
8
8. Tengah Malam Mencekam
9
9. Jebakan Aham
10
10. Perasaan Aneh
11
11. Kenangan Buruk
12
12. Peresmian Mall
13
13. Ciuman Pertama
14
14. Hampir Saja
15
15. Patuhi Perintahku
16
16. Kejutan Besar
17
17. Kembalinya Masa Lalu
18
18. Kedatangan Tamu Istimewa
19
19. Tidur Bersama
20
20. Bertemu Klien
21
21. Kau Sangat Aneh
22
22. Calon Menantu
23
23. Mengunjungi Panti
24
24. Ulang Tahun Meline
25
25. Tenggelam
26
26. Kau Memang Istriku
27
27. Pengumuman Penting
28
28. Pindah Kamar
29
29. Bantu Aku Keramas
30
30. Bertemu Mantan
31
31. Menemanimu Makan Siang
32
32. Terluka
33
33. Berikan Dirimu Padaku
34
34. Paman Kandung
35
35. Kunjungan Tak Terduga
36
36. Buatkan Aku Makan Malam
37
37. Klien Penting
38
38. Datang Ke Kantormu
39
39. Saudari Sepupu
40
40. Aku Harus Pergi
41
41. Resah Dan Gelisah
42
42. Tiga Wanita Sosialita
43
43. Terjadi Lagi
44
44. Amarah Aham
45
45. Pemilik Perusahaan
46
46. Tidak Percaya
47
47. Datang Ke Pesta
48
48. Kedatangan Tuan Tampan
49
49. Merindukanmu
50
50. Mantan Yang Merepotkan
51
51. Rencana Yang Terbaca
52
52. Perdebatan Di Pagi Hari
53
53. Nona Besar
54
54. Jangan Mengusik Wanitaku
55
55. Keluar Mansion
56
56. Berkunjung Ke Pemakaman
57
57. Selamat Dari Maut
58
58. Bersamamu Aku Tenang
59
59. Tamu Tak Terduga
60
60. Malam Mengejutkan
61
61. Kau Hanya Milikku
62
62. Aku Mencintaimu
63
63. Perseteruan
64
64. Sangat Berlebihan
65
65. Anak Pesantren
66
66. Tidak Nyaman
67
67. Malam Pertunangan
68
68. Serangan Balik
69
69. Kakak Angkat
70
70. Ngidam
71
71. Kalah Dan Pasrah
72
72. Meline Dan Noah
73
73. Siapa Wanita Itu
74
74. Konferensi Pers
75
75. Resepsi
76
# Akhir Kisah Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!