Pagi yang cerah, secerah hati kedua wanita yang berjalan menuju kediaman putri Farfalla. Di depan pintu sudah ada pelayan pribadi putri yang memang ditugaskan untuk mengatur pelayan baru.
" kalian pelayan baru itu?" tanya pelayan pribadi putri.
" iya nyonya" jawab mereka bersamaan.
" ikut aku" ucapnya lalu berjalan masuk. pelayan itu membawa mereka ke ruang belajar.
" putri mereka sudah sampai" ucap pelayan pribadi putri.
" oh kemari lah" ucap putri senang.
" sebelumnya aku sangat berterimakasih, berkat kalian kalung ku bisa ketemu. Dan ini anggaplah sebagai hadiahnya. Kalian bekerja disini dan bertugas menjaga kebersihan kediamanku, ya. nanti fio yang akan menunjukkan di mana saja tempatnya" jelas putri Farfalla.
" kami yang seharusnya berterimakasih, berkat putri kami bisa meninggalkan tugas lama kami. terimakasih putri" ucap Fleur bersyukur.
" iya putri, terimakasih atas kemurahan hati anda" Valmirapun ikut menyanjung.
" sudah, jangan berlebihan. fio antar mereka berkeliling dan jelaskan apa yang harus mereka kerjakan" ucap putri Farfalla.
" baik putri" jawab pelayan pribadinya.
Akhirnya mereka bisa mendapatkan tugas yang ringan dan upah yang tinggi. Setelah berkeliling kini Fleur dan Valmira sedang membersihkan pemandian putri yang baru saja selesai di gunakan.
" kau bagian sana, aku disini" ucap Valmira. Dia sengaja memilih tempat yang jauh dari air agar lumpur pewarna gelap tubuhnya tidak hilang.
" baiklah" jawab Fleur tanpa curiga.
memang selama ini Valmira terus menyembunyikan dirinya, bahkan kepada Fleur. Wanita itu sangat takut jika ada yang melihat kulit putihnya. Sejauh yang Valmira lihat, memang tidak ada seorangpun yang memiliki warna kulit yang sama dengan dirinya. kebanyakan hanya warna terang, tidak seperti dirinya yang kulitnya berwarna putih susu. seperti perselen sangat mulus.
Keduanya mengerjakan dengan riang, daripada mengangkat sampah, pekerjaan ini jauh lebih ringan.
" Alora bantu aku menggeser ini" panggil Fleur yang mencoba memindahkan sebuah barang berat.
" sebentar"jawab Valmira meletakkan alat bantu nya.
" di geser kemana?" tanya Valmira.
" ke sana, aku akan membersihkan bagian bawahnya" jelas Fleur.
" baiklah" mereka menggeser barang itu dengan sedikit susah payah.
" uh akhir nya" ucap Fleur saat sudah berhasil.
" berat sekali ya... aakkk" Valmira terpeleset karena permukaan lantainya licin.
byyyyuuuurr wanita itu tercebur di kolam pemandian.
" Alora! Astaga" Fleur langsung melihat di pinggir kolam, dia meraih tubuh Valmira.
" kau tak...." ucapan Fleur terhenti tak kala melihat wajah temannya berganti.
" ka..kau siapa?" Fleur langsung melepaskan tubuh Valmira.
" ini aku, Alora" jawab Valmira yang belum menyadari, dia masih kesal karena tubuhnya di lepas dan Valmira tercebur lagi.
" kau... " ucap Fleur tidak percaya.
Valmira yang baru bisa ke tepi akhirnya sadar saat melihat raut tak percaya milik Fleur.
" Fleur, Ini aku Alora. Aku.. aku " Valmira bingung harus darimana dia menceritakannya.
" kenapa kulitmu berubah?" tanya Fleur curiga.
" aku.. sebenarnya aku..." akhirnya Valmira tidak bisa menutupinya lagi. Dia menceritakan semuanya, mulai saat dia ditemukan di pantai sampai bagaimana cara dia menghindari perampok dan alasan kenapa dia masih menggunakan lumpur untuk menggelapkan warna kulitnya.
