Queen bersimpuh di depan makam Renata. Ia memegang nisan Renata dan mengusapnya pelan. Ia kemudian memegang tangan Reyn yang sedang berdiri, kemudian memangku anak laki laki itu.
"Sini Reyn, Mommy ingin memperkenalkanmu pada seseorang yang harus kamu cintai," ucap Queen.
"Cinta? Siapa Mommy?" tanya Reyn sambil menengadahkan wajahnya ke atas ketika sudah ada di pangkuan Queen.
"Ia adalah wanita yang melahirkan kamu, sayang. Wanita yang sangat menyayangimu. Ia bahkan merelakan nyawanya untuk melahirkanmu," bulir air mata kembali membasahi pipi Queen ketika mengingat bagaimana akhir hidup Renata.
Selama 8 bulan terakhir, ia harus hidup sendiri. Bahkan Renata harus bekerja untuk bisa bertahan hidup. Saat diusir dari rumah keluarganya, tak ada satu pun barang yang ia bawa, bahkan tidak ponselnya. Untung saja Renata bertemu dengan Queen yang merupakan sahabatnya ketika Renata mengunjungi panti asuhan.
"Panggil dia Mommy, sayang," pinta Queen.
"Mommy? Tapi Reyn sudah punya Mommy."
"Reyn adalah anak yang luar biasa, karena itu Reyn memiliki dua Mommy. Apa Reyn tidak senang?"
Queen membuka tas miliknya dan mengeluarkan sebuah foto. Ia memperlihatkan foto itu pada Reyn.
"Ini Mommy Renata," ucap Queen memperkenalkan Renata pada Reyn.
"Cantik, sama seperti Mommy," ucap Reyn sambil menatap Queen.
"Karena itu lah kamu sangat tampan, sayang," puji Queen.
Reyn berdiri kemudian memeluk Queen dengan posesif, "Apa aku harus menyayangi dan mencintainya juga?"
"Tentu saja, sayang." Bahkan kamu harus lebih menyayanginya daripada menyayangiku.
"Renata .... Apa ini sama seperti tokoh princess di cerita tidur yang Mommy selalu ceritakan padaku?" tanya Reyn.
"Hmm ... Kamu mengingatnya. Princess Renata yang sangat cantik dan baik hati. Seperti itulah Mommy Renata, sayang," jawab Queen.
"Nanti ceritakan lagi padaku, Mommy."
"Tentu saja, Reyn. Mommy akan menceritakan semuanya padamu."
Mereka meletakkan sebuket bunga di makam Renata, kemudian Queen kembali memegang nisan yang bertuliskan nama Renata tersebut sebelum ia pergi.
"Aku sudah menjaga Reyn dengan baik kak, Kak? Seharusnya dirimu yang ada di sini dan memeluk serta menyayanginya. Ia pasti akan mendapatkan kasih sayang yang sangat berlimpah darimu. Aku pulang dulu, tapi aku berjanji akan kembali lagi ke sini bersama Reyn."
Queen membantu Reyn berdiri, kemudian menepuk celana belakang putranya itu untuk sedikit membersihkannya.
Dengan menggandeng tangan Reyn, Queen berjalan keluar dari area pemakaman. Ia akan mengajak Reyn ke taman bermain anak yang ada di kota tersebut, sebelum mereka kembali ke Augsburg.
Reyn melepas tangan Queen ketika mereka sampai di jalan setapak yang agak lebar. Ia melihat kupu kupu dan mulai mengincarnya. Mata Reyn berbinar seakan ingin menangkap mangsa.
"Reyn, pelan pelan," ucap Queen.
Bughhh ...
"Mommy!" Reyn terjatuh karena ia menabrak seorang wanita. Queen langsung berlari mendekat dan setengah berlutut.
Ia membantu Reyn untuk bangkit, kemudian menatap ke arah wanita paruh baya yang masih terlihat cantik.
"Maafkan putra saya, Nyonya," ucap Queen.
"Tidak apa. Apa kamu terluka?" tanya wanita itu pada Reyn.
"Tidak," jawab Reyn sambil menggelengkan kepalanya.
Wanita itu menautkan kedua alisnya dan tiba tiba saja daddanya bergetar ketika melihat dengan jelas wajah anak kecil yang ada di depannya.
"Dad ...," bisiknya pada suaminya. Ia meminta suaminya untuk memperhatikan anak tersebut dengan kode mata dan dagunya.
"Kami permisi dulu, Nyonya. Sekali lagi saya minta maaf," ucap Queen.
Ia meraih tangan Reyn dan menggenggamnya. Ia tak akan membiarkan Reyn berlarian lagi, agar tidak kembali menabrak orang lain.
