20. Bertemu Klien

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

♥️♥️♥️♥️♥️

Rumah besar bercat putih itu terletak di

lingkungan perumahan elite yang hanya di

huni oleh orang-orang kalangan atas dan para bangsawan saja.

Saat ini di ruang makan yang berdesain interior

mewah, semua anggota keluarga sedang

menikmati sarapan pagi nya dengan tenang.

Di kursi utama duduk seorang laki-laki berumur

sekitar 55 tahunan. Dia terlihat cukup berwibawa

dengan potongan wajah campuran Indo-Eropa.

di samping kanan nya duduk seorang wanita

setengah baya yang masih sangat cantik dan

terawat. Sedang di sebelah kirinya duduk putri cantiknya.. Felicia..

Ya rumah itu adalah rumah kediaman keluarga

Harris Anderson, orang tua Felicia.

"Feli, bagaimana pertemuan mu dengan Tuan

Abraham, semuanya lancar kan.?"

Tuan Harris Anderson menatap putrinya penuh

dengan sejuta harapan.

"Semuanya sesuai dengan yang Papah perkirakan.

Sampai saat ini Aham tidak bisa melupakan ku.."

"Hahaa.. bagus-bagus..! Itulah yang papah

inginkan. Perusahaan kita memerlukan suntikan

dana sesegera mungkin. Kamu harus bergerak

cepat, taklukan kekasihmu itu sampai dia

bertekuk lutut di kakimu.!"

"Tapi Pah, Feli masih mencintai Aham. Feli tidak

ingin kehilangan dia lagi.."

Tuan Harris menatap tajam wajah Feli penuh

dengan ancaman.

"Tentu saja kamu boleh jatuh cinta padanya. Itu

tidak masalah.! Tapi jangan lupakan misi yang

Papah berikan padamu."

"Kemarin aku sudah berkorban untuk Papah. Jadi untuk sekarang..aku tidak akan mengorbankan

diri lagi. Aku menginginkan Aham dengan seluruh

jiwa ragaku.!"

Tegas Feli dengan tatapan yang penuh dengan

keyakinan. Tuan Harris melirik kearah Nyonya

Eva, meminta tanggapan nya.

"Tentu saja Feli sayang. Tuan Aham adalah pria

idaman setiap wanita. Kau termasuk yang paling

beruntung karena di sukai oleh pria itu. Ini adalah

kesempatan emas untukmu..!"

Nyonya Eva ikut berbicara. Feli menatap lembut

wajah ibunya itu dan mengangguk.

"Tentu saja Ma..aku merasa sangat beruntung

bisa memiliki hati seorang Abraham Mahendra.

Dan aku tidak akan pernah lagi bertindak bodoh

kali ini.."

"Baiklah sayang..Mama akan dukung kamu."

Keduanya tersenyum, kembali melanjutkan

sarapannya.

"Usaha Papah saat ini sedang kolep, kalau saja

semua harta kakekmu bisa kita kuasai, tentu

kita akan menjadi salah satu pesaing kekayaan

Tuan Muda keluarga Mahendra itu.."

Nyonya Eva dan Felicia melirik kearah Tuan Harris.

"Sudahlah Pah. Selama ini Papah saja yang tidak

bisa menjaga amanah Kakek dengan baik."

Feli menyahut. Tuan Harris tampak tersenyum

miring.

"Tidak ! kita harus mendapatkan semua nya. Itu

adalah milik kita. Papah akan kembali mencari

keberadaan putri Daniel itu. Dia adalah kunci

harta Karun kita.."

Nyonya Eva dan Feli saling pandang.

"Apa papah yakin kalau anak itu masih hidup?

Bukankah sudah jelas waktu kecelakaan itu

terjadi anak itu turut menjadi korban.?"

Nyonya Elen bertanya dengan raut wajah di

penuhi pertanyaan.

"Tidak.! setelah penyelidikan lebih mendalam.

Ternyata anak itu tidak ada di sana..!"

"Kalau memang begitu, kita harus segera mencari

keberadaan anak itu Pah..!"

