Setelah makan siang bersama, Ethan mengantarkan Queen pulang. Tentu sana itu karena keinginan Reyn yang ingin berlama lama dengan Queen.
Berhenti di depan sebuah rumah besar, Ethan tahu bahwa rumah itu adalah kediaman Keluarga Kyler.
"Terima kasih karena sudah diantar," ucap Queen.
"Mommy, apakah aku boleh menginap?" tanya Reyn.
Queen tak mungkin langsung menyetujuinya. Bagaimana pun juga, rumah itu adalah milik Keluarga Miles Kyler, bukan dirinya. Jadi ia tak bisa seenaknya.
"Aku ingin bertemu Xin, Mommy," pinta Reyn.
"Lain kali Mommy akan membawanya saat bertemu denganmu."
"Kalau begitu, besok aku akan menjemputmu. Menginaplah sehari di rumah, setidaknya lakukan ini untuk Reyn," pinta Ethan.
Queen melihat ke arah Ethan. Pria itu tampak tulus dan Reyn juga sepertinya sangat mengharapkannya.
"Baiklah, aku akan menginap. Tapi aku akan datang ke sana sendiri."
"Tidak. Aku akan menjemputmu, setelah itu kita akan menjemput Reyn, lalu pulang," ucap Ethan. Seperti dulu, keputusan Ethan tak bisa dibantah. Queen masih merasa bahwa Ethan sangat dominan.
*****
Keesokan harinya, Ethan benar benar menjemput Queen di kediaman Keluarga Kyler. Bahkan Miles ikut keluar sambil menggendong Xin. Tentu saja semua itu atas perintah Lea.
Melihat bagaimana kebersamaan Miles dengan Queen, membuat hatinya panas dan juga sakit secara bersamaan.
"Aku titip Queen ya. Jangan sampai lecet, terutama Xin," Miles mendusel duselkan wajahnya ke arah tubuh Xin, seperti yang selalu dilakukan oleh Lea. Sontak Xin tertawa dan hati Ethan terasa tercekit mendengarnya.
Kalau saja tak pernah ada perceraian di antara dirinya dan Queen, tak ada dendam salah sasaran, mungkin dirinya juga telah memiliki anak dengan Queen.
Miles memberikan Xin pada Queen, kemudian Queen langsung menggendongnya.
"Jangan rewel ya, sayang. Kasihan Mommy," ucap Miles sambil mengusap pucuk kepala Xin.
"Duduklah di kursi belakang. Aku tidak memiliki 'baby seat', tidak aman jika ia berada di depan," ucap Ethan.
Queen juga menyetujui permintaan Ethan. Memang tidak aman jika ia menggendong Xin di kursi samping pengemudi. Ethan akhirnya melajukan kendaraannya.
Sesekali, Ethan mengintip ke kursi belakang melalui kaca spion tengah. Ia tersenyum kecil, seakan mengejek dirinya sendiri yang telah melepaskan kebahagiaannya.
Namun, di tengah perjalanan, tiba tiba saja Xin menangis. Ia tak bisa ditenangkan dan mulai mengamuk.
"Daddy!" teriak Xin sambil menangis.
Queen berusaha menenangkan putrinya, akan tetapi tak berpengaruh. Akhirnya Ethan meminggirkan mobilnya. Ia membuka pintu kemudian membuka pintu belakang. Ia duduk di sana dan merentangkan sedikit kedua tangannya pada Xin.
"Biar kugendong," ucap Ethan. Ethan tak tega melihat wajah Xin yang sudah penuh dengan air mata.
Tanpa disangka oleh Queen, Xin juga merentangkan kedua tangannya menyambut tangan Ethan. Tangisan yang tadi sangat kencang, kini berubah hanya berupa isakan saja, dan dengan perlahan menghilang saat Xin meletakkan kepalanya di bahu Ethan.
"Kalau begitu biar aku yang menyetir," ucap Queen.
"Kamu bisa menyetir?" tanya Ethan.
"Ya, Miles yang mengajariku," jawab Queen. Ya, memang Miles yang mengajari Queen, agar bila ada sesuatu yang mendadak, Queen bisa langsung berangkat dengan mobil operasional cafe.
"Baiklah, aku akan menggantikanmu menggendongnya," ucap Ethan.
Queen keluar dari pintu belakang dan langsung mengambil alih kemudi. Ethan menggendong Xin dan mereka pun langsung menuju ke sekolah Reyn.
Senyum Reyn sangat lebar ketika melihat Queen datang menjemputnya. Ia langsung menggandeng tangan Queen dan berjalan bersama ke arah mobil. Queen membuka pintu depan, kemudian membantu Reyn memasang seatbelt.
Reyn menoleh ke belakang dan melihat Ethan sedang duduk sambil menggendong Xin. Reyn tersenyum melihatnya. Setelah itu, Ethan menunjukkan jalan pada Queen hingga akhirnya mereka sampai di Kediaman Keluarga Frederick.
