Shine melihat wajah Fira sangat dekat, mata jernih nya yang sedang kebingungan membuat hati nya bergetar, jantung nya tiba-tiba berdetak tak tentu.
"Berapa lama lagi kita seperti ini? Mom dan Dad melihat kita sejak tadi," ucap Fira dengan pelan. Dia juga malu dengan posisi mereka sekarang ini, tapi shine tidak bangun-bangun dari posisi nya. Wajah nya saat ini bahkan terlebih memerah seperti kepiting rebus, namun ke dua nya memiliki gengsi yang sangat tinggi saat ini.
Shine langsung sadar dan berdiri dengan cepat. Dia tidak menolong Safira seperti sebelum nya, takut hal tak terduga terjadi lagi.
Bersamaan dengan itu, salah satu pengawal datang dan menyerah kan ponsel ke arah Rhadika. Ternyata itu adalah panggilan dari Max.
"Baby kita harus pulang, Max mengata kan ada hal yang harus di selesai kan di kantor," ucap Dika Wajah Ros langsung terlihat lesu.
"Ini bukan terkahir kali kita ke sini Baby, aku akan mencari jadwal lain," ucap Dika mengelus kepala Ros. Wanita hanya mengangguk saja.
"Son, kami pulang dulu. Kami tidak bisa pulang ke mansion lagi! Max mengata kan ada sesuatu yang harus di urus di Spanyol," jelas Dika.
Shine tidak berkomentar apa pun, dia dan Safira mengantar kan kepergian Ros dan Dika.
"Semoga Mommy mendengar kabar baik yah dari kalian berdua, mommy benar-benar mengingin kan seorang cucu," jelas Ros sambil melambai kan tangan.
Safira hanya tersenyum pahit mendengar ucapan sang mertua.
Akhir nya drama pura-pura Safira selesai. Dia menghela napas.
"Aku tau kau sibuk, aku akan pulang sendiri," ucap Fira lalu berjalan meninggal kan Shine.
Tidak ada yang keberatan, Shine juga tidak terlalu mempeduli kan ke mana Safira akan pergi, yang terpenting adalah mereka akan cerai bukan? Dia juga sudah di beritahu kan asisten nya ada urusan di kantor.
Ternyata tujuan Safira adalah melamar pekerjaan, dia sudah memiliki beberapa CV yang akan di antar kan ke berbagai perusahaan. Dia juga bukan bodoh, pekerjaan sangat sulit di dapet kan saat ini terutama jika hanya lulusan D3 saja, otak nya juga minim.
Dia mendaftar sebagai manajer di perusahaan Shine bukan karena dia mampu untuk menjadi seorang manajer, dia hanya menghargai suami nya dan dia yakin akan di tolak. Tujuan yang sempurna.
Seseorang diam-diam mengikuti Safira dari belakang. Dia tersenyum ceria ke arah asisten nya ketika melihat Fira sedang memberi kan lamaran ke perusahaan raksasa milik nya.
Setelah Safira keluar dari sana, dia langsung masuk ke dalam perusahaan dan melihat CV yang di beri kan oleh Safira.
Para HRD yang melihat langsung pemilik perusahaan datang ke departemen mereka dan meminta CV wanita yang baru saja memberi kan lamaran, mereka tercengang. Siapa wanita istimewa itu?
Tidak ada yang terlalu menonjol, namun pria yang sedang memegang membaca sekali lagi profil dari Safira.
"Benar-benar tidak ada," batin nya melihat nama Safira. Tidak ada gelar Browns di sana. Pria itu semakin yakin bahwa hubungan Shine dan Safira sedang tidak baik-baik saja.
Tujuan terakhir Safira adalah bar kali ini.
Satu Minggu lagi, mereka benar-benar akan pisah.
Tidak akan ada lagi yang mengekang nya, dia bebas untuk menjadi apa pun.
Dia mulai ikut bergabung dan menari bersama dengan para buaya yang ada di sana, tapi selalu ada batas nya di buat oleh Safira. Dia sama sekali tidak ingin bersentuhan dengan siap pun.
Seseorang sedang minum di sana bersama pasangan nya.
Pandangan sang pria selalu menuju oenarah Safira. Bahkan ada dua bodyguard yang dekat dengan Safira untuk menjaga keselamatan wanita itu.
"Shine, apa kau masih mencintai wanita yang kau tampung di mansion mu?" tanya wanita di depan Shine.
"Dia tidak ada banding nya di banding kan dengan ku, kampungan," ucap wanita itu lagi.
"Tutup mulut mu Sabrina, jangan sampai pengawal ku menyeret mu dari tempat ini!' ucap Shine ketus.
Shine kembali fokus pada Safira yang berdansa sambil memegangi minuman itu. Safira sudah mulai terlihat sempoyongan. Shine melekat kan sesuatu, seorang pria datang dan terlihat akrab dengan Safira, dia berdiri hendak ke sana, tapi harga diri nya lebih tinggi dari langit.
Hati Shine semakin panas ketika melihat Elvio memegang pinggang Safira dengan posesif.
"Hai Nona, apa kau mengingat ku?" tanya pria itu.
Safira menyipit kan mata dan hampir terjatuh, untung saja pria itu bis menahan tubuh Safira
"Kamu...emmm...yang di kamar mandi bukan?" tanya Safira.
"Ya benar, nama saya Elvio Anggara," jawab pria itu sambil membawa Safira ke salah satu meja di sana.
Jangan lupa like nya 😊👍👍👍
Horas ✋✋✋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Desilia Chisfia Lina
panas y 😄😄
2023-02-12
0
Iin Dians
gengsi di gedein, pada akhirnya shine pasti nyesel 😅
2023-02-11
0
As Lamiah
wah pasti bakal seruni babak ini d tunggu keseruan nya nih tour apalagi safir yg dapet teman ngobrol 🤔🤔🤔 bikin panas hati shine 💓💓💘💘 semangat tour semoga sehat selalu 💪💪💪 semangat tour d tunggu up mu
2023-02-11
0