" kenapa kau tak pernah bercerita sebelumnya?" tanya Fleur yang sedikit kecewa.
" aku takut saja. Semua orang membenciku. Jika aku tidak menggunakan lumpur takutnya mereka malah akan semakin membenciku karena kulitku berbeda" jelas Valmira lemah.
" kau sangat cantik Alora, kau seperti dewi." puji Fleur untuk mencairkan suasana.
" terimakasih, kau mau kan menyembunyikan hal ini dari semuanya?" tanya Valmira.
" tentu saja. aku akan melakukannya. lalu bagaimana sekarang, kau tidak bisa menutupi Kulitmu ?" ucap Fleur sambil melihat keluar. takutnya ada seseorang yang masuk.
" itu dia, apa di sekitar sini ada tanah?" tanya Valmira.
" apa tanah di pot kering itu bisa?" tanya Fleur yang melihat ada pot bunga, sayangnya tanaman nya sudah mati karena layu, sehingga tanahnya kering.
" sepertinya bisa,"
" akan aku ambilkan" Fleur segera menuju pot tersebut.
Pagi ini istana Harem menerima kunjungan dari putri Shana. Dia menemui ibu suri dan mengabarkan sesuatu.
" ibu suri" ucap Shana sebagai penghormatan.
" kemari duduklah putri" sambut ibu suri senang.
" terimakasih ibu suri" Shana duduk di sebrang meja.
" kau kesini pasti ada sesuatu" ucap Raveena menebak.
" ibu Suri terlalu mengenal saya" puji Shana.
" ini mengenai ulang tahunku, Raja sudah mengizinkanku untuk mengadakan pesta ulang tahun 5 hari lagi. Aku ingin pesta yang sederhana saja. dan di hadiri oleh penghuni istana. Apakah boleh ibu suri?" jelas Shana.
" tentu saja, Bukankah raja sudah memberikan izinnya. Silahkan " balas ibu Suri.
" aku ingin mengundang seluruh selir Raja, dan merayakan bersama di taman kerajaan" ungkap Shana yang sudah merencanakan semuanya.
" itu bagus, ibu akan menyuruh mereka bersiap agar bisa menyiapkan hadiahnya" imbuh ibu Suri.
" ibu sangat mengerti" jawab Shana senang.
Kedua wanita itu akhirnya menghabiskan waktu sampai menjelang makan siang. Setelahnya Shana pamit pergi karena ingin segera menemui bagian kerumah tanggaan untuk mengabarkan acara ini.
" baik putri, kami akan melakukannya sesuai dengan permintaan anda" jawab kepala kerumah tanggaan setelah putri Shana menjelaskan detail acaranya.
" baiklah, jangan sampai ada yang terlewat. aku tidak suka ada kesalahan sedikit saja" ucap Shana sedikit angkuh.
" kami mengerti putri" jawab mereka.
Malam hari telah tiba, Valmira dan Fleur sudah selesai jam tugasnya. Mereka menempati tempat tinggal baru yang lebih bagus dan bersih. Mereka berdua memilih berada dalam satu kamar.
" aku tidak percaya memiliki sahabat yang sangat cantik. Kau tau jika saja kau tidak memakai lumpur aku yakin para pejabat pasti sudah menyeretmu ke ranjang mereka" ucap Fleur, mereka sedang bersantai sambil tiduran di kasur yang sama.
" aku bisa mudah menjadi kaya jika begitu" ungkap Valmira.
" iya, setara para selir Raja, mereka pasti kalah dengan kecantikanmu" balas Fleur menggebu-gebu.
" kau bisa saja, oh ya apa kau dengar. katanya akan di adakan pesta ulang tahun putri Shana" ucap Valmira. Kerena kini mereka bekerja di istana dalam, kabar mengenai istana akan lebih mudah mereka dapatkan.
" iya, kita bisa menikmati hidangan enak" Fleur senang. Sebagai pelayan dalam jika ada perayaan mereka juga mendapatkan bagian makanan yang enak, meskipun tidak sebanyak kalangan atas.
" hidup kita langsung berubah ya" imbuh Valmira semangat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
ciru
cakep
2023-10-29
0
ciru
cakeepp
2023-10-29
0