"Hemm..Papah akan kembali meminta orang

ahli untuk melacak keberadaannya.! Tapi untuk

ini peran Feli sangat di butuhkan.!"

Feli menatap Tuan Harris dengan datar.

"Kau harus segera meminta Tuan Aham untuk

membantu menyuntikkan dana segar pada

perusahaan kita. Setelah itu yakinkan dia untuk

segera melamarmu dan menikahimu..!"

Feli menarik napas panjang. Dia hanya bisa

menundukan wajahnya di penuhi keraguan.

"Baiklah..! Feli akan mencoba berbicara padanya.

Tapi tidak sekarang juga, Feli masih harus tahu

sedalam apa perasaan Aham pada Feli sekarang

ini, Feli tidak mau salah langkah lagi..!"

"Baiklah..! putri yang cerdas..!"

Tuan Harris mengacak rambut Feli yang di sambut

kerlingan malas mata indah gadis itu.

***** *****

Hari ini adalah hari pertama Naya terjun langsung

di perusahaan nya. Tanpa jeda, dia memutuskan

untuk menemui kliennya di sebuah tempat yang

sudah disepakati. Kanaya sengaja memanifulasi

posisi dirinya menjadi seorang asisten pribadi

Direktur Robin.

Semula Robin dan para staf lainnya merasa

tidak terima dengan keputusan bos mereka itu.

Namun keputusan Naya adalah mutlak. Di luar

Naya berperan sebagai asisten pribadi Robin,

tapi di dalam kantor nya, di ruang teratas dia

adalah Sang Pemilik perusahaan. Tidak ada

yang tahu tentang hal itu selain orang-orang

tertentu saja.

Naya datang bersama dengan Monica, dan juga Carissa, desainer di bagian berlian andalan perusahaan nya. Saat tiba di restoran yang

menjadi tempat pertemuan, kliennya tersebut

sudah tampak menunggu kedatangan mereka.

"Perkenalkan..saya Kanaya..mewakili Pak Robin.

Dan ini adalah Carissa, desainer kami."

Naya memperkenalkan diri seraya membungkuk

dan mengatupkan kedua tangannya. Sementara

Carissa berjabat tangan seperti biasa.

"Saya Owen, dan ini kekasih saya Natalie.

Senang bertemu dengan anda."

Sambut kliennya dengan tatapan sesaat tampak

terpukau melihat kecantikan Kanaya. Hari ini

Naya memakai setelan semi formal yang sangat

menawan. Sangat berpadu dengan kecantikan

nya, hingga membuat dia begitu mempesona.

Mereka kini sudah duduk berhadapan di satu

ruangan VVIP yang cukup nyaman dan private.

Kliennya ini merupakan sepasang kekasih dari keluarga bangsawan ternama yang akan segera melangsungkan pernikahan. Mereka berdua ingin memesan cincin pernikahan satu paket dengan kalungnya. Dan berlian adalah pilihan sepasang kekasih tersebut.

"Baiklah.. Tuan..Nona.. silahkan anda pilih sendiri

desain dan model yang di inginkan. Kami sudah

menyiapkan rekomendasi nya. Anda juga bebas

mengajukan model sendiri jika ingin dan kami

akan segera membuatkan nya.."

Naya berbicara dengan suara yang sangat

lembut namun kesan wibawa nya tetap terjaga.

Dia menatap sebentar kearah pasangan tersebut

yang duduk berdampingan dengan mesra.

Tapi..yang menggangu Naya, ini..dari tadi

kenapa mata pria kliennya itu selalu saja mencuri pandang pada dirinya. Sangat risih ! dan tidak nyaman.! Sejak awal mereka bertemu tadi, pria

tinggi berwajah tampan dengan potongan

oriental yang sangat kental itu tampak menatap

Naya dengan sorot mata yang menyimpan rasa

kagum dan ketertarikan yang sangat kentara.

"Maaf Tuan, apa anda mendengarkan saya.?"

Naya gerah dengan mata Pria itu yang terus

saja menatap lekat kearah dirinya saat dia

sedang berbicara.

"Owhh..tentu Nona, saya mendengarkan anda

dengan sangat baik."

