Hari sudah sangat siang, putri Shana masih enggan melepaskan gaun pernikahannya. Dia masih berbaring di ranjang namun dengan mata terbuka. Semalam dia menunggu mungkin saja Raja Gyan kembali. Wanita itu tidak ingin melewatkan malam pertama mereka begitu saja.
Sayangnya harapan itu tidak pernah terjadi. Raja Gyan tidak kembali sampai detik ini, lelaki itu hanya sebentar berada di kamar ini. membuat hati Shana sangat nelangsa. Dia mencoba menahan air matanya sejak kemarin. Kini bisa mengalir dengan deras. Wanita itu tidak sanggup menjadi sok kuat.
Diluar pelayannya tidak berani masuk, bahkan mereka sudah menyiapkan sarapan. Makanan itu terbuang sia-sia. Karena sampai sekarangpun mereka tidak di izinkan masuk.
" kalung anda sudah ketemu putri?" tanya pelayan pribadinya.
" sudah, untung saja ada pelayan yang melihatnya. mereka 2 wanita petugas sampah" jawab putri dengan riang.
" wah mereka pasti orang yang baik, jarang sekali ada orang yang mau mengembalikan barang berharga seperti ini " pelayan itu hanya asal berbicara. Namun putri Farfalla yang mendengarnya kini baru tersadar.
" ya kau benar, aku harus memberi mereka hadiah" ungkap putri Farfalla.
" hadiah apa putri?" tanya pelayan itu.
" em apa ya? mereka itu petugas sampah. apa yang cocok?" guman putri sambil terus memikirkannya.
" kasihan sekali, petugas sampah sangat berat tugasnya, apalagi mereka perempuan" ungkap pelayan pribadinya.
" begitu?" putri baru tau fakta ini.
" iya, mereka harus membersihkan setiap tempat, lalu memikul sampah- sampah itu. belum lagi harus membawanya di atas digerobak untuk di buang ke tempat yang jauh" imbuh pelayan itu yang memang tau rincian pekerjaan setiap pelayan.
" kasihan sekali mereka, kedua wanita itu begitu baik dan jujur" putri Farfalla jadi tersentuh.
" begini saja, kau panggil kepala pelayan kerajaan kemari" perintah putri Farfalla.
" baik putri" jawab pelayan pribadinya.
Tak berselang lama kepala pelayan kerajaan datang.
" putri Farfalla" ucap kepala pelayan.
" aku ingin menambah 2 orang pelayan baru untuk kediamanku" ucap putri Farfalla.
" baik putri akan saya carikan" jawab kepala itu.
" tidak perlu, kau pindahkan saja 2 orang wanita petugas sampah. mereka sudah menemukan barang berhargaku, jadi ini sebagai hadiah untuk mereka" jelas putri Farfalla. Dia yakin sekali, jika 2 wanita itu adalah orang jujur dan pantas mendapatkan hal semacam ini.
" anda yakin putri?" tanya kepala itu.
" iya yakin, segera pindahkan mereka. aku ingin besok mereka sudah ada di kediamanku" balas putri Farfalla yakin.
" baiklah putri, akan saya cari mereka berdua" jawab kepala pelayan lalu pamit.
" putri yakin sekali memindahkan mereka kemari" komentar pelayan pribadinya.
" seperti yang kau bilang, mereka pasti orang baik" jawab putri singkat.
Di istana Raja, Gyan baru saja selesai meminum ramuan khususnya. Lelaki itu menarik nafas panjang. Sampai kapan trauma masa kecil akan menyiksanya seperti ini.
" yang mulia, menurut informasi. Sejak kemarin pagi putri Shana tidak keluar kamar bahkan melewatkan makan pagi dan siang" jelas Aden hati-hati, lelaki itu masih membawa mangkuk kosong tempat ramuan sebelumnya.
" apa yang wanita itu lakukan di dalam kamar?" tanya Gyan datar.
" tidak tau yang mulia, putri Shana melarang satu pelayapun masuk. Apa yang mulia tidak ingin kesana dan membujuk agar putri Shana mau makan malam" Aden mencoba membuat hubungan baik antara junjungan nya dengan putri.
