Kai terdiam sendiri di dalam kamar hotel yang ia tempati. Sejak saat Ethan mengatakan kalau ia tak memperbolehkan Kai menggunakan Reyn sebagai korban untuk rencananya, ia terus berpikir. Kai ingin berhasil melakukan ini dengan baik, hingga Ethan bisa memujinya dan menganggapnya sebagai asisten terbaik, tentu saja melebihi seorang Zero.
Ia sudah membuat beberapa bukti di tangannya dan ia merasa itu belum cukup. Matanya membulat ketika ia mendapatkan suatu ide yang memang di luar nalar, tapi ia merasa cukup ampuh.
Pagi pagi sekali, ia langsung menjemput Ethan di apartemen dan membawa atasannya itu ke hotel di mana mereka biasa menyelesaikan beberapa pekerjaan mereka.
Setelah mengantar Ethan, ia sengaja membuat beberapa kesalahan pada laporannya agar Ethan mencarinya.
Saat ini, ia berada di depan unit apartemen Ethan. Ya, setelah mengantar Ethan, ia langsung ke sana untuk menjalankan aksinya.
Ketika melihat Ethan mulai menghubunginya beberapa kali, Kai yakin kalau Ethan sedang memerlukannya. Hanya saja yang Kai salah adalah bahwa Ethan tak mencarinya untuk membahas laporan, tapi untuk menanyakan apa rencana selanjutnya.
Ethan juga tak memeriksa lokasi Kai melalui ponsel, melainkan malah melihat CCTV di apartemen untuk melihat apa yang sedang dilakukan oleh Queen dan Reyn. Namun, itu juga suatu keuntungan untuk Kai, karena rencananya telah berhasil.
Kai menekan password untuk masuk ke dalam apartemen Ethan. Queen yang melihat kehadiran Kai, hanya melihat saja karena mengira Kai datang untuk mengambil sesuatu.
"Nona Queen, apa kita bisa bicara?" tanya Kai.
"Ada apa, Tuan Kai?" Queen malah berbalik bertanya.
"Apa kamu merasa nyaman tinggal di sini bersama dengan Tuan Ethan?"
Queen menautkan kedua alisnya. Ia bingung akan maksud dari pertanyaan Kai.
"Maksudnya? Saya tidak mengerti."
"Saya tahu bahwa anda merasa terkekang dalam pernikahan ini. Apa anda ingin terbebas dari Tuan Ethan?" tanya Kai lagi.
Queen sebenarnya sangat ingin terbebas dari Ethan dan keluar dari apartemen bersama dengan Reyn. Mungkin lebih baik jika ia tak menikah selamanya, daripada menderita seperti ini.
Kai melihat ke arah ponselnya dan ia mendeteksi lokasi GPS ponsel Ethan yang sudah sangat dekat.
Ini saatnya. - batin Kai.
Kai langsung mendorong tubuh Queen ke sofa, setelah sebelumnya ia melihat situasi, terutama Reyn. Untung saja anak laki laki itu benar benar fokus bermain.
"Ap-pa yang an-da la-kukan?" tanya Queen yang mana mulutnya langsung dibekap oleh Kai. Di saar itu juga Kai mengeluarkan sebuah pisau kecil dari sakunya.
"Jangan bermain main denganku. Sebaiknya kamu turuti semua yang kuperintahkan dan jangan terlalu banyak bicara. Jika tidak, aku tidak akan menjamin keselamatanmu dan juga anakmu itu," bisik Kai, membuat jantung Queen berpacu karena takut kalau Kai melakukan sesuatu yang buruk pada Reyn.
Tak lama setelah itu, tampak pintu apartemen terbuka dan menampilkan sosok Ethan yang berdiri tegap di ambang pintu.
Flashback Off
*****
Brakkk
"Siallannn!!! Jadi secara diam diam Kai menyukai Queen? Dasar asisten tidak tahu diri! Berani sekali ia menyukai istri atasannya, bahkan mau melakukan hal tidak pantas di apartemenku," ucap Ethan yang kini tengah berada di sebuah klub malam.
Setelah meninggalkan Queen dan Kai di apartemen tadi, hatinya terasa panas melihat keduanya. Ia tidak menyangka bahwa Kai akan mengkhianatinya.
Ethan menegak gelas yang berisi minuman. Ia sudah hampir menghabiskan 2 botol minuman seorang diri. Ethan yang tak terbiasa minum, mulai sedikit mabuk dan hampir tak sadarkan diri.
