Chapter 4. Ujian yang Tidak Masuk Akal

"Ngomong-ngomong apa kode anak ini?" Tanya wanita itu kepada pria yang sedang duduk.

"S1 MB Fanero." Jawab pria itu seperti tidak peduli dengannya

"Arghh, sulit sekali memanggilnya seperti itu, Fanero saja bagaimana? Mulai hari ini namamu Fanero, bolehkah Aku menamainya?"

"Terserah saja." Jawab pria itu seolah sudah pasrah dengan kelakuan wanita itu.

Wanita itu sepertinya sangat antusias dengan namaku. Fanero, nama yang cukup bagus, Aku menyukainya.

"Fa-ne-ro?" Untuk saat ini Aku berpura-pura bingung saja, walaupun Aku sudah mengetahuinya bahwa itu adalah namaku.

"Ya! Fanero! Itu adalah namamu, bagaimana kalau Aku panggil Nero? Itu sangat cocok untukmu dengan rambut yang berwarna hitam, tetapi kau tidak perlu mencari tahu arti nama itu ok!"

"Ne-ro, Neroo!" Aku berpura-pura agar terlihat senang dengan nama baruku.

"Ya, benar, sekarang Kau adalah Nero, ngomong-ngomong Kau sepertinya belum mendapatkan pakaian sama sekali. Tunggu sebentar, biarkan Aku carikan terlebih dahulu.

Wanita itu kemudian mengobrak-abrik lemarinya untuk mencarikan pakaian untuk Aku pakai.

"Ahh ketemu." Ucap wanita itu setelah lama mencarinya.

Kemudian wanita itu datang ke arahku dengan membawa sebuah gaun one piece putih polos kepadaku.

Lalu jas laboratorium pada tubuhku dilepaskan dan diganti dengan gaun one piece itu, entah kenapa Dia terlihat sangat bersemangat ketika melakukan hal ini.

"Hmm, sangat cocok untukmu." Ucap wanita itu puas sambil menatapku.

"Apakah sudah selesai?" Tanya pria yang sedang duduk kepada wanita itu.

"Ya, sudah boleh dibawa." Jawab wanita itu kepada pria tersebut.

"Baik, kesini!" Ucap pria itu memerintahkan Nero untuk ke arahnya.

Kemudian pria itu memegang tangan Nero dan membawanya ke sebuah ruangan putih polos dengan sebuah cermin besar di tengah salah satu sisi tembok.

"Setelah ini kami akan melakukan berbagai tes kepadamu, harap ikuti tesnya sesuai arahan yang kami berikan." Ucap pria itu dan lalu meninggalkan Nero sendirian.

'Huh, setelah ini tes apa lagi.' Dari tadi tas tas tas tes terus. Sepertinya Aku memang bahan eksperimen para ilmuan gila ini.

Aku melihat ke sekeliling ruangan ini, dan mataku tertuju pada sebuah cermin besar di dinding, Aku menduga itu adalah cermin dua sisi tempat para ilmuan itu akan memantauku dari luar.

Saat ini Aku sedang mengenakan gaun one piece putih polos rasanya sangat tidak nyaman bagiku, mungkin Aku belum terbiasa dengan gaun, dan terlebih di bawah Aku tidak mengenakan apa-apa, sepertinya wanita itu tidak mempunyai pakaian dalam untuk Dia berikan kepadaku.

Ngomong-ngomong Aku juga belum mengetahui nama pria dan wanita itu, karena mereka tidak menyebutkan nama satu sama lain saat berkomunikasi.

[Baiklah, kami akan memulai tesnya]

Tiba-tiba keluar suara dari ruangan ini, dan tidak lama kemudian sebuah layar turun dari atas, layar tersebut berisi gambar-gambar yang berbeda.

[Tes pertama adalah tes daya ingatan, semua gambar di layar tersebut memiliki pasangannya masing-masing di tempat yang acak, totalnya terdapat 50 pasangan gambar yang berbeda, harap cocokkan gambar dalam waktu kurang dari satu menit tanpa melakukan kesalahan satu pun.]

'A-apa?! Bukankah itu mustahil, mana ada manusia yang bisa melakukan hal itu!! Dan kau menyuruhku seorang gadis kecil untuk melakukan hal itu?! Dasar ilmuan gila!'

Aku mengumpat kesal di pikiranku, ilmuan itu sudah benar-benar gila dan menakutkan, mereka melakukan tes yang tidak masuk akal kepada seorang gadis, meskipun Aku adalah seorang laki-laki di dalamnya.

Untuk saat ini Aku akan berfokus menyelesaikan tes tersebut, Aku berusaha mengingat semua tata letak gambar yang ada di layar, dan dalam waktu kurang dari tiga detik, semua gambar layar tersebut di tutup.