" biarkan saja, dia sendiri yang tidak mau" jawab Gyan acuh.
" tapi yang mulia, paman putri Shana masih di kerajaan Garamantian, takutnya kabar ini membuat..."
Gyan menghembuskan nafas kasar.
" aku tidak takut apapun" jelas Gyan.
" saya tau, tapi yang mulia disana tidak hanya ada..."
" kau semakin berisik saja. Baiklah kita kesana" ucap Gyan kesal, pengawalnya terlalu pandai mengolah emosinya.
Raja Gyan berjalan menuju kamar pengantin yang semalam dia tinggalkan.
" yang mulia Raja datang!" teriak penjaga kamar
Pengumuman itu seakan mimpi, putri Shana langsung bangkit dari ranjang, memperbaiki penampilannya dan berdiri untuk menyambut suaminya.
" kau tidak ganti baju?" tanya Gyan menatap aneh kepada Shana yang masih mengenakan gaun pernikahan lengkap.
" em, saya sedang menunggu yang mulia datang" jawab putri Shana kebingungan.
" jika aku tak datang malam ini. apa mau akan terus memakainya?" tanya Gyan datar. putri Shana tidak bisa menjawab.
" sudahlah, bersihkan dirimu dan makan malam" lanjut Gyan cuek.
" baiklah yang mulia" jawab putri Shana senang.
Wanita itu segera menyuruh pelayan masuk dan membantunya. Sedangkan Gyan, lelaki itu duduk di sofa ruang depan sambil memakan cemilan.
Beberapa setelahnya, putri Shana sudah selesai membersihkan diri dan berganti baju, pelayan segera menata makan malam di meja.
" yang mulia, ada yang ingin aku sampaikan" ucap putri Shana malu-malu.
" apa?" tanya Gyan datar.
" untuk pesta ulang tahun saya, apakah boleh di lakukan 5 hari lagi?" tanya putri Shana, dia ingin mengadakan pesta ulang tahun karena kemarin dia hanya melaksanakan pesta pernikahan saja.
" terserah kau saja" jawab Gyan tidak peduli.
" terimakasih yang mulia" putri Shana terlihat sangat senang.
" makanlah"
" yang mulia tidak makan?" tanya Shana yang melihat suaminya tidak membuka piringnya.
" aku sudah, " jawab Gyan singkat. Hal ini membuat putri Shana menjadi merasa di hargai. Suaminya menyempatkan waktu untuk menemaninya makan.
Sedangkan di tempat tinggal pelayan, Fleur dan Valmira sedang berdiri di ruang depan dengan kepala pelayan yang baru datang.
" jadi kalian adalah 2 orang wanita petugas sampah yang menemukan barang berharga milik putri Farfalla?" tanya kepala itu detail.
" iya nyonya" jawab mereka berdua.
" mulai besok kalian akan berganti status menjadi pelayan dalam kerajaan dan bekerja di kediaman putri Farfalla" jelas kepala pelayan. Semua orang yang mendengarnya tampak tidak percaya. Bagaimana bisa mereka seberuntung itu. Jelas semua orang tampak iri.
" baik nyonya" ucap Fleur dan Valmira menahan rasa gembira yang meluap dalam dada.
setelah mengatakan hal itu, kepala pelayan langsung pergi, tempat tinggal pelayan kasar sangatlah kotor dan dekil.
" Astaga, kita tidak lagi berurusan dengan sampah" ungkap Fleur senang.
" ya kau benar, kita tidak lagi mengangkat barang berat. Kita masuk ke istana dalam!" Valmira tampak semangat.
" enak sekali kalian berdua" celetuk salah seorang budak yang iri dengan perubahan status Valmira dan Fleur.
" iya, jangan lupa. jika ada yang kosong kalian panggil saja aku" ungkap budak yang bermuka baik agar bisa ikut menjadi pelayan dalam.
" baiklah, akan kami ingat" jawab Fleur setengah sombong.
Setelahnya mereka masuk ke kamar dan mulai berberes. Besok pagi mereka sudah harus berada di kediaman putri Farfalla sesuai dengan perintah kepala pelayan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 229 Episodes
Comments
ciru
cakeep
2023-10-29
0