"Kenapa kamu tidak mencoba untuk menolaknya. Mungkin kamu bisa memikirkan cara yang lain, kamu 'kan sudah dewasa, pasti bisa mencari uang. Tidak harus memaksa diri untuk menerima pernikahan ini," ucap Calvin dengan nada datarnya.
Zakira sangat mengerti pikiran Calvin mengenai dirinya. Itu tidak masalah untuk dirinya, yang penting "Kalau menunggu aku mencari pekerjaan, orang tuaku pasti sudah masuk penjara, Tuan. Aku memang menikah karena uang, tapi bukan cuma itu saja. Aku melakukan semua ini demi kedua orang tuaku agar bisa hidup dengan tenang di usianya kini. Mereka sudah berumur, aku tidak mungkin tega membiarkan mereka mendekam di penjara. Biarlah aku hidup sengsara, asalkan kedua orang tuaku bahagia."
Calvin merasa tersentuh dengan apa yang dikatakan Zakira. Di zaman sekarang jarang sekali anak menuruti keinginan orang tua. Apalagi jika mengenai pernikahan. Rata-rata mereka akan mempertahankan hubungannya dengan sang kekasih. Dia jadi penasaran bagaimana tanggapan kekasih gadis itu.
"Bagaimana dengan kekasihmu?"
"Aku sudah putus sejak keluargaku bangkrut. Dia tidak mau denganku karena aku sudah miskin dan dia takut orang tuaku akan menyusahkannya."
"Ada pria seperti itu juga di dunia ini."
"Banyak. Teman yang rasa saudara pun bisa menusuk dari belakang."
Calvin mengerutkan keningnya sambil menatap Zakira dengan saksama. Dirinya merasa ada makna dibalik kata-kata gadis itu, terdapat luka di dalamnya dia bisa merasakan hal tersebut dari sorot mata.
"Kalau Anda sendiri, kenapa tidak mencoba menolaknya? Saya rasa Anda sangat memiliki kekuatan untuk menolak," tanya Zakira sekaligus mengalihkan pembicaraan. Dia tahu jika Calvin mencurigai sesuatu.
"Iya, memang benar, tapi itu tidak semudah yang terucap. Mungkin karena aku sudah terlalu banyak menolak para wanita, hingga membuat mama sudah mengerti pasti penolakanku selanjutnya. Mama berusaha membuatku tidak bisa berkutik."
Zakira mengangguk, dia cukup mengerti posisi Calvin. Akan tetapi, dia kagum pada pria itu karena masih mau menerima permintaan mamanya. Padahal sudah jelas diantara mereka tidak ada cinta dan keterikatan.
"Sejujurnya aku tidak bisa menjanjikan pernikahan kita nanti akan seperti apa. Untuk itulah aku mengajakmu bicara di sini karena hanya di tempat ini yang CCTV-nya berada cukup jauh, jadi papa dan mama tidak akan mendengar."
"Apa yang ingin Tuan katakan?"
"Aku tidak bisa menjalani pernikahan dengan seorang wanita yang sama sekali aku tidak aku cintai. Aku harap kamu mengerti, itulah kenapa aku ingin kamu setuju jika pernikahan ini hanya akan dilaksanakan sampai satu tahun ke depan. Setelah itu aku akan menceraikanmu dan aku pastikan kamu bisa bebas dari rumah ini, tanpa takut dengan hutang-hutang yang sebelumnya dimiliki oleh ayahmu."
Zakira membeku, dirinya begitu terkejut dengan apa yang baru saja didengar. Bahkan dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya, tidak menyangka jika calon suami akan mengatakan hal tersebut. Dirinya memang terpaksa menjalani pernikahan ini, tapi bukan berarti wanita itu mempermainkan sebuah ikatan pernikahan. Apalagi jika sampai merencanakan perpisahan, di usia pernikahan mereka nanti satu tahun. Sungguh tidak pernah terbayang di kepalanya.
"Kenapa Anda tidak mencoba saja agar pernikahan kita bisa bertahan?" tanya Zakira setelah mengumpulkan keberaniannya. Dia benar-benar syok hingga tubuhnya bergetar.
