Chapter 11. Akhir Dunia? (3)

Nero pun masuk ke dalam pod chamber yang penuh dengan cairan berwarna hijau.

Setelah dia masuk, dia langsung segera dibius oleh para peneliti menggunakan selang udara yang diisi dengan gas bius yang dipasangkan di alat pernapasannya.

"Kita akan melakukan beberapa peningkatan performa padanya, dilihat dari data tes sebelumnya, subjek ini belum bisa sepenuhnya mengontrol energi yang berada di dalam tubuhnya". Ucap pria yang bernama Arnad.

"Bagaimana jika kita menggunakan alat 'itu' untuk memperbaharuinya?" Ucap seorang pria di sebelahnya.

"Ide yang cukup bagus, seingatku alat 'itu' belum kita uji, ini akan menjadi kesempatan yang baik".

"Jika begitu aku akan segera mempersiapkannya".

Arnad pun menganggukkan kepalanya sebagai tanda persetujuan, kemudian pria di sebelahnya pergi mengambil sesuatu.

Tidak lama kemudian pria itu kembali dengan sebuah kapsul kecil di tangannya.

"Baiklah, segera bedah kepalanya, kita akan menanamkan chipset nano itu".

"Ok".

Para peneliti di sana pun kemudian segera membedah isi kepala Nero, dengan bantuan program AI dan robot yang canggih, hal tersebut dapat selesai dengan cepat.

Kepala Nero pun terbuka, dan isinya koso- maksudku terlihat isi dalam kepalanya.

Otak Nero terlihat dengan jelas, seperti warna darahnya yang berwarna hijau akibat cairan isolator, organ dalam tubuhnya juga ikut berubah menjadi berwarna hijau.

Setelah bagian kepala Nero terbuka, mereka pun kemudian mulai membuka bagian dalam otaknya.

Adegan ini cukup berbahaya jangan mencobanya sendiri di rumah.

Ini sangat berbahaya bagi manusia biasa, tetapi bagi Nero yang sebagian besar tubuhnya yang sudah dirombak, ini tidak berbahaya sama sekali baginya.

Sebaliknya, para peneliti kesulitan membedahnya, bagian tubuh yang dibedah terus beregenerasi dan mempersulit proses pembedahan.

Energi aether dari dalam tubuh Nero tidak berbahaya, karena sudah tercampur dengan cairan isolator.

Setelah bagian dalam otak terbuka, mereka pun menanamkan benda yang berada di dalam kapsul yang pria itu bawa sebelumnya.

Isi kapsul tersebut merupakan sebuah mesin berukuran nano yang bahkan tidak dapat dilihat dengan mata.

Para peneliti pun kemudian langsung menuangkan isi kapsul tersebut ke dalam otak Nero.

Mesin nano yang sudah terjatuh ke atas otak Nero pun kemudian langsung otomatis akan tertanam di dalam otaknya.

Selesai menanamkannya, mereka pun kemudian membiarkan Nero begitu saja dengan bagian kepala yang terbuka.

Hal itu dilakukan agar Nero dapat meregenerasi dirinya sendiri.

Kepalanya yang terbuka pun mulai beregenerasi perlahan-lahan.

"Yosh, selesai juga". Ucap pria yang bersama Arnad sebelumnya.

"Ya, sepertinya ini berhasil".

"Ini berjalan cukup baik, aku masih cukup khawatir aether dalam dirinya akan meledak".

"Jangan terlalu gegabah, sebaiknya kau terus awasi perkembangannya, aku akan keluar sebentar untuk memberikan laporan kepada Ened".

"Ya-ya, aku akan mengawasinya, kau bisa tenang".

"Itu membuatku semakin khawatir".

"Oi! Apa kau bilang?!"

"Aki bilang itu akan membuatku semakin khawatir".

Setelah itu Arnad pun berjalan pergi dari sana dengan suara ocehan di belakangnya.

...........

[Ding-Dong] *sfx suara bel pintu

"Ya, siapa itu?"

Terdengar suara wanita dari pengeras suara di depan pintu.

"Ini Arnad, aku datang untuk menyerahkan laporannya".

"Oh, ternyata kau, aku telah menunggunya".

[PSSH] *suara pintu

"Masuklah".

Pintu pun terbuka dan kemudian Arnad masuk ke dalam ruangan dengan izin dari wanita itu.

"Jadi bagaimana perkembangannya?" Tanya wanita itu kepada Arnad.

"Masih kurang, sehingga kami menanamkan mesin itu kepadanya".

"Eh?! Bukankah mesin itu belum di uji? Apa kau gila? Bagaimana jika terjadi sesuatu padanya?!"

Sedikit teriakan datang dari jawaban wanita itu, dia tidak menyutujui dan terkejut dengan tindakan Arnad.

"Tenanglah, itu sebabnya kita butuh percobaan".

"Dan kau jadikan gadis itu sebagai subjek percobaannya?"

"Ya".

"Ha..."

"Lagi pula tidak terjadi sesuatu padanya, semuanya berjalan dengan lancar".

"Sudahlah, aku sudah habis pikir dengan tindakanmu".

"Ini semua demi-"

"Keselamatan umat manusia. Aku sudah sering mendengar jawabanmu, sekarang cepat serahkan laporannya, aku akan mengecek kondisinya".

"Baiklah, ini dia, aku telah mengirimkannya kepadamu".

