Tak ingin kalau Grandma Dora ataupun Reyn tahu bahwa dirinya sudah diberhentikan, Queen tetap berangkat seperti biasa.
"Mommy, apa Reyn sudah boleh sekolah?" tanya Reyn saat mereka sedang sarapan.
"Sekolah?" Ya, Queen baru teringat bahwa ia harus mendaftarkan Reyn untuk bersekolah. Ia masih memiliki tabungan Renata yang memang akan ia gunakan untuk sekolah Reyn.
"Iya, Mom. Teman temanku sudah mendaftar sekolah," ujar Reyn. Grandma Dora memang suka membawa Reyn ke taman apartemen untuk sekedar bermain atau pun menghirup udara segar. Di sana banyak anak anak bermain dan berlarian.
"Baiklah, Mom akan mencarikanmu sekolah nanti," ucap Queen.
"Thank you, Mom," Reyn langsung turun dari kursi dan mendekati Queen. Anak laki laki itu langsung memeluk Queen dengan erat dan sayang.
"Ayo makanlah, sebentar lagi Grandma Dora akan datang," ujar Queen.
"Okay, Mom," Reyn langsung duduk kembali dan menghabiskan sarapannya. Ia sangat bahagia karena Queen akan segera mencarikannya sekolah.
*****
Sudah beberapa jam Queen berjalan menyusuri trotoar di pusat kota Augsburg. Ia masuk dari satu toko ke toko yang lain untuk mencari pekerjaan.
"Minumlah," sebuah tangan memberikan sebotol air mineral untuknya.
Queen yang sedang beristirahat di sebuah taman, menengadahkan wajahnya, "Tuan Ethan?"
"Ah kamu masih mengingat namaku, terima kasih banyak. Tapi tolong jangan memanggilku dengan sebutan Tuan, aku seperti majikanmu saja. Ini minumlah, sepertinya kamu terlihat sangat lelah," ujar Ethan.
Untuk menghargai Ethan, Queen mengambil botol air mineral tersebut. Ethan pun duduk di sebelah Queen setelahnya.
"Sepertinya kamu sedang banyak pikiran," ucap Ethan.
"Aku sedang mencari pekerjaan."
"Pekerjaan? Bukankah kamu bekerja di cafe?" tanya Ethan. Pertemuan pertama mereka memang di depan cafe dan saat itu Queen masih mengenakan T-shirt bertuliskan nama cafe tersebut.
Queen tersenyum, "Aku sudah diberhentikan."
"Hmm ... Bagaimana kalau kamu bekerja denganku saja? Memang toko itu bukan milikku, tapi kami sedang membutuhkan seorang pegawai," ucap Ethan.
Mendengar perkataan Ethan, Queen seakan diterpa angin sejuk. Tanpa ragu ia langsung menganggukkan kepalanya. Baginya sekarang, pekerjaan apapun tidak masalah, karena yang penting ia masih bisa memberi yang terbaik untuk Reyn.
"Kalau begitu, ikutlah denganku," Ethan kembali menggandeng tangan Queen. Queen hanya bisa melihat saja dan dengan tangan sebelahnya ia memegang da danya, di mana jantungnya berdetak sangat cepat.
Tak jauh dari taman itu, Ethan dan Queen memasuki sebuah toko yang menjual berbagai macam gaun. Queen sangat yakin kalau harga gaun di sana tidak main main, terlihat dari bahan yang digunakan.
Dua orang staf di sana menunduk memberi hormat saat Ethan melewati mereka sambil masih menggandeng tangan Queen. Mata mereka seakan menelisik Queen dari atas hingga ke bawah.
Sampai di sebuah sofa, Ethan mempersilakan Queen untuk duduk. Ia tersenyum menatap Queen, membuat jantung Queen kembali berdetak cepat. Ia tak pernah berada sedekat ini dengan seorang pria, bahkan tidak dengan rekan kerjanya.
"Kamu bisa bekerja di sini, bagaimana?" tanya Ethan.
"Benarkah? Tapi aku tidak terlalu mengerti masalah model pakaian," jawab Queen jujur. Ia memang tak terlalu mementingkan model jika membeli pakaian, yang terpenting adalah kenyamanan dan harga yang murah tentunya.
"Mereka akan mengajarimu. Aku yakin kamu pasti akan cepat belajar," ucap Ethan yang kini duduk di sebelah Queen.
