Kembali Di Tolak

Sebenarnya Nadia lah yang mendapatkan undangan karena Nadia termasuk peserta reuni satu ankatan dengan Albert. Namun karena kondisinya masih koma, Alam lah yang sengaja menghadiri pesta itu.

Alasan utama Alam bukanlah karena undangan itu, namun Ia tahubbahwa Albert pasti akan mengajak Rayya ke acara tersebut.

Satu minggu yang lalu, setelah mendapatkan undangan itu, Alam tanpa sengaja membuka buku memory akhir sekolah milik Nadia.

Ia begitu penasaran dengan satu biografi yang di lingkari oleh Nadia. Alam mengamati langsung secara detail tentang informasi tersebut.

Ia begitu terkejut saat melihat siapa yang menjadi topik bacaannya saat ini.

Albert Rahardian

Alam mulai penasaran dengan sosok laki laki yang saat ini menjadi kekasih nonanya. Ia penasaran, ada apa sebenarnya? Apakah dulu antara Albert dan Nadia pernah ada hubungan?

Bayang bayang rasa penasaran dan dugaan itupun terus berputr diotaknya Alam.

Dan benar saja dugaannya selama ini. Albert bukanlah orang yang tepat untuk Rayya. Yang Alam lihat, Albert adalah lelaki egois. Bahkan ia selalu mementingkan dirinya sendiri.

Terbukti saat ini, Albert meninggalkan Rayya begitu saja tanpa menghiraukan kepentingan dan keselamatan kekasihnya.

"nona, apa anda bisa melepaskan tangan anda?"

"eh! maaf om" Rayya segera melepaskan pelukan tangannya dari leher Alam

"silahkan masuk, aku akan mengantarkan nona pulang" ucap alam sembari membukakan pintu mobol belakang.

Namun yang terjadi tidaklah sesuai ekspektasi Alam, Rayya malah membuka pintu mobil depan dan langsung mendudukkan dirinya di kursi samping kemudi

Alam menutup pintu kembali dan langsung ikut masuk ke dalam mobil.

"om Alam mau apa?" Rayya menutup matanya saat melihat Alam yang tengah sibuk membuka jas yang ia pakai.

Dengan lembut, Alam segera menutupkan jas besarnya di depan dada, bagian tubuh Rayya yang sedikit terbuka tadi.

"maaf nona, saya rasa pakaian yang anda kenakan tidaklah sesuai"

"kenapa om? apa ini terlalu terbuka? ah aku juga merasakan seperti itu. Tapi ini pemberian kak Albert, aku harus memakainya. walau sebenarnya aku juga merasa risih dan aneh sih om.. apalagi di belahan dadanya, ini terlalu lebar, dan ditambah lagi belahan di bawahnya, ____"

Rayya terus mengoceh ini dan itu yang tak di tanggapi oleh Alam sedikitpun. Ia lebih memilih fokus pada jalan dan kemudinya.

Setelah sampai di rumah, Alam pun keluar dan membukakan pintu untu nona mudanya. Rayya segera keluar namun tak juga kunjung masuk ke dalam rumah.

"apa ada yang tertinggal nona?"

"om.. makasih ya, jika saja tidak ada om Alam mungkin lelaki itu sudah__"

"tidak apa apa nona, ini sudah menjadi tugas saya"

"mm.. om, boleh Rayya tanya sesuatu?"

"silahkan"

"dimana istri om? kenapa aku tak pernah melihatnya?"

"kenapa nona tiba tiba menanyakan istri saya?"

"ya gak papa, aku hanya ingin tau saja, karena yang aku lihat, anak om selalu di asuh oleh baby sitter"

Alam terdiam

"om.."

"dia sedang pergi"

"kapan dia akan pulang?"

"saya tidak tahu nona"

"om.. apa kau mencintainya?"

deg

Jantung Alam tiba tiba berdegup kencang saat mendengar pertanyaan cinta untuk istrinya dari sang majikan. Jika dulu ia akan langsung menjawab iya dengan lantangnya, namun entah mengapa sekarang ia tak lagi mampu melakukannya.

"om.. kenapa om diam?"

"kenapa nona harus menanyakan hal yang pastinya anda sudah tau jawabannya?"

deg

Kini gantian Rayya yang terdiam. entah mengapa hatinya mendadak nyeri setelah mendengarkan jawaban yang masih samar samar itu.

"jadi om mencintai kak Nadia?"

"tentu saja nona, dia istriku"

"oh.."

"apa ada yang salah nona?"

"tidak, akulah yang salah. Aku yang salah telah mencintai suami orang. Aku yang salah masih menginginkan cinta dari om Alam. Maafkan aku om. Aku tidak bisa menghapus om Alam dari hatiku. Semakin aku mencoba menghapusnya, semakin bessr pula rasa itu tumbuh"

Alam terdiam. Ia sedikit syok dengan pernyataan nonanya barusan. Ia tak menyangka bahwa selama ini Rayya masih mencintainya?

Yang Alam pikir, Rayya pasti sudah melupakan rasa itu dengan mudah, apalagi saat Rayya menjalin hubungan dengan laki laki yang jauh lebih sempurna darinya.

"nona.. anda tak seharusnya memiliki perasaan itu. Saya bukanlah orang yang tepat untuk nona. Saya ini hanya seorang bawahan, saya ini suami orang. Saya juga sudah memiliki anak. Jadi saya harap nona segera menghilangkan perasaan itu"

tes

Rayya menatap Alam sendu, entah mengapa air matanya jatuh begitu saja tanpa bisa di bendung sedikitpun.

"om.. apa tidak ada sedikit saja tempat untukku di hati om?"

Alam memejamkan matanya , menarik nafas dalam lalu menghembuskannya perlahan

"hari sudah larut malam, masuklah nona, angin malam tidaklah baik untuk kesehatan anda" jawab Alam menfalihkan pembicaraan

Rayya tersenyum tipis, ia segera menghapus air mata itu lalu memberikan jas yang ia pakai tadi kepada sang pemilik. Dan tanpa sepatah kata, Rayya berjalan perlahan memasuki rumah megahnya.

Tanpa mereka sadari, dari lantai dua, ada seseorang di balik jendela kamar yang sejak tadi melihat interaksi antar keduanya. Ia hanya menghela nafas panjang saat mengetahui bahwa cinta Rayya begitu dalam untuk Alam.

.

.

Terpopuler

Comments

Topemaliya

Topemaliya

duh siapa tuh yg ngintip d balik jendela, dante kah atau nata kah atau jangan2 adik nya nata🤔🤔🤔🤔🤔,kyk ny adik nya nata g' ada ya dr bab awal smp akhir pdhl d ending cerita kejora nata sedang hamil pas kejora mau melahirkan

2023-02-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!