Pagi pagi, Queen telah menyiapkan sarapan untuk Reyn. Tak lupa ia juga menyiapkan bekal untuk dibawa selama perjalanan mereka. Hari ini, Queen akan membawa Reyn ke makam Renata yang berada di luar kota.
Saat ini mereka tinggal di Kota Augsburg, sementara makam Renata terletak di Kota Munich. Queen sengaja membawa Reyn keluar kota agar ia benar benar bisa menjadi seorang ibu untuk anak itu.
Namun, usia Reyn yang sudah menginjak 4 tahun dan sudah lebih mengerti dan mengenal, membuat Queen ingin mengenalkan ibu kandung dari anak tersebut. Ia ingin Reyn juga menyayangi Renata.
Bulir air mata luruh di ujung mata Queen ketika ia teringat akan Renata. Meskipun Renata bukanlah kakak kandungnya, tapi Renata selalu memperlakukannya bagai saudara kandung. Kedua orang tua Renata mengusir putrinya sendiri ketika mereka mengetahui bahwa Renata tengah hamil. Hingga akhir hidup Renata, ia tak pernah bertemu lagi dengan keluarganya, bahkan mungkin kedua orang tuanya tak tahu jika Renata telah meninggal.
"Mom ....," sambil mengucek matanya, Reyn berjalan mendekati Queen yang sedang menyiapkan bekal di dapur.
"Kamu sudah bangun, Reyn. Minum air dulu, sayang," Queen menyiapkan segelas air hangat untuk Reyn.
"Jam berapa kita pergi jalan jalan, Mom?" tanya Reyn.
"Kita berangkat jam 8 ya. Mom selesaikan ini terlebih dahulu, lalu Mom akan memandikanmu."
"Okay, Mom," Reyn duduk di kursi meja makan sambil memperhatikan Queen menyiapkan bekal. Sesekali ia menatap Queen dan tersenyum.
"I love you, Mom," ucap Reyn.
"I love you too, Reyn," balas Queen.
*****
"Kamu masih belum menemukannya?" tanya Ethan pada Kai, asisten pribadinya.
"Belum, Tuan. Sepertinya Tuan Enzo menyembunyikan dengan sangat baik kekasihnya itu," jawab Kai.
Satu tahun pertama setelah meninggalnya Enzo, Keluarga mereka masih larut dalam kesedihan dan seakan tidak percaya dengan apa yang telah terjadi. Tahun berikutnya, Ethan mulai menyelidiki kecelakaan yang menimpa Enzo. Meskipun merasa terlambat, tapi ia tetap mencari tahu.
Akhirnya ia mengetahui bahwa Enzo kecelakaan setelah menerima telepon, kemudian pergi menemui seorang wanita. Setelah pertemuan itu, Enzo pergi meninggalkan wanita itu dengan rasa marah karena terlihat bagaimana Enzo mengemudikan kendaraannya.
"Wanita itu pasti melakukan sesuatu pada Enzo. Aku harus mencarinya dan memastikan ia menerima pembalasan atas semua yang terjadi pada adik kesayangannya," gumam Ethan sambil mengepalkan tangannya.
Sibuk mencari tahu tentang hal ini, membuat Ethan larut dalam pekerjaannya. Ia bahkan tak pernah memikirkan untuk memiliki kekasih atau pun berkeluarga. Ia harus menyelesaikan masalah ini dulu karena hatinya benar benar tak tenang.
Ia masih sering melihat Mom Diva menangis saat malam hari. Rasa sayang Mom Diva memang sangat besar pada Enzo, bahkan Mom Diva selalu memanjakan adiknya itu.
"Tuan, kita harus bertemu dengan Tuan Zero," ucap Kai.
"Baiklah, kita berangkat sekarang," ucap Ethan.
Perjanjian kerja sama antara Ethan dan Axton, yang diwakili oleh Zero, sebelumnya adalah hasil pertemuan antara Dad Azka dengan Dad Alvin. Keduanya melakukan kerja sama ini untuk mempererat hubungan persahabatan mereka.
Ethan bisa tenang karena Dad Alvin tak menjodohkannya dengan putri salah satu rekan bisnisnya untuk memperkuat bisnisnya. Ia juga pasti akan menolak jika Dad Alvin sampai melakukan hal itu.
Pertemuan Ethan dan Zero dilakukan di ruang VIP sebuah restoran di Kota London. Pertemuan itu berjalan dengan lancar, akan tetapi di akhir pertemuan, Ethan melihat Zero menerima telepon dan sepertinya sangatlah penting.
"Maaf, Tuan. Aku harus segera pergi. Aku berjanji akan segera menyelesaikannya dan mengirimkan proposal kerja itu pada anda," ucap Zero yang semakin gelisah.
"Baik, pergilah."
"Terima kasih, Tuan Ethan," Zero langsung merapikan kertas dan map yang ada di atas meja tersebut, kemudian keluar dari ruangan tersebut.
Ini pasti berhubungan dengan masalah wanita. Semua pria mudah sekali terjerat dengan makhluk yang satu itu. Bahkan adikku pun sampai meninggal karenanya. - batin Ethan sambil mengepalkan kedua tangannya hingga buku buku tangannya memutih.
*****
Queen dan Reyn kini sudah berada di stasiun kereta api. Reyn begitu antusias ketika melihat ramainya orang berlalu lalang di stasiun tersebut.
"Kita akan naik kereta, Mommy?" tanya Reyn.
"Iya, sayang. Kamu suka?" tanya Queen.
"Aku suka! Aku suka, Mom!" Reyn melompat bahagia.
Queen selalu menggandeng tangan Reyn karena ia tak ingin putranya itu hilang atau pun tersasar. Selain itu, ia sudah berjanji pada Renata untuk menjaga Reynzo dengan sebaik baiknya.
Suara dentangan bel yang begitu keras seakan menyadarkan Queen dari lamunannya. Ia pun bergegas mengenakan tas ranselnya dan menggandeng Reyn menuju salah satu gerbong kereta api.
Wajah antusias dan gembira yang ditunjukkan oleh Reyn membuat Queen juga ikut bahagia.
Di dalam kereta, Reyn mengambil posisi kursi di dekat jendela. Ia sangat suka melihat pemandangan di sepanjang perjalanan mereka.
Perjalanan selama lebih kurang 30 menit, menghantarkan Queen dan Reyn kembali ke Kota Munich. Kota yang penuh kenangan bagi seorang Queen Zoe.
"Ayo, Reyn," Queen kembali menggandeng tangan putranya itu dan melangkah menuju area lobby stasiun. Ia mencari taksi dan langsung menaikinya.
"Kita akan ke mana, Mom?" tanya Reyn dan supir taksi pun menanyakan hal yang sama, ke mana tujuan mereka.
"Pemakaman Rose Hills," jawab Queen.
Reyn menautkan kedua alisnya saat mendengar jawaban dari Queen. Ia bukanlah anak yang bodoh, ia tahu apa itu pemakaman, tapi siapa yang meninggal? Itulah yang muncul di dalam benak Reyn. Namun, ia diam saja karena Melihat Queen juga terlihat tak begitu baik.
Berhenti di depan pagar lokasi pemakaman, Queen terdiam sesaat. Terakhir ia berada di sana adalah sekitar 4 tahun lalu, saat hujan mengguyur Kota Munich.
Dengan menggandengan tangan kecil Reyn, Queen melangkah masuk meski dadanya terasa sesak jika mengingat semuanya.
Queen sampai di sebuah makam, kemudian ia berlutut dan memegang nisan yang bertuliskan nama Renata.
"Kak, aku datang bersama putramu," gumam Queen.
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
berarti Renata kekasih nya Enzo dan bukan suami isteri....
2024-12-11
0
Yunerty Blessa
beruntung nya Renata masih ada Queen yang menemani...
2024-12-11
0
Ita rahmawati
baca cuplikannya kok melase si queen nya 🥺🥺
2024-05-09
1