Pria itu menjawab sedikit tergagap. Kekasihnya

tampak melirik dan menatap sedikit heran pada

calon suaminya itu.

"Apa yang kau pikirkan sayang.? Apa urusan

pekerjaan membuatmu tidak fokus.?"

"Tidak sayang..semua baik-baik saja."

Kilah Pria itu dengan wajah sedikit tegang.

Sang wanita akhirnya tersenyum tenang.

"Apa anda memiliki rekomend yang bagus untuk

kami ? Saya pikir anda pasti memiliki selera yang

bagus untuk urusan ini Nona.?"

Tanya Pria itu seraya kembali menatap intens

wajah Kanaya. Hati nya bergetar saat melihat

bibir indah Naya tersenyum lembut.

"Tentu Tuan..kalau anda berkenan saya bisa

memberi rekomend untuk model yang terbaru

dan exlusive yang baru saja di buat oleh desainer

kami. Dia yang akan menjelaskan detail nya."

Naya melirik kearah Carissa yang menyambut

nya dengan mengganguk dan tersenyum.

Setelah itu barulah Carissa memberi penjelasan

untuk setiap desain terbaru yang telah di buatnya.

Semua model cincin dan kalung berlian tersebut

sangatlah mewah dan istimewa. Modelnya juga

terlihat exlusive.

Carissa adalah salah satu desainer berbakat yang sempat akan di beli oleh perusahaan perhiasan terkenal dari Prancis. Namun wanita berumur 28

tahun itu lebih memilih untuk tetap berkarir di perusahaan lokal dan menjatuhkan pilihannya

di Az Zahwa Jewelry.

"Semuanya terlihat bagus. Aku sangat

menyukainya sayang.."

Sang wanita atau Natalie terlihat begitu

bersemangat. Dia melihat dengan seksama

setiap gambar yang di tampilkan oleh Carissa

dari layar tablet nya .

"Tentu saja. Kau tinggal pilih saja yang mana

yang kau suka.!"

Owen menanggapi. Kembali matanya mengarah

pada wajah Naya yang saat ini sedang terfokus

pada layar ponselnya. Sepertinya dia mendapat

panggilan dari nomor yang tidak di kenalnya.

"Permisi Tuan.. Nona..saya ada perlu sebentar.!"

Naya berdiri lalu melangkah pergi ke ujung

ruangan di iringi tatapan penasaran mata Owen.

"Assalamualaikum..siapa ini.?"

"Dimana kamu.?"

Mata Naya membulat saat mendengar suara laki-

laki angkuh itu yang kini memenuhi telinganya.

"Eumm.. a-aku sedang bekerja."

Suara Naya sangat pelan. Dia memegang kening

nya. Kemudian menggigit bibir bawahnya.

"Bekerja.? dimana.? Apa kau sedang pamer suara

jelekmu itu ?"

Apa.??? mata Naya kembali membulat. Giginya

gemeletuk menahan rasa kesal dan dongkol.

Enak saja dia bilang kalau suaranya jelek.!!

"Pokoknya aku sedang bekerja. Memang apa

pedulimu.? Kau bilang suaraku jelek.?

Memang nya suaramu bagus.?"

"Tentu saja ! suaraku bisa menarik wanita mana

pun untuk mendekat !"

"Iihh..Selalu saja urusan wanita.! kau terlalu

percaya diri Tuan.?!"

"Aku pantas percaya diri.! Aku punya segalanya.!"

"Terserah.! Aku juga tidak peduli.!"

Keduanya terdiam sebentar. Mengatur napas

dan detak jantung yang saat ini berlarian.

"Ada dimana kamu.?"

Naya memejamkan matanya kembali.

"Aku kan sudah bilang, aku sedang bekerja.!"

"Dimana ??"

"Bukan urusanmu.!"

"Hei..kau berani membentak ku..?!"

Naya meringis, dia kembali menggigit bibirnya

dengan wajah sedikit merasa bersalah.

"Maaf, aku tidak bermaksud..! sudah ya aku

tutup dulu.."

"Tunggu dulu.!"

"Apa lagi.?"

