Chapter 16. Permukaan Tanah

"Apakah aku harus menggunakan pakaian perempuan terus menerus? Padahal aku ingin membuat pakaian yang keren... hah...."

Ucapku dengan wajah pasrah membayangkan aku harus mengenakan pakaian seperti itu lagi.

"Juga, aku lupa membuat pantsu untukku, rasanya tidak nyaman jika aku tidak mengenakannya, angin terus berembus ke bagian bawahku, ya... aku hanya perlu mencari ulat itu lagi untuk membuat pakaianku yang lain, untuk saat ini aku mengenakan ini terlebih dahulu."

[Lapor, tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi dalam radius 500 Km, dilihat dari ciri fisik ulat tadi yang cukup aneh, kemungkinan besar penyebabnya itu karena evolusi yang cukup langkah akibat energi aether dari pohon dunia, jadi kemungkinan besar itu merupakan ulat terakhir.]

"Eh? EHHHH?!!! Maksudmu itu ulat terakhir?!! Tunggu! Bagaimana kau dapat mendeteksi dalam radius sejauh itu?!"

[Dengan mengedarkan energi aether, kita dapat mendeteksi, dan merasakan sesuatu di luar pandangan kita.]

"Ah, sudahlah, Aku tidak peduli lagi..., jadi aku tidak akan bisa membuat pakaian lagi... tunggu pasti ada bahan lain untuk membuat pakaian bukan? Seperti bulu hewan atau daun pohon ini misalnya?"

[Hal itu tidak dimungkinkan, tidak ada tanda kehidupan dalam radius 500 Km dari sini dan menggunakan daun pohon dunia tidaklah mungkin, daunnya akan langsung menghilang jika dicabut dari pohonnya, selain itu, gaun ini merupakan pakaian terbaik yang bisa dimiliki saat ini, ketahanan dari pakaian ini sanggatlah kuat, gaun ini bahkan dapat menahan dampak dari tabrakan meteor yang jatuh.]

"Uwah... tidak mungkin."

[Itu kenyataannya.]

"Hah... untuk saat ini aku akan mengenakan pakaian ini terlebih dahulu, itu lebih baik daripada tidak sama sekali."

Aku pun kemudian mengambil gaun putih itu dan mengenakannya ke tubuhku.

Bahannya sangat membuatku nyaman, itu halus dan licin, bahkan itu lebih baik daripada kain sutra yang aku kenal.

"Hmm, ini terlihat bagus."

Ucapku sambil memutar tubuhku, melihat gaun itu terkibas.

Selesai mengenakan gaun itu, aku pun melanjutkan perjalananku untuk turun dari pohon ini.

Ini masih cukup jauh untuk sampai ke bawah tanah, aku bahkan baru melewati lapisan awan tadi.

Jika aku tidak salah, ketinggian pohon ini adalah 15 Km.

Aku yakin, Aku tidak akan selamat jika jatuh dari ketinggian seperti ini.

Kemudian aku pun melanjutkan perjalananku untuk turun ke permukaan tanah dengan melompat dari satu cabang pohon ke cabang lainnya.

Cabang demi cabang aku lompati demi mencapai permukaan tanah.

Semakin ke bawah, aku dapat melihat pemandangan yang lebih jelas lagi.

Seluruh permukaan tertutup oleh es dan salju, hanya terdapat warna putih di mana-mana.

Tidak ada kehidupan sama sekali kecuali pohon dunia ini.

'Aku penasaran, kenapa tidak ada makhluk yang tinggal di pohon dunia ini? Aku yakin mereka dapat hidup jika tinggal di sini.'

[Itu karena pohon dunia menyerap, semua energi kehidupan di sekelilingnya, berdasarkan hasil analisaku, pohon ini akan terus menyerap energi kehidupan dari planet ini hingga habis, bumi yang menjadi dingin kemungkinan diakibatkan oleh pohon ini juga, meskipun bumi memang memiliki siklus dan pasti akan mengalami zaman es lagi, tetapi pohon ini mempercepat siklus itu....]

Setelah itu, informasi dari dalam kepalaku terus mengalir seperti air.

Aku hanya bisa memperhatikan itu dalam diam dan sambil melompat turun.

Berdasarkan informasi dari dalam kepalaku, pohon dunia ini tidak akan berhenti menyerap energi kehidupan dari planet ini hingga habis, dan pohon ini akan terus tumbuh sampai dia menyerap seluruh energi kehidupan di bumi ini hingga habis.

