Chapter 3. Aku Menjadi Seorang Gadis?!

'Urghh... Dingin' itulah yang pertama kali Aku rasakan, rasanya seperti di dalam air, tetapi entah mengapa Aku masih bisa bernafas seperti biasa, karena penasaran Aku pun mencoba membuka mataku.

'Eh! Dimana Aku?' Yang Aku lihat di sekelilingku hannyalah warna hijau dan sekelompok orang-orang yang mengenakan jas laboratorium, mereka menatapku dengan mata berbinar-binar.

Ternyata Aku benar-benar berada di dalam air, Aku dapat bernafas karena bantuan dari selang oksigen yang terpasang pada hidungku.

'Ahhhh! Aku baru ingat' Aku mati karena berusaha menyelamatkan satu sekolah dari orang yang membawa bom, saat itu Aku melihat orang dengan gerak-gerik yang mencurigakan dan cara berjalan dengan postur yang aneh, sekilas Aku melihat bom di balik jaketnya, kemudian Aku langsung menerjang orang itu dan meledak bersamanya sebelum Dia masuk ke dalam sekolah.

'Tetapi kenapa Aku ada di sini dan dikelilingi air hijau dan sekelompok ilmuan?' Jika dilihat dengan saksama sepertinya Aku berada dalam tabung.

Tiba-tiba air dalam tabung menyusut secara perlahan, udara mulai terisi ke dalam tabung, dan selang dari hidungku terlepas, lalu dari dalam tabung keluar asap dan Aku tidak dapat melihat apa-apa kemudian angin hangat menerpa tubuhku dan mengeringkannya.

Tetapi ada yang aneh dengan tubuhku, Aku sudah banyak berpikir tetapi rasanya pikiranku berjalan dengan sangat cepat, padahal waktu di sekitar hanya berlalu beberapa detik.

[Pshhh] Pintu tabung pun mulai terbuka udara dingin langsung menerpa tubuhku, entah mengapa angin yang masuk seperti langsung menerpa seluruh tubuhku seperti Aku sedang telanjang.

Kemudian salah satu orang ilmuan menghampiriku, Dia pria berambut hitam dan tampak seperti orang Jepang yang berusia 30-an, entah mengapa Dia sangat tinggi, bahkan Aku harus mendongak ke atas untuk melihatnya.

"Bagaimana kabarmu gadis kecil?" Ilmuan itu bertanya kepadaku.

Kau pikir Aku baik-baik saja ketika tiba-tiba saja bangun di tempat seperti ini dan dikelilingi oleh orang-orang sepertimu?

'Tunggu bahasa apa yang Dia ucapkan barusan? Bukankah itu bahasa Jepang? Kenapa Aku mengerti bahasanya? Ehh?! Dia bilang apa? Gadis kecil?'

Untuk memastikan Aku pun mengecek tubuhku, tanganku lebih kecil dari sebelumnya dan ternyata rambutku sangat panjang sampai ke punggungku serta kulitku yang lebih halus dari sebelumnya dan Aku telanjang tanpa menggunakan sehelai pakaian pun.

"Ah!" Aku terkejut dan tanpa sengaja mengeluarkan suara

Ehhh?! Suaraku juga menjadi lebih tinggi dari sebelumnya! EHHHHH!!!! AKU JADI SEORANG GADIS?!

'Kenapa Aku telanjang, apakah ini sekelompok ilmuan pedofil pemangsa gadis kecil?!'

Sekarang Aku sedang bingung dengan kejadian yang tiba-tiba kenapa Aku berada di sini dan berubah menjadi seorang gadis, bahkan saat ini Aku telanjang dan tubuhku dilihat oleh sekelompok Ilmuan.

'Apa yang telah mereka perbuat terhadapku dasar ilmuan gila!'

Melihat gadis tersebut yang terlihat seperti ketakutan dan gemetar, ilmuan yang menghampiri sebelumnya merasa panik, sepertinya Dia belum pernah berurusan dengan anak-anak sebelumnya.

"A-Adik tenang dulu ya, ini pakai ini dulu dan tolong ikuti saya!"

Ilmuan itu memakaikan jas laboratorium kepadanya dan berusaha menenangkannya tetapi entah mengapa gadis itu malah semakin ketakutan.

Dengan enggan gadis itu mengikuti ilmuan itu, ilmuan itu membawanya ke sebuah ruangan yang penuh alat-alat medis, di dalam sana sudah ada orang yang menunggu.

Orang di dalam sana merupakan seorang wanita berusia 20-an yang menggunakan jas dokter serta kacamata dan rambutnya berwarna pirang keemasan.

"Aku membawanya."

"Owh, sudah selesai ternyata, apakah ada kendala tadi?"

"Tidak ada sama sekali, semuanya berjalan dengan lancar, sisanya kuserahkan kepadamu."

"Baiklah."

