Sudah 3 hari sejak acara jalan- jalan itu, putri Shana tidak terlihat keluar dari kamar. Bahkan wanita itu juga tidak menerima tamu. Dia memilih menyendiri didalam kamarnya. Harapannya untuk bisa segera menikah harus tertunda beberapa lama. membuatnya tidak memiliki semangat menjalani hari.
" Putri, hari ini ibu suri mengadakan jamuan mingguan, apa putri akan menghadirinya?" tanya pelayan itu lemah lembut. beberapa hari ini nona nya sangat mudah marah, dia harus menjaga tutur katanya agar tidak memancing emosi Shana.
" tidak!, jika aku datang, mereka akan semakin menertawakanku. Aku malu sekali"jawab putri Shana kesal. Dia sudah sering melihat tatapan meremehkan dari para selir, dan itu sangat mengganggu mentalnya.
" tapi ibu suri sendiri yang mengundang anda secara khusus, apa putri tidak mau mempertimbangkannya?" balas pelayannya mengingatkan. Dia tidak mau nona nya akan menyesal dan malah menyalahkan dirinya.
" iya juga, tapi bagaimana jika aku menjadi bahan tertawaan?" tanya Shana yang juga ikut bingung.
" saran saya, putri tetap datang saja, tapi dengan memakai baju dan perhiasan terbaik. mereka pasti tau siapa Putri yang sebenarnya. Apalagi Ibu suri pasti akan memihak putri disana" rayu pelayan Shana agar putrinya mengikuti acara jamuan rutin itu.
" sepertinya idemu cukup bagus" puji putri Shana.
" segera persiapkan semuanya, aku akan membersihkan diri" lanjut Putri Shana, moodnya mulai kembali ceria.
" baik putri" jawab pelayan itu tampak puas dengan hasil rayuannya.
pelayan itu segera memilah-milah gaun serta perhiasannya. Mulai dari warna terang sampai warna gelap.
" sudah?" tanya Shana begitu selesai mandi. Dia dengan santainya langsung memilih gaun dan perhiasan sesuai dengan kesukaannya. Memang sejak kecil, Shana selalu suka dengan gaun mewah. Kali ini tidak sulit baginya untuk tampil mewah dan meriah.
Setelah selesai, Putri Shana langsung menuju lokasi jamuan, yakni ini aula istana harem. Shana berjalan dengan sombong membuatnya langsung menjadi pusat perhatikan.
" putri Shana" ucap Ibu Suri Raveena dan langsung memeluk wanita itu.
" kau sangat memukau" lanjut ibu Suri, meneliti penampilan Shana dari atas sampai bawah.
" ibu Suri bisa saja, aku hanya ingin mencari suasana baru" jawab Shana menutupi.
" kemari, duduklah di samping ku" Ibu suri Raveena mempersilahkan Shana duduk di bangku paling dekat dengannya. Jelas, hal itu merupakan sebuah penghormatan bagi Shana.
" ah iya, terimakasih ibu suri" saut putri Shana dengan riang.
Beberapa saat setelahnya tamu mulai berdatangan, semua penghuni harem datang sesuai dengan undangan.
" ibu Suri, apa semua ini adalah selir yang mulia?" tanah Shana penasaran. karena melihat jumlahnya yang lumayan banyak.
" ah itu tidak, yang sebelahnya adalah istri beberapa pejabat, sedangkan yang berlawan barisnya hanya perwakilan selir Raja Gyan. Jika semua selirnya di undang, satu ruangan ini jelas tidak cukup" jelas Ibu Suri yang malah membuat Shana khawatir.
" memang berapa jumlah selir yang mulia Raja?"tanya Shana penasaran.
" terakhir ada sekitar 34, mungkin bisa bertambah" jawab ibu Suri tampak menghitung. Shana seketika mematung, saingan nya terlalu banyak. Pantas saja Raja Gyan dengan mudah tak menghiraukannya.
" baiklah kita mulai saja" ucap Ibu Suri, dimana para tamu sudah memenuhi tempat duduk yang tersedia.
" kali ini jamuan kita terasa berbeda, bersama kita ada putri Shana dari Prysona, aku yakin semua pasti mengetahuinya" ucap ibu suri sambil mengarahkan pandangan ke arah Shana.
" putri Shana sangatlah cantik dan anggun, dia telah di pilih Raja untuk menjadi calon ratu nya" lanjutnya dan seisi ruangan mengangguk. Hal ini menegaskan jika berita di luar sana tidak benar, mengenai Putri yang menjadi selir, seperti yang lain.
Putri Shana berdiri dan memberikan penghormatan kepada semua tamu yang datang.
" kita berharap, Semoga dengan pernikahan ini Raja Gyan akan segera memiliki keturunan" saut istri salah satu penjabat. Semua tampak tersenyum, begitupun dengan Shana. Namun tidak dengan selir Raja. Mereka masih sama menatap Shana meremehkan. Status mereka saat ini masih di atas putri Shana.