"Itu tidak mungkin. Aku sudah sendiri selama lima tahun, banyak wanita yang selalu mendekatiku. Dari yang paling polos sampai yang paling s*xy, tidak ada satu pun yang menarik perhatianku. Bagaimana mungkin aku bisa tertarik padamu," ucap Devan yang terdengar seperti mengejek Zakira. Namun, tidak bagi Calvin karena memang pria itu hanya mengatakan apa yang dia rasakan, tanpa peduli bagaimana perasaan orang lain.
"Bagaimana jika nanti sebelum satu tahun Anda sudah jatuh cinta padaku?"
"Itu tidak mungkin."
"Aku hanya bilang bagaimana, segala kemungkinan bisa saja terjadi, kan? Kita tidak tahu bagaimana jalan kita kedepannya jadi, saya hanya bertanya untuk kemungkinan yang akan terjadi."
"Kalau pertanyaan kamu seperti itu, aku juga tidak tahu jawabannya karena aku tidak bisa merasakan hal itu sama sekali."
Perasaan Zakira saat ini tidak bisa digambarkan dengan kata-kata,tetapi wanita itu juga sudah tidak mungkin lagi menolak pernikahan ini. Mungkin ini memang takdir pernikahannya. Dia pun akhirnya memutuskan untuk mengikuti keinginan Calvin.
"Baiklah, kita jalani saja semuanya sampai hingga batas waktu satu tahun ke depan, tapi untuk menjalani satu tahun itu, aku juga punya keinginan."
"Apa? Jika memang aku bisa memenuhinya, akan aku lakukan."
"Aku ingin selama satu tahun itu, Anda memperlakukan aku selayaknya seorang Istri."
"Maksud kamu apa? Aku tidak mengerti sama sekali."
"Ya, seperti perlakuan suami ke istri pada umumnya. Anda harus memenuhi keinginanku apa pun itu. Anda juga harus memanjakanku selayaknya seorang Istri, Anda juga harus membiarkan saya memenuhi kebutuhan Anda sehari-hari. Anda juga tidak boleh menolak apa pun pemberian dari saya dan apa pun yang saya lakukan terhadap diri Anda."
"Apa itu juga termasuk dalam urusan ranjang? Apa kamu juga akan memberikannya padaku?"
"Itu adalah hak Anda. Terserah Anda mau mengambilnya atau tidak karena saya sadar jika pernikahan ini memang hanya satu tahun. Saya pasti akan berdosa jika saya menolak permintaan anda."
Calvin tampak berpikir sejenak kemudian mengangguk. "Baiklah, aku setuju dengan persyaratan darimu. Aku juga akan mencoba menjadi pria yang bertanggung jawab dan menjadi suami yang baik.
"Begitu juga dengan aku. Aku sangat minim pengetahuan soal rumah tangga. Untuk memasak saja aku hanya bisa masakan sederhana. Jika nanti tidak sesuai dengan selera kamu maafkan Aku. Kita berdua sama-sama masih belajar, semoga ke depannya semakin baik."
Keduanya pun berbincang sejenak, sampai akhirnya Zakira pamit undur diri. Dia pun pergi menuju kamarnya, gadis itu juga perlu menenangkan diri setelah berbicara dengan calon suaminya. Calvin memandangi kepergian Zakira dengan pandangan yang tidak bisa dibaca. Dia juga merasa sangat bingung memikirkan kehidupannya.
Di satu sisi, pria itu juga ingin seperti manusia yang lain, mencintai dan dicintai. Di sisi lainnya hatinya masih terluka, dia tidak percaya dengan adanya cinta sejati. Baginya itu hanya omong kosong, cinta hanya bisa menyakiti. Calvin tidak ingin merasakan disakiti untuk yang kedua kalinya. Itulah kenapa dia memilih untuk menutup hati rapat-rapat karena luka itu ternyata masih belum kering.
"Semoga keputusan ini sudah benar. Aku tidak ingin memberi harapan yang semu padanya. Dia gadis yang baik, tidak seharusnya dia terikat dengan kehidupanku yang seperti ini. Dia juga berhak bahagia bersama dengan orang yang dia cintai dan mencintainya," ucap Calvin dalam hati. Dia merasa tidak pantas untuk Zakira.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Nany Setyarsi
jalani saja dulu pernikahanmu dg Zakira ,Calvin .
kehidupan mendatang manusia TDK akan pernah tahu.
siapa tahu istri mu nanti benar " jodoh yg tepat untukmu
2023-02-12
0