11. Kenangan Buruk

\*\*\*\*\*\*\*\*\*

♥️♥️♥️♥️♥️

Mereka semua mulai menikmati sarapan paginya

dengan tenang.

"Duduklah Naya.. ikut sarapan bersamaku."

Noah menggeser kursi di samping nya membuat

ketiga anggota keluarganya langsung menatap

horor kearah nya termasuk Naya.

"Tidak Tuan Noah, saya hanya pelayan di sini."

"Siapa bilang ? Aku tahu siapa kamu.."

Naya dengan cepat menggeleng dan menatap

kuat mata Noah untuk segera berhenti bicara.

Dan Noah hanya tersenyum santai melihat reaksi

Naya tersebut. Para pelayan lainnya terlihat

terdiam dengan perasaan iri, bagaimana bisa

pelayan baru itu mencuri perhatian Tuan Noah

hanya dalam sekali pertemuan saja.

Suasana berubah hening saat Aham muncul ke ruangan itu di ikuti oleh Pak Ali di belakang.

Aura dingin langsung saja menyelimuti seluruh

ruangan tersebut.

Aham langsung duduk di kursi utama dengan

gaya yang senantiasa elegan. Pandangannya

sesaat mengarah pada Naya yang berdiri di

dekat Noah sambil menunduk. Alisnya terangkat

sedikit nyaris tak terlihat.

Pak Ali segera bergerak akan mulai melayani

Tuan Mudanya itu, namun tertahan saat Aham

mengangkat tangannya. Pak Ali terdiam, Aham

menatap kearah Naya yang juga terdiam.

Naya sedikit bingung, namun akhirnya dia maju

mendekat kearah Aham, Pak Ali mundur memberi

ruang untuk Naya yang mulai menuangkan jus

ke dalam gelas di depan Aham.

Perlahan Aham mulai meraih gelas jus tersebut

dan meminumnya dengan tenang. Naya beserta

pelayan lainnya seakan menahan napas. Dengan

di iringi doa dan ketegangan, Naya mulai

menuangkan makanan hasil buatannya ke piring Aham, di ikuti tatapan Nyonya Elen dan juga Meline yang tersenyum sinis.

Semua pelayan memejamkan mata bersiap untuk

menerima semua kemungkinan terburuk yang

akan terjadi.

Aham mulai menyantap makanannya, sudut

matanya melirik ke arah Naya yang kini berdiri

di samping nya. Satu suap..dua suap..dia terlihat

mengernyitkan alisnya, namun kemudian kembali

menyuapkan makanannya dan mulai menikmati sarapannya dengan lahap.

Melihat hal itu Naya bisa sedikit menarik napas

lega, sedang Nyonya Elen dan Meline tampak

saling pandang.

"Noah..bagaimana pekerjaan mu.?"

Terdengar suara Tuan Rolland memecah

keheningan saat dia sudah selesai dengan sarapannya. Dengan wajah datar Noah

menggidikan bahu nya.

"Tidak ada yang spesial."

"Apa kau memutuskan untuk tinggal lama di

sini sayang ?"

Nyonya Elen ikut berbicara.

"Sepertinya begitu, ada sesuatu yang membuatku

akan di betah di rumah ini."

Sahut Noah seraya melirik kearah Naya, dan Aham

menangkap lirikan mata Noah yang penuh arti

tersebut, dia sejenak menghentikan suapannya,

tapi kemudian melanjutkannya.

"Kau bisa kembali menangani perusahaan yang

kemarin kau tinggalkan."

Tuan Rolland mengelap mulut nya dengan serbet.

"Baiklah, tapi aku tidak ingin terlalu sibuk."

Sahut Noah. Dia kembali melihat kearah Naya.

"Naya cantik..bisa tolong ambilkan puding itu

untukku ? sepertinya itu sangat enak."

Noah menunjuk puding khusus yang telah di

buatkan Naya untuk Aham.

Naya tampak bingung, dia melirik sekilas kearah

Aham yang menjatuhkan sendok serta garpu nya

dengan kasar di atas piring makannya.