"Aku melihat semua perbuatan mu. ! dan kau

harus di hukum nanti.!"

"Apa.?? tunggu dulu..!"

Tut Tut Tut..

Sambungan telpon terputus begitu saja. Naya

menatap nanar layar handphone nya.

"Apa-apaan ini.? kenapa dia bilang dia melihat

semuanya.? apa dia menempatkan mata-mata ?

Ohh.. tidak.! dasar orang aneh..!!"

Naya bergumam sendiri sambil kemudian

kembali melangkah menghampiri kliennya.

Owen tampak menatap kedatangan Naya

dengan sorot mata tidak terbaca.

Sementara Aham saat ini sedang berdiri di dekat jendela ruangan VVIP restoran yang sama dengan Naya. Ruangan mereka bersebrangan. Maka dari

itu Aham bisa dengan jelas melihat keberadaan

Naya saat ini.

Apa yang sedang dilakukan wanita itu ?? Apa

benar dia sekarang sudah bekerja.? Lalu dimana.? Aham melirik kearah Leo yang saat ini masih melakukan pembicaraan serius dengan salah satu klien penting.

Saat melihat keberadaan Naya, Aham yang sedang

serius berbicara langsung saja meminta nomor

kontak Naya pada Leo. Setelah itu dia berjalan

kearah sisi ruangan di ikuti pandangan mata

klien nya yang bingung karena Aham memutus

pembicaraan begitu saja. Namun tentu saja klien

nya itu tidak berani menegur nya sama sekali.

"Leo..!!"

Asisten nya itu buru-buru beranjak mendekati

Aham dan berdiri di hadapannya.

"Iya Tuan..?"

"Cari informasi tentang wanita itu. Bekerja

dimana dia sekarang.!"

"Baik Tuan, nanti saya ca.."

"Sekarang juga !!"

"Baik Tuan, permisi."

Tidak ada pilihan lain. Leo segera mengambil

ponselnya untuk menghubungi agen rahasianya.

Sementara Aham kembali duduk dengan klien

nya, melanjutkan pembicaraan yang tertunda.

----- -----

Seusai pertemuan bisnis dengan kliennya,

Aham tampak duduk santai memainkan

ponselnya. Tidak lama ke dalam ruangan

muncul Feli dengan pesona yang senantiasa menggiurkan.

Aham menatap tenang kedatangan Feli dengan

wajah datar dan sorot mata yang tidak terbaca.

Begitu sampai di hadapannya, Aham langsung menarik tubuh gemulai gadis itu untuk duduk di pangkuannya.

Tangannya perlahan mulai membelai wajah

cantik gadis itu dengan sedikit sentuhan seringan laba-laba. Seketika Feli memejamkan matanya. Tangan Aham yang nakal mulai liar, bergerak ke daerah sensitif tubuh Feli, meremas pelan

gunung kembarnya.

"Akhh..Ahaam.."

Darah Feli mendidih saat bibir Aham mulai

menempel di lehernya, menjilat nya halus.

Sentuhan laki-laki ini dalam sekejap telah membangkitkan gairah dan hasrat yang

membara dalam diri Feli. Ini gila.!

Bagaimana dia bisa bertahan untuk pura-pura

memiliki harga diri tinggi di hadapannya kalau

hanya dengan sentuhan begini saja sudah

membuat dirinya lupa diri.

Keringat mulai meremang, tubuh bagian

bawahnya sudah sangat basah saat ini. Tidak.!!

dia tidak akan tahan kalau hanya begini saja.

Dia harus segera memiliki raga laki-laki ini

seutuhnya. Tidak boleh ada wanita lain yang mendahuluinya, apalagi memiliki dia seutuhnya.

Tiba-tiba Aham menghentikan aksinya.

"Ayo kita makan, aku sudah sangat lapar..!"

Feli menatap hampa kearah Aham. Dengan

sedikit malu dan kecewa, Feli turun dari atas

pangkuan Aham. Dia merapihkan pakaiannya

yang sedikit kusut. Sementara pria itu malah

terlihat duduk santai dengan wajah datarnya

seolah tidak habis berbuat sesuatu hal. Wajah

Feli merah padam, dia mencoba mengatur

napasnya yang sedikit memburu.

