Chapter 5. Melawan Robot (1)

Di ruang angkasa yang kosong terdapat pergerakan energi misterius, energi tersebut bergerak sangat cepat bahkan melewati kecepatan cahaya.

Energi tersebut bergerak ke suatu titik di mana semua energi dari segala penjuru angkasa menuju ke sana, dan energi yang dimaksud itu merupakan energi magi.

Tidak ada yang tahu apa yang terjadi dengan pergerakan dan kemunculan energi tersebut.

Ini mungkin akan menjadi sebuah pertanda baik atau bahkan buruk.

Energi tersebut berkumpul di satu titik, sebelum akhirnya membentuk sebuah bola cahaya yang sangat besar, bahkan besarnya telah melebihi lubang hitam supermasive yang pernah ada, ukurannya berkali-kali lipat lebih besar dari itu dan terus membesar, dan sebelum akhirnya...

...........

Aku membuka mataku dan melihat langit-langit putih yang tidak kukenal.

Tetapi aku mengingatnya, aku bukannya tidak mengenal langit ini, aku hanya lupa dan masih belum percaya bahwa aku telah menjadi seperti ini.

Sebelumnya aku berharap ini hanya bermimpi buruk dan kemudian bangun dari tidurku, tetapi itu sepertinya mustahil karena inilah kenyataan yang terjadi, aku sudah mati dan bereinkarnasi menjadi sebuah manusia buatan dari para ilmuan gila.

Jika aku bereinkarnasi setidaknya aku berharap bisa hidup bebas, bertualang, mendapatkan kekuatan luar biasa, membuat harem dan menjadi terkenal, aku merasa mungkin menjadi slime akan lebih baik daripada menjadi sebuah manusia buatan yang diciptakan oleh para sekelompok ilmuan gila dan aku juga tidak dapat bergerak dengan bebas.

Setiap tindakan yang kulakukan diawasi oleh kamera pengawas yang terdapat di seluruh ruangan ini, bahkan mungkin keseluruhan laboratorium dipenuhi oleh kamera pengawas.

Aku tidak dapat kabur, penjaga juga ditempatkan di setiap pintu masuknya, dan setiap pintunya hanya dapat dibuka dengan melakukan scan pada mata, jadi ini merupakan mustahil bagiku untuk kabur dari sini.

Saat aku sedang tenggelam dalam pikiranku, sebuah suara muncul dari arah pintu sebelum akhirnya terbuka.

Aku kemudian mengalihkan pandanganku ke arah pintu dan terlihat seorang pria berdiri di sana.

Orang yang berdiri di sana merupakan om kaku yang kemarin, sepertinya dia datang untuk membawaku pergi.

"Apa kau beristirahat dengan cukup? Setelah ini akan ada beberapa tes yang harus kau jalani." Dia mengatakannya padaku dengan wajah datarnya yang menyebalkan, rasanya aku ingin memukul orang yang tidak berperasaan seperti ini.

'Huuft hu... tenangkan dirimu, aku tidak bisa memukulnya, jika itu terjadi rasanya aku akan dianggap sebagai ancaman dan dibunuh tanpa segan, aku dapat melihatnya jika itu dia.'

Aku tidak sengaja menampilkan wajahku yang tampak tidak senang, dan kemudian pria tersebut memerhatikan perubahan pada ekspresi wajahku.

"Kenapa wajahmu seperti itu? apa kau tidak senang? Sebaiknya kau hentikan itu dan ikuti semua yang diperintahkan." Dia mengatakannya dengan tatapan serius kepadaku untuk mengikuti semua perintah atau instruksi yang diberikan kepadaku.

'Ughh... Sepertinya aku hanya bisa patuh untuk saat ini, huh...' Tidak ada pilihan lain, jika aku gegabah, bisa saja nanti aku akan kehilangan nyawaku dan dilenyapkan oleh orang ini.

Setelah itu aku dibawa kembali ke ruangan yang sama seperti kemarin, sepertinya mereka akan mengadakan sebuah tes lagi kepadaku, kuharap kali ini mereka memberikan tes yang masuk akal.

Orang itu pergi setelah membawaku masuk dengan seenaknya saja, dan kemudian dia berbicara denganku lewat pengeras suara yang ada di ruangan ini dari luar.

[Baiklah, tes kali ini bertujuan untuk menguji energi yang berada di dalam dirimu, yang di sebut aether...]

