DIA PERGI?

Queen menghela nafasnya pelan saat melihat Ethan sudah pergi dari apartemen. Ntah mengapa ia merasa sesak jika berdekatan dengan Ethan, apalagi sejak ia tahu apa tujuan Ethan menikahinya. Ethan hanya ingin menyiksanya, bahkan menghancurkannya.

Ia melakukan aktivitas seperti biasa. Ia ingin berbicara dengan Ethan, terutama tentang sekolah Reyn. Ia sudah mendaftarkan putranya itu untuk sekolah dan ada beberapa hal yang harus ia urus lagi sebelum sekolah nanti akan dimulai, jadi ia perlu untuk keluar dari apartemen.

Tiba tiba pintu apartemen terbuka lagi dan menampakkan sosok Ethan, serta Kai. Dua orang pria yang membuat hidup Queen merasa terancam.

"Queen, kita harus bicara," ucap Ethan dengan lembut, membuat Kai langsung mengerutkan dahinya. Begitu pula dengan Queen, tak biasanya ia melihat Ethan berbicara seperti itu padanya, apalagi setelah mereka menikah.

Kini, keduanya berada di dalam ruang kerja Ethan yang ada di apartemen. Mereka duduk di sebuah sofa dengan mengambil posisi masing masing di ujung sofa.

"Queen, ini untukmu," ucap Ethan sambil menyerahkan sebuah map pada Queen. Tangan Ethan sebenarnya sedikit ragu saat memberikannya, tapi ia tak boleh lemah saat ini. Bukankah ini tujuan dari pernikahan yang ia lakukan?

Queen mengambil map tersebut dan membukanya. Matanya langsung membulat saat melihat apa yang tertera di sana. Bahkan dengan sangat jelas ia membacanya.

"Tidak!" ucap Queen.

Benar, ia pasti tak ingin bercerai denganku. Aku tahu itu. - batin Ethan.

"Tidak! Kamu tidak boleh mengambil Reyn dariku. Ia adalah putraku. Kalau masalah perceraian, aku setuju," ucap Queen lagi.

Duarrr ...

Seakan sebuah bom meledak di dalam hati Ethan dan memporak porandakannya. Queen setuju dengan perceraian mereka, namun tak mau jika Ethan mengambil hak asuh Reyn. Tangannya memgepal ketika melihat bagaimana Queen menerima begitu saja perceraian mereka. Ethan tak suka? Ya, ia berharap Queen memohon padanya agar tak diceraikan, dan mungkin ia bisa mengubah keputusannya atau membatalkan perceraian itu.

"Aku tak peduli kamu menerimanya atau tidak, yang pasti sekarang kamu bukan lagi berstatus istriku dan Reyn ada dalam pengasuhanku."

"Apa maksud dari semua ini? Mengapa kamu seenaknya mengambil Reyn?" tanya Queen.

Ethan mengambil sebuah foto dari salah satu buku di dalam ruangan tersebut.

"Apa kamu mengenalnya?" tanya Ethan sambil memberikannya pada Queen.

"Kak Enzo ...," gumam Queen.

"Ya, Enzo Elden Frederick. Dia adalah adikku, adik kandungku, dan Reyn adalah keponakanku. Bagaimana pun juga, Reyn adalah milik keluarga Frederick. Kamu tak berhak atasnya," ucap Ethan.

Queen, jaga dan sayangi anakku. Aku tak bisa mempercayakannya pada siapa pun. - Queen kembali teringat bagaimana pesan Renata padanya.

"Tak bisa! Kamu tak bisa mengambil Reyn dariku, tidak boleh!" teriak Queen yang langsung keluar dari ruang kerja itu dan mencari keberadaan Reyn. Tanpa Queen ketahui bahwa ternyata Kai sudah terlebih dahulu membawa Reyn pergi dari apartemen.

"Tidak! Kalian tidak bisa menganbilnya dariku! Kalian tidak boleh mengambilnya dariku. Reyn adalah putraku," ucap Queen sambil membuka pintu kamar tidur Reyn dan terus mencarinya di seisi apartemen, tapi ia tetap tak menemukannya.

"Aku akan memberikan kompensasi atas perceraian ini, juga karena pengalihan hak asuh Reyn. Kamu tenang saja, kamu tak akan hidup kekurangan. Bukankah aku sudah sangat baik?" ucap Ethan kemudian keluar dari apartemen tanpa melihat lagi ke arah Queen. Ia tak ingin terlalu lama melihat ke arah Queen karena takut jika ia justru ingin memeluk wanita itu.

Ethan membiarkan Queen seorang diri di dalam apartemen itu. Bahkan kini yang terdengar hanya isakan tangis.

