Terbayang

"Rayya sayang.. kau sudah pulang?" tanya Bunda Nata

"iya Bunda"

"kenapa? bukankah rencana liburanmu masih lima hari lagi?"

"aku tidak betah disana Bunda"

"tidak betah? memangnya disana tidak nyaman ya?"

"iya bund, banyak nyamuk"

"nyamuk?" Nata mengerutkan keningnya saat merasa alasan Rayya terlalu aneh

"Bunda, aku ke atas dulu ya, aku capek"

Tanpa mendengarkan jawaban dari sang Bunda, Raya langsung masuk ke dalam kamarnya.

"Boy? Rayya kenapa?"

"saya tidak tahu nyonya. Mungkin karena kecapean"

"oh.. ya sudah.. kau juga beristirahatlah"

*

Malam pun tiba, Keluarga Dante tengah menikmati hidangan makan malam.

"Ayah" Rayya mulai memecah keheningan

"ya sayang.."

"Bolehkah aku melanjutkan sekolah di Jepang?"

"Apa? Jepang?"

"Ya ayah.. aku ingin sekali sekolah disana"

"benarkah? tapi kenapa tiba tiba saja kau berpindah haluan? bukankah kau menginginkan bersekolah di SMA Favorit di kota ini?"

"audah tidak lagi. yah. Kali ini aku ingin suasana yang berbeda. Please yah.. boleh ya?"

Dante dan nata saling berpandangan. Keduanya sama sama terheran dengan apa yang dituturkan barusan.

Nata mengangguk pelan.

"baiklah, ayah setuju. tapi dengan satu syarat"

"apa yah?"

"ayah akan utus dua penjaga untuk menjaga kamu disana"

"tidak masalah"

"baiklah. ayah akan mengutus boy dan Alam untuk menjagamu"

"tidak" sahut Rayya cepat

"tidak? "

"iya yah.. maksutku jangan om Boy. Kasihan keluarganya. Paati nanti anaknya juga akan merindukannya"

"kalau begitu Alam saja"

"tidak!" Rayya kembali berteriak

"tidak?"

"mm.. maksutku jangan om Alam juga"

"kenapa? bukankah kau sangat senang jika om kesayanganmu itu yang nemenin?"

"iya sih... tapi kan om Alam sebentar lagi akan menikah?"

"oh ya, ayah lupa.. baiklah, ayah akan urus semua"

"terimakasih ayah.. ayah memang terbaik"

Nata memeluk dan mencium pipi sang ayah. Ia begitu bahagia saat pengajuannya berhasil di kabulkan oleh sang ayah.

*

Sementara di belahan kota lain. Alam yang sedang duduk di kursi samping rumah di kejutkan dengan tepukan pelan di bahunya. Siapa lagi kalau bukan Nadia.

"sayang.. kau sedang apa disini?" tanya Nadia sembari memeluk satu lengan kekasihnya

"aku sedang mencari udara segar"

"jangan terlalu lama, disini dingin. Tidak baik untuk kesehatanmu sayang"

"sebentar lagi. Mm.. apa kau kedinginan?"

Nadia hanya mengangguk pelan

Tanpa di aba aba, Alam langsung mendekap tubuh Nadia dengan satu tangannya. Ia mencoba memberikan kehangatan dengan memeluk kekaaihnya itu.

Nadia mendongakkan kepalanya ke atas. Mengusap dengan lembut paras tampan sang tunangan.

Alam yang di perlakukan lembut seperti itupun tak tinggal diam. Ia langsung memegang lembut dagu Nafia dan

cup

satu kecupan telah mendarat di bibir sexy kekasihnya itu. Hanya kecupan sekilas yang dilakukan oleh Alam.

Namunbtanpa di duga, Nadia malah menahan tengkuk Kekasihnya agar tak menjauh. Ia langsung menyambar bibir Alam tanpa ragu. Memasukkan lidahnya ke dalam rongga mulut milik Alam.

Hingga tanpa mereka sadari, ciuman itu terus berlanjut dengan begitu panasnya. Udara yang dingin dan angin yang berhembus syahdu tentu menambah suasana romantis bagi mereka.

Ciuman yang mereka lakukan itu masih beelanjut hingga beberapa menit kemudian, tangan Alam mulai mencari suatu kenyamanan dan kehangatan dalam tubuh kekasihnya.

Alam mulai menelusupkan tangannya masuk ke dalam baju yang di kenakan Nadia. Mengusap lembut dua gundukan kembar yang masih terbungkus rapi oleh kacamata tebal.

Nadia yang tak merasa kegelian pun tak lagi bisa mengontrol tangannya. Ia pun ikut menelusupkan tangannya ke dada bidang Alam.

Keduanya sama sama merasakan sensasi nikmat karena kegiatan ini. Bahkan tanpa Alam sadari, tangan Nadia sudah mulai menyentuh area pribadinya. Meskipun hanya menyentuhnya dari luar, namun gerakan tangan Nadia begitu hebat dan enjoy sehingga membuat Alam merasa melayangkarenanya.

Saat tangan Nadia kembali masuk ke dalam celana kolor yang ia pakai dan bahkan saat ini tangan Nadia sudah menyentuh ujung kepala Teranodonnya, tiba tiba Alam menghentikan aktifitas mereka.

Meski Alam pun ingin merasakan yang lebih, namun ia harus bisa mengontrol nafsunya demi menjaga kesucian seorang wanita sebelum melangsungkan peenikahan.

Sejujurnya bukanlah itu yang membuat Alam tiba tiba memilih berhenti. Namun bayang bayang wajah nona Rayya sekelebat melintas dalam matanya.

Entah mengapa nona mudanya itu tiba yiba lewat sekilas dalam pikiran Alam. Dalam bayangan itu, Alam melihat dengan jelas wajah cantik Rayya.

Alam merasa tak enak hati saat mengingat bahwa nona Rayya pasti akan sangat kecewa padanya jika nanti ia terus melanjutkan permainannya dengan Nadia sampai selesai.

Alam pun tak tau mengapa tiba tiba ia memikirkan perasaan Rayya. Padahal jelas jelas disini hanya ada mereka berdua. Nenek pun sudah tidur, jika saja Alam melakukannya dengan Nadia, pasti juga tidak akan ada yang tau, termaauk Rayya kan?

"sayang.. kenapa?"

"tidak apa apa"

"apa kau tak mau melakukannya denganku?"

"bukan seperti itu. aku ingin menjaga kesucianmu. Aku tak akan melakukannya sebelum kita menikah"

"tapi__"

"sudah malam, ayo tidur"

Alam menuntun lembut tangan Nadia dan memasuki rumah seserhana itu. Ia memutuskan untuk beristirahat.

Daan saat berbaringpun, bayang bayang Rayya tak juga bisa pergi dari pikirnya.

ada apa ya dengan nona Rayya? mengapa sejak tadi ia selalu melintas dalam pikirku?

.

.

Terpopuler

Comments

singa betina

singa betina

terbayang bayang d mata ya bang ...🤣🤣

2023-06-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!