Pria itu memberitahuku mengenai energi di dalam tubuhku yang disebut aether, sepertinya energi mempunyai sebuah kekuatan untuk menghapus semua objek di dunia ini yang menyentuhnya.

Lalu kenapa energi tersebut terdapat di dalam tubuhku? Sedangkan jika benar-benar berada dalam tubuhku kenapa aku juga tidak lenyap?

Menyadari kebingunganku, pria itu menjelaskan bahwa di dalam tubuhku terdapat cairan isolator yang dapat menahan efek dari aether.

Jadi cairan ini menggantikan hampir seluruh cairan yang berada di tubuhku, termasuk dengan darahku.

Bahkan beberapa bagian tubuhku itu terbuat dari cairan isolator yang dipadatkan, itu sebabnya tubuhku dapat menahan efek dari aether.

Jujur saja aku masih bingung dengan namanya aether, apakah itu sejenis energi sihir seperti yang biasa aku tonton pada animasi-animasi yang karakternya dipindahkan ke dunia lain?

Apakah ini juga merupakan dunia lain? Aku benar-benar tidak tahu dengan apa yang terjadi padaku sekarang.

Ketika sibuk memikirkan kondisiku saat ini, aku kembali sadar setelah dia melanjutkan penjelasannya saat ini.

[Tes saat ini adalah untuk menguji energi aether yang berada dalam tubuhmu, jadi sebelum itu rasakan energi besar yang berada dalam tubuhmu dan gunakanlah kekuatan itu untuk melawan robot ini.]

Setelah dia mengakhiri penjelasannya sebuah pintu di salah satu sisi ruangan terbuka dan kemudian menunjukkan sebuah sosok yang cukup besar.

Itu merupakan sebuah robot berbentuk manusia dengan tinggi 2 meter lebih dan badan yang besar.

'Sepertinya orang gila tetaplah orang gila.' Hal yang bodoh untuk mengharapkan sesuatu yang masuk akal kepada mereka.

Dasar tidak berperasaan, apa yang kalian lakukan dengan menyuruh seorang gadis kecil melawan robot yang berukuran 2 meter lebih, kalian benar-benar gila!!!

'Sepertinya mereka benar-benar berniat menyiksa dan membunuhku!! Setidaknya ajari aku merasakan energi ini dan ajariku cara menggunakannya!!'

Sungguh takdir yang buruk di mana aku lahir kembali di tengah-tengah orang gila, sepertinya lebih baik tidak perlu terlahir kembali dan jiwaku juga sepertinya sudah tenang dengan dan tidak mempunyai penyesalan lagi karena aku telah menyelamatkan sekolahku.

Saat aku sedang sibuk berpikir, robot itu sudah mulai bergerak dan berjalan ke arahku.

'Oi oi oi, serius?!' Sepertinya aku akan mati.

Kemudian sebuah suara orang itu terdengar lagi lewat pengeras suara.

[Jika kau tidak segera bergerak kau akan mati]

Itulah yang dikatakan oleh orang itu.

'Diam aku tidak ingin mendengarnya darimu!' Meskipun begitu aku hanya bisa mengeluh dalam hati dan berusaha agar tidak mengubah ekspresiku.

'Sepertinya tidak ada pilihan lain, mungkin aku harus mencobanya terlebih dahulu, meskipun ini benar-benar tidak masuk akal.'

Robot itu mulai bergerak kemudian berhenti setelah tepat berada di depanku.

Kemudian robot itu mengangkat kaki kanannya dan berusaha untuk menginjakku.

Aku benar-benar hampir pasrah, tetapi saat aku terfokus dengan kaki robot yang akan menginjakku, entah mengapa pergerakannya menjadi sangat lambat di depan mataku.

Memanfaatkan kesempatan itu aku berusaha menggerakkan tubuhku sekuat mungkin sebelum akhirnya berhasil menghindari serangan dari robot tersebut.

Entah apa yang terjadi aku berhasil lolos dari maut, aku masih belum mengerti mengapa pergerakan robotnya menjadi lambat, sehingga aku dapat menghindari serangannya.

Itu terjadi saat aku sedang fokus dengan kaki kanan robot tersebut yang akan segera menginjakku, setelah itu semua yang berada dalam pandanganku melambat, begitu juga dengan pergerakan robot tersebut.

Mungkinkah...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!