"Hei..santai lah..! bukankah itu hanya makanan.

Kenapa kau tidak mau berbagi dengan adikmu

ini Tuan Muda..?"

Noah menatap usil kearah Aham yang tampak

mengetatkan rahang nya. Suasana sedikit tegang.

"Kau bisa memilih yang lain.!"

Ujar Aham dengan tatapan menghujam nya.

"Aku tahu itu di buat khusus untuk mu, makanya

aku ingin mencicipinya. Tolong Nay.."

Naya semakin bingung, dia bergerak ingin

mengambil mangkok puding tersebut tapi

Aham meliriknya dengan tajam.

"Tuan..ini cukup untuk di makan berdua."

Lirih Naya pelan. Noah tampak tersenyum

tipis dengan sedikit menahan tawa nya.

"Tugas mu di sini hanya untuk melayaniku.!"

Naya terdiam, dia menatap bimbang kearah

Noah yang tersenyum lembut namun terlihat

sedikit kecewa.

"Baiklah..Aku bukan lah tipe orang yang suka

memaksakan kehendak."

Noah mengakhiri sarapannya dengan meminum

air putih dan mengelap mulut nya. Dia berdiri dan

mendekat kearah Naya.

"Lain kali buatkan juga untukku."

Bisiknya di dekat telinga Naya yang langsung

memerah wajahnya, setelah itu berlalu santai

dari ruang keluarga. Sementara Aham tampak

semakin dingin saja aura nya. Dengan segera

dia pun mengakhiri sarapannya, kemudian berdiri

menyambar jas yang tersampir di kursi, setelah

itu keluar dari ruangan itu di ikuti Pak Ali.

Naya memejamkan mata sembari menarik napas

berat, semua seakan serba salah baginya. Apakah

dia akan bisa bertahan dengan semua kondisi ini.

Tuan Rolland menyusul kedua pria muda tadi

meninggalkan tempat itu dengan sekilas menatap

kearah Naya.

" Apa yang sudah kamu lakukan hingga Noah

membelamu tadi hehh.?"

Suara Nyonya Elen membawa Naya kembali

ke permukaan. Dia tampak mundur saat mertua

nya itu maju mendekat.

"Jangan coba-coba mencari perhatian dengan

Noah ya kamu ! Apa kamu tidak punya malu.?

siapa kamu ini, hanya seorang wanita kelas

rendahan ! Tidak lebih dari seorang pelayan.!!"

Nyonya Elen mendorong bahu Naya dengan

keras membuat nya terhuyung ke belakang.

"Dia ini wanita munafik Mam.! Murahan..!!"

Meline turut mendorong Naya hingga akhirnya

tubuhnya membentur kursi tempat Aham tadi

duduk.

Keduanya kemudian melengos sembari

mengibaskan rambut, setelah itu berlalu

pergi dari hadapan Naya yang tertunduk

memejamkan matanya yang kini sudah tidak

bisa lagi menahan desakan cairan bening yang

dari tadi di tahannya.

Rani muncul ke ruangan itu, dia langsung maju

menghampiri Naya dan meraih tangan Naya.

Saat ini Naya masih berusaha mengontrol

tangis nya agar tidak pecah.

"Nona..sebaiknya kita ke kamar sekarang."

Lirih Rani seraya menatap iba majikannya itu.

Naya mengangguk kemudian berjalan dari ruang makan bersama Rani di ikuti tatapan komplek para pelayan.

***** *****

Hari ini jadwal pekerjaan Aham super padat.

Banyak pertemuan yang harus dia hadiri,

salah satunya acara pembukaan sebuah Mall

besar yang rencananya akan di adakan sekitar

jam 4 sore. Mall tersebut merupakan usaha

retail yang baru saja di bangun oleh anak

perusahaan AM Corporation yang bergerak

di bidang retail dan properti.

"Tuan..ini adalah berkas yang anda minta

kemarin. Berisi data lengkap tentang Nona

Kanaya."