Tidak lama keduanya menikmati makan siang

dengan tenang. Leo muncul menyerahkan

informasi yang di inginkan Aham.

Alis Aham terangkat dengan rahang sedikit

mengeras melihat hasil pencarian Leo.

"Jadi dia bekerja sebagai asisten pribadi.?"

"Benar Tuan.."

Aham menyerahkan tablet ke tangan Leo.

Tatapannya kini terlihat semakin dingin. Feli

melihat Aham dengan bingung.

"Ada apa Aham.? apa ada sesuatu yang terjadi ?"

Aham melirik kearah Feli. Menatap nya sebentar.

Feli melihat sekilas kearah tablet di tangan Leo

yang masih menampilkan gambar Naya di sana.

"Bukankah dia pelayan di rumahmu.? ada apa

dengannya.?"

Aham terdiam. Dia meneguk air putih dengan

cepat.

"Dia bukan pelayan.! "

"Ahh..? bukan pelayan.? lalu siapa dia.?"

Aham menatap wajah Feli dengan serius.

"Dia istriku.!"

Feli menutup mulut nya dengan wajah langsung

berubah pucat. Dia menggelengkan kepalanya

dengan kuat. Air mata langsung menetes

menyusuri wajah putih nya.

"Ti-tidak..! bagaimana bisa Aham..?"

"Dia wanita pilihan Kakek.! Dia bukan wanita

yang aku inginkan.! Sampai saat ini aku tidak

bisa menerima kehadiran nya.!"

Aham meraih tubuh Feli kedalam rengkuhannya.

Gadis itu masih terdiam menangis. Tapi setelah

mendengar ucapan Aham barusan, rasa sakit

yang tadi dirasakan nya perlahan hilang.

"Aku kira aku sudah kehilangan mu Aham.."

Lirih Feli seraya memeluk erat tubuh Aham dan

menyembunyikan wajah di dadanya.

Aham terdiam, entah kemana saat ini hati dan

pikirannya, yang jelas bayangan wajah Naya

saat ini sedang memenuhi otaknya.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