"Lalu mengapa kau repot-repot datang ke sini? Kenapa kau tidak mengirimnya saja dari tadi?"

'Pria ini benar-benar menyebalkan sekali'. Pikir wanita itu.

"Aku merasa lebih baik jika aku menjelaskannya secara langsung kepadamu untuk menghindari kesalahpahaman".

"Ya-ya, terserah dirimu saja".

Wanita itu pun kemudian mengambil tab hologram yang berada di atas mejanya dan menyalakan tab itu.

Memeriksa pesan dan mengunduh dokumen yang dikirimkan kepadanya.

"Tunggu sebentar di sini, aku akan memeriksa dokumen ini terlebih dahulu".

"Ya".

Ened pun kemudian memindahkan dokumen itu ke dalam komputernya dan memeriksanya.

"Hmm... tidak ada kerusakan pada tubuhnya, tidak ada kejanggalan, semuanya terlihat normal, dan ya, dia baik-baik saja".

"Baguslah jika begitu".

"Ha? Untung saja tidak terjadi sesuatu kepadanya, bagaimana jika terjadi sesuatu kepadanya? Jika itu terjadi maka pemerintah akan sangat marah, aku cukup yakin kau belum meminta izin kepada mereka".

"Ya, aku belum memintanya".

"Ha... sudah aku duga, aku tidak akan terkejut lagi".

"Hal ini dibutuhkan, aku melihat performanya masih kurang berdasarkan data hasil tes yang kami berikan sehingga kami melakukan pembaharuan kepadanya".

"Ya-ya, dari sekian banyak hal untuk dilakukan, kau lebih memilih untuk menggunakan alat yang belum diuji keamanannya sama sekali?"

"Itu sebabnya hal ini dilakukan, aku melakukannya bersamaan".

"Mou..., sudahlah, urusanmu telah selesai di sini bukan? Kau dapat segera meninggalkan tempat ini".

"Kau benar, baiklah jika begitu, aku akan kembali ke laboratorium".

Arnad pun berjalan keluar dan meninggalkan Ened sendirian di ruangannya.

"Ha.."

'Dasar, Sulit di mengerti'.

Pikir Ened sembari menghela nafasnya, tindakan dan perilaku pria itu memang sangat sulit dimengerti baginya.

Baginya semua tindakan dan perilaku pria itu adalah wujud dari keabsurdan dunia.

[TET-TET-TET-TET-TET-TET-TET-TET] × 99 *sfx suara alarm

Beberapa saat setelah Arnad keluar, terdengar suara alarm yang menyala disertai dengan lampu berwarna merah yang berkedip menandakan tanda bahaya.

"Eh?! Kenapa ini? Bahaya? T-tidak mungkin bukan?".

Ened sedikit terkejut dan kebingungan akibat bunyi alarm ini.

Alarm ini dipasang untuk memperingatkan seluruh peneliti yang berada di dalam pusat penelitian untuk segera mengungsi atau bersiap untuk bahaya yang akan segera datang.

Alarm ini belum pernah berbunyi sejak bangunan ini diciptakan.

Itu karena bangunan ini dibangun dengan sangat kuat.

Bahkan bencana sekelas bom nuklir hanya sedikit menimbulkan kerusakan pada bangunan ini.

Jadi hampir tidak mungkin alarm ini akan berbunyi, itu tandanya ada bahaya yang lebih buruk dari meledaknya bom nuklir, mungkin itu merupakan bahaya jatuhnya asteroid atau bahkan lebih buruk lagi.

Para peneliti yang masih di dalam pun panik, dan mereka semua segera memasuki bungker yang telah disiapkan.

Ened pun segera berlari menuju ke bungker, tetapi dia terhenti ketika akan melewati salah satu ruangan.

Di dalam ruangan tersebut terlihat Arnad yang masih berdiri di sana.

"HEI! Apa yang kau lakukan?! Apakah kau tidak melihat dan mendengar tanda bahaya?!"

"Kau pergi terlebih dahulu saja, aku akan mengurus ini terlebih dahulu".

"Hah?! C-cepatlah apa yang kau l-laku...kan-? Apa itu Nero?!"

Dari dalam pod di dalam ruangan tersebut, terdapat tubuh seorang gadis yang bersinar dengan cukup terang, dan gadis tersebut merupakan Nero.

"APA YANG TERJADI?!"

"Aku tidak tahu, ini terjadi begitu saja ketika alarm itu berbunyi, saat ini aku sedang mencoba menyelamatkannya, kau pergi saja terlebih dahulu ke dalam bungker, aku akan segera menyusulmu dengan Nero".

"Tidak".

"Hah?! Cepatlah, apa kau ingin mati, ini berbahaya".

"Tidak akan, aku akan membantumu, lalu kita selamat bersama-sama".

"Ha..., baiklah, bantu aku, setelah selesai kita akan pergi bersama-sama".

"OK".

Sayang sekali, tetapi takdir (Author) berkata lain, sesaat setelah mereka memutuskan dan berjanji untuk selamat bersama-sama... tempat itu meledak.

[PST-BOOOOMMMM-DUAR-DUAR-DUARRR] *sfx suara ledakan yang merambat ke segala arah

Terpopuler

Comments

aritsu kyokata

aritsu kyokata

author nglawak moment

2024-05-07

1

Ayaka.Nw

Ayaka.Nw

xD

2023-04-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!