Leo menyimpan sebuah dokumen di hadapan

Aham yang seketika menghentikan aktifitasnya.

Dia meraih berkas tersebut, membukanya dan

melihat semua isinya. Wajahnya tetap datar tidak

bereaksi apapun.

"Jadi dia adalah wanita yang sudah di lindungi

oleh kakek sejak kecil.?"

"Benar Tuan, dia adalah cucu satu-satunya Tuan

Dananjaya, sahabat baik Tuan Besar."

Aham terdiam. Dia menatap intens seluruh isi

berkas tersebut.

"Tuan Besar dan Tuan Dananjaya sudah

menjodohkan anda sejak Nona Kanaya lahir."

Aham mengepalkan tangannya. Mendengar

kata perjodohan membuat rahang nya mengeras. Karena satu kata tersebut, hidup dan hatinya kini serasa hancur. Cinta pertamanya terhadap seorang wanita berakhir nestafa karena satu kata tersebut.

Sejak itu pula sikapnya jadi berubah sangat

dingin dan tertutup sekaligus berperangai keras.

Leo tampak menunduk tegang saat rahang

Aham semakin mengeras.

"Maaf Tuan, saya tidak bermaksud menyinggung

tentang semua masa lalu anda."

"Satu kata itu telah membuat hidupku hancur.!

Dan aku kehilangannya.!"

Geram Aham dengan tatapan mata yang menyala.

Leo semakin menunduk. Dia tahu betul Tuan nya masih belum bisa melupakan semua kenangan

buruk tersebut.

3 tahun lalu, Aham kehilangan kekasih sekaligus

cinta pertamanya. Di saat cintanya sedang sangat

berkembang dan begitu mekar, kekasih nya

tersebut harus pergi meninggalkan nya karena di paksa menikah oleh kedua orang tuanya. Dia di jodohkan dengan seorang milyuner sebagai

penebus semua utang-utang orang tuanya yang berada di ambang kebangkrutan.

Dan Aham pada saat itu tidak bisa membantu

kondisi keuangan keluarga kekasihnya karena

sang kakek tidak mau mengeluarkan sedikit pun

uang untuk menolong nya. Dia sudah memohon

hingga bersujud di bawah telapak kaki sang

kakek untuk membantunya, namun kakeknya

hanya menatap datar seolah tidak tersentuh sedikitpun.

Padahal waktu itu dia juga datang bersama

dengan kekasihnya, untuk sekaligus meminta

restu dari sang kakek karena Aham memutuskan

untuk segera menikahi gadis nya itu. Tapi reaksi

apa yang di terimanya, sang kakek tidak melirik

sedikitpun kehadiran kekasihnya tersebut.

"Siapkan semua berkas pembukaan Mall, kita

berangkat sebentar lagi."

Titah Aham seraya berdiri dari duduknya membuat

Leo segera membungkuk dan bergerak.

----- -----

Cuaca sore ini terlihat sangat cerah dengan awan

membiru menghiasi langit di tengah kota yang

senantiasa di warnai oleh kesibukan dan berbagai

aktifitas dari para penghuni nya yang heterogen.

Mall besar yang hari ini rencananya akan mulai

di buka terletak di sebuah komplek real estate

super mewah di pusat kota. Keadaan di sekitar

Mall megah tersebut tampak sudah sangat padat

di penuhi oleh pengunjung dan orang-orang yang

ingin melihat langsung acara pembukaan tersebut.

Apalagi kebanyakan dari para pengunjung tahu

bahwa acara pembukaan Mall ini akan di hadiri

langsung oleh Sang Presdir AM Corporation

selaku pemilik Mall tersebut.

"Aku kesini hanya karena ingin melihat langsung

bagaimana tampannya wajah Tuan Aham.."

Ucap seorang wanita muda yang kelihatannya

seorang wanita karier setingkat sekretaris.

"Hampir semua wanita punya alasan yang sama

kali.."

Sahut teman yang di sebelahnya.

