Istri Kontrak, Jangan Lepas
"Dia memang Selingkuh, otak mu sudah di cuci pria itu!"
"Megan, jangan seperti itu. Patrick adalah pria yang baik, dia selalu jujur pada ku!" seru Safira sambil membersih kan memperbaiki pakaian nya.
Dia memang pernah sekali melihat orang yang mirip, atau bisa di kata kan persis sama dengan pacar nya, namun selalu di tepis nya dan parah nya penglihatan nya melihat bahwa wanita yang bersama pacar nya adalah sahabat nya dulu waktu SMA.
Tapi persahabatan mereka runtuh entah karena apa, Safira sama sama sekali tidak mengetahui alasan nya.
"Bodoh, kamu memang bodoh Safir. Cepat, ikut aku!" Megan langsung menarik tangan Safira dengan kasar. Dia sudah malas melihat sahabat bodoh nya ini, selalu saja menyangkal fakta jika Terkati dengan pacar nya itu.
Safira membantah tangan Megan yang menarik nya secara paksa. Bahkan penghuni apartemen itu yang berada di lantai atas melihat kehebohan dua wanita itu.
"Megan...Baik, aku ikut. Berhentilah menari ku seperti ini, aku malu di liat orang," jelas Safira. Megan melepas kan tangan Safira. Dia berjalan duluan dan masuk ke dalam mobil.
Safira merasa tidak enak hati nya, bagaimana dia nanti menghadapai pacar nya jika yang di kata kan Megan benar? Ah, dia sangat bingung saat ini.
Mobil yang di kendarai Safira bersama sahabat nya Megan sampai di sebuah Club.
"Kenapa kita ke sini?" tanya Safira bingung.
"Ikut saja, gunakan akal sehat mu bukan otak bodoh mu. Jadi lah wanita yang memiliki harga diri yang tinggi," ucap Megan dengan tegas.
Safira menatap Megan yang selalu membantu nya sejak kuliah ini, dia sama sekali tidak memandang status Safira yang sudah yatim piatu.
Safira nampak menutup mata saat akan memasuki club, baru saja selangkah masuk ke dalam tempat itu, dia sudah di suguhi seorang pria yang menghisap payudara seorang wanita. Ke arah kanan lagi, dia melihat seorang pria sedang menunggangi seorang wanita.
"Megan kita pulang saja, aku tidak tahan. Di sini membuat ku mual," jelas Safira menutup mata.
"CK, berapa umur mu. Sudah tua tapi otak masih polos," sindir Megan. Dia memegang tangan Safira erat-erat, dia takut sahabat nya itu akan ke sasar di dunia penyatuan para manusia haus bawah pusar.
Safira juga memegang erat tangan Megan, dia takut melihat pria yang mendekati nya.
"Megan, ini bukan perkara umur, lihat semua orang melihat ke arah kita. Tutupi dada mu, mereka melihat itu," ujar Safira dengan polos nya.
Megan yang mendengar itu tersenyum, "hmm, terus pegang tangan ku!" ujar Megan dengan tenang.
Mereka berjalan dan menaiki lift yang menuju lantai dua. Safira merasa lega karena sudah melewati neraka kenikmatan pria hidung belang dan wanita malam. Dia beranadar ke dinding lift.
Baru saja bersandar di sana, tangan nya sudah di tarik oleh Megan. Setelah sampai di depan sebuah pintu, Megan terdiam sebentar, begitu juga dengan Safira dia juga diam mengikuti Megan.
"Mmm, pelan-pelan honey," jelas kalimat itu terdengar di telinga Safira dan Megan.
Safira langsung membeku, dia mengenal suda itu.
"Aku tidak sabar, aku ingin menikmati tubuh indah mu. Akh selalu meminta pada Safira, tapi si bodoh itu sok polos," ujar seorang pria.
BAM
Megan yang sudah tidak tahan langsung menendang pintu yang ada di depan nya.
"Tutup mulut mu baj ingan," teriak Megan dengan lantang.
Safira ikut masuk dan melihat sang pacar sedang memangku sahabat nya dulu, dan wanita itu sudah setengah telanjang menampak kan gunung kembar nya. Wanita itu tersenyum licik ke arah Safira. Seperti mengata kan dia sudah milik ku.
"Memang kau adalah pria baj ingan," teriak Megan.
Safira hanya terdiam melihat suasana itu.
"Kata kan putus pada nya!" teriak Megan dengan marah karena melihat Safira menunduk seperti orang bodoh.
Mendengar suara Megan yang membara safira mengangkat kepala nya dan melihat wajah garang Megan.
Lalu tatapan nya beralih ke sepasang kekasih atau entah suami istri,Safira melihat ke arah meraka.
"Patrick, ingat aku yang memutus kan mu. Dan kau wanita cantik tapi sialan, selamat kau mendapat kan bekas ku, seorang baj ingan ku relakan untuk wanita *** *** seperti mu," ucap Safira dengan santai. Wajah itu tidak terlihat sedikit pun rasa sedih.
Patrick tidak menyangka bahwa jni adalah sikap dan tanggapan Safira terhadap diri nya yang selingkuh.