Situasi perjamuannya aman sampai acara selesai, yang tidak aman adalah perasaan Shana. Sejak tadi nafsu makan Shana hilang setelah mengetahui jumlah selir Raja.
" putri apa yang membuatmu sedih seperti ini?" tanya ibu suri saat semua tamu sudah pergi.
" apa ibu suri tau, jika acara pernikahan ku akan diadakan 3 bulan lagi?" tanya putri Shana sambil cemberut kesal. Dia mengadukan semuanya pada ibu suri. Sekali lagi, semua orang menganggap bahwa ibu suri memiliki pengaruh pada keputusan Raja.
" 3 bulan,? kau mendengarnya dari siapa?" tanya Raveena yang terlihat kaget.
" yang mulia sendiri, dia mengatakan hari baik menurut ahli bintang, paling dekat masih 3 bulan lagi" jelas Shana dengan wajah menahan tangis.
" ah begitu, lalu bagaimana. bukankah itu sudah keputusan Raja?" tanya Raveena, wanita itu tidak mau ikut campur lagi dengan keputusan Raja. Sudah cukup tempo hari dia di berikan peringatan.
" tapi ibu Suri. ini sangat lama" putri Shana merajuk meminta pertolongan Ibu suri.
" kau harus bisa mengambil hati yang mulia. Bagaimana jika kau datang bersama putri Farfalla dan mendiskusikan lagi masalah ini. Ibu akhir-akhir ini tidak enak terus menekan Raja" ucap Raveena mencari alasan.
" tapi apa yang harus aku katakan?" tanya Shana yang juga tidak tau bagaimana meminta Raja agar segera menikahinya.
" bagaimana dengan tanggal kelahiranmu, bukan kah itu sekitar 2 pekan lagi. Kau bisa meminta putri Farfalla membujuk kakaknya" bisik Ibu Suri Raveena, wanita itu menghasut Shana agar memanfaatkan keluguan Farfalla.
" itu ide yang bagus, terimakasih ibu suri" ucap Shana senang. Akhirnya dia memiliki alasan kuat untuk bisa memajukan hari pernikahannya.
Sore hari setelah acara jamuan itu, secara khusus putri Shana pergi ke istana putri Farfalla dengan membawa serta kain dan perhiasan yang pernah dia janjikan sebelumnya.
" putri Shana, senang sekali melihatmu datang kemari" ucap Farfalla yang baru menyelesaikan jam belajarnya.
" apa aku menganggumu?" tanya putri Shana basa basi.
" tidak, mari masuk" ajak putri Farfalla, keduanya lalu duduk ruangan depan.
" aku hanya ingin memberikan barang-barang yang aku janjikan padamu" ucap putri Shana sambil memberikan kode pelayannya untuk memberikan barang tersebut.
" astaga, ini semua untukku?" tanya putri Farfalla kaget. Sebagai wanita normal, tentu saja Farfalla sangat terkesima melihat perhiasan yang berkilau.
" tentu saja. ini semua khusus aku bawa untuk mu" ungkap putri Shana sambil tersenyum senang.
Putri Farfalla segera menyuruh pelayan untuk menaruhnya di meja. Wanita itu melihat satu persatu kain sutra dan perhiasan.
" ini semua sangat bagus" ucap putri Farfalla dengan mata berbinar.
" kau suka?" tanya putri Shana
" suka sekali" jawab putri Farfalla mengangguk cepat.
" aku ikut senang, ya setidaknya kau bisa memakainya 3 bulan lagi saat pernikahan ku" balas putri Shana dengan suara lemah di akhir kalimat.
" kakak jangan sedih ya" hibur putri Farfalla.
" padahal aku ingin saat hari ulang tahunku, aku sudah menikah dengan yang mulia" Shana terus memulai tipu dayanya.
" kapan hari ulang tahun putri?"
" 2 pekan lagi. Aku ingin merayakannya bersama dengan pernikahanku. Apa aku bisa meminta itu pada yang mulia?" Shana memasang wajah sedih, sangat menarik mudah menarik simpati putri Farfalla.
" sepertinya bisa"
" tapi aku malu, apa putri Farfalla bisa membantuku?"
" em, aku akan mencobanya, aku akan memaksa kakak Gyan untuk menikahi putri Shana" ucap Farfalla yang merasa berhutang karena semua hadiah yang Shana berikan.
" kau sungguh baik padaku" ungkap putri Shana sambil tertawa puas dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
Oi Min
putri Farfalla ini polos dan naif
2024-03-23
0
ciru
cakeep. selir segitu banyak cuma dijadikan pajangan doank 🤭
2023-10-29
0
Iluhwid Ajha
eehhhh bussyett banyak banget selirnya🤣
2023-09-15
0