"Kak, aku tak bisa menjaganya, aku tak mampu mempertahankannya. Bahkan dengan begitu mudahnya aku diperdaya dan mereka mengambilnya begitu saja. Aku tahu mereka adalah keluarganya, dan mereka memang berhak atas itu, tapi ... Hiks hiks," Queen menutup wajahnya dengan kedua tangan dan menumpahkan semua rasa yang ada di dalam hatinya.

*****

Kini Queen berada di dalam kamar tidur Reyn yang berada di apartemen. Ia ingin sekali bertemu dengan Reyn, tapi di mana ia harus mencarinya. Ia yakin Ethan pasti akan membawanya serta menyembunyikannya, hingga ia tak dapat menemukannya.

"Kalian keluarga yang jahat! Kalian tega sekali mengambil Reyn. Bukankah dulu Kak Enzo yang tak menginginkannya?! Bahkan ia melepaskan tangging jawabnya pada Kak Renata. Mengapa sekarang kalian datang dan mengambil Reyn begitu saja!!" ungkap Queen kesal sambil berteriak.

Queen mengambil koper miliknya dan membereskan pakaiannya, serta pakaian Reyn. Ia tak memiliki hak lagi untuk berada di apartemen itu. Ia harus keluar dari sana dan mencari cara untuk menemukan Reyn.

Ceklekkk

Dengan mudahnya pintu itu terbuka, padahal sebelumnya Queen tak pernah bisa membuka pintu itu dari dalam. Ya, selama ini ia memang terkurung di dalam sana. Ia tak akan bisa keluar tanpa Ethan.

Namun kini, pintu itu terbuka dengan mudahnya. Seakan semua memang merestuinya untuk pergi dari sana. Kenangan buruk di dalam apartemen itu, tak akan pernah ia lupakan. Semua yang berharga dalam dirinya telah diambil.

Tak ingin lagi menoleh ke belakang, Queen berjalan terus ke arah lift dan turun. Ia segera ATM untuk mengambil uang. Ia kaget ketika di tabungannya memiliki nominal yang sangat fantastis.

Setelah mengambil uang, Queen kemudian mencari taksi dan pergi.

"Apa ini kompensasi yang ia maksud?" Queen mengambil semua uang yang ia miliki dan mendiamkan uang yang dimaksud kompensasi oleh Ethan.

Di perjalanan menuju apartemen di mana dulu ia tinggal, ia mulai berpikir. Ia tak ingin Aunty Dora berpikiran buruk tentang pernikahannya, karena Aunty Dora juga adalah saksi saat itu. Jadi, Queen berencana mencari tempat lain.

*****

Keesokan harinya, Ethan ingin kembali bertemu dengan Queen. Pasalnya Reyn terus mengamuk karena tak bertemu dengan wanita itu. Bahkan anak itu tak mau makan sama sekali.

Sebenarnya ia bisa menghubungi Queen saja dan memintanya datang ke Munich. Ya, Ethan dan Kai telah membawa Reyn ke Munich, karena ingin langsung menjauhkan Reyn dengan Queen.

Ethan langsung berjalan ke lift dan naik menuju unit apartemen miliknya. Ia yakin kalau Queen pasti masih berada di sana, karena Queen tak memiliki tujuan lain.

Ceklekkk ...

Senyapp ... Itulah yang bisa dirasakan oleh Ethan. Apartemen miliknya terasa sangat sepi, bahkan sangat sunyi.

"Apa dia pergi?" gumam Ethan yang langsung masuk dan menuju kamar tidur Queen.

Kosong! Tak ada siapa pun di apartemen itu. Itu artinya Queen telah pergi, tapi ke mana?

Ethan harus menemukan Queen karena Reyn sangat membutuhkannya. Ia langsung turun lagi ke lobby. Sebelum keluar, area resepsionis memanggilnya.

"Tuan Ethan ... Tuan Ethan ..."

Ethan berjalan mendekat, "Ada apa?"

"Ada surat untuk anda," resepsionis itu memberikan amplop tersebut kepada Ethan.

Ethan membukanya dan tampak sehelai kertas dan juga sebuah ATM. Mata Ethan membulat saat membaca kata demi kata.

"Tidak mungkin!"

🧡 🧡 🧡

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

apa yang tidak mungkin Ethan....kau ingat semua nya adalah kerana duit...kau akan menyesal Ethan 😡

2024-12-11

0

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sabar Queen 😭

2024-12-11

0

RossyNara

RossyNara

betul Queen pergi saja yang jauh.dan kembali dengan ke suksenan mu trus balas sakit hatimu sama Ethan.

2024-05-20

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!