Informasi yang terus mengalir itu benar-benar membuatku sangat pusing, dan juga apa itu energi kehidupan? Apakah itu semacam energi yang mendukung suatu kehidupan?

[Ya, benar, setiap yang hidup memiliki energi kehidupan, dan planet ini memiliki energi kehidupan yang sangat banyak, itulah sebabnya pohon ini dapat tumbuh sebesar ini dan pohon ini akan terus tumbuh besar lagi.]

"Wah... sepertinya itu terdengar buruk jika aku membiarkan pohon ini hidup."

Sesaat setelah aku mengucapkan itu, Aku pun mencapai permukaan tanah dan mendarat di atas hamparan salju.

Aku tidak merasakan dingin walaupun menginjak salju tanpa menggunakan alas kaki karena seluruh tubuhku sudah dilapisi dengan lapisan aether.

Jika dilihat dari bawah sini, pohon ini benar-benar terlihat sangat besar, Aku bahkan tidak dapat melihat ujung atasnya dari bawah sini karena berada di balik awan.

Aku pun menjelajahi dan melihat-lihat apa yang terdapat di sekeliling pohon ini, mungkin aku akan mendapatkan makanan enak seperti buah pohon dunia.

Tapi aku akan berhati-hati sebelum aku memakannya agar kejadian sebelumnya tidak dapat terjadi lagi.

Setelah beberapa saat aku berkeliling, Aku melihat hamparan lapisan es yang luas di depanku, sepertinya itu merupakan danau yang membeku.

Aku pun berjalan mendekati danau itu untuk melihat keadaannya.

Setelah aku sampai dan melihat keadaan danau tersebut, Aku dibuat takjub dengan pemandangannya yang menakjubkan.

"Wah... indahnya."

Danau yang membeku ini terlihat seperti cermin raksasa.

Dari cermin raksasa itu terpantul sosok anak kecil bertanduk yang terdapat di lapisan es tersebut.

(Ilustrasi Nero)

Sosok itu memiliki rambut berwarna putih dan pupil mata berwarna emas.

Melihat itu pun membuatku terkejut dan mundur seketika.

"Siapa itu?!"

Aku berteriak, dan bertanya kepada sosok itu, tetapi setelah beberapa saat, tidak terdapat jawaban dari sosok itu.

"...."

Aku pun kemudian perlahan-lahan mendekati danau itu lagi untuk memastikan identitas sosok tersebut kembali.

Setelah aku tiba di depan danau tersebut lagi, Aku kembali melihat sosok tersebut kembali.

"Siapa kau?!"

Aku pun kembali berteriak dan bertanya kepadanya, sambil menunjuknya.

Tetapi sosok itu meniru gerakan yang sama dariku.

'Eh? Mungkin kah...'

[Sosok Itu merupakan pantulan dari tubuh ini.]

Jika dipikir kembali, itu seharusnya sudah pasti bahwa sosok itu merupakan pantulan dari diriku, sosok itu memiliki rambut berwarna putih dan mempunyai tanduk sama sepertiku, harusnya aku menyadarinya sejak awal.

"Kenapa kau tidak bilang saja dari awal."

[....]

"Jawab aku! Kenapa diam saja?!"

[....]

"Ah... sudahlah."

Aku bergerak dan memasang pose yang aneh, dan sosok itu mengikuti gerakanku, ternyata itu benar, bahwa itu merupakan aku.

Aku masih belum percaya bahwa sosok itu merupakan tampilan dari diriku, dan aku masih belum menerima bahwa aku telah berubah menjadi makhluk yang tidak dikenal seperti ini.

Aku pun hanya bisa termenung sambil melihat pantulan diriku sendiri yang terpantul dari danau beku ini.

Menjadi makhluk yang tidak dikenal dan aneh, selain itu aku hidup sendiri di planet ini yang kemungkinan tidak mempunyai kehidupan lagi, dan walaupun terdapat seseorang yang masih hidup, Aku tidak yakin mereka akan dapat menerimaku.

Membayangkannya saja sudah membuat perasaanku sakit dan merasa hanya ingin mati saja.

Terpopuler

Comments

aritsu kyokata

aritsu kyokata

umur 12 THN tapi asetnya dah gedek

2024-05-08

2

Kirina

Kirina

moga aja mc nya gak naif saya lebih suka mc nya yang gak naif

2023-05-29

3

Ayaka.Nw

Ayaka.Nw

yey update! ,gambar mc nya bagus!

2023-05-16

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!