[Baiklah, tesnya dimulai!] Ucap pria itu dari pengeras suara menandakan tesnya sudah dimulai.

Sontak itu membuatku terkejut karena Aku belum siap, Aku kira akan diberi waktu lebih lama untuk menghafalnya, ilmuan ini sudah benar-benar gila hanya memberiku waktu tiga detik untuk menghafalnya.

'Sekarang bagaimana caraku menyelesaikan tes ini dalam kurun waktu kurang dari satu menit dan tanpa melakukan satu kesalahan pun?' Itu sangat mustahil bagiku, baiklah untuk saat ini Aku akan mencobanya terlebih dahulu.

'Kalau tidak salah di sini adalah gambar korek dan pasangannya ada di sini.'

Ternyata tebakanku benar, tidak aku sangka bahwa aku dapat mengingatnya dengan benar.

Tidak lama kemudian aku berhasil menyelesaikan tantangannya dalam waktu kurang dari satu menit dan tanpa melakukan satu kesalahan apa pun.

Aku tidak menyangka aku akan dapat melakukannya dengan benar, padahal sebelumnya ingatanku tidak terlalu bagus tetapi tidak buruk juga.

Setelah itu mereka meningkatkan tes kesulitannya, bahkan semakin lama tesnya semakin tidak masuk akal, tetapi lebih tidak masuk akal diriku yang masih bisa mengikuti tes ini sampai selesai dan tidak melakukan satu kesalahan pun.

Sedangkan itu dibalik cermin terdapat dua orang yang sedang berbincang, salah satunya merupakan ilmuan yang menemani Nero.

"Bukankah kita telah menciptakan sebuah monster?" Tanya salah seorang ilmuan di samping ilmuan pria yang menemani Nero.

"Ya, jika dia tidak bisa dikendalikan kita akan memusnahkannya demi keselamatan." Jawab pria itu seolah tidak peduli dengan Nero.

"Kau berhati dingin seperti biasa." Timpal ilmuan itu terhadap jawaban pria itu yang tidak berperasaan.

"Jangan libatkan emosi dan perasaanmu dalam pekerjaan." Tetapi jawaban dingin yang sama tetap diterima ilmuan itu darinya.

"Baiklah Arnad yang dingin." Jawab ilmuan itu terhadap pria itu yang ternyata bernama Arnad.

"Kita lihat awasi dulu saja dia, jika dia menunjukkan tanda-tanda yang mencurigakan dan mulai melawan, kita akan segera memusnahkannya." Jawab pria yang bernama Arnad.

Saat itu ilmuan itu hanya terdiam menatap ruangan itu dari balik cermin, terlihat seorang gadis yang menatap balik dengan tatapan kosong yang sama juga.

'Ternyata aku mempunyai kemampuan yang hebat bukan' dari balik cermin Nero mulai menyadari kemampuan tubuhnya, selain mempunyai kemampuan akselerasi pikiran dan mampu berpikir cepat ternyata ingatannya juga bagaikan kamera yang akan menyimpan apa saja yang dia lihat.

Sebelumnya bukan hanya ada tes kemampuan otaknya tetapi terdapat tes kemampuan fisiknya juga .

Selain itu dia mempunyai kemampuan refleks yang sangat hebat dia mampu menghindari semua bola-bola yang mereka lemparkan dari seluruh ruangan dan segala arah.

Dia bahkan bisa menghindari bola yang datang dari arah titik butanya, dia seakan-akan mendapatkan penglihatan 360 derajat ke segala arah, sangat menakjubkan baginya karena dunia yang dia lihat terasa sangat berbeda dari sebelum dia meninggal.

Saat itu tes sudah berakhir dan dia diarahkan ke sebuah kamar tempat dia akan tidur, meskipun dia bilang kamar, tetapi itu tidak terlihat seperti itu.

Itu lebih mirip seperti sel penjara jika dibandingkan dengan sebuah kamar.

Setelah di dalam kamar dia dikirimkan sepiring makanan dan air lewat bawah pintu kamarnya.

Makanan yang dikirimkan berupa seperti bubur dengan warna coklat, dan rasanya hambar dan aneh.

Dia mencoba membuka pintu kamarnya tetapi tidak bisa dilakukan karena pintunya terkunci dari luar.

Akhirnya dia hanya menikmati makanannya dalam diam dan setelah itu tertidur karena dia sudah merasa cukup lelah hari ini.

Mereka semua pada saat itu tidak tahu apa yang akan terjadi kemudian, sesuatu mulai bergerak, sesuatu yang buruk dan mengguncang dunia akan segera datang dan terjadi.

Terpopuler

Comments

aritsu kyokata

aritsu kyokata

gile.. nyampek THN 2100 san... one piece masih blm tamat kah thor

2024-05-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!