keysha Azzahra

keysha Azzahra

walo ane dah bc ni novel bbrpa x tp ke s aham teuteup aja ane sebal ya😂

2024-02-12

0

Ismu Srifah

Ismu Srifah

ya di naya tapi ego mu terlalu besar tuan

2023-11-10

1

andi hastutty

andi hastutty

sepupu Feli dan Naya dan keluarga Veli yg melenyapkan keluarganya Naya

2023-10-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Mula
2 2. Lamaran Mengejutkan
3 3. Akad Nikah
4 4. Kehilangan
5 5. Kekacauan Di Pagi Hari
6 6. Kena Tampar
7 7. Pulang Malam
8 8. Tengah Malam Mencekam
9 9. Jebakan Aham
10 10. Perasaan Aneh
11 11. Kenangan Buruk
12 12. Peresmian Mall
13 13. Ciuman Pertama
14 14. Hampir Saja
15 15. Patuhi Perintahku
16 16. Kejutan Besar
17 17. Kembalinya Masa Lalu
18 18. Kedatangan Tamu Istimewa
19 19. Tidur Bersama
20 20. Bertemu Klien
21 21. Kau Sangat Aneh
22 22. Calon Menantu
23 23. Mengunjungi Panti
24 24. Ulang Tahun Meline
25 25. Tenggelam
26 26. Kau Memang Istriku
27 27. Pengumuman Penting
28 28. Pindah Kamar
29 29. Bantu Aku Keramas
30 30. Bertemu Mantan
31 31. Menemanimu Makan Siang
32 32. Terluka
33 33. Berikan Dirimu Padaku
34 34. Paman Kandung
35 35. Kunjungan Tak Terduga
36 36. Buatkan Aku Makan Malam
37 37. Klien Penting
38 38. Datang Ke Kantormu
39 39. Saudari Sepupu
40 40. Aku Harus Pergi
41 41. Resah Dan Gelisah
42 42. Tiga Wanita Sosialita
43 43. Terjadi Lagi
44 44. Amarah Aham
45 45. Pemilik Perusahaan
46 46. Tidak Percaya
47 47. Datang Ke Pesta
48 48. Kedatangan Tuan Tampan
49 49. Merindukanmu
50 50. Mantan Yang Merepotkan
51 51. Rencana Yang Terbaca
52 52. Perdebatan Di Pagi Hari
53 53. Nona Besar
54 54. Jangan Mengusik Wanitaku
55 55. Keluar Mansion
56 56. Berkunjung Ke Pemakaman
57 57. Selamat Dari Maut
58 58. Bersamamu Aku Tenang
59 59. Tamu Tak Terduga
60 60. Malam Mengejutkan
61 61. Kau Hanya Milikku
62 62. Aku Mencintaimu
63 63. Perseteruan
64 64. Sangat Berlebihan
65 65. Anak Pesantren
66 66. Tidak Nyaman
67 67. Malam Pertunangan
68 68. Serangan Balik
69 69. Kakak Angkat
70 70. Ngidam
71 71. Kalah Dan Pasrah
72 72. Meline Dan Noah
73 73. Siapa Wanita Itu
74 74. Konferensi Pers
75 75. Resepsi
76 # Akhir Kisah Bahagia
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Awal Mula
2
2. Lamaran Mengejutkan
3
3. Akad Nikah
4
4. Kehilangan
5
5. Kekacauan Di Pagi Hari
6
6. Kena Tampar
7
7. Pulang Malam
8
8. Tengah Malam Mencekam
9
9. Jebakan Aham
10
10. Perasaan Aneh
11
11. Kenangan Buruk
12
12. Peresmian Mall
13
13. Ciuman Pertama
14
14. Hampir Saja
15
15. Patuhi Perintahku
16
16. Kejutan Besar
17
17. Kembalinya Masa Lalu
18
18. Kedatangan Tamu Istimewa
19
19. Tidur Bersama
20
20. Bertemu Klien
21
21. Kau Sangat Aneh
22
22. Calon Menantu
23
23. Mengunjungi Panti
24
24. Ulang Tahun Meline
25
25. Tenggelam
26
26. Kau Memang Istriku
27
27. Pengumuman Penting
28
28. Pindah Kamar
29
29. Bantu Aku Keramas
30
30. Bertemu Mantan
31
31. Menemanimu Makan Siang
32
32. Terluka
33
33. Berikan Dirimu Padaku
34
34. Paman Kandung
35
35. Kunjungan Tak Terduga
36
36. Buatkan Aku Makan Malam
37
37. Klien Penting
38
38. Datang Ke Kantormu
39
39. Saudari Sepupu
40
40. Aku Harus Pergi
41
41. Resah Dan Gelisah
42
42. Tiga Wanita Sosialita
43
43. Terjadi Lagi
44
44. Amarah Aham
45
45. Pemilik Perusahaan
46
46. Tidak Percaya
47
47. Datang Ke Pesta
48
48. Kedatangan Tuan Tampan
49
49. Merindukanmu
50
50. Mantan Yang Merepotkan
51
51. Rencana Yang Terbaca
52
52. Perdebatan Di Pagi Hari
53
53. Nona Besar
54
54. Jangan Mengusik Wanitaku
55
55. Keluar Mansion
56
56. Berkunjung Ke Pemakaman
57
57. Selamat Dari Maut
58
58. Bersamamu Aku Tenang
59
59. Tamu Tak Terduga
60
60. Malam Mengejutkan
61
61. Kau Hanya Milikku
62
62. Aku Mencintaimu
63
63. Perseteruan
64
64. Sangat Berlebihan
65
65. Anak Pesantren
66
66. Tidak Nyaman
67
67. Malam Pertunangan
68
68. Serangan Balik
69
69. Kakak Angkat
70
70. Ngidam
71
71. Kalah Dan Pasrah
72
72. Meline Dan Noah
73
73. Siapa Wanita Itu
74
74. Konferensi Pers
75
75. Resepsi
76
# Akhir Kisah Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!