"Selain untuk berburu diskon besar-besaran

pastinya.."

"Yups..itu adalah alasan yang kedua hahaa.."

Sambung yang lain membuat mereka tertawa

riang dengan wajah bahagia.

"Aku tidak sabar ingin meleleh bersama saat

melihat dan membayangkan bisa berada di dekat

Presdir Abraham yang super tampan itu.."

Ucap wanita sekretaris tadi dengan mata terpejam

seolah membayangkan sesuatu.

"Hati-hati loh, tar kamu langsung basah hahaa.."

Ledek teman nya dengan menahan tawa .

"Tidak apa lah, siapa tahu dia akan hadir dalam mimpiku nanti malam.."

"Mimpi aja sendiri sana.."

Ledek teman-temannya yang lain. Mereka kembali

tertawa mengingat khayalan konyol teman nya.

"Siapa yang tahan coba saat melihat rupa yang

begitu tampan di depan mata. Pikiran liar kita

akan langsung bereaksi seketika.."

"Iya bener banget, bahkan hanya dengan menatap

gambar nya saja tubuhku langsung panas."

"Gila Lo ya..! tapi emang bener sih hihi.."

Obrolan itu terus saja berlanjut ke hal yang lebih

liar lagi, tidak sadar kalau mereka sedang berada

di tempat umum, berdesakan dengan pengunjung

lain yang sama antusias nya.

Sementara itu di back stage saat ini Kanaya

bersama dengan grup musik gambus nya

sedang bersiap diri, karena mereka merupakan

salah satu pengisi acara pembukaan Mall ini.

Kanaya tidak menyadari sama sekali kalau

acara yang akan di isi nya nanti berhubungan

dengan Tuan Mudanya.. suaminya..

Kanaya hanya memoles ringan wajah nya,

dia tidak suka dengan riasan yang mencolok

karena akan membuat dirinya seakan menjadi

sosok yang lain. Lagipula buat apa dia memoles

wajah nya, kalau semua yang ada dalam dirinya

sudah terlihat begitu sempurna tanpa cela

sedikitpun.

Tuhan sudah begitu baik pada dirinya hingga

menganugerahi rupa yang begitu indah serta

berbagai kelebihan yang di milikinya, salah satu

nya suara yang begitu merdu dan syahdu.

"Nay..Nay...aku gak sabar banget pengen lihat

Presdir AM Corporation itu..!"

Pekik Yara yang baru masuk dengan berjingkrak

dan menutup wajah nya yang bersemu merah.

Naya menatap heran kearah Yara yang terlihat

heboh sendiri dari pantulan cermin.

"Kamu ini kenapa sih, kok bisa sampai kayak

gitu, anehh..!"

"Naay..ini karena kamu memang tidak pernah

ingin mengetahui dunia luar yang sangat indah

ini..!"

"Iya..iya terserah kamu lah Nona Yara..lagipula

apa untungnya buatku mencari tahu yang tidak

perlu di ketahui.."

"Iiww..kamu ini ya..! Kamu tahu gak Nay, semua

wanita bermimpi bisa menjadi teman kencan

nya seorang Presdir tampan seperti dia.!"

Debat Yara sambil kemudian duduk dan

membuka ponselnya. Dia melihat semua

fhoto dan gambar yang menampilkan sosok

Aham dalam berbagai media online, terutama

di Chanel bisnis.

"Ada yang bilang kita tidak akan bisa bernapas

dengan baik saat berhadapan langsung dengan

Presdir tampan itu.."

"Berlebihan.."

Sahut Naya sambil berdiri dan merapihkan

hijabnya sebagai penutup persiapan nya. Yara

hanya meliriknya sekilas seraya mengerucut

bibir nya kearah Naya.

"Naya.. sebentar lagi kita naik ya.."

Manajer Al-arafah muncul di ambang pintu tenda

dengan menjentikkan jarinya di sambut anggukan

Naya. Sesaat dia memejamkan matanya, berdoa

memohon kelancaran untuk penampilannya kali

ini karena entah kenapa saat ini dadanya tiba-tiba

saja berdebar tak karuan.

