Hari berganti, kini pesta ulang tahun putri Shana akan di mulai sebentar lagi. Dengan latar langit senja, pada tamu mulai berdatangan.
putri Shana tampil dengan gaun merah yang cerah. Dia mengenakan sebuah mahkota kecil yang terletak di tengah susunan rambutnya yang tertata.
Putri Farfalla baru saja datang bersama dengan ibu Suri.
" selamat ulang tahun putri Shana" ucap putri Farfalla senang. Kedua wanita itu saling memberikan salam penghormatan.
" ibu suri" ucap putri Shana.
" kau tampak cantik sekali" ungkap Raveena sambil tersenyum.
" terimakasih ibu suri" jawab Shana senang. Dia cukup puas dengan tampilan dirinya yang glamor.
Setelah menyapa putri Farfalla dan ibu suri, kedua wanita terhormat itu dipersilahkan duduk di sebelah putri Shana.
pesta taman bernuansa putih terlihat sangat meriah. bangku di susun dengan indah. Semua menghadap bangku utama dimana tempat putri Shana berada. tak lupa ibu suri dan putri Farfalla yang menemani.
Semua selir sudah hadir di tempat pesta. Waktunya acara di mulai.
" terimakasih semua sudah hadir dalam pesta ulang tahun sederhana milik ku. semua ini tidak lain karena kebaikan hati yang mulia Raja, yang mengizinkanku merayakan ulang tahun. ini juga kesempatan baik untuk para adik-adik selir bisa mengenalku. Meski belum di resmikan menjadi Ratu, aku harap kalian jangan sungkan padaku. Kita adalah satu keluarga" ucap Shana penuh kesombongan. Dia tidak peduli sama sekali akan fakta jika dialah yang paling akhir memasuki Harem Raja. Dia menganggap para selir adalah adiknya, padahal jelas mereka adalah senior.
meski begitu, para selir yang mudah mengatur emosi dan mengelabui lawannya dengan santai tersenyum tulus. Mereka terlihat menerima kehadiran Shana dengan tangan terbuka. Padahal bisa dibilang status mereka adalah sama. Hanya saja putri Shana menjalani proses pernikahan sedang mereka hanya acara penyambutan saja.
" kami sangat berterimakasih, kakak sudah mau mengundang kami" ucap salah satu selir menyembunyikan rasa kesalnya.
" bagaimana jika kita mulai memberikan hadiah?" tanya salah seorang selir lagi, Pasalnya mereka sudah tidak betah berlama-lama berhadapan dengan wanita sombong.
" itu ide bagus" imbuh yang lain.
Putri Shana tersenyum mengiyakan. Dia sama sekali tidak tau isi hati para selir.
Di tempat yang berbeda, Fleur dan Valmira pergi ke taman kerajaan untuk mengantar minuman. Mereka juga ikut dalam persiapan pesta ulang tahun. Sejak kemarin mereka mengurusi perlengkapan ornamen pesta, dan malam ini tugas terakhir mereka adalah mengantar minuman anggur.
" letakkan di sana" ucap kepala pelayan.
" kau bagikan ini" tunjuk kepala pada Fleur.
" dan kau bersihkan ini" giliran Valmira yang di beri tugas.
Hari semakin malam, Raja Gyan dan pengawalnya baru saja kembali dari perburuan. mereka segera masuk ke istana.
" yang mulia, bukankah pesta ulang tahun putri Shana di adakan malam ini?" tanya Aden yang sebenarnya berniat mengingatkan.
" sepertinya begitu" jawab Gyan datar.
" yang mulia mendapatkan undangan khusus, bagaimana jika anda kesana sekarang?" ide Aden. Gyan sudah bisa menebak, pengawal ini pasti akan terus mencari alasan dan memaksanya pergi ke sana. Lelaki itu menarik nafas panjang.
" sebentar saja" ucapnya dengan malas. Jika bukan karena ingin menutupi rumor jika dirinya memiliki kelainan, Gyan tidak mungkin bersedia bertemu dengan wanita licik itu.
" tunggu, kalian siapkan pemandian untukku" ucap Gyan pada pelayan istananya.
Setelahnya kedua lelaki itu berjalan pergi menuju taman kerajaan.
" Yang mulia raja datang!" ucap penjaga.