Dari jauh, Kai terus memperhatikan atasannya itu. Ia tentu saja tak akan meninggalkannya. Setelah melihat atasannya itu meletakkan kepalanya di atas meja bar, baru lah Kai mengambil tindakan. Ia langsung membayar semua tagihan Ethan dan membawa atasannya itu dari sana.
Semua yang kulakukan, hanya untuk membantumu, Tuan. Kuharap kamu akan mengerti nantinya. Melihat kemarahanmu saja, aku sedikit tahu apa yang ada dalam hatimu. - batin Kai.
Kai membawa Ethan ke dalam mobil yang ia parkir tak jauh dari pintu masuk klub malam tersebut. Setelahnya, ia langsung melajukan mobil tersebut menuju apartemen.
Tanpa membunyikan bel, Kai langsung masuk ke dalam apartemen bersama dengan Ethan yang terus meracau tidak jelas. Kai mengira atasannya itu sudah pingsan, tapi ternyata malah masih sadar dan terus saja berbicara yang tidak jelas.
Ia meletakkan Ethan di atas tempat tidur, di dalam kamarnya. Ia melihat suasana apartemen itu sudah sepi, ia yakin Queen dan Reyn sudah terlelap. Ia pun segera pergi meninggalkan apartemen dan menyiapkan rencana terakhir.
"Arghhh!!" Ethan membuka jas dan kemejanya. Ia merasa tubuhnya tidak enak karena ia memang tak terbiasa minum. Ia berdiri dan keluar dari kamar tidur untuk menuju ke dapur. Ia ingin minum untuk sedikit menghilangkan rasa penat di kepalanya.
Saat sampai di dapur, ia melihat sosok seorang wanita, yang tak lain adalah Queen. Ia langsung mendekatinya perlahan dan memeluk pinggang Queen.
Queen yang tak siap langsung memutar tubuhnya. Ia bisa mencium bau alkohol dari mulut Ethan. Queen mencoba melepaskan diri, tapi pelukan Ethan semakin lama semakin erat. Bahkan tangan Queen langsung menyentuh dadda bidang Ethan yang tidak menggunakan apapun, membuatnya bergetar saat merasakannya.
"Kamu menyukai Kai juga, hah?" bisik Ethan di telinga Queen.
"Apa kamu selalu mencari perhatian setiap pria?" lanjut Ethan.
Ethan langsung melabuhkan ciumannya di bibir Queen. Ia menyesapnya pelan dan lembut, tapi lama kelamaan menjadi sedikit liar karena ia merasakan rasa manis dan kehangatan, serta kenikmatan secara bersamaan.
Queen ingin melepaskan diri, tapi tubuhnya seakan mengkhianati dirinya. Ia bahkan membalas ciuman Ethan dan membuat pria di hadapannya itu semakin liar. Ethan langsung menggendong Queen dan membawanya masuk ke dalam kamar tidur.
Ethan merebahkan Queen di atas tempat tidur. Mereka adalah pria dan wanita dewasa yang tengah diselimuti oleh gairrah. Queen tahu ia bodoh karena menerima perlakuan pria yang selalu menyakitinya dengan kata katanya yang pedas, tapi Queen juga masih merasakan cinta pada Ethan meskipun sudah mulai berkurang.
Ethan kembali mencium bibir Queen dan menyesapnya dalam, hingga akhirnya ia membuka pakaian tidur yang digunakan oleh Queen dan menyisakan tubuh polos keduanya. Tanpa banyak aba aba, Ethan memasukkan senjata pamungkasnya ke dalam milik Queen. Sulit, bahkan sangat sulit. Ia memompa tubuhnya dan meracau nikmat atas apa yang ia rasakan.
Tak berbeda dengan Ethan, Queen hanya merasakan sakit di awal saja dan sisanya ia merasakan kelembutan dan rasa nikmat. Ethan tak berbuat kasar padanya, meskipun ini adalah pertama kalinya ia melakukannya.
"Kamu adalah seorang pembunuh, Queen. Aku akan menghancurkanmu," gumam Ethan, yang masih dapat didengar oleh Queen.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
RossyNara
bukan Queen yang hancr tapi kamu Ethan
2025-01-30
0
Yunerty Blessa
kerana Queen masih perawan
2024-12-11
0
Juragan Jengqol
kai double agent 😁
2023-05-08
0