"Ayo.. semangat sayang.."

Yara memunculkan kepalanya di atas bahu Naya

membuat dia membuka matanya seketika.

"Semoga semuanya lancar ya.."

Lirih Naya sambil kemudian mengatupkan kedua

tangan di depan wajahnya.

Keadaan di sekitar panggung utama tempat

acara berlangsung tampak heboh. Rombongan

mobil mewah nan mengkilap saat ini baru saja

tiba di area parkir khusus untuk tamu VVIP.

Puluhan pengawal dan penjaga keamanan dari

kepolisian tampak bergerak cepat mengamankan

area yang akan di lewati oleh Presdir AM Corp.

yang saat ini sudah tampak keluar dari dalam

mobil mewah nya. 6 orang bodyguard langsung

mengapitnya menjaga di sekitar dirinya dari

serbuan para pengunjung yang seketika berteriak histeris melihat kehadiran Tuan Tampan tersebut.

Aura kehadirannya memiliki magnet yang sangat

kuat hingga mampu menarik perhatian semua

orang yang ada di tempat itu, bahkan melebihi

daya tarik seorang selebritis kelas kakap.

"Ya Tuhan.. begitu sempurnanya Engkau

menciptakan manusia yang satu ini.."

Gumam beberapa pengunjung saat Aham

melintas kehadapan nya, membuat mereka yang

terlewati langsung bengong di tempat. Semerbak

wangi yang keluar dari tubuh Aham seketika

membakar gejolak jiwa para pengunjung wanita.

Mereka menjerit histeris dengan mata terkesima.

Sementara orang yang menjadi pusat kehebohan

tersebut tampak datar saja, berjalan gagah dan

tenang penuh dengan kharisma dengan wajah

super dingin nya. Kacamata hitam setia menemani

bertengger manis di atas hidung mancung nya

menambah aura kegagahannya meningkat berkali

kali lipat.

\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

andi hastutty

andi hastutty

smoga i2 juga perusahaan peninggalan kakek untuk Naya hahahah

2023-10-24

0

AAN SUMARNI

AAN SUMARNI

jangan bilang kalo naya juga merupakan bagian dari pemegang saham di AM comperation

2023-05-02

0

Aida Sufianto

Aida Sufianto

ceritanya keren

2022-11-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Awal Mula
2 2. Lamaran Mengejutkan
3 3. Akad Nikah
4 4. Kehilangan
5 5. Kekacauan Di Pagi Hari
6 6. Kena Tampar
7 7. Pulang Malam
8 8. Tengah Malam Mencekam
9 9. Jebakan Aham
10 10. Perasaan Aneh
11 11. Kenangan Buruk
12 12. Peresmian Mall
13 13. Ciuman Pertama
14 14. Hampir Saja
15 15. Patuhi Perintahku
16 16. Kejutan Besar
17 17. Kembalinya Masa Lalu
18 18. Kedatangan Tamu Istimewa
19 19. Tidur Bersama
20 20. Bertemu Klien
21 21. Kau Sangat Aneh
22 22. Calon Menantu
23 23. Mengunjungi Panti
24 24. Ulang Tahun Meline
25 25. Tenggelam
26 26. Kau Memang Istriku
27 27. Pengumuman Penting
28 28. Pindah Kamar
29 29. Bantu Aku Keramas
30 30. Bertemu Mantan
31 31. Menemanimu Makan Siang
32 32. Terluka
33 33. Berikan Dirimu Padaku
34 34. Paman Kandung
35 35. Kunjungan Tak Terduga
36 36. Buatkan Aku Makan Malam
37 37. Klien Penting
38 38. Datang Ke Kantormu
39 39. Saudari Sepupu
40 40. Aku Harus Pergi
41 41. Resah Dan Gelisah
42 42. Tiga Wanita Sosialita
43 43. Terjadi Lagi
44 44. Amarah Aham
45 45. Pemilik Perusahaan
46 46. Tidak Percaya
47 47. Datang Ke Pesta
48 48. Kedatangan Tuan Tampan
49 49. Merindukanmu
50 50. Mantan Yang Merepotkan
51 51. Rencana Yang Terbaca
52 52. Perdebatan Di Pagi Hari
53 53. Nona Besar
54 54. Jangan Mengusik Wanitaku
55 55. Keluar Mansion
56 56. Berkunjung Ke Pemakaman
57 57. Selamat Dari Maut
58 58. Bersamamu Aku Tenang
59 59. Tamu Tak Terduga
60 60. Malam Mengejutkan
61 61. Kau Hanya Milikku
62 62. Aku Mencintaimu
63 63. Perseteruan
64 64. Sangat Berlebihan
65 65. Anak Pesantren
66 66. Tidak Nyaman
67 67. Malam Pertunangan
68 68. Serangan Balik
69 69. Kakak Angkat
70 70. Ngidam
71 71. Kalah Dan Pasrah
72 72. Meline Dan Noah
73 73. Siapa Wanita Itu
74 74. Konferensi Pers
75 75. Resepsi
76 # Akhir Kisah Bahagia
Episodes

