Menumpas

Alam yang baru saja keluar dari kamar mandi mengerutkan keningnya saat di dalam ruamah tak ada siapapun. Ia berjalan ke samping rumah dan melihat ada sahabatnya yang sedang memberi makan kambing.

"Boy, kamu lagi ngapain?"

"kamu gak lihat aku lagi ngapain?"

"oh.. lagi ngasih makan kembaran kamu to"

bruk

Boy melempar beberapa rumput yang ada di tangannya ke tubuh Alam. Alam yang tak bersiap pun akhirnya terkena tumpukan rumput tersebut

"sial! kurang ajar kau!" gerutu Alam sembari membersihkan bajunya

"salah sendiri ngatain teman kembaran kambing. Teman aku kan kamu, nah berarti kamu kambingnya dong"

"sialan kamu!"

Alam mendekati Boy, "apa kau lihat dimana yang lain?"

"yang lain itu siapa maksut kamu?"

"dudul, memangnya ada siapa lagi disini selain kita?"

"oh.. nenek sama Nadia pergi ke pasar tadi"

"lalu non Rayya?"

"kenapa nanyain non Rayya? kangen ya?"

"ini anak kalo ngomong suka ngaco deh! dia itu tanggung jawab kita disini, kalao sampe terjadi apa apa pasti kita bisa di habisi oleh tuan Dante"

"dia ada di pekarangan belakang"

"ngapain?"

"metik bayam"

"buat apa?"

"buak di masak lah peak. kau pikir buat apa? buat di jahit?"

"bisa jadi kan? dijahit trus di pake sama kamu pasti cocok tuh. Kayak makhluk hidup yang bersuara uu aa uu aa" jawab Alam sembari menirukan binatang monkey

"sialan kau! benar benar tak ada akhlak. Aku doain kau menikah dengan secek cantik dan kaya"

"aminn"

Keduanya pun tertawa dan saling mengejek dan beecanda.

"oh ya, memangnya siapa sih yang menyuruh non Rayya metik bayam?"

"nenek"

"nenek?"

"ya.. nona sendiri yang mau"

"tapi aku tidak yakin deh. perasaanku mengatakan ada sesuatu yang tidak beres nih"

"maksutnya?"

"memangnya non Rayya bisa ngapain aja sih selain shoping dan main?"

"benar juga ya"

"ayo kita lihat"

Alam dan Boy segera menuju ke pekarangan belakang rumah. Ia merasa tidak tenang dengan nona muda mereka.

*

Sementara Rayya, setelah nenek pergi, ia kembali ke kamar dan mengambil ponselnya.

Ia mendudukkan diri di bawah pohon mangga dan mulai membuka aplikasi google.

bagaimana bentuk bayam

begitulah kata yang ditulis oleh Rayya di halaman pencarian. Karena jujur saja, ia belum tau bagaimana bentuk asli daun bayam. Ia sangat bingung untuk membedakan berbagai jenis daun yang ada di ladang nenek.

Setelah menemukan yang mana daun bayam, Rayya pun kembali masuk ke dapur dan mengambil pisau. Setelah itu barulah ia memulai aksinya untuk memetik daun bayam tersebut.

Hampir satu ham berlalu.

"selesai" Rayya mengibaskan tangan, pinggang, serta punggungnya yang terasa sangat pegal setelah selesai melaksanakan tugas dari sang nenek. Ia juga begitu bangga pada dirinya sendiri karena sudah menambah dan menyelesikan pekerjaan lain selain yang di tugaskan oleh nenek.

"astaghfirullahaladzim"

"naudzubillah"

"innalillahi.. non Rayya, apa yang nona lakukan?" seru Boy sembari berjalan pelan mendekati nona mudanya

"apa om tak bisa melihat? aku ini baru menyelesaikan tugas dari nenek" ucap Rayya dengan bangga dan menepukkan telapak tangannya yang penuh dengan kotoran tanah.

Disaat Rayya merasa bangga, berbeda dengan Alam dan Boy. Kedua pengawal itu justru sangat terkejut dengan apa yang di lakukan Rayya.

Ladang yang semula di penuhi dengan hijaunya daun bayam, kini sudah gundul dan bersih karena semuanya di tumpas oleh Rayya dengan pisau dapur.

Mereka juga bingung mengapa bayam itu di tumpuk menjadi lima bagian.

"nona.. mengapa nona menumpas semua bayam bayam ini?" tanya Boy

"aku lihat dari youtube memanglah seperti ini cara memanen bayam om"

"lalu kenapa nona menumpuk bayam ini menjadi lima bagian yang sama besar?" tanya Alam penasaran

"memangnya harus di tumpuk jadi berapa? kita kan berlima disini. Jadi satu tumpuk untuk satu orang kak" jawab Rayya dengan entengnya dan tanpa rasa bersalah sedikitpun

"ya Allh nona.. nona.. memangnya siapa yang mau makan bayam sebanyak itu?? bisa bisa perut kita meledak karena kebanyakan makan bayam"

"ups! salah ya kak" Rayya menautkan kedua jarinya

Belum selesai dengan rasa terkejutnya dengan ulah Sang majikan, Alam dan Boy kembali dibuat syok saat ia melihat ada banyak tumpukan pepaya muda di bawah pohonnya.

merwka terheran dengan ulah Rayya yang mampu membuat pohon pepaya itu gundul tanpa buah sedikitpun. Jika dipikir, Bagaimana cara Nonanya itu melakukan penumpasan yang begitu ganasnya?

"MasyaAllah!! nona, ini apa?" tanya Boy sembari menunjuk tumpukan pepaya di bawah pohon itu sembati menggelengkan kepalanya perlahan

"kenapa bertanya lagi? itu kan pepaya muda om.. gimana sih!"

"saya juga tau non.. tapi untuk apa nona mengambil semuanya?"

"tentu saja untuk di masak"

"ya sudah ya sudah! mending nona membersihkan diri dulu. nanti kita masak semuanya ya" ucap Alam menenagkan hatinya sendiri. Meski Alam pun merasa sangat jengkel dan emosi, namun ia bisa apa?

Yang ia bisa lakukan adalah bersabar dengan tingkah konyol sang majikan.

"Ya Allah gusti... tanduranku kenek opo iki kok rusak kabeh..?" Sang nenek begitu syok dan hampir pingsan saat melihat Ladang yang ia rawat setiap hari kini telah menjadi lapangan yang bersih dari segala macam tumbuhan hijau.

.

.

Terpopuler

Comments

singa betina

singa betina

🤣🤣🤣😃😃😃...thor q ngakak bacax....🤣🤣🤣😃😃😃😃

2023-06-11

1

Laras Mustika Anggraeni

Laras Mustika Anggraeni

Astagfirullah..ngakak sama kelakuannya raya🤣🤣🤣bisa bisa nya bayam sama pepaya nya dia tumpas semua..itu kalau dimasak semua bisa buat 1 rt kayaknya🤣emang olang kayak mah beda yaa😁

2023-02-05

0

Topemaliya

Topemaliya

ngakak abis🤣🤣🤣rayya bisa2 nya d tumpas abis itu tanaman🤣🤣maklum sih horkay jd g' tau yg namanya bayam🤣🤣

kemarin2 novel nya sedih mulu yg ini kyk nya bikin kram perut🤣🤣🤣🤣🤣

2023-02-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!