"CK, wanita sok suci seperti mu, miskin, dan tidak punya apa-apa, menurut mu aku menyesal? Selama ini kau bersikap sok lembut, tapi nyata nya wanita sebatang kara seperti mu lebih busuk," ujar Patrick dengan pedas.
"Kau memang bunga sekolah saat itu Safira, tapi tidak dengan saat ini. Kau hanya wanita miskin, menjijik kan," ucap wanita di sebelah Patrick.
Bukan Safira yang merasa panas telinga nya mendengar ocehan tak berbobot itu, namun Megan. Megan hampir saja menpar wanita di samping Patrick, namun sebuah tangan menghalangi nya.
Megan menatap sebentar tangan Safira yang menahan nya.
"Jangan melawan orang bodoh dengan kekerasan Megan, jika kau melakukan nya kau sama saja dengan nya," ucap Safira.
PLAK PLAK
Tiba-tiba tangan Safira terangkat ke atas dan memberi kan kedua orang di depan nya tamparan yang mulus.
"Biar aku saja, karena mereka tidak ada bandingan nya dengan ku," ucap Safira tersenyum sinis lalu menarik tangan Megan Keluar dari sana.
Megan yang di tarik tangan nya merasa heran, bagiamana seorang Safira yang biasa nya menunduk dan selalu menepis pikiran buruk tentang pacar nya sangat santai memergoki pacar nya?
"Safira, are you okay?" tanya Megan dengan khwatir.
Safira diam, Megan membawa nya ke salah satu meja yang ada di bar itu.
"I am okay," jawab Safira tersenyum.
"Mau minum, kita akan menghilang kan stress di sini," tawar Megan.
"No, aku pulang saja. Aku ingin tidur. Pil tidur lebih berguna dari itu," jawab Safira berdiri dari duduk nya. Dia m mang tidak suka berada dia sini, hanya saja pria sialan itu memancing nya untuk datang ke sini.
"Baiklah, tapi aku masih di sini, ingin bertemu teman-teman SMA ku, kau akan di antar supir ku!" ucap Megan. Seorang pria yang sudah berumur datang dan membawa Safira.
Safira yang masih di landa rasa kecewa, bukan karena di khianati. Tapi selalu di kata kan sebatang kara dan miskin dan lebih membuat nya sakit adalah tidak memiliki orang tua.
Sambil berjalan, Safira merenung.
Dia tidak melihat ada segerombolan pria berjas rapi berjalan dengan tegap nya.
BUG
Safira tambah marah, seperti nya Tuhan tidak menyukai nya hari ini. Bahu nya terasa sakit, tamaran lampu tidak menampak kan dengan jelas wajah pria yang di tabrak nya.
"Fu*ck," ucap Safira dengan keras. Dia kemudian berjalan cepat meninggal kan ruangan panas itu. Dia tidak melihat tatapan tajam dari orang yang di tabrak nya. Pada hal dialah yang salah.
"Perlu saya beri pelajaran Tuan?" tanya sekertaris nya.
Pria itu melihat wanita yang menabrak bersama dengan seorang pria tua. Ini adalah sebuah bar, pasti nya semua orang tau kenapa wanita itu bersama pria tua.
"Tidak perlu. Juga selesai kan urusan kita di negara tirai bambu, ini, setelah itu kita kembali sesuai dengan perintah pria penguasa itu" jawab pria itu.
"Tuan Shine, saya juga mendapat pesan dari Nyonya," seru sang asisten. Shine abai dan melanjut kan perjalan nya, dia juga sangat merindu kan sang mommy, tapi urusan nya di sini belum selesai.
Belum beberapa jam meeting itu berjalan, Shine merasa kan suhu tubuhnya naik.
Sang asisten yang melihat tuan nya sudah seperti terangsang sesuatu langsung membekuk lawan bisnis nya.
"Bunuh mereka!" ucap Shine tanpa menoleh sedikit pun ke arah lawan bisnis nya yang sudah memohon.
Dia berdiri dan berjalan meninggal kan bar itu, tubuh nya benar-benar mengingin kan kenikmatan saat ini. Tapi dia tidak ingin melakukan nya di sini, apartemen lebih baik.
Samar, Shine melihat beberapa deret pintu di sana, setau nya hanya satu ruangan di lantai atas dan itu milik nya. Dia berjalan ke arah pintu yang random, dia membuka kamar itu dan sudah melihat seorang wanita berbaring di atas ranjang.
"Bah kan *** *** itu lebih cepat dari ku," ucap Shine sambil berjalan ke arah ranjang.
Pria itu mengetahui bahwa obat yang mengalir di dalam tubuh nya adalah tingkat dosis yang tinggi.
Di langsung membuka pakaian nya dan menerjang wanita ya g ada di ranjang. Namun aneh nya wanita itu tidak membalas nya.
"Sial, wanita apa yang kau kirim, Xavier sialan?" teriak Max. Dia harus bekerja saat ini agar bisa menuntas kan hasrat nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
imah
hadir,,,,,
itu safira bukan ya,,,
2023-02-04
1
Iin Dians
absen dulu ya Thor☝️ HADIR....
2023-02-04
0