Updated 76 Episodes

1
1. Awal Mula
2
2. Lamaran Mengejutkan
3
3. Akad Nikah
4
4. Kehilangan
5
5. Kekacauan Di Pagi Hari
6
6. Kena Tampar
7
7. Pulang Malam
8
8. Tengah Malam Mencekam
9
9. Jebakan Aham
10
10. Perasaan Aneh
11
11. Kenangan Buruk
12
12. Peresmian Mall
13
13. Ciuman Pertama
14
14. Hampir Saja
15
15. Patuhi Perintahku
16
16. Kejutan Besar
17
17. Kembalinya Masa Lalu
18
18. Kedatangan Tamu Istimewa
19
19. Tidur Bersama
20
20. Bertemu Klien
21
21. Kau Sangat Aneh
22
22. Calon Menantu
23
23. Mengunjungi Panti
24
24. Ulang Tahun Meline
25
25. Tenggelam
26
26. Kau Memang Istriku
27
27. Pengumuman Penting
28
28. Pindah Kamar
29
29. Bantu Aku Keramas
30
30. Bertemu Mantan
31
31. Menemanimu Makan Siang
32
32. Terluka
33
33. Berikan Dirimu Padaku
34
34. Paman Kandung
35
35. Kunjungan Tak Terduga
36
36. Buatkan Aku Makan Malam
37
37. Klien Penting
38
38. Datang Ke Kantormu
39
39. Saudari Sepupu
40
40. Aku Harus Pergi
41
41. Resah Dan Gelisah
42
42. Tiga Wanita Sosialita
43
43. Terjadi Lagi
44
44. Amarah Aham
45
45. Pemilik Perusahaan
46
46. Tidak Percaya
47
47. Datang Ke Pesta
48
48. Kedatangan Tuan Tampan
49
49. Merindukanmu
50
50. Mantan Yang Merepotkan
51
51. Rencana Yang Terbaca
52
52. Perdebatan Di Pagi Hari
53
53. Nona Besar
54
54. Jangan Mengusik Wanitaku
55
55. Keluar Mansion
56
56. Berkunjung Ke Pemakaman
57
57. Selamat Dari Maut
58
58. Bersamamu Aku Tenang
59
59. Tamu Tak Terduga
60
60. Malam Mengejutkan
61
61. Kau Hanya Milikku
62
62. Aku Mencintaimu
63
63. Perseteruan
64
64. Sangat Berlebihan
65
65. Anak Pesantren
66
66. Tidak Nyaman
67
67. Malam Pertunangan
68
68. Serangan Balik
69
69. Kakak Angkat
70
70. Ngidam
71
71. Kalah Dan Pasrah
72
72. Meline Dan Noah
73
73. Siapa Wanita Itu
74
74. Konferensi Pers
75
75. Resepsi
76
# Akhir Kisah Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!