Malam ini Rayya bnampak begitu cantik dan anggun dengan balutan dres selutut serta belahan dada berbentuk v yang menambah kesempurnaan penampilannya.
"sayang.. kau sangat cantik" ucap Albert sembari mengelus lembut pipi kekasihnya itu.
"kak.. apakah gaun ini tidak terlalu terbuka?" Rayya merasa risih saat harus mengenakan gaun pemberian Albert. Ia begitu tak nyaman karena mengekspose bentuk tubuhnya yang indah bagi pandangan setiap kaum adam tersebut
"tidak sayang.. kau itu cantik, tubuhmu sangat seksi, sayang sekali kalau tertutup gaun panjang"
"tapi aku merasa tidak nyaman berpenampilan seperti ini"
"kamu harus terbiasa. kamu sangat mempesona. pasti teman temanku nanti banyak sekali yang iri denganku karena memiliki bidadari cantik seperti kamu"
Albert hendak mencium pipi Rayya, namun dengan sigap Rayya langsung memalingkan wajahnya hingga ciuman itupun gagal Albert lakukan untuk yang kesekian kalinya
Akhirnya Albert pun melajukan mobilnya menuju tempat diadakannya reuni sekolahnya dulu.
Sementara Rayya, ia hanya duduk dan mengikuti dengan tenang selama perjalanan.
Sebenarnya Rayya sangatlah malas untuk menemani kekasihnya ke acara reuni yang pastinya ia tidak akan mengenal satupun orang yang ada disana. Karena desakan sang ayah, akhirnya mau tak mau Rayya pun menyetujui permintaan mereka.
Dan tak berapa lama kemudian, Albert dan Rayya sudah sampai di acara tersebut. Rayya nampak ragu saat melihat sekeliling. Hening di luar namun sangat ramai dan penuh gemerlap saat didalam ruangan.
"kak.. kenapa kita kesini?"
"memang acaranya disini sayang"
"kenapa kakak tidak bilang kalau acaranya di klub malam?"
"aku tidak mungkin mengatakannya di awal, pasti kau tak akan mau"
"kau curang"
"tenanglah, gandeng tanganku dan cukup tunjukkan senyum ramahmu pada setiap teman temanku"
Rayya hanya tersenyum tipis dan mengikuti langkah Albert yang mulai memasuki kawasan bar utama
"hai brow.." sapa salah satu teman Albert sembari mengulurkan tangannya
"hai juga kawan" Albert menjabat dengan semangat uluran tangan itu
"ini istrimu?"
"calon"
"wah wah wah.. kau benar benar hebat. Calon istrimu sangat sangat sempurna" teman Albert memandang Rayya takjub dari ujung kaki hingga ujung kepala
Rayya yang di tatap seperti itu pun jelas merasa tak nyaman. Ia menyilangkan satu tangan untuk menutupi belahan dadanya yang sedikit terbuka itu
"kak aku mau minum" bisik Rayya pada Albert, yang dijawab hanya dengan anggukan saja oleh Albert
Albert pun mengajak Rayya untuk duduk di sofa yang terletak di ujung ruangan. Dan saat sampai di tempat duduk, mata Rayya membulat sempurna. Tubuhnya tiba tiba terasa membeku saat tatapan matanya saling beradu pandang dengan seseorang yang sangat ia kenal.
om Alam?
*Kenapa om Alam bisa berada disini?
Apa dulu om Alam juga bersekolah di sini?
Tapi, bukankah om Alam tidaklah satu periode reuni ini*?
Rayya menundukkan pandangannya. Ia membenahi pakaian yang ia kenakan. Menarik ujung rok kebawah, membenarkan posisi gaun yang ada di depan dadanya, Meskipun usahanya tetaplah tak berarti apa apa walau Rayya sudah berusaha menutupnya.
Ya, Rayya merasa tak nyaman karena sejak tadi Alam terus menatapnya. Apa ada yang aneh dengan penampilanku? begitu pikir Rayya
"sayang, aku mau menemui teman temanku yang lain dulu ya, kau tunggu disini sebentar saja dan jangan kemana mana sebelum aku datang kemari. mengerti?"
"iya kak"
Albert pun meninggalkan Rayya yang masih asik menikmati hidangan yang ada.
"hai nona, sepertinya kau bukanlah peserta inti acara ini?" dua orang pemuda tiba tiba duduk di sebelah kanan dan kiri Rayya.
"iya kak.. aku hanya tamu"
"wah.. kau sendirian, bolehkan kami menemanimu?"
"tidak perlu, saya dengan kak Albert"
"Albert? jadi kau pasangan Albert?"
"iya"
Kedua lelaki itu saling pandang da n saling tersenyum menyeringai
"nona, cobalah minuman ini" ucap salah satu pemuda dengan menyerahkan satu cup kecil minuman kepada Rayya
"tidak kak, aku tidak minum minuman beralkohol"
"sedikit saja, kau pasti menyukainya"
"tidak. Aku tidak mau" Rayya terus menolak
"ayo cobalah" Kedua pemuda itu nampak sedikit memaksa Rayya agar mau memenuhi keingiinannya
"lepaskan dia!" Sentak Alam yang tiba tiba sudah berdiri di depan Rayya
"siapa kamu?"
"kau tak perlu tau siapa aku. Cepat lepaskan dia atau ku patahkan semua urat persendianmu!"
Melihat logo bertuliskan DT, kedua pemuda itu langsung pergi meninggalkan Rayya. Ya, mereka sangat mengetahui apa arti Logo bertuliskan DT itu. Dan mereka yakin bahwa laki laki yang ada di depannya itu paati salah satu anggota Danta.
"nona, mengapa anda disini sendirian?" tanya Alam
"aku bersama kak Albert"
"dimana dia?"
"aku juga tidak tau om, kak Albert bilang padaku kalau dia hanya akan pergi sebentar menemui teman temannya" Mata Rayya terlihat celingukan kesana kemari
"nona, mari saya antar pulang"
"tidak bisa om, bagaimana kalaukak albert mencariku?"
"dia tidak akan mencari nona"
"tapi__"
Belum sempat Rayya menjawab, Alam sudah lebih dulu mengangkat ala bridal style tubuh kecil nona mudanya.
Dan entah mengapa Rayya tak bisa berontak, ia malah memejamkan kedua matanya, mengalungkan kedua tangannya ke leher kekar Alam, dan menikmati momen indah saat berada di dalam gendongan om Kesayangannya tersebut.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
inung
jangan terbuai dg om alam raya...ingat om alam msh terikat dg orang...tp sesuai judulnya sih terserah author mau di bawa ke mana ceritanya
2023-02-13
1
dandelion
alam kalo mau deketin raya selesaikan dulu masa lalu mu biar gk jd boomerang
2023-02-13
1
Topemaliya
eemmmm apa arti dr semua ini🤔🤔knp alam dg lancang nya gendong rayya spt itu🤔🤔
thor knp cerita yg ini sepi komen ya😁😁apa kurang up nya kah
2023-02-13
1