Semua penghuni pesta segera berdiri dan membungkuk ringan sebagai penghormatan.
Raja Gyan berjalan melewati lorong, disana ada Valmira yang juga ikut memberikan penghormatan. Dia tidak bisa melihat wajah Raja yang terkenal dingin dan tegas itu.
Raja Gyan sampai di taman, di belakangnya Aden berjalan mendampingi.
" yang mulia" ucap Shana.
Raja Gyan menatap semua tamu. Dia baru tau jika seluruh selirnya juga berada disini.
" saya mengundang, adik selir untuk ikut dalam pesta. tak apa kan yang mulia?" tanya Shana lembut.
" tentu saja" jawab Gyan datar.
" Aden, kemari" lelaki itu mendekat dan membawa sebuah bingkisan.
" ini hadiah " ucap Gyan tanpa basa basi.
" Astaga, yang mulia repot sekali. Saya jadi malu. terimakasih yang mulia" balas Shana centil. Pelayan pribadinya segera menerima hadiah itu.
Pesta kembali di lanjutkan, kini waktunya pertunjukan tari. Para pemain musik dan penari sudah siap maju.
" kau bawa ini ke bagian kerumah tanggaan. itu berada di sebelah Selatan menara" ucap kepala pelayan yang memberikan tugas kepada Valmira.
" baik nyonya" ucap Valmira, dia sebenarnya tidak tau tempatnya di mana. Dia berfikir itu bukan masalah besar.
Valmira berjalan menyusuri lorong, sambil membawa barang milik bagian kerumah tanggaan istana.
" dimana itu?" bukannya sendiri. wanita itu menyusuri taman samping, dan bisa melihat menara yang di maksud.
" mungkin ada di sebelah sana" ucap Valmira menebak-nebak. Wanita itu terus berjalan, sampai menemukan bangunan yang megah.
" apa ini?" Valmira meragukan karena tempatnya sangat indah. tapi wanita itu tetap masuk.
" ahhh!" ucap seseorang wanita yang terduduk.
" kau kenapa?" tanya Valmira kasihan.
" aku haru menyiapkan pemandian tapi perutku sakit sekali" jawabnya sambil memegangi perutnya.
" apa kau bisa membantuku?" tanya wanita itu dengan wajah sendu.
Valmira tidak tega, toh setelah ini acara pesta pasti sudah selesai.
" baiklah" jawab Valmira.
Dia ikut masuk bersama dengan wanita itu. para penjaga tidak bertanya, karena memang mengenal salah satu pelayan.
" aku akan menaruh barang ini di sini" ucap Valmira saat akan menaiki tangga.
Wanita itu menatap sekeliling, tempat yang dia masuki ini sangatlah indah dan mewah. mereka harus menaiki tangga yang tinggi baru bisa mencapai bagaikan atasnya.
" ayo aku bantu" Valmira membopong tubuh pelayan di depannya dengan perlahan.
" terimakasih" jawab pelayan itu.
" ini tempat apa?" tanya Valmira akhirnya. Dia cukup penasaran sejak pertama masuk kemari.
" kau pelayan baru?" tanya wanita itu kaget, karena masih ada yang belum tau istana ini.
" iya" Valmira tersenyum malu.
" ini istana Raja, " jawab wanita itu.
" Yang mulia raja? " tanya Valmira terkejut.
" iya, ayo cepat sebentar lagi yang mulia akan datang" ucapnya dengan cepat.
" kita langsung ke pemandian" ucap wanita itu. Valmira sedikit takut, tapi dia juga tak tega meninggalkan wanita ini sendiri.
" kenapa pelayan yang lain?" tanya Valmira saat mereka sudah sampai.
" mereka sudah selesai lalu pergi, kita tinggal mengisi dengan air panas dan menjaga suhunya..aaakkk" pelayan itu menahan sakitnya.
" kau tak apa? lebih baik kau duduk disini, biar aku yang mengerjakan" Valmira langsung mengambil alih pekerjaan wanita itu.
" ya, terimakasih" wanita itu duduk, dia hanya memberikan arahan pada Valmira. untung saja Valmira juga pandai mengingat. Dia dengan perlahan memasukkan air panas dari perapian di samping pemandian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
ciru
cakepp
2023-10-29
0