Menyebalkan

Selama acara itu berlangsung, mata Rayya tak henti hentinya menatap tajam pada sepasang kekasih yang sedang melaksanakan acara pertunangan mereka. Lebih tepatnya mata Rayya terus mengarah pada Alam.

Alam yang di tatap begitu tajam oleh sang majikan pun merasa risih. Ia begitu grogi saat mata gadis belia itu terus mengarah kepadanya.

Dan akhirnya acara pertunangan itupun telah selesai. Rombongan tunangan pria sudah pamit mengundurkan diri dan pulang kerumah masing masing.

Begitupun dengan Keluarga Dante. Setelah sampai dirumah, Rayya langsung masuk ke dalam kamarnya. Ia pun menumpahkan semua tangis dan sesak yang sejak tadi ia tahan.

"om Alam.. kenapa om tega padaku, kenapa om tak pernah bilang kalau om memiliki seorang kekasih"

"aku juga bisa lebih cantik dari kekasih om itu"

Ia membuka semua pakaiannya hingga tersisa bra dan celana segitiga berwarna hitam yang senada itu.

"aku juga bisa membuat dadaku berisi seperti kekasihmu" rancau Rayya sembari memegang sendiri kedua buah dadanya dan sedikit mengguncangkan ke kanan dan kekiri

"aku juga bisa membuat bokongku ini padat dan besar seperti dia" Rayya memutar tubuhnya di depan cermin rias.

Namun beberapa detik berikutnya ia menangis kembali saat ia menyadari bahwa ukuran tubuhnya begitu mini. Dadanya begitu kecil, pinggang dan bokongnya juga terlihat rata. Jauh berbeda sekali dengan kekasih om Alamnya itu.

"huaa.. om alam jahat! kenapa om Alam tak menungguku saja sampai aku dewasa"

Rayya benar benar merasa frustasi saat mengingat bahwa om Alam yang ia idamkan itu akan menikah dua bulan lagi.

"masih ada waktu dua bulan. Aku akan membuat om Alam memilihku. Aku akan mngejar cintanya. Aku akan membuat hati dan perasaan om Alam bepindah padaku, harus! toh gak papa kan? lagi pula juga mereka belum menikah, jadi sebelum janur kuning melengkung, masih bisa di tikung dong" gumam Rayya menyemangati dirinya sendiri

*

Sementara di sudut ruang yang berbeda, Alam nampak melamun sembari menatap langit yang hanya dihiasi beberapa bintang disana

Sesekali ia menghisap sebatang rokok yang ada ditangannya dan menghembuskan asapnya secara perlahan. Helaan berat pun terdengar jelas dari nafas Alam.

Ia masih tak habis pikir, mengapa sang nona mudanya terlihat baik baik saja saat acara pertunangannya berlangsung. Ia kira anak majikannya itu akan terluka dan menangis di sana, namun ternyata dugaannya benar benar salah total.

Tapi untunglah dia baik baik saja. Karena jika terjadi sesuatu seperti apa yang ia pikirkan, maka sudah bisa dipastikan akan ada masalah yang timbul disana. Begitu pikir Alam.

Lelah dengan pikiran yang bercabang, ia ingin sekai merebahkan diri diatas ranjang. Namun baru beberapa langkah mendekati ranjang itu, tiba tiba saja ponsel yang ada di saku celananya berdering.

*N*on Rayya

Ia menghela nafas kembali saat melihat nama yang tertera di ponselnya. Ia pikir nona mudanya itu akan patah hati dan tak menguntitnya setiap saat. Tapi ternyata masih sama.

Akhirnya mau tak mau, Alam pun langsung mengangkat panggilan itu. Karena jujur, Alam pun begitu penasaran dengan panggilan itu.

📞 selamat malam nona

📞 selamat malam om, apa om sudah tidur?

📞 belum nona (kalau aku tidur, tidak mungkin aku mengangkat panggilan darimu kan) lanjutnya dalam hati

📞 baguslah, aku cuma mau ingetin sama om kalau besok aku harus berangkat sangat pagi. Jadi aku tak mau om sampai terlambat mengantarkanku

📞 kenapa nona tidak bilang kalau besok mau berangkat pagi?

📞 suka suka aku dong. orang aku juga baru ingat sekarang kok. Kenapa memang? ada masalah buat om?

📞 tidak nona, baiklah, kalau begitu saya akan istirahat lebih awal supaya besok bisa bangun sebelum subuh

📞 bangun sebelum subuh? memangnya mau ngapain om?

📞 bukankah nona sendiri yang meminta saya tak boleh terlambat mengantar? kenapa nona malah bertanya?

📞 ah ya aku lupa. Salah om sendiri, ngapain pake pulang ke rumah segala. Biasanya kan juga tidur di paviliun?

📞 selamat malam nona, selamat beriatirahat (Alam langsung menutup panggilannya)

📞 halo.. om.. om Alam.. yah.. di matiin, gak sopan banget sih sama majikan (gerutu Rayya)

"Sebenarnya aku ini detektif, pengawal pribadi, atau supir pribadi sih? heran aku tuh. Untung saja gajinya sangat besar. Kalau tidak, pastinya sudah aku tinggalkan sejak dulu nona cerewet dan menyebalkan itu" gerutu Alam sembari membenahi posisi tidurnya.

Sementara Rayya, ia begitu senang bisa membuat om Kesayangannya itu meradang. Rayya sangat yakin bahwa saat ini Alam pasti sedang menggerutu karena dirinya.

.

.

.

Terpopuler

Comments

singa betina

singa betina

begitulah klo sdah cinta ya thoor...lanjuut ..singa betina hadir thoor....

2023-06-11

2

Topemaliya

Topemaliya

bau2 nya si rayya yg bakal ngerjain abis2an si om alam nih😂😂😂lmyn lah abis patah hati lgsg d bayar tunai dg d kerjain😂😂😂


lanjoot thor😘😘

2023-02-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!