Kemudian pria itu duduk di salah satu kursi sembari mengawasiku. Bahasa yang mereka gunakan saat berbicara tadi merupakan bahasa inggris, Aku dapat mengertinya karena Aku juga belajar bahasa Inggris, meskipun level berbahasa inggrisku masih jauh dari kata bagus.

"Wahhh... kau sangat lucu." Wanita itu berteriak dan kemudian mencubit pipiku.

"Berhenti bermain-main! Segeralah melakukan pemeriksaan!"

"Ehh... kau sangat kaku sekali. Meskipun om di sana terlihat galak sebenarnya Dia adalah orang yang baik loh." Wanita itu berbisik kepadaku, tetapi entah mengapa suaranya tidak seperti berbisik dan sengaja agar laki-laki itu dapat mendengarnya.

"Hei, jangan berkata yang aneh-aneh kepadanya, dan juga Dia tidak mengerti bahasa Inggris, sebaiknya Kau berhenti main-main dan segeralah lakukan pemeriksaan kepadanya!"

"Baiklah om yang kaku."

Kemudian wanita itu tiba-tiba menggendongku ke tempat tidur lalu Dia mengeluarkan telepon genggam dari sakunya dan mulai berbicara kemudian setelah wanita itu selesai berbicara keluarlah suara dari telepon genggamnya.

"Apakah kau ingat namamu?" Itulah suara yang keluar dari sana, sepertinya Dia menggunakan penerjemah dari telepon genggamnya karena Dia tahu Aku tidak bisa berbahasa inggris dan mengubahnya menjadi bahasa Jepang.

Dia bertanya apakah Aku ingat namaku, dari reaksi mereka, mereka tidak tahu bahwa Aku orang Indonesia yang mati dan jiwaku masuk ke dalam tubuh gadis ini, sepertinya gadis yang kutempati tubuhnya berasal dari negara Jepang, itu sebabnyalah mereka berbicara menggunakan bahasa jepang kepadaku, dan sepertinya laki-laki di sana adalah orang yang bertugas mengawasiku karena Dia bisa berbahasa Jepang.

Untuk saat ini mari pura-pura saja lupa ingatan, karena Aku juga tidak tahu nama tubuh gadis tempat yang Aku tempati.

Sebagai tanggapan dari pertanyaan wanita itu, gadis tersebut hanya menggelengkan kepalanya.

"Sepertinya Dia melupakan ingatannya."

"Itu hal yang wajar, tetapi Aku terkejut Dia masih bisa memahami bahasa manusia."

"Bukankah itu hal yang baik? Itu memudahkan kita untuk berkomunikasi dengannya."

"Ya, kau benar."

'Yeah, sepertinya Aku berhasil menipu mereka.' Untuk saat ini Aku akan berusaha berbicara seminimal mungkin dan mengikuti apa yang mereka katakan terlebih dahulu serta berpura-pura kehilangan ingatan saja.

Wanita itu kemudian membaringkankanku dan mulai melakukan pemeriksaan kepada tubuhku, mulai dari pemeriksaan dalam mulutku, mengetes penglihatan dan pendengaranku, mengukur dan menimbang tubuhku, serta mengukur tekanan darah dan frekuensi denyut nadi.

Wanita itu melakukan pemeriksaan sambil berinteraksi dan berbicara kepadaku, tetapi Aku mengabaikannya dan pura-pura diam.

Dia pun selesai melakukan pemeriksaan dan mencatat seluruh hasil pemeriksaanku pada selembar kertas.

"Apakah sudah selesai?" Pria itu bertanya kepada wanita yang memeriksaku.

"Ya sudah selesai." Jawab wanita itu atas pertanyaannya.

"Apakah ada yang salah dengan tubuhnya?"

"Tidak, Aku tidak menemukan hal yang janggal pada tubuhnya, tubuhnya normal seperti anak-anak pada umumnya kecuali aether yang berada dalam tubuhnya tidak seperti anak-anak yang lain."

"Ya... namanya juga anak ini hasil eksperimen."

 

Terpopuler

Comments

Tanata✨

Tanata✨

eum, cukup rasional juga dia ini

2023-05-03

1

Tanata✨

Tanata✨

dari sini ganti POV ya?
tadi diawal pake POV pertama, tapi mulai dari sini, lebih kerasa dari POV ketiga.

2023-05-03

1

Tanata✨

Tanata✨

Kalau dia jatuh cinta sama seseorang bakalan gimana?
kalau dia jatuh cinta sama laki-laki, secara jiwa berarti dia menyukai sesama jenis🤣🤣

kalau dia jatuh cinta sama perempuan, secara fisik, dia juga akan menyukai sesama jenis..

Kecuali kalau ada karakter lain yang sama sepertinya, tapi kebalikannya.
tubuh : Cowok, jiwa : Cewek...


bakalan berjodoh banget itu🤣🤣

2023-05-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!