"Kapan aku bisa mulai bekerja?" tanya Queen.
"Datanglah besok supaya kamu lebih siap," jawab Ethan.
"Baiklah, terima kasih banyak."
"Jangan sungkan padaku, kita berteman bukan?"
Sekali lagi Queen berterima kasih pada Ethan. Kegelisahan dan kegundahan di dalam hatinya seakan menguap begitu saja. Queen melihat ke arah jam di pergelangan tangannya, ia pun pamit pada Ethan karena ingin pergi ke suatu tempat terlebih dulu.
Tak lama lagi, kamu pasti akan masuk ke dalam rencanaku. - batin Ethan.
*****
Queen pulang ke apartemen dengan wajah yang sumringah. Selain ia telah mendapatkan pekerjaan, ia juga telah mendaftarkan Reyn untuk bersekolah. Rencananya sekolah Reyn baru akan dimulai tahun ajaran baru, yang artinya 3 bulan lagi.
"Halo, sayang," sapa Queen yang memang sedang bahagia.
"Mommy!!" Reyn yang sedang bermain susun bangun langsung berdiri dan berlari menghampiri Queen yang baru masuk ke dalam apartemen.
"Tumben kamu sudah pulang, Queen?" tanya Grandma Dora.
"Iya. Aku tadi izin pulang cepat karena ingin mendaftarkan Reyn sekolah. Setelah itu, aku langsung pulang," jawab Queen.
"Jadi Mommy sudah mendaftarkan aku sekolah?" tanya Reyn antusias.
Queen mensejajarkan tubuhnya dengan putranya itu. Ia menatap Reyn lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"Yeayy!!! Aku akan sekolah. Grandma, aku akan sekolah," Reyn langsung menghampiri Grandma Dora dan meluapkan kegembiraannya.
"Aku mandi dulu ya," ucap Queen meminta izin pada Grandma Dora.
Di dalam kamar mandi, Queen kembali teringat pada sosok Ethan. Baru dua kali ia bertemu dengan Ethan, tapi sudah membuat jantungnya selalu berdetak cepat saat berdekatan dengan pria itu. Queen menepuk kedua pipinya dan menggelengkan kepalanya.
"Tidak, Queen. Saat ini kamu adalah seorang ibu. Kamu harus mengutamakan kebahagiaan Reyn," ucap Queen bermonolog dengan dirinya sendiri.
Setelah membersihkan diri, Queen pun langsung keluar. Ia telah memesan makanan melalui aplikasi online. Ia ingin sedikit merayakan apa yang ia terima hari ini.
Ketiganya, yakni Queen, Reyn, dan juga Grandma Dora, makan malam bersama seperti biasanya. Senyum Reyn seolah menjadi kekuatan dan kebahagiaan bagi Queen.
*****
Keesokan paginya, Queen keluar dari apartemen dengan wajah yang gembira. Hari ini adalah hari pertama ia bekerja, tentu saja Queen sangat bersemangat.
Ia melangkahkan kakinya keluar dari lobby apartemen sambil bersenandung.
"Apa kamu begitu bahagia?"
Sebuah suara menghentikan langkah Queen. Ia pun menoleh.
"Tuan Ethan. Selamat pagi," sapa Queen.
"Selamat pagi. Bukankah sudah kukatakan jangan memanggilku dengan sebutan tuan?"
"Tapi kamu adalah atasanku sekarang, bukan begitu?" ucap Queen.
"Ayo!" Ethan kembali menggandeng Queen dan mengajaknya melangkah menuju sebuah mobil.
"Masuklah! Kita akan berangkat bersama," Ethan membukakan pintu untuk Queen. Jantung Queen kembali berdetak cepat. Sepertinya ia harus memeriksakan diri ke dokter jantung karena ini.
Bahkan melihat senyum Ethan, langsung membuat hati Queen menghangat.
Ya, Tuhan. Apa aku sedang jatuh cinta? - batin Queen.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
RossyNara
berhati-hati lag Ethan salah sedikit saja dalam bertindak kamu yg akan menyesal....
2025-01-30
0
Yunerty Blessa
jangan sampai rencana mu akan menghancurkan kau Ethan
2024-12-11
0
Yunerty Blessa
pasti Ethan merencanakan sesuatu
2024-12-11
0