Pagi hari, Alam benar benar menepati janjinya.Ia bangun sangat pagi dan saat ini sudah berada di mansion besar milik sang majikannya tersebut.
"ayo om?" Rayya mendahului Alam masuk ke dalam mobilnya
"kita berangkat sekarang non?"
Rayya hanya mengangguk.
Mobilpun mulai berjalan, tak ada sepatah katapun yang keluar dari bibir keduanya. Hingga rayya meminta turun di sebuah danau kecil yang sering mereka lewati.
"non Rayya yakin kita turun disini?"
"tentu saja"
"tapi katanya non Rayya mau berangkat pagi? kenapa malah mampir kesini?"
Rayya tak menghiraukan pertanyaan Alam. Ia malah berjalan mendekati danau itu dan duduk di sebuah kursi panjang yang ada disana. Karena takut terjadi sesuatu dengan nonanya, Alam pun segera menyusul Rayya.
Dan disinilah mereka berada. Disebuah kursi panjang mereka duduk saling berdampingan. Ada jarak yang di bangun oleh Alam. Ya, ia tak mungkin seberani itu duduk berdekatan dengan anak majikannya tersebut.
"om"
"ya nona"
"mengapa om begitu tega pada Rayya"
"maksutnya?" Alam mengalihkan pandangannya pada gadis kecil yang ada di sampingnya
"kenapa om tak pernah mengatakan kalau om sudah memiliki kekasih?"
"saya rasa itu tidaklah penting untuk anda nona"
"tentu saja penting! om itu sudah memiliki kekasih, tapi mengapa saat aku mengatakan suka dan cinta, om tak menjawabnya? mengapa om selalu diam saja?"
"bukankah saya sudah mengatakan ini tidaklah mungkin terjadi?"
"tapi mengapa om tidak menolakku waktu itu"
"aku rasa nona tau dengan kediamanmku selama ini"
"aku pikir dengan diamnya om saat berulang kali aku menyatakan cinta, om juga menyukaiku. Dan om akan menungguku sampai aku dewasa nanti.
Tapi ternyata aku salah. Om jahat! om tega menyakitiku.
Harusnya om bilang sejak awal kalau om sudah memiliki seorang kekasih.
Harusnya om juga bilang sejak awal kalau om tak menerimaku. Jangan memberikan harapan palsu seperti ini!
Apa om tau? hatiku benar benar hancur!"
"maaf nona" Hanya dua kata itu yang keluar dari bibir Alam dan berlalu meninggalkan Rayya begitu saja.
Semnetara Rayya, ia terus menarik nafas dalam berulang kali demi menormalkan suasana hatinya. Ya, Rayya langsung menghapus air mata yang sempat menetes membasahi pipi mulusnya.
Selama di dalam mobil, keduanya nampak diam. Baik Alam maupun Rayya tak ada yang mau mencairkan suasana canggung diantara keduanya.
Dua bulan berlalu
Selama dua bulan itu, Rayya memang menjaga jarak dengan Alam. Apalagi sikap alam yang cuek terhadapnya tentu semakin membuat hubungan mereka semakain jauh dan menjauh.
Rayya terlihat mondar mandir di taman belakang. Ia terus memikirkan apa yang akan terjadi nantinya antara Alam dan kekasihnya itu.
Ya, Rayya begitu frustasi saat memikirkan bahwa lusa Alam akan pulang ke kampung halamannya.
Ia ingin sekali menjenguk nenek tua yang sudah merawatnya sejak kecil. Dan kata si Boy, kekasih Alam akan ikut bersamanya juga.
Entah mengapa Rayya ingin sekali mengikuti mereka. Ia ingin sekali menjaga om Alamnya dari sang tunangan agar gak tergoda dan ternoda.
Keesokan harinya
"Rayya sayang.. apa kau jadi mengajak liburan ke jepang?" tanya sang bunda
"tidak perlu bund, sepertinya aku ingin liburan yang berbeda"
"berbeda? maksut kamu?" tanya sang ayah penasaran
"Iya yah.. sepertinya kali ini aku ingin sekali liburan di sebuah tempat yang masih asri mm.. seperti di pedesaan gitu yah"
"Pedesaan?"
"Ya.. pedesaan. Apa ayah punya saudara atau kerabat yang yinggal di pedesaan? Atau teman mungkin?"
"Ayah tidak punya"
"Yah.. sayang ya yah.." ucap Rayya seolah menyayangkan. Namun matanya tak henyinya mengedip pada Boy.
"Maaf tuan.. sepertinya saya punya ide untuk liburan nona" Potong Boy dengan mental yang di beranikan
"Apa ide kamu?" Tanya Dante penasaran
"Lusa kan Alam cuti pulang kampung, bagaimana kalau nona Rayya ikut saja dengan Alam. Kan disana pedesaan yang masih sangat asri tuan?"
Alam yang tak menghiraukan rengekan Rayya pada sang ayah tiba tiba terkejut setengah mati saat ia mendengar penuturan dari sahabatnya itu. Bdnar benar saran gila menurut Alam.
"Benarkah Alam?"
"Benar tuan"
"Baiklah, ayah setuju"
"Alam.. kau tidak keberatan kan?"
"Tidak tuan" Alam hanya mampu meniyakan permintaan majikannya itu.
Hore.. sorak Rayya dalam hati
Setelah semuanya pergi, Rayya membisikkan sesuatu pada Boy " makasih ya om.. aku akan belikan om jam tangan keluaran terbaru"
"Yang mahal itu non?"
"Tentu saja"
"Terimakasih non"
Ya, ternyata Rayya yang meminta Boy untuk menyarankan pada ayahnya. Boy pun menerima tawaran nona mudanya dengan iming iming hadiah tentunya.
Jujur saja, sebenarnya Boy lebih mendukung Alam bersama dengan Rayya. Dan entah ia tak begitu menyukai tunangan Alam. Pada tunangan Alam adalah gadis yang pendiam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
singa betina
thor tpi cerita ini g ada feti fera kan thor ..soalx ini cerita alam...🤣🤣🤣takutx ada mb feti fera jga 😃😃😃🤭
2023-06-11
2
Topemaliya
kyknye cerita ini mengulang kisah keluarga rayya
pstinya dg kisah yg berbeda😘😘dan gabungan dr kisah mereka
dlu Farel kakek rayya dpt istri yg usianya jauh lebih muda, nata dpt dante yg notabene nya jd pengawal nata sekarang rayya cinta sm orang yg usianya jauh lebih tua dan pengawal jg😁😁😁
bakal seru nih pastinya kisah gabungan keluarga M.A.S😘😘😘😘😘
2023-02-04
1
Topemaliya
duh konspirasi boy dan rayya mengejar cinta om alam😂😂kyknya lebih seru dr cerita nata nih
sifat bar2 rayya nurun siapa sih thorr perasaan nata dlu imut banget deh wlpun sedikit agoran sm dante klo pas mode cemburu😁😁😁😁😁
2023-02-04
1