Queen melihat tak ada pergerakan dari Xin dan hanya terdengar deru nafas pelan yang teratur. Itu artinya Xin telah tertidur di pelukan Ethan.
Apa kamu tahu bahwa kamu berada dalam pelukan daddy mu, Xin? Hingga kamu merasa nyaman dan langsung terlelap tanpa ada drama tangisan lagi. - batin Queen.
Queen dan Ethan turun dari mobil.
"Biar kugendong," ucap Queen.
"Tidak apa, aku bisa melakukannya. Lagi pula ia sedang tertidur," ucap Ethan. Ethan juga memerintahkan seorang security untuk membawakan tas milik Queen.
"Mommy!" Reyn langsung menarik tangan Queen dan mengajak Queen masuk ke dalam Kediaman Keluarga Frederick.
"Queen," sapa Mom Diva saat melihat Queen datang.
"Selamat siang, Aunty," ucap Queen membalas sapaan Mom Diva.
"Di mana Xin?" tanya Mom Diva.
"Bersamaku, Mom," jawab Ethan. Mom Diva tersenyum saat melihat Ethan masuk sambil menggendong Xin yang terlelap di bahu putranya itu.
"Kamu sudah cocok menjadi seorang Daddy, sayang. Segeralah menikah," ucap Mom Diva tersenyum.
Ethan menoleh ke arah Queen dan menatap wajah wanita yang pernah menjadi istrinya itu. Tanpa Dad Alvin dan Mom Diva ketahui, Ethan sudah pernah menikah bahkan telah bercerai. Ia memang menyimpan rapat rapat hal itu dan tak mengatakan sama sekali bagaimana cara dirinya mendapatkan hak asuh Reyn. Ia hanya mengatakan secara garis besar saja.
"Apa Mommy sudah menyiapkan kamar tidur untuk Queen?" tanya Ethan mengalihkan pembicaraan.
"Tentu saja sudah," jawab Mom Diva. Mom Diva mengantarkan Queen ke salah satu kamar tidur tamu yang telah ia siapkan. Bahkan Mom Diva sangat senang saat mendengar dari bibir Reyn bahwa Queen akan menginap di rumahnya bersama dengan Xin.
Dengan perlahan, Ethan merebahkan Xin di atas tempat tidur. Mata Queen melihat itu dan ia tersenyum di dalam hati saat melihatnya.
"Mommy sudah menyiapkan makan siang. Makan lah dulu, biar Mommy yang akan menjaga Xin. Kamu juga makan lah dulu, Queen," ucap Mom Diva pada Ethan dan Queen.
"Ayo, Mommy!" Reyn kembali menarik tangan Queen dan membawanya ke arah meja makan. Terlihat di sana makanan sudah tersaji di atas meja.
"Duduklah," ucap Ethan.
Queen memposisikan duduknya di sebelah Reyn, sementara Ethan berada di ujung meja makan tersebut. Reyn meminta pada Queen untuk menyuapinya. Ia sangat rindu sekali pada Queen dan ini hanya hal hal kecil yang selalu Queen lakukan dulu.
"Mommy, Aaaa ...," pinta Reyn.
"Makanlah sendiri, Reyn. Mommy pasti ingin makan juga," ucap Ethan.
"Tidak apa, aku senang melakukannya," jawaban Queen membuat senyuman terukir kembali di wajah Reyn.
Reyn makan dengan lahap, bahkan ia sampai menambah makan siang nya.
"Mommy, nanti malam tidur denganku ya. Aku kangen Mommy bercerita," ucap Ethan.
"Hmm ... Tentu saja, sayang," Queen mengusap pucuk kepala Reyn.
Ethan terus melihat ke arah interaksi Queen dan Reyn. Iri? Tentu saja. Ia juga ingin Queen menyentuhnya, tidur bersama, ia juga ingin. Apalagi jika tidur bersama lalu menyentuhnya, ahhh .... Bukan lagi ingin, tapi sangat ingin.
Apa aku bisa menjadikan mimpiku waktu itu menjadi kenyataan. Membuat dirimu berada di bawah kungkunganku dan mendes sah nikmat? - batin Ethan yang kembali teringat malam itu, membuat sesuatu di bawah sana mulai terasa sesak.
Siall!! Tiap kali membayangkan saja sudah seperti ini, apalagi benar benar terjadi di hadapanku, bisa bisa akan ku kurung 7 hari 7 malam. - batin Ethan.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
floren yanti
tuh kan mulai mulai tuh ethan bermezum ria, salah sendiri bloon dipelihara 😄😄😄
2024-11-03
1
Yunerty Blessa
bisa tapi berusaha lah agar bisa hati Queen luluh
2024-12-11
0
Yunerty Blessa
mungkin Xin tahu bahawa Ethan adalah daddy nya...
2024-12-11
0