"Tunggu dulu," panggil wanita paruh baya itu.
"Iya, Nyonya."
"Bolehkah kami mengundangmu makan siang? Kamu suka apa, hmm?" tanya wanita paruh baya itu pada Reyn.
"Tidak per ....," belum selesai Queen menjawab, Reyn sudah berteriak.
"Reyn mau hamburger!" teriaknya dengan kencang dan wajah yang sumringah.
"Kalau begitu ayo, Grandma akan mentraktirmu hamburger."
"Tapi Nyonya ..."
"Hanya sebentar. Anggap saja ini sebagai permintaan maaf kami karena telah menabraknya.
"Tapi itu bukan kesalahan anda, Nyonya," ucap Queen.
"Sudahlah, ayo! Aku ingin berkenalan dengan putramu."
Pada akhirnya Queen ikut ke dalam mobil dan mereka pergi menuju sebuah restoran yang menyajikan hamburger dan makanan cepat saji lainnya.
Wanita itu membawa Reyn menuju konter untuk memilih makanan, sementara Queen akhirnya duduk di meja makan bersama dengan suami dari wanita itu.
"Maaf jika memaksa kalian seperti ini. Istriku sangat menyukai anak anak ... Dan ia seperti melihat putra kami yang telah tiada dalam diri putramu. Wajah mereka sangat mirip," ucap pria itu.
"Benarkah?"
"Ya, kalau boleh tahu, berapa usia putramu?"
"4 tahun."
Pria itu menganggukkan kepalanya kemudian tersenyum saat melihat istrinya datang sambil menggandeng tangan seorang anak laki laki dengan seorang pelayan di mereka untuk membawakan pesanan.
"Mommy! Lihatlah, Grandma membelikanku hamburger beeesaaarrr," ucap Reyn sambil merentangkan kedua tangannya.
Reyn pun langsung duduk dan siap untuk menyantap makanannya.
"Oya sayang, siapa namamu?"
"Reyn, namaku Reynzo," jawab Reyn dengan saus yang mulai belepotan di sekitar bibirnya.
Bahkan nama mereka hampir mirip. - batin wanita itu sambil memegang daddanya.
"Nama Grandma adalah Diva, panggil Grandma Diva dan ini Grandpa Alvin," ucap Mom Diva.
Melihat Reyn di hadapannya, ia seperti melihat putranya, Enzo, saat masih kecil.
"Perkenalkan, Nyonya. Nama saya Queen. Maaf karena kami jadi merepotkan anda," ucap Queen.
"Tidak sama sekali, Queen. Justru aku yang sangat berterima kasih karena kamu mengijinkan putramu untuk makan siang bersama kami," ucap Mom Diva.
Mereka pun menyantap makan siang mereka bersama, sembari bercanda karena Reyn yang terlihat sangat lucu dengan mulut yang penuh dan bibir yang belepotan saus serta mayonaise.
*****
Setelan pertemuan tadi, Queen membawa Reyn menuju taman bermain, seperti rencana awalnya. Ia ingin membahagiakan Reyn hari ini, karena kadang ia sibuk dengan pekerjaannya.
"Mommy! Main itu, itu, dan itu!" teriak Reyn senang saat melihat begitu banyak area permainan yang bisa ia jajal.
"Okay, Ayo!"
Sementara itu di kediaman Dad Alvin dan Mom Diva,
Mom Diva duduk di kursi ruang keluarga setelah membersihkan diri dan berganti pakaian. Ia terus melihat ke arah layar ponselnya dan memperhatikan foto yang tadi ia ambil. Ya, ia meminta Queen untuk mengambil gambar dirinya dan suaminya bersama dengan Reyn.
"En, Mommy merindukanmu. Bahkan sudah hampir 5 tahun kamu pergi, Mommy masih saja terus merindukanmu," ucap Mom Diva, tapi masih dengan menatap foto Reyn.
"Sayang, sudahlah. Biarkan Enzo tenang, jangan terus bersedih," ucap Dad Alvin.
"Anak ini mirip sekali seperti Enzo kecil. Mommy jadi ingin kembali bertemu dengannya."
"Aku akan mencari tahu tentangnya," ucap Dad Alvin.
"Terima kasih, sayang."
🧡 🧡 🧡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Yunerty Blessa
jangan sampai Reyn diambil oleh keluarga Ethan
2024-12-11
0
Fika Queen
Reynzo singkatatn Renata dan Enzho
2024-12-15
0
Kenzi Kenzi
cethek banget thor....tau2 udah ktmu sama kliarga enzo...kasih sedikit intrik ethan vs queen,ben e menggigit
2023-02-09
1