Acara pertunangan yang diadakan begitu mewah tentunya begitu ramai di perbincangkan. Apalagi sang pelaksana adalah keturunan dua keluarga besar termasuk keluarga tersohor dengan kekayaan dan cabang perusahaan yang tersebar di berbagai kota.
"sayang.. aku sangat senang akhirnya hubungan kita memiliki ikatan" Albert menggenggam tangan Rayya dan mengecupnya beberapa kali.
Rayya hanya menanggapinya dengan senyuman manis yang jelas sekali senyum yang di paksakan olehnya.
"sayang, aku sangat tidak sabar untuk segera menjadikanmu sebagai istriku" bisak Albert
"kak.. bukankah kita sudah sepakat sejak kemarin kalau tidak akan ada pernikahan sebelum aku lulus kuliah"
"iya, aku ingat"
*
Beberapa bulan berlalu
Rayya tetap menjalani aktifitasnya sebagai mahasiswi. Sementara Albert, ia harus terbang ke Jepang kembali untuk mengurus perusahaan yang ada disana.
Dan siang ini, Rayya ingin sekali menghibur dirinya. Ia mengajak Boy dan putra tampannya ke sebuah pusat permainan yang sangat besar. kebetulan saja saat ini om Boy sedang libur.
Sebenarnya Rayya juga sudah mengajak istri Boy untuk ikut, tapi ia tak mau karena sedang tidak enak badan.
"gimana Boy junior? apa kau menyukainya?" tanya Rayya sembari menjilati ice cream cone rasa coklat
"kakak.. sudah aku katakan berulang kali jangan panggil aku Boy junior, panggil aku Billy" sahut Billy putra tampan om Boy
"ah ya, aku lupa"
"kakak ini belum tua kok sudah pikun!"
"apa kau bilang? pikun? hey Bill.. kakak ini tidak pikun dan tidak pelupa"
"lalu?"
"kakak hanya tidak ingat"
"itu sama aja kak"
Keduanya saling bersenda gurau dengan asiknya hingga waktu sudah menjelang sore
"Bill, apa kau lapar?"
"iya kak"
"ayo kita beli makan"
"ayo"
Rayya dan Billy saling bergandeng tangan. Ia berjalan beriringan sembari melompat riang persis seperti anak kecil yang habis memenangkan lotre seribuan.
Sementara Boy, ia hanya mengikuti dari belakang.
"hhh.. kenapa aku jadi seperti pengasuh yang sedang bertugas menjaga anak anak?" gerutu Boy
"om Boy.. jangan menggerutu seperti itu kalau kau tak ingin cepat tua dan keriput"
"iya nona"
Tak berapa lamapun akhirnya mereka sampai di resto masakan Eropa.
"nona, kenapa kita masuk ke sini? bukankah ini restoran mahal?" seru Boy dengan nada berbisik
"mamangnya kenapa kalau mahal?
"aku tak sanggup membayarnya nona"
"om Boy.. memangnya siapa yang menyuruh om membayar makanan disini? Rayya tuh tau banget pasti om selalu dengan alasan tak membawa dompet lah, ketinggalan lah, ini itu, banyak banget pokonya"
"hehe.. nona tau aja"
"udah sering kali om"
"okey, kalau begitu ayo non kita masuk" Boy malah gantian yang berantusias masuk ke dalam
"nah kan.. giliran di suruh makan aja, antrian paling depan" Rayya menggelengkan kepala melihat kelakuan pegawai ayahnya yang satu ini.
Dan itulah yang membuatnya begitu menyayangi Boy seperti keluarganya sendiri.
Ketiganya makan dengan sangat lahap. Bahkan semua hidangan sudah bersih tak tersisa.
"udah kenyang om?"
"udah non"
"tuh ada yang masih belum om coba"
"yang mana non?" Boy celingak celinguk menatap satu per satu piring yang ada diatas meja makan
"tuh piringnya masih"
"maksut nona saya disuruh makan piring?"
"ya siapa tau om Boy doyan juga"
"Astaghfirulloh.. nona pikir saya ini kuda lumping di suruh makan piring?"
Saat sedang asik bercanda, tiba tiba tatapan Rayya berhenti tepat di ujung meja dekat dengan balkon resto.
Rayya tak berkedip sedikitpun, Ia baru saja berhasil menghilangkan sters dan penat yang ada dalam hatinya, kini ia malah harus di hadapkan lagi dengan masalah yang lagi lagi bisa membuat senam untuk jantung dan hatinya.
Karena merasa penasaran dengan apa yang Rayya lihat, Boy pun mengikuti arah pandang nona mudanya tersebut.
Dan alangkat terkejutnya Boy saat melihat apa yang ia lihat saat ini
"nona, bukankah itu tuan Albert?"
Rayya tak menjawab, Ia langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi kekasihnya itu.
tut
panggilan masuk.
📞halo sayang
📞kak, kau sedang apa?
📞aku sedang makan siang
📞dimana?
📞di tempat favorite kita dulu
📞kakak makan bersama siapa?
📞sendiri
📞kakak masih berada di Jepang kan?
📞tentu saja, aku kan pulang besok
📞oh..
📞sayang, kau kenapa?
📞tidak aku tidak papa, aku hanya inhin memberikan kakak kejutan
📞kejutan apa?
📞tunggu besok dong, kalau aku kasih tau di awal ya namanya bukan kejutan, tapi pendaftar
📞ah iya, kau benar sayang. aku jadi tidak sabar menunggu besok
📞aku juga
📞ya sudah, aku lanjutin kegiatan aku dulu ya sayang
📞iya kak , hati hati ya.. awas ketahuan!
📞ketahuan? maksut kamu? (Albert nampak celingukan lesana kemari)
📞lupakan saja, selamat beraktifitas SAYANG
Rayya sengaja memberi penekanan pada kaya terakhirnya sebelum panggilan terputus
"ayo om kita pulang"
"loh non? kita tidak samperin aja tuh tuan Albert? dia sudah membohongi nona loh!"
"tidak perlu, aku akan memberikan kejutan untuknya besok"
"baiklah"
Boy, Rayya dan Billi segera meninggalkan tempat itu. Sementara Albert, ia langsung menggenggam kembali tangan wanita yang ada di depannya. Menatap lekat wajah wanita yang pernah hadir dan mengisi masa lalunya.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
inung
kayaknya tuh cewek yg sm albert nadia deh....hhhmmmm makin penasaran aja nih
2023-02-14
2
Topemaliya
ada udang d balik bakwan kira2 siapa cew yg sm albert🤔🤔nadia kah krn d buku biografi foto albert di lingkari sm dia🤔🤔
membuka tabir mistery😁😁thank u thor double up nya ku kasih ☕☕ dah
kasih visual jg ya thor